Anda di halaman 1dari 11

BAKTERIOLOGI II

Bakteri penyebab PENYAKIT pada


kulit (Propionibacterium acnes)

DEVRIYANTI OSKAR BAU


85AK17038
ANALIS KESEHATAN
Bakteri pada kulit

Kulit adalah jaringan luar yang terus


menerus terkontak langsung dengan
kuma-kuman yang memiliki akses yang
mudah untuk menjajah daerah tubuh.
Bakteri yang ada pada kulit ada
yang menguntungkan dan ada yang dapat
merugikan. Diantaranya adalah
Propionibacterium acnes.
PROPIONIBACTERIUM ACNES

(Propionibacterium) acnes adalah bakteri gram


positif dan anaerobik yang lambat pertumbuhannya dan
dianggap sebagai salah satu pemicu jerawat pada manusia.
Bakteri ini memiliki hubungan komensalisme dengan
manusia dan merupakan salah satu bakteri yang ada di
kulit manusia.[
PROPIONIBACTERIUM ACNES
CIRI-CIRI
Propionibacterium acnes

Ciri-ciri
1. Berbentuk batang tak teratur yang terlihat
pada pewarnaan gram positif
2. Dapat tumbuh di udara dan tidak
menghasilkan endospora
3. Dapat berbentuk filamen bercabang atau
campuran antara bentuk batang/filamen
dengan bentuk kokoid
MEKANISME
PROPIONIBACTERIUM ACNES

Mekanisme terjadinya jerawat adalah bakteri


Propionibacterium acnes merusak stratum corneum dan
stratum germinat dengan cara menyekresikan bahan kimia
yang menghancurkan dinding pori. Kondisi ini dapat
menyebabkan inflamasi. Asam lemak dan minyak kulit
tersumbat dan mengeras. Jika jerawat disentuh maka
inflamasi akan meluas sehingga padatan asam lemak dan
minyak kulit yang mengeras akan membesar.
GEJALA YANG DITIMBULKAN
Benjolan kecil (papul) yang muncul di atas kulit.
Benjolan tersebut biasanya berwarna
kemerahan atau kuning (karena mengandung
nanah).
CARA MENYEBABKAN PATOGEN
Bagaimana Bakteri Jerawat ini bisa
menyebabkan Penyakit?
Jerawat terjadi ketika lubang kecil pada permukaan kulit yang
disebut pori-pori Tersumbat (tidak bisa bernafas). Pori-pori merupakan
lubang bagi saluran yang disebut folikel, yang mengandung rambut dan
kelenjar minyak. Biasanya, kelenjar minyak membantu menjaga
kelembaban kulit dan mengangkat sel kulit mati. Ketika kelenjar minyak
memproduksi terlalu banyak minyak, pori-pori akan banyak menimbun
kotoran dan juga mengandung bakteri. Pada saat pori-pori yang tersumbat
ini tumbuh dan berkembang sejenis bakteri yang disebut
“Propionibacterium acnes” yang merupakan bakteri penyebab jerawat.
Propionibacterium acnes melepaskan sejenis zat iritan yang nantinya akan
mengiritasi kulit,efek dari iritasi inilah nantinya yang menyebabkan kulit
memerah dan membengkak. Disamping itu juga menyebabkan nanah
dibawah permukaaan kulit, semua efek tersebut merupakan bentuk
perlawanan sisitem imun tubuh untuk menetralkan zat iritan yang
dihasilkan oleh bakteri serta memperbaiki jaringan kulit yang telah
teriritasi
PENCEGAHAN
1. Menjaga kebersihan wajah. Pastikan Anda membersihkan wajah
dua kali dalam sehari.
2. Hindari menggosok wajah dengan menggunakan kain atau sarung
tangan dengan permukaan kasar. Usap wajah Anda dengan
menggunakan tangan secara perlahan.
3. Gunakan pelembab yang non-comedogenic yang tidak dapat
menyebabkan jerawat. Pilihlah pelembab sesuai dengan jenis kulit
Anda.
4. Pilihlah kosmetik yang non-comedogenic yang sifatnya tidak
menutup pori-pori di kulit. Dengan demikian Andaakan terhindar
dari masalah jerawat setelah pemakaian kosmetik.
5. Bersihkan peralatan kosmetik Anda dengan menggunakan sabun
dan air hangat secara rutin.
6. Segera mandi setelah beraktivitas. Keringat dan minyak berlebih di
wajah dapat memicu terjadi jerawat.
7. Hindari memencet dan memegang jerawat terlalu sering. Hal ini
dapat memicu jerawat bertambah banyak.
PENGOBATAN

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi


jerawat harus disesuaikan dengan tingkat keparahan. Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu dengan cara:
1. Mengurangi produksi minyak
2. Melawan infeksi bakteri
3. Mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi
peradangan.
4. Obat mengandung sulfur, resorcinol atau asam salisilat
5. Antibiotik
Selain itu juga bisa dengan menggunakan Isotretinoin.
Namun penggunaannya memerlukan pengawasan dari dokter,
karena dapat menimbulkan efek samping yang buruk. Selain itu,
wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi isotretinoin, karena
dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai