Anda di halaman 1dari 17

Rukun Islam dan Rukun Iman

‫نونونج دوي ستياريني‬


Rukun Islam
• Mengucapkan dua kalimat syahadat
Syahadat memiliki makna mengucapkan dengan lisan,
mebenarkan dalam hati lalu mengamalkan melalui
perbuatan.
• Mendirikan Sholat
Sholat merupakan ibadah yang sangat angung
kedudukannya dan sholat mendapat perhatian dan
prioritas utama dalam Islam. Yang mana merupakan
sarana penghubung penghubung antara manusia dengan
Tuhannya. Selain merupakan sarana penghubung juga
merupakan gambaran ketaatan seorang hamba akan
segala perintah Tuhannya.
Lanjutan...
• Menunaikan Zakat
Zakat adalah kewajiban menyisihkan jenis harta tertentu
untuk disalurkan kepada sekelompok orang tertentu pada
waktu tertentu.
• Berpuasa di Bulan Ramadhan
Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan
perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya,
makan dan minumnya demi Allah. Yang mana tujuannya
adalah untuk mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
• Menunaikan Haji
Haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala
dengan ruh, badan dan harta.
Dalil Rukun Iman
• Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat
itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-
Baqarah: 177).
Rukun Iman
• Iman Kepada Allah
• Iman kepada malaikat-malaikat Allah
• Iman kepada kitab-kitab Allah
• Iman kepada Rasul-rasul Allah
• Iman kepada hari akhir
• Iman kepada qada dan qodar
Iman Kepada Allah
Seseorang tidak beriman kepada Allah jika dia tidak mengimani 4 hal:
1. Wujudiyah (keberadaan). Dalilnya QS. Al-baqarah: 177.
2. Rububiyah (meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan, tidak
ada sekutu baginya). Dalilnya QS.Al-A’raaf: 54 & QS. An-Naml: 14.
3. Uluhiyah (meyakini bahwasannya hanya Dia saja satu-satunya
sesembahan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu baginya.
Dalilnya QS. Al-Baqarah: 163.
4. Asma wa sifat (menetapkan nama/ sifat yang telah Allah tetapkan
bagi diri-Nya dalam kitab-Nya/ dalam sunnah rasul-Nya sesuai apa
yang disampaikan tanpa melakukan tahrif (penyimpangan makna),
ta’thil (menolak), dan tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).
Dalil QS. Al-A’raaf: 180 dan QS Asy-Syuura: 11).
Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah

• Malaikat adalah makhluk yang telah Allah


ciptakan dari cahaya, yang mereka itu taat
kepada Allah secara sempurna.
• Dalilnya: QS. Al-Anbiyaa’: 19.
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit
dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-
Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh
untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa
letih.
Iman Kepada kitab-kitab Allah
• Yaitu mengimani kitab yang telah Allah turunkan kepada para rasul-
Nnya, sebagai rahmat dan petujuk bagi umatnya agar mencapai
kebahagian dunia dan akhirat. Iman kepada kitab terdiri dari:
1. Mengimani bahwa kitab-kitab tersebut turunnya benar dari Allah.
2. Mengimani nama-nama yang kita ketahui seperti Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad, Taurad kepada Nabi Musa,
Injil diturunkan kepada Nabi Isa, dan Zabur diturunkan kepada
Nabi Dawud.
3. Membenarkan kabar yang benar kepanya, seperti kabar dalam Al-
Qur’an dan juga kabar yang belum diubah (disimpankan dalam
kitab0kitab sebelumnya).
4. Mengimani hukun yang terdapat didalamnya yang belum dihapus
hukumnya serta ridho dan tunduk kepadanya baik mengetahui
hikmahnya atau tidak. Dalilnya: QS. Al-Maidah: 48.
QS. Al-Maidah: 48.
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang
telah kamu perselisihkan itu,
Iman Kepada Rasul-rasul Allah
• Mengimani para Rasul, manusia yang diberi
wahyu berupa syariat dan diperintahkan untuk
menyampaikan kepada manusia. Dalilnya: QS. An-
Nisa: 163.
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan
wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan
anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Iman Kepada Rasul Mencakup 4 Hal
• Mengimani bahwa risalah mereka benar-
benar dari Allah.
• Mengimani nama-nama mereka yang
diketahui seperti Nabi Adam, Muhammad,
Nuh, Ibrahim dll.
• Membenarkan kabar yang benar dari mereka
(Rasul-Nya).
• Mengamalkan syariat Rasul yang diutus
kepada kita, yaitu Nabi yang terakhir).
Iman Kepada Hari Akhir
• Yaitu mengimani hari kiamat, hari dimana manusia
dibangkitkan untuk dihisab dan diberi balasan atas apa
yang telah dikerjakan di dunia. Iman kepada hari akhir
mencakup:
1. Iman kepada hari kebangkitan (Al-Ba’ats). Dalilnya QS.
Al-Mu’minum: 16.
2. Iman kepada hisab (hari penghitungan amal) dan jaza’
(balasan atas apa yang dikerjakan). Dalilnya QS. Al-
Ghaasyiyah: 25-26.
3. Iman kepada Jannah dan Naar (keduanya adalah
tempat kembali yang abadi bagi makhluk-makhluk-
Nya).
Iman Kepada Qada dan Qodar
• Beriman kepada qada (ketentuan yang belum
terjadi) dan beriman kepada qodar (ketentuan
yang sudah terjadi).
Ada 4 perkara iman kepada takdir
• Al-Ilmu: mengimani bahwa Allah Maha Mengetahui
atas segala sesuatu yang terjadi baik secara global
maupun terperinci, baik yang telah, sedang, maupun
akan terjadi.
• Al-Kitabah: mengimani bahwa Allah telah mencatat
takdir atas segala sesuatu di lauhul mahfudz. Dalilnya
QS Al-Hajj: 70.
• Al-Masyi’ah: mengimani bahwa terjadinya segala
sesuatu atas kehendak Allah.
• Al-Khaaliq: mengimani bahwa Allah adalah pencipta
atas segala sesuatu. Dalilnya QS. Al-Furqan: 2.
QS. Al-Furqan: 2.
• yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan
bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan
(Nya), dan Dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya.
PERTANYAAN
1. Mengapa harus ada rukun Islam dan rukun
Iman? Alasan
2. Mengapa rukun Islam dan rukun iman urutannya
harus sesuai dengan apa yang telah kita ketahui?
Alasan
3. Perbedaan yang mendasar antara rukun Islam
dan rukun Iman
4. Bagaimana cara menyikapi apabila saudara kita
belum mengaplikasikan 2 kalimat syahadat?
tanggapannya
1. Nabi Adam 14. Nabi Daud
2. Nabi Idris 15. Nabi Ilyas
3. Nabi Nuh 16. Nabi Ilyasa
4. Nabi Muhammad 17. Nabi Zakaria
5. Nabi Ibrahim 18. Nabi Yahya
6. Nabi Ismail 19. Nabi Musa
7. Nabi Luth 20. Nabi Hud
8. Nabi Ayyub 21. Nabi Khidir
9. Nabi Sulaiman 22. Nabi Harun
10. Nabi Yusuf 23. Nabi Yunus
11. Nabi Isa 24. Nabi Sholeh
12. Nabi Syuaib 25. Nabi Ishaq
13. Nabi Zulkifli

Anda mungkin juga menyukai