Oleh:
dr. Shelpi Surisdiani
PENDAHULUAN
Riwayat Kebiasaan
bukan peminum alkohol
Riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan (+) hampir setiap
hari
Mengkonsumsi obat maag (promag) dalam jangka waktu
yang lama
Anamnesis sistem
• Sistem Serebrospinal : nyeri kepala (+), demam (-),
kejang(-) penurunan keasadaran (-)
• Sistem kardiovaskular : palpitasi (-), nyeri dada (-)
• Sistem pernapasan : sesak (-), batuk (-), pilek (-)
• Sistem gastrointestinal : nafsu makan turun (+) mual (+),
muntah darah (+), nyeri perut (+), BAB (+) dbn
• Sistem urogenital : BAK lancar, tidak nyeri,
• Sistem integumentum : turgor kulit normal, tidak ada
keluhan
• Sistem muskuloskeletal : linu pada sendi kaki (+) odema (-),
atrofi (-),
Kesimpulan :
keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, status
gizi baik dan pemeriksaan fisik secara umum dalam batas
normal
Pemeriksaan Khusus
– Kepala
• Bentuk : bulat, simetris
• Rambut : panjang, berombak, warna hitam keputihan,
tidak mudahdicabut
• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
tidak terdapat edema palpebra pada kedua
mata, mata tidak cowong, Hematom peripalpebra
-/-. Reflek cahaya +/+
• Hidung : tidak ada sekret, tidak bau, tidak perdarahan
• pernafasan cuping hidung (-)
• Telinga : tidak ada sekret, tidak bau, tidak perdarahan
• Mulut/Bibir : sianosis (-) perdarahan gusi (-).
• Lidah : tidak kotor, tidak hiperemi
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 1 0,5-1,1 mg/dl
Tata laksana
• NGT
• Infus. RL 20 tpm
• Injeksi Antrain 3x1
• Injeksi Ranitidin 3x1
• Injeksi Ondansentron 4 mg 3x1
• Injeksi Asam Traneksamat 3x1
• p/o Antasida 3x CI
Planning
- Pemeriksaan Endoskopi
- Evaluasi Keadaan Umum dan TTV
Prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad fungsionam : bonam
Resume
Pasien wanita, usia 72 tahun
Keluhan utama: muntah darah
Mual, muntah darah, nyeri perut epigastrium,
pusing, badan terasa lemas dan makan menurun.
BAK (+) normal
BAB (+) normal
Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan nyeri tekan pada
bagian epigastrium
Hasil lab menunjukkan penurunan Hb, Leukosit, dan
trombosit
Resume
• Riw. Penyakit dahulu : HT (-) DM (-) Gastritis (+)
• Riw. SOSEKLING : cukup
• Riw. Gizi : kurang
• Riw. Kebiasaan:
1. bukan peminum alkohol
2. mengkonsumsi jamu-jamuan
3. Mengkonsumsi obat maag (promag) dalam
jangka waktu yang lama
Diagnosis Kerja
Hematemesis e.c Gastritis Erosiv
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
PEMBAHASAN
GASTRITIS EROSIF
PEMBAHASAN
GASTRITIS EROSIF
Anamnesis
Fakta Teori
a) Nyeri perut bagian ulu hati Secara umum pasien gastritis erosiv
b) Rasa panas dan terbakar (tukak gaster) biasanya mengeluh
pada perut, menjalar dispepsia. Dispepsia adalah suatu
sampai punggung. sindroma klinik saluran cerna yang
c) Mual meliputi mual, muntah, kembung,
d) Muntah darah nyeri ulu hati, rasa terbakar, rasa
e) Pusing penuh di ulu hati dan cepat merasa
f) Nafsu makan menurun kenyang. Rasa sakit tukak gaster
biasanya timbul setelah makan. Rasa
sakit bermula pada satu titik dan
bisa menjalar ke punggung.
Anamnesis
Fakta Teori
g) Riwayat Gastritis Luka pada lambung (tukak gaster)
Hemoglobin 7,3
Lekosit 3,8
Hematokrit 24
Trombosit 86
Faal hati
SGOT 54
SGPT 31
Penatalaksanaan
Fakta Teori
NGT Tujuan pengobatan:
Infus. RL 20 tpm
1. Menghilangkan keluhan
Injeksi Cefotaxim 3x1
Injeksi antrain 3x1 2. Menyembuhkan tukak
Injeksi Ranitidin 3x1 3. Mencegah kekambuhan dan komplikasi
Injeksi Ondansetron 4 mg
3x1
Injeksi asam traneksamat
3x1
p/o antasida 3x CI
Pembahasan Terapi
1. NGT
2. Infus. RL 20 tpm
3. Injeksi Cefotaxim 3x1
4. Injeksi antrain 3x1
5. Injeksi Ranitidin 3x1
6. Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1
7. Injeksi asam traneksamat 3x1
8. p/o antasida 3x CI
Gastritis Erosif
• Gastritis Erosif Gastritis erosif adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung dengan
kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosif apabila
kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada
mukosa muskularis.
EPIDEMIOLOGI
• Medical Record Hospital tahun 2010 :
• infeksi saluran pencernaan 55%:
-diare 30.5%, gastritis, 13%, infeksi usus 5%,
peritonitis 3.5%, dan 3% dengan penyakit infeksi
lainnya.
FAKTOR RESIKO
Genetik
Diet (Kopi, rempah-
rempah,asam,pedas)
Alkohol > meningkatkan resiko
perdarahan dan komplikasi
Kebiasaan merokok:
Meningkatkan insidensi ulserasi
dan komplikasi
Menekan produksi bikarbonat
Memperlabat penyembuhan
Stress
Obat-obatan (NSAID< Steroid)
DIAGNOSIS
Diagnosis gastritis erosif ditegakkan
atas dasar:
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan penunjang :
– Endoskopi
– Foto Barium
– Biopsi
ANAMNESIS
• Sangat Penting untuk diagnosis.
• Tak selalu spesifik, tak jarang
datang dengan komplikasi
• Dispepsia kronik
• Nyeri >> Epigastrium, bisa menjalar
ke punggung
KOMPLIKASI
1. Perdarahan > hematemesis & melena.
Insidensi 15-25 %, meningkat pada
usia lanjut akibat adanya penyakit
degeneratif dan meningkatnya
pemakaian NSAID.
2. Perforasi Lambung
3. Stenosis Pilorus, keluhan akibat
obstruksi mekanik berupa cepat
kenyang, muntah, mual, sakit perut
setelah makan.
PENCEGAHAN
• Makan yang teratur
• Makan dalam porsi kecil dan sering
• Menghindari stress
• Menghindari alkohol
• Menghindari rokok
PENATALAKSANAAN
Cara Perawatan Gastritis
a. Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang
lembek yang mudah dicerna dan tidak merangsang
asam lambung
b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran
asam lambung, seperti makanan pedas, makanan
yang asam, tinggi serat, zat tepung
c. Hindari minuman yang merangsang pengeluaran
asam lambung seperti teh kopi, alkohol
d. Makan secara teratur
e. Minum obat secara teratur
f. Hindari stress fisik dan psikologis
2. Pemberian Obat-obatan
Cara Kerja:
Memblokir kerja enzim K+H+-ATPase yang
akan memecah K+H+-ATP menghasilkan
energi yang akan digunakan untuk
mengeluarkan HCl.
TERIMAKASIH