Anda di halaman 1dari 6

TOKSIKOLOGI

KASUS 3
KELOMPOK 6 :

INDAH APRILIA FITRIYANTI SRI WAHYUNI


ARFIANI JUHRA AINUN HIDAYAH DEWI LILING
NURFITA DEWI AINUN MAQFIRA SRI HEPTI SUTIBA
MELYANI TUTI HARFIAH LUTFA ILHAM
ANNISA AUL JANNAH ANDRI PRIANTO
SKENARIO KASUS 3

Seorang perempuan berumur 28 tahun diantar ke UGD dengan keluhan muntah dan keluar busa dari
mulutnya. Keluarga mengatakan 30 menit yang lalu baru saja meminum baygon disebabkan karena frustasi
diputus oleh pacarnya.
MEKANISME
Asetilkolin + Kolinesterase → Kolin + Asetat

Keracunan karbamat

Mengikat kolinesterase

Asetil kolin ↑ Inhibisi kolinesterase ↓

Simpatis Parasimpatis
↓ ↓
Midriasis, hipertensi,
Miosis, hipersalivasi,
takikardi
bradikardi
PENATALAKSANAAN

PREHOSPITAL
1. Karena baygon bersifat korosif maka tidak dianjurkan pasien untuk diberikan rangsangan muntah.
2. Berikan larutan garam dapur 2 sendok makan dalam segelas air hangat.
3. Bila pasien mengeluarkan busa, biarkan pasien pada posisi telentang kemudian miringkan kepala pasien ke kanan
atau ke kiri agar busa dapat keluar dari dalam mulut tidak terjadi aspirasi.
HOSPITAL
1. Bilas lambung
Bilas lambung dapat dipertimbangkan untuk keracunan yang berpotensi mengancam jiwa. Penggunaan rutin tidak di
anjurkan, dan tidak boleh dilakukan sembarangan.
manfaat bilas lambung:
- Pasien simtomatik yang datang ke UGD dalam waktu 1 jam setelah terpapar.
- Pasien simtomatik yang menelan zat yang memperlambat motilitas gastrointestinal.
- Pasien yang telah menelan obat yang lambat dikeluarkan tubuh.
- Pasien yang telah mengonsumsi zat dengan jumlah sangat banyak atau jumlah yang mengancam jiwa.
2. Berikan oksigen tambahan jika diperlukan.
3. Berikan terapi IV. RL atau NaCL.
4. Berikan nalokson 0,4 – 2 mg dapat melalui IV, endotracheal, intramuskulas, subkutan, intraosseous, atau sublingual,
jika pasien diduga terekspose opioid.
5. Periksa kadar glukosa darah dan infus dekstrosa 50% pada 50 ml (25g) IV jika diperlukan mempertahankan
normoglycemia.

Anda mungkin juga menyukai