Tinni T Maskoen
RSUP Dr. HASAN SADIKIN – FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD
BANDUNG
PENDAHULUAN
Nyeri
Samad TA et al. Nature. 2001;410:471-5.
Persepsi
Nosisepsi
Nyeri
Modulasi
Modulasi
Kornu Dorsal
desenden
Asupan
Asenden
ganglion dorsalis Transmisi
Traktus Transduksi
Spinothalamic Saraf Perifer
Trauma
Nociceptor perifer
Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg. 1993;77:1049.
Asesmen Nyeri
Lakukan asesmen nyeri yang komprensif setiap kali melakukan pemeriksaan fisik pada
pasien
• Dilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri:
• 1 jam setelah tatalaksana nyeri
• setiap empat jam (pada pasien yang sadar/ bangun)
• pasien yang menjalani prosedur menyakitkan
• sebelum transfer pasien
• sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
• Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung)
• ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat intravena
• Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam setelah
pemberian obat nyeri.
Manajemen Nyeri
Gejala Nyeri
Ringan
Intensitas Moderat
Berat
Pemilihan Obat
Farmakologi
• Opioid
• Non opioid
- Aspirin
- Asetaminofen
- NSAID’s
• Adjuvant
NSAID
PGI2 PGI2
PGE2
TXA2
•
• Preemptive analgesia & Multimodal
analgesia
• ⇩ dosis masing2 analgetik
• Memperbaiki actinosisepsi akibat efek
sinergis/efekadditive
• Bisa ⇩ beratnya efek samping masing2 obat
Preemptive analgesia
Multimodal analgesia
Manfaat Terapi Multimodal
Morfin
• Mengurangi dosis masing2
analgetik