Anda di halaman 1dari 12

VANSTIK MIRIDANGKEH

(Vanilin Sintetik Dari


Minyak Atsiri Daun
Cengkeh)
VANSTIK MIRIDANGKEH

 VANSTIK MIRIDANGKEH (Vanilin Sintetik Dari Minyak Atsiri Daun


Cengkeh) dalam pembuatan vanilin sintetik merupakan salah satu
produk flavouring yang penggunaannya cukup luas di industri pangan,
farmasi, dan kosmetik. Vanilin berupa kristal berwarna putih atau
putih kekuningan yang banyak digunakan sebagai pewangi makanan.
Dalam pembuatan vanilin sintetik dapat menggunakan cara oksidasi
eugenol.
 Eugenol merupakan salah satu senyawa fenol yang sering terdapat
dalam minyak atsiri dari hasil ekstraksi berbagai jenis tumbuhan
termasuk daun cengkeh. Eugenol merupakan cairan yang tidak
berwarna atau berwarna kuning pucat, dapat larut dalam alkohol,
eter, dan khlorofom.
Latar Belakang

 Minyak atsiri mulai dikembangkan pada tahun 1960 yang digunakan sebagai bahan
baku obat, pewangi sabun dan deterjen.
 Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum. L) merupakan salah satu penghasil
minyak atsiri atau essential oils.
 Bahan baku utama yang digunakan untuk meproduksi minyak daun cengkeh adalah
daun cengkeh kering yang sudah gugur, menyebabkan usaha minyak daun cengkeh
bersifat musiman karena sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku.
 Desa Toili merupakan daerah yang terdapat kebun cengkeh yang cukup luas dan
daun cengkeh yang gugur belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai bahan baku
untuk memproduksi minyak daun cegkeh, sedangkan di Sulawesi Tengah itu sendiri
hanya terdapat beberapa tempat penyulingan minyak daun cengkeh.
 Minyak daun cengkeh merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia dan
memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat produsen
minyak daun cengkeh. Minyak cengkeh mengandung beberapa komponen, tetapi
komponen paling penting adalah eugenol.
Prospek
 Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah minyak daun cengkeh yaitu
dengan memproduksi senyawa isolate dari minyak daun cengkeh yaitu
eugenol atau senyawa turunannya antara lain iso-eugenol dan vanillin. Harga
produk-produk tersebut jauh lebih mahal daripada minyak daun cengkeh.
Sebagai gambaran, harga eugenol di pasar internasional pada tahun 1997
sekitar US$ 7,80 per kg (Uhe, 1997) dan pada saat yang sama harga minyak
daun cengkeh US$ 4,75 per kg. Dengan demikian, terjadi pertambahan nilai
hamper mendekati 60%. Eugenol banyak digunakan dalam industri makanan
untuk aroma dan pengawet, dalam industri farmasi untuk pengobatan gigi.
Kebutuhan eugenol untuk farmasi sebagai sediaan untuk pengobatan gigi
masih tergantung pada produk impor sedangkan yang berasal dari dalam
negeri semakin jarang ditemukan. Minyak daun cengkeh banyak digunakan
dalam industri farmasi, parfum, kosmetik dan industri flavor makanan dan
minuman.
Lanjutan…
 Peluang usaha minyak daun cengkeh di Indonesia cukup besar, terutama di
daerah-daerah sentra produksi cengkeh. Laporan penelitian dari Balittro
(2005) mengungkapkan, Pulau Jawa memiliki pertanaman cengkeh dengan
luas areal mencapai ± 50.000 ha, diperkirakan memiliki potensi daun cengkeh
gugur ± 305 ton per hari atau setara dengan 4,4 ton minyak daun cengkeh per
hari. Perhitungan ini didasarkan pada berat daun jatuh setiap pohon 0,5 kg
per minggu, umur tanaman lebih dari 10 tahun, dengan rendemen minyak
daun cengkeh 2%, populasi tanaman 100 pohon per hektar (polikultur) dan
rata-rata penutupan kanopi 60%, akan menjadi peluang usaha yang
menguntungkan. Indonesia telah berhasil memproduksi eugenol, tetapi harga
crude eugenol asal Indonesia di pasar internasional lebih rendah dari Negara
produsen lainnya, yaitu rata-rata US 5,15 per kg (Uhe, 2005). Rendahnya
harga eugenol asal Indonesia kemungkinan disebabkan mutunya (warna,
indeks bias, kemurnian) yang kurang baik. Produk eugenol hasil isolasi dari
minyak daun cengkeh dapat ditingkatkan mutunya melalui penggunaan bahan
baku/minyak daun cengkeh yang baik dan pemurnian eugenol dengan metode
desrilasi vakum.
Analisi Pasar dan Bisnis

 Pemilihan target pasar didasarkan pada kebutuhan masyarakat


Indonesia. Sasaran yang menjadi target utama adalah masyarakat dan
industri yang membutuhkan vanilin sintetik sebagai aroma di
produknya.
 Produk ini memiliki peluang yang besar untuk di kembangkan karena
lokasi usaha dekat dengan sumber bahan baku, harga produk selalu
mengalami peningatan dari tahun ke tahun, produk ini merupakan
produk ekspor dan produksinya menggunakan teknologi sederhana.
 Kendala dari produk ini sendiri adalah minimnya modal usaha,
kuantitas produksi, meningkatnya posisi tawar pemasok bahan baku,
dan kurangnya pemahaman para petani untuk mengembangkan produk
ini.
Gambaran Produk
Tahap Pembuatan
1. Memanaskan bahan baku berupa daun cengkeh yang sudah di rajang (untuk memperkecil
ukurannya) dimasukkan kedalam rangkaian alat destilasi.
2. Menambahan NaOH dalam minyak daun cengkeh mengubah eugenol menjadi garam Na-
eugenolat, kemudian diaduk, pengadukan tersebut bertujuan untuk mempercepat reaksi yang
terjadi.
3. Mencuci dengan n-heksana yang bertujuan untuk menarik zat-zat pengotor non eugenol yang
mungkin ada atau terbawa saat pemisahan berlangsung. Pencucian ini dilakukan 3 kali dengan
perbandingan larutan Natrium-eugenolat dan n-heksana yang digunakan .
4. Untuk membebaskan eugenol dari bentuk garamnya, ditambahkan HCl 3% dalam reaktor
pengaduk pada suhu ruang dengan perbandingan larutan garam natrium eugenolat dan HCl .
Hasil dari reaksi ini membentuk dua lapisan yaitu lapisan atas berupa eugenol (coklat muda)
dan lapisan bawah berupa larutan (putih).
5. Mencuci Eugenol yang telah diperoleh dilakukan dengan aquadest pada eugenol dengan
tujuan untuk menghilangkan pengotor polar seperti sisa - sisa NaCl yang mungkin masih ada.
6. Menambahkan natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat pada larutan eugenol yang bertujuan untuk
mengikat molekul air. Senyawa eugenol yang dijadikan bahan baku dalam pembuatan vanilin
terlebih dahulu direaksikan dengan NaOH di dalam reaktor dengan keadaan bertekanan 3.5
atm dan suhu sekitar 125oC selama 9 jam. Kemudian dilakukan destilasi atau penguapan
pelarut untuk memisahkan campuran vanilin dan pelarut dietil eter, sehingga pada akhirnya
akan didapatkan produk vanilin sintetik.
Tahap Pemasaran

 Vanstik Miridankeh ini nantinya akan didistribusikan kepada para distributor


yang kami targetkan, yaitu di setiap, industri rumahan roti, warung, dan mini
market. Mkasud kami memilih tempat tersebut karena pada ketiga tempat itu
berada konsumen yang kami inginkan untuk pengembangan produk ini. Kami
juga akan melakukan beberapa teknik marketing lewat bebearapa jejaring
sosial yang banyak digunakan,diantaranya adalah Facebook, Instagram, dan
juga yang lainnya. Kami akan memanfaatkan teman kami untuk
mempromosikannya ke Daerah lain. Mereka akan membantu untuk
menyebarluaskan informasi tentang produk kami.
Anggaran Biaya

No
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
.

1 Peralatan penunjang 10.400.000;

2 Bahan habis pakai 86.000;

3 Perjalanan 60.000;

4 Lain-lain (administrasi, publikasi, laporan) 98.000;

10.644.000;

Jumlah
Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

1. Studi Pustaka

2. Persiapan alat dan bahan

3. Pelaksanaan program

4. Pelaporan

5. Pemasaran
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai