Anda di halaman 1dari 23

Sampling Audit untuk

Pengujian Pengendalian
& Pengujian Substantif
Transaksi
1. Ady Pratama P. (041711333243)
2. Rivaldi Rendra W. (041711333246)
3. Irfan Alfinio U. (041711333258)
4. Bagus Priyo J. (041711333261)
5. Taruna Putra D. (041711333266)
6. Hanif Arsetya B. (041711333284)
7. M. Fahmi Sya’ban (041711333286)
SAMPEL
REPRESENTATIF
SAMPEL REPRESENTATIF
Sampel representatif (representative sample) adalah sampel yang
karakteristiknya hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi, yang berarti
item item yang dijadikan sampel populasi serupa dengan item item yang tidak
dijadikan sampel.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu sampel bersifat


representatif adalah dengan melakukan audit lebih lanjut atas populasi secara
keseluruhan.

Hasil sampel dapat menjadi nonrepresentatif akibat kesalahan


nonsampling atau kesalahan sampling. Risiko dari dua jenis kesalahan yang
terjadi tersebut disebut sebagai risiko nonsampling danrisiko sampling.
RESIKO SAMPLING
Resiko sampling adalah kemungkinan pengambilan
sampling yang tidak mewakili Populasi, sehingga kesimpulan
Auditor dapat berbeda maupun keliru

Auditor memiliki 2 cara untuk mengendalikan resiko sampling yaitu,


1. Menyesuaikan ukuran sampel, dan
2. Menggunakan metode yang tepat dalam pemilihan sampel
dari populasi.
RESIKO NON SAMPEL
Resiko non sampel adalah resiko dimana pengujian audit
tidak mampu mengungkap pengecualian dalam sampel tersebut.
Penyebab resiko ini adalah kegagalan auditor dalam
mengenali pengecualian serta prosedur audit yang tidak sesuai.
SUMBER RESIKO NON SAMPEL
Sumber resiko nonsampel yaitu kesalahan
manusia,kesalahan penafsiran sampel dan ketepatan penerapan
prosedur audit.
STATISTIK, NON STATISTIK,
PROBABILISTIK, NON
PROBABILISTIK SAMPEL
PENGERTIAN SAMPLING STATISTIK &
NON STATISTIK
• Sampling statistik adalah penggunaan rencana sampling (sampling
plan) dengan cara sedemikian rupa sehingga
hukum probabilitas digunakan untuk membuat statement tentang suatu
populasi.

• Sampling non statistik merupakan pengambilan sampel yang dilakukan


berdasarkan kriteria subyektif berdasarkan pengalaman auditor.
SAMPLING STATISTIK &
SAMPLING NON STATISTIK
PERSAMAAN PERBEDAAN
• Perencanaan sampel tes audit telah • Aplikasikan aturan matematis dalam
dilakukan dengan cara yang benar pengukuran sampel dan resiko untuk
dengan resiko sampel yang diinginkan perencanaan sampel dan evaluasi
dan memperkecil kesalahan hasil.
nonsampel.
• Sampel Nonstatistik auditor tidak
• Pemilihan sampel dan pelaksanaan mengukur resiko sampel
tes pemilihan materi sampel dari
populasi dan melakukan pengujian • Pemilihan Sampel Probabilistik metode
dokumen serta membuat prosedur pemilihan sampel dimana jumlah
audit. populasi setiap item diketahui
probabilitas yangdisertakan dalam
• Evaluasi hasil pemilihan kesimpulan sampelnya dan sampel dipilih secara
berdasarkan tes audit. acak
SAMPLING PROBABILISTIK
Sampling probabilistik merupakan teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tujuan sampling
probabilistik adalah mendapatkan informasi data yang akurat
agar proses pendata tersebut ideal
SAMPLING NON PROBABILISTIK
Sampling non probabilistik merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi.
Empat Jenis Metode Pemilihan Sampel
Probabilistik (Sampel Audit Statistik) :
• Pemilihan sampel acak sederhana , pemilihan sampel dimana setiap
kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dijasikan sampel
• Tabel Nomor Random, Komputer Pengacak Angka, Pemilihan sampel
sistematis Auditor mengkalkulasi interval dan kemudian dengan
metode tertentu melakukan pemilihan materi untuk sampel
berdasarkan pada ukuran interval
• Pemilihan sampel probabilistik proporsional Untuk yang jumlah
catatannya sangat banyak, pemilihan sampel untuk setiap anggota
populasi proporsional atau PPS (Probabilistik Proporsional Sampel)
• Pemilihan sampel stratifikasi , menekankan besarnya materi populasi
dengan membagi populasi kedalam subpopulasi melalui ukuran dan
mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi yang lebih
besar.
PEMILIHAN SAMPEL NON
PROBABILISTIK
• Pemilihan sampel langsungberdasarkan pada pertimbangan ukuran
yang dibuat oleh auditor
• Materi yang paling mungkin berisi kesalahan
• Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih
• Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar
• Pemilihan sampel blok , pemilihan beberapa materi secara berurutan.
• Pemilhan sampel sembarang , Auditor memilih materi populasi tanpa
melihat ukuran, sumber atau karakteristik.
• Sampel Nonstatistik , auditor tidak mengukur resiko sampel.
METODE PEMILIHAN
SAMPEL
METODE PENARIKAN SAMPEL
PROBABILITAS
Terdapat empat metode dalam penarikan sampel probabilitas:
1. Sampel Acak Sederhana
• Metode sampel acak sederhana merupakan suatu prosedur yang
memungkinkan setiap elemen dalam populasi akan memiliki peluang
yang sama untuk dijadikan sampel.
2. Sampel Berstrata
• Metode penarikan sampel berstrata merupakan suatu prosedr
penarikan sampel berstrata yang dalam hal ini suatu subsampel –
subsampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang lebih
sama dalam beberapa karakteristik. Ada dua macam penarikan
sampel berstrata yaitu, proporsional dan Non-Proporsional.
METODE PENARIKAN SAMPEL
PROBABILITAS
3. Sampel Berkelompok
• Metod penarikan data sampel berkelompok merupakan suatu
prosedur penarikan sampel probabilitas yang memilih sub-
populasi yang disebut cluster, kemudian setiap elemen didalam
kelompok dipilih sebagai anggota sampel
4. Sampel Sistematik
• Metode penarikan sampel sistematik, populasi dibagi dengan
ukuran sampel yang diperlukan (n) dan sampel diperoleh
dengan cara mengambil setiap subyek ke-n.
METODE PENGMABILAN SAMPEL
NON PROBABILISTIK
Terdapat lima teknik pengambilan teknik sampling non probabilistik.
1. Teknik Haphazard
• Teknik hapzard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan
pengamatannya diperoleh secara sembarangan atau sedapatnya.
2. Teknik Voluntary
• Teknik voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling
dikumpulkan atas dasar sukarela.
3. Teknik Purposive
• Teknik purposive merupakan teknik pengambilan sampel yang
dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan
sekelompok pakar di bidangilmu yang sedang diteliti
METODE PENGMABILAN SAMPEL
NON PROBABILISTIK
4. Teknik Snowball
• Teknik snowball merupakan teknik pengambilan sampel dimana
satuan pengamatan diambil berdasarkan informasi dari satuan
pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih.
5. Teknik Kuota
• Teknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada
penelitian pasar dan penelitian pengumpulan pendapat
(opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukan dengan
melakukan penjatahan terhadap kelompok satuanpengamatan
secara berjenjang.
SAMPLING UNTUK
TINGKAT PENGECUALIAN
SAMPLING UNTUK TINGKAT
PENGECUALIAN
Auditor menggunakan sampling pada pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi untuk mengestimasi
persentase item-item dalam populasi yang memiliki karakteristik
atau atribut kepentingan.. persentase ini disebut sebagai tingkat
keterjadian (occurrence rate) atau tingkat pengecualian
(exception rate).
SAMPLING UNTUK TINGKAT
PENGECUALIAN
Karena tingkat pengecualian berdasarkan sampel,
kemungkinan tingkat pengecualian sampel akan berbeda dari tingkat
pengecualian populasi actual. Perbedaan ini disebut sebagai kesalahan
sampling (sampling error). Auditor memperhatikan baik estimasi
kesalahan sampling maupun reliabilitas estimasi tersebut, yang disebut
risiko sampling(sampling risk)
Dalam menggunakan sampling audit untuk menentukan
tingkat pengecualian auditor ingin mengetahui seberapa besar tingkat
pengecualian itu. Oleh sebab itu, auditor berfokus pada batas atas
estimasi interval yang disebut tingkat pengecualian atas yang dihitung
(computed upper exception rate/CUER) atau yang diestrimasikan
dalam melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi.
SAMPLING UNTUK TINGKAT
PENGECUALIAN
Auditor sangat memperhatikan jenis pengecualian berikut dalam populasi data
akuntansi :

1. Penyimpangan atau deviasi dari pengendalian yang ditetapkan klien

2. Salah saji moneter dalam populasi data transaksi

3. Salah saji moneter dalam populasi rincian saldo akun

Anda mungkin juga menyukai