Anda di halaman 1dari 33

BAB II

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
◉ Nama : Ny. SK
◉ Jenis Kelain : Perempuan
◉ Umur : 38 tahun
◉ Pekerjaan : Ibu rumah tangga
◉ Alamat : Rusunawa Pesakih blok C 401
◉ Tanggal Berobat : 31 Desember 2018
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan gatal di punggung
kaki kanan sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku
keluhan gatal dirasakan hilang timbul dan
berlangsung sejak 2 tahun yang lalu. Rasa gatal
timbul jika pasien sedang banyak pikiran atau stress
dan kelelahan.

Keluhan Tambahan :-
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan pertama yang dirasakan pasien adalah
terdapat bintil-bintil kemerahan dan gatal di
punggung kaki kanan. Gatal dirasakan sering
kambuh,jika terasa sangat gatal pasien
menggaruknya. Lama kelamaan pasien merasakan
kulit punggung kaki kanan semakin menebal.
Riwayat Pengobatan :
Pasien sebelumnya pernah datang berobat ke
klinik pesakih,diberi obat salep dan obat minum tapi
pasien lupa nama obatnya,namun pasien hanya
kontrol jika terdapat keluhan gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Sebelumnya penderita tidak pernah mengalami
keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat alergi
makanan laut.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga :


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien.
Riwayat lingkungan,sosial dan fisik :
Pasien tinggal bersama suami dan 2 anaknya. Air
mandi berasal dari air PAM. Pasien mengaku
lingkungan rumah tidak lembab. Ventilasi
baik,cahaya matahari cukup,air minum berasal dari
air PAM yang dimasak matang dan ada juga air
kemasan.
PEMERIKSAAN FISIK

◉ Status Generalis Kepala


Keadaan Umum : Tampak sakit Bentuk : Normocephal
ringan Mata : isokor, konjungtiva
Kesadaran : Kompos Mentis anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Tanda Vital Hidung : deformitas (-),
Tekanan Darah : 100/70 mmHg deviasi septum (-/-), sekret (-/-)
Nadi : 80x/m Mulut : Bibir kering (-),
dinding faring hiperemis (-)
Pernafasan : 18x/menit
Telinga : nyeri tarik (-/-),
Suhu : 36,9oC
nyeri tekan tragus (-/-), sekret (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-) Ekstremitas superior : Akral
hangat, CRT <2 detik
Thoraks Ekstremitas inferior : Akral
hangat, CRT <2 detik
Paru
Inspeksi: Bentuk normal, simetris,
spider naevi (-)
Palpasi : Fremitus taktil (+/+)
simetris
Auskultasi
Paru : Vesikuler (+/+), rhonki (-
/-), wheezing (-/-).
Jantung: BJ I-II Reguler, Mur-mur (-
), gallop (-)
Status Dermatologikus

• Regio : Dorsum pedis


dekstra
• Distribusi : Lokalisata
• Efloresensi primer :
Makula
• Batas :Tegas
• Warna : Hiperpigmentasi
• Ukuran : Plakat
• Jumlah : Soliter
• Efloresensi sekunder :
Likenifikasi dengan skuama
warna putih berlapis-lapis
Diagnosis Kerja

 Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis)

Diagnosis Banding
 Plak psoriasis
 Liken Planus
 Dermatitis atopik
Penatalaksanaan

KIE : Pengobatan Medikamentosa


 Menjelaskan kepada ◉ Bethamethason cr 0,1 %
pasien mengenai ◉ CTM 4 mg
penyakitnya.
 Mencegah garukan dan
gosokan pada daerah
yang gatal
 Istirahat yang cukup
 Hindari stres psikologis
 Menjaga kebersihan kulit
dengan mandi
Prognosis

Quo Ad Vitam : Bonam


Quo Ad Functional : Bonam
Quo Ad Sanationam : Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
“LIKEN SIMPLEKS KRONIS =
NEURODERMATITIS”

Liken simplek kronik Liken simpleks kronis biasa


adalah peradangan kulit kronis, terjadi pada usia dewasa antara 30
disertai rasa gatal, yang khas hingga 50 tahun dan jarang terjadi
ditandai dengan kulit yang tebal pada anak-anak. Wanita lebih
dan likenifikasi. sering terkena dibandingkan
Bagian tubuh yang paling dengan pria.
sering terkena meliputi kulit Penderita dengan
kepala, tengkuk, ekstremitas, koeksistensi dermatitis atopik
pergelangan kaki dan daerah cenderung memiliki onset umur
anogenital. yang lebih muda (rata-rata 19
tahun) dibandingkan dengan
penderita tanpa atopi (rata-rata 48
tahun).
ETIOPATOGENESIS

Penyebab neurodermatitis sirkumskripta belum


diketahui secara pasti.
Faktor eksterna Faktor Interna
 Lingkungan  Dermatitis Atopik
 Psikologis
Patogenesis
Stimulus untuk perkembangan neurodermatitis sirkumskripta adalah
pruritus.
Pruritus yang memegang peranan penting dapat dibagi dalam dua kategori
besar, yaitu pruritus tanpa lesi dan pruritus dengan lesi. Pasien dengan
neurodermatitis mempunyai gangguan metabolik atau gangguan
hematologik.
Pada pasien yang memiliki faktor predisposisi, garukan kronik dapat
menimbulkan penebalan dan likenifikasi.
Adanya garukan yang terus-menerus diduga karena adanya pelepasan
mediator dan aktivitas enzim proteolitik.
GEJALA KLINIS

Sangat gatal,sampai dapat


menggagu tidur,terutama pada
waktu tidak sibuk.
Gatal dapat paroksismal,terus
menerus,menghebat bila ada
stress psikis
Diagnosis Banding
Plak psoriasis Liken planus Dermatitis atopi
• penyakit ini bersifat • warna kemerahan berbentuk • berhubungan dengan
autoimun, dan residif, polygonal, dan kadang peningkatan kadar IgE dalam
• peradangan kulit yang kronik berbatas tegas. serum dan riwayat atopi pada
: plak eritematous, berbatas • Ditemukan pada fleksor dari keluarga atau penderita
tegas, berwarna putih ekstremital, genitalia dan • Peradangan kulit kronis yang
keperakan,skuama yang membrane mukus. residif disertai gatal, yang
kasar, berlapis-lapis, • Mirip dengan reaksi mediasi umumnya sering terjadi
transparan, disertai imunologis. selama masa bayi dan anak-
fenomena tetesan lilin, • Liken planus ditandai dengan anak. Sering.
auspitz dan kobner. papul-papul yang mempunyai • Kelainan kulit berupa papul
• Lokasi terbanyak ditemukan warna dan konfigurasi yang gatal, yang kemudian
didaerah ekstensor. khas. Papul-papul berwarna mengalami ekskoriasi dan
merah biru, berskuama, dan likenifikasi, distribusinya di
berbentuk siku-siku lipatan. Gambaran lesi kulit
pada remaja dan dewasa
dapat berupa plak papuler,
eritematosa, dan berskuama
atau plak likenifikasi yang
gatal
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik kulit Pemeriksaan penunjang


 Gatal yang berat, gatal  Garukan berulang Pemeriksaan Laboratorium
dapat bersifat →penebalan plak  Tidak ada tes yang spesifik
paroksismal, kontinus dengan ekskoriasi. untuk neurodermatitis
atau sporadik.  Hiperpigmentasi dan sirkumskripta
 Gatal diperberat oleh hipopigmentasi  Patch test → riw. Atopi
stress psikis dapat dijumpai pada
kasus kronis.  Tes fenomena koebner
 Bercak kemerahan dan auspitz sign
yang akan menebal dan  Pada tahap awal →
bersisik putih akibat plak berwarna
garukan berulang. kemerahan →
 Predileksi daerah edema → proses
kepala, leher, penggarukan →
pergelangan kaki, skuama dan
ekstremitas ekstensor, menebal.
genital (labia mayor
dan skrotum).
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Histopatologi
 Ortokeratosis dan
hipergranulosis.
 Sel radang seperti
limfosit dan histiosit
disekitar pembuluh
darah dermis bagian
atas, fibroblast
bertambah dan kolagen
menebal.

Gambar 10. Gambaran Histopatologi Liken Simpleks Kronis


PENATALAKSANAAN

antipruritus

Pengobatan
Primer :
kortikosteroid Menghindarkan produk-
pasien dari
produk tar
kebiasaan
menggaruk

konsultasi
psikiatrik
jika
diperlukan
PENATALAKSANAAN

Steroid topikal Obat oral anti anxietas dan sedasi


Pengobatan pilihan karena dapat Obat oral dan anti anxietas dapat
mengurangi peradangan dan gatal serta dipertimbangkan pada beberapa pasien.
perlahan-lahan menghaluskan
hiperkeratosisnya.
Agen anti pruritus
 Clobetasol
 Betamethasone dipropionate cream  Dipenhidramin,
0,05%.6,9  Cholorpheniramine
 Triamcinolone 0,025 %, 0.1%, 0.5 % or  Hidroxyzine
ointment
 Fluocinolone cream 0.1 % or 0.05%
PROGNOSIS

Penyakit ini bersifat kronik dengan persistensi dan


rekurensi lesi. Eksaserbasi dapat terjadi sebagai
respon stres emosional.
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus
(penyakit yang mendasari) dan status psikologik
penderita.
ANALISA KASUS
• Anamnesis→ kulit terasa menebal dan disertai gatal pada punggung kaki kanan.
• Pada awalnya→ muncul bintik-bintik kecil kemerahan dan gatal , namun lama-
lama akibat garukan lesi semakin permukaan kulit semakin menebal.
Kasus • Gatal semakin hebat dirasa saat banyak pikiran atau stress

• Pada liken simpleks kronik lesi awal berupa papul-papul eritem konfluen yang
selanjutnya karena garukan berulang membentuk plak hiperpigmentasi disertai
likenifikasi dan sering terdapat ekskoriasi dengan skuama yang minimal.
• Bentuk lesi biasanya bulat, lonjong atau linier sesuai pola garukan.
• Gejala gatal pada pasien dapat diakibatkan oleh proses imunologik. Pada proses

Teori imonologik sel mast berperan penting dalam timbulnya rasa gatal dan tersebar
diseluruh bagian tubuh. Biasanya terdapat jumlah sel mast terbanyak pada
bagian ektremitas. Hal ini dapat kita kaitkan dengan predileksi liken simpleks
kronik tersering pada bagian ektremitas. 3
Kasus
Teori
Pasien merupakan seorang
perempuan dengan usia 38 tahun
dan bekerja sebagai ibu rumah Insiden liken simpleks kronis
tangga berlangsung secara kronis dan secara
epidemiologi lebih banyak menyerang
kelompok dewasa yang berusia antara
30-50 tahun.
Liken simpleks kronik terjadi lebih sering
pada wanita dibanding laki-laki dengan
insidensi lebih banyak pada kelompok
ras Asia dan kelompok ras Amerika.3
Kasus

Teori
• Pasien memiliki • Liken simpleks kronik
riwayat alergi memiliki penyakit
terhadap makanan dasar seperti kelainan
laut sistemik yang
menyebabkan
pruritus seperti gagal
ginjal
kronis,dermatitis
atopik, dermatitis
kontak
permukaan dijumpai Pada Bagian tubuh yang paling
Kasus

Teori
pemeriksaan dermatologis sering terkena meliputi kulit
→lesi terdapat didaerah kepala, tengkuk,
dorsum pedis dekstra ekstremitas, pergelangan
berupa macula kaki dan daerah anogenital.
hiperpigmentasi ukuran Kelainan kulit yang terjadi
plakat ,batas tegas,jumlah dapat berupa eritema,
soliter,pada likenifikasi edema dan timbul
dengan skuama warna sekelompok papul,
putih berlapis. →garukan
berulang→bagian tengah
lesi menebal, kering,
berskuama, ekskoriasi dan
hiperpigmentasi →
likenifikasi
Ukuran lesi lentikular sampai
plakat, bentuk umum lonjong
atau tidak beraturan.
Kasus Teori
Antipruritus  memberikan efek
pengendalian terhadap pelepasan
histamine secara endogen sehingga dapat
Terapi sistemik berupa mengurangi efek gatal,efek sedasi,dan
antihistamin oral yaitu menyebabkan kantuk.
Chlorpheniramine 4 mg 2x1

Kortikosteroid mempunyai efek anti


inflamasi spektrum luas → berdampak
Terapi topikal pada berkurangnya infiltrat atau aktivasi
inflamasi, stabilisasi kebocoran vaskular,
Bethamethason cr 0,1 % 3x1 penururunan produksi mukus dan
peningkatan respon ß adrenergik.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Liken simplek kronik adalah peradangan kulit kronis, disertai rasa gatal, yang
khas ditandai dengan kulit yang tebal dan likenifikasi.
Bagian tubuh yang paling sering terkena meliputi kulit kepala, tengkuk,
ekstremitas, pergelangan kaki dan daerah anogenital.

Penyakit ini bersifat kronik dengan persistensi dan rekurensi lesi. Eksaserbasi
dapat terjadi sebagai respon stres emosional.
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari) dan
status psikologik penderita.

Dalam pengobatan liken simpleks kronis, selain pengobatan secara


farmakologis, juga penting adanya KIE terhadap penderita mengenai
penyakitnya sehingga penderita dapat selalu menjaga kesehatan fisik agar
memperhatikan kelembaban kulit, kebersihan pakaian dan menghindari faktor-
faktor pencetus yang dapat memperparah keadaan penyakitnya tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai