1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
TOKSIKOLOGI: ILMU YG MEMPELAJARI TENTANG BAHAN-BAHAN KIMIA ATAU
FISIKA YG MEMPUNYAI RESPONS/EFEK NEGATIF ATAU TIDAK DIINGINKAN
(ADVERSE EFFECTS) TERHADAP SISTEM BIOLOGIS, DG INTERAKSI-
INTERAKSINYA. TOKSIKOLOGI ADALAH ILMU YANG MENETAPKAN BATAS AMAN
DARI BAHAN KIMIA (CASARETT AND DOULLS, 1995). SELAIN ITU TOKSIKOLOGI
JUGA MEMPELAJARI JEJAS/KERUSAKAN/ CEDERA PADA ORGANISME (HEWAN,
TUMBUHAN, MANUSIA) YANG DIAKIBATKAN OLEH SUATU MATERI
SUBSTANSI/ENERGI, MEMPELAJARI RACUN, TIDAK SAJA EFEKNYA, TETAPI JUGA
MEKANISME TERJADINYA EFEK TERSEBUT PADA ORGANISME DAN MEMPELAJARI
KERJA KIMIA YANG MERUGIKAN TERHADAP ORGANISME.
KLASIFIKASI TOKSIKOLOGI :
1. Berdasar respon yg terjadi dan organ dimana
bahan kimia tsb berefek
2. Berdasar tempat toksikan berefek
3. Berdasar durasi waktu timbulnya efek
Jalur Masuk dan Tempat Pemaparan
Bahan toksik umumnya mempunyai efek yang
paling besar dan menghasilkan respons yang
paling cepat bila diberikan melalui jalur sesuai
urutan dibawah ini:
intravena (i.v.)
inhalasi intraperitoneal
subkutan
intramuskuler
intradermal
oral
topikal
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemaparan
Waktu pemaparan: akut (<24 jam, pemaparan
tunggal), subakut (pemaparan berulang dalam
jangka waktu <1 bulan), subkronik (1-3 bulan),
dan kronik (>3 bulan).
Untuk sebagian besar bahan kimia efek toksik
setelah pemaparan tunggal sangat berbeda
dibandingkan dengan efek pemaparan berulang
Frekuensi pemberian:
dosis yang. terbagi akan mengurangi efek yang
ditimbulkan
Perkembangan Toksikologi
Farmakotoksikologi
Toksikologi makanan dan Kosmetika
Toksikologi Pestisida
Toksikologi Industri
Toksikologi Militer / forensik
Toksikologi Medis
Ilmu toksikologi ditunjang oleh berbagai ilmu dasar, seperti
kimia, biologi, fisika, matematika. Kimia analisis dibutuhkan
untuk mengetahui jumlah toksikan yang melakukan ikatan dengan
reseptor sehingga dapat memberikan efek toksik. Bidang ilmu
biokimia diperlukan guna mengetahui informasi penyimpangan
reaksi kimia pada organisme yang diakibatkan zat tokson.
1. Toksikologi lingkungan, Toksikologi lebih memfokuskan
telaah racun pada lingkungan, seperti pencemaran
lingkungan, dampak negatif dari akumulasi residu senyawa
kimia pada lingkungan, lingkungan kesehatan kerja.
GEJALA-GEJALA KERACUNAN :
1. Gejala non spesifik
2. Gejala spesifik
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam
setiap industry yang memproduksi maupun menggunakan baik
bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat racun agar tidak
kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di
lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun.
Pencegahan secara preventif tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajemen program pengendalian sumber bahaya, yang berupa
perencanaan, organisasi, control, peralatan dan sebagainya.
2. penggunaan alat pelindung diri (masker, kacamata, pakaiannya
khusus, krim kulit, sepatu dsb).
3. Ventilasi yang baik
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi,
control dan sebagainya.
5. Penyempurnaan produksi : mengeliminasi sumber bahaya
dalam proses produksi, dan mendesain produksi berdasarkan
keselematan dan kesehatan kerja.
6. Pengendalian atau peniadaan debu, dengan memasang dust
collector di setiap tahap produksi yang menghasilkn debu.
7. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahaya disendirikan.
8. Operasional praktis : inspeksi keselamatan dan kesehatan
kerja, serta analisis keselamatan dan kesehatan kerja.
9. Control administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat,
pengurangan jam pemaparan.
10.Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah
penanganan bahan kimia beracun.
11. House keeping yaitu kerumah tanggaan yang baik,
kebersihan , kerapian, pengontrolan.
12. Sanitasi, yakni dalam hygiene perorangan, kamar
mandi, pakaian, fasilitas kesehatan, desinfektan,
dan sebagainya.