Anda di halaman 1dari 16

1.

Isman Mulyadi : 0980200047


2. Septian Marzoni : 0880200081
3. Ulta Anggriani : 0880200093
4. Manza Hafrizal : 0980200055
5. Eki Hermawansyah : 0980200032
6. Renti Sismiati Putri : 0880200074
7. Mirza Efendi : 0980200058
Sales

1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
TOKSIKOLOGI: ILMU YG MEMPELAJARI TENTANG BAHAN-BAHAN KIMIA ATAU
FISIKA YG MEMPUNYAI RESPONS/EFEK NEGATIF ATAU TIDAK DIINGINKAN
(ADVERSE EFFECTS) TERHADAP SISTEM BIOLOGIS, DG INTERAKSI-
INTERAKSINYA. TOKSIKOLOGI ADALAH ILMU YANG MENETAPKAN BATAS AMAN
DARI BAHAN KIMIA (CASARETT AND DOULLS, 1995). SELAIN ITU TOKSIKOLOGI
JUGA MEMPELAJARI JEJAS/KERUSAKAN/ CEDERA PADA ORGANISME (HEWAN,
TUMBUHAN, MANUSIA) YANG DIAKIBATKAN OLEH SUATU MATERI
SUBSTANSI/ENERGI, MEMPELAJARI RACUN, TIDAK SAJA EFEKNYA, TETAPI JUGA
MEKANISME TERJADINYA EFEK TERSEBUT PADA ORGANISME DAN MEMPELAJARI
KERJA KIMIA YANG MERUGIKAN TERHADAP ORGANISME.

RACUN MERUPAKAN ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN DAN


MENGAMBARKAN BERBAGAI BAHAN ”ZAT KIMIA” YANG DENGAN JELAS BERBAHAYA
BAGI BADAN. KATA RACUN ”TOXIC” ADALAH BERASAL DARI BAHASA YUNANI,
YAITU DARI AKAR KATA TOX, DIMANA DALAM BAHASA YUNANI BERARTI PANAH.
DIMANA PANAH PADA SAAT ITU DIGUNAKAN SEBAGAI SENJATA DALAM
PEPERANGAN, YANG SELALU PADA ANAK PANAHNYA TERDAPAT RACUN.
TUJUAN TOKSIKOLOGI :
1. Menguji/mengetahui sifat-sifat dari efek
negatif yg timbul
2. Memperkirakan efek negatif yg mungkin
akan timbul karena bahan kimia

KLASIFIKASI TOKSIKOLOGI :
1. Berdasar respon yg terjadi dan organ dimana
bahan kimia tsb berefek
2. Berdasar tempat toksikan berefek
3. Berdasar durasi waktu timbulnya efek
Jalur Masuk dan Tempat Pemaparan
Bahan toksik umumnya mempunyai efek yang
paling besar dan menghasilkan respons yang
paling cepat bila diberikan melalui jalur sesuai
urutan dibawah ini:
 intravena (i.v.)
 inhalasi intraperitoneal
 subkutan
 intramuskuler
 intradermal
 oral
 topikal
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemaparan
 Waktu pemaparan: akut (<24 jam, pemaparan
tunggal), subakut (pemaparan berulang dalam
jangka waktu <1 bulan), subkronik (1-3 bulan),
dan kronik (>3 bulan).
 Untuk sebagian besar bahan kimia efek toksik
setelah pemaparan tunggal sangat berbeda
dibandingkan dengan efek pemaparan berulang
 Frekuensi pemberian:
 dosis yang. terbagi akan mengurangi efek yang
ditimbulkan
Perkembangan Toksikologi
 Farmakotoksikologi
 Toksikologi makanan dan Kosmetika
 Toksikologi Pestisida
 Toksikologi Industri
 Toksikologi Militer / forensik
 Toksikologi Medis
Ilmu toksikologi ditunjang oleh berbagai ilmu dasar, seperti
kimia, biologi, fisika, matematika. Kimia analisis dibutuhkan
untuk mengetahui jumlah toksikan yang melakukan ikatan dengan
reseptor sehingga dapat memberikan efek toksik. Bidang ilmu
biokimia diperlukan guna mengetahui informasi penyimpangan
reaksi kimia pada organisme yang diakibatkan zat tokson.
1. Toksikologi lingkungan, Toksikologi lebih memfokuskan
telaah racun pada lingkungan, seperti pencemaran
lingkungan, dampak negatif dari akumulasi residu senyawa
kimia pada lingkungan, lingkungan kesehatan kerja.

2. Toksikologi ekonomi membahas segi manfaat dan nilai


ekonomis dari xenobiotik.

3. toksikologi forensik, Tosikologi forensik menekunkan diri


pada aplikasi ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan.
Kerja utama dari toksikologi forensik adalah analisis racun
baik kualitatif maupun kuantitatif sebagai bukti dalam
tindak kriminal (forensik) di pengadilan.
 Mengetahui mekanisme bagaimana racun menyerang
organisme, sehingga timbul efek yang tidak dikehendaki
perlunya mencari substansi yang aman

 Mencegah terjadinya efek yang tidak dikehendaki dari


racun thdp organisme & kualitas lingk.

 Dapat membuat kriteria dasar utk standarisasi kualitas


lingkungan, menentukan konsentrasi yang aman

 Dapat memperbaiki cara pengobatan


Pestisida yang diaplikasikan untuk memberantas suatu hama
tanaman atau serangga penyebar penyakit tidak semuanya
mengenai tanaman. Sebagian akan jatuh ke tanaman, atua
perairan disekitarnya, sebagian lagi akan menguap ke udara,
yang mengenai tanaman akan diserap tanaman tersebut ke
dalam jaringan kemudian mengalami metabolisme, karena
pengaruh enzim tanaman.

Pestisida yang diserap oleh tanah atau perairan akan terurai


karena pengaruh suhu, kelembaban, jasad renik dan sebagainya.
Sedangkan yang menguap ke udara akan terurai karena
pengaruh suhu, kelembaban dan sinar matahari khususnya sinar
ultra violet. Penguraian bahan pestisida tersebut tidak terjadi
seketika itu juga, melainkan sedikit demi sedikit.
Bahan kimia seperti pestisida yang masuk ke badan dapat
mempengaruhi fungsi tubuh manusia sehingga dapart
mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan atau keracunan,
bahkan dapat menimbulkan kematian.
2. Penyebaran racun ke dalam tubuh
1. Fungsi detoksikasi hati (hepar)

GEJALA-GEJALA KERACUNAN :
1. Gejala non spesifik
2. Gejala spesifik
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam
setiap industry yang memproduksi maupun menggunakan baik
bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat racun agar tidak
kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di
lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun.
Pencegahan secara preventif tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajemen program pengendalian sumber bahaya, yang berupa
perencanaan, organisasi, control, peralatan dan sebagainya.
2. penggunaan alat pelindung diri (masker, kacamata, pakaiannya
khusus, krim kulit, sepatu dsb).
3. Ventilasi yang baik
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi,
control dan sebagainya.
5. Penyempurnaan produksi : mengeliminasi sumber bahaya
dalam proses produksi, dan mendesain produksi berdasarkan
keselematan dan kesehatan kerja.
6. Pengendalian atau peniadaan debu, dengan memasang dust
collector di setiap tahap produksi yang menghasilkn debu.
7. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahaya disendirikan.
8. Operasional praktis : inspeksi keselamatan dan kesehatan
kerja, serta analisis keselamatan dan kesehatan kerja.
9. Control administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat,
pengurangan jam pemaparan.
10.Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah
penanganan bahan kimia beracun.
11. House keeping yaitu kerumah tanggaan yang baik,
kebersihan , kerapian, pengontrolan.
12. Sanitasi, yakni dalam hygiene perorangan, kamar
mandi, pakaian, fasilitas kesehatan, desinfektan,
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai