1. Faktor lingkungan
– Konsumsi ikan asin dan makanan yg diasinkan lainnya (n-
nitrosodimethylamin)
– Pemejanan formaldehid, debu, asap,, hidrokarbon
2. Faktor genetik
– Cina selatan haplotypes human luekocyte antigen/HLA
HLA-A2, HLA-B46, HLA-B58
3. Epstein-Barr-Virus
– Virus herrpes yg bertanggung jawab atas terjadinya glandula fever
– Antibodi tinggi (anti –EBV)
Usia > resiko >, pria > wanita
FAKTOR RESIKO
• Jenis Kelamin Wanita
• Ras Asia dan Afrika Utara
• Umur 30 – 50 tahun
• Makanan yang diawetkan
• Infeksi Virus Epstein-Barr
• Riwayat keluarga.
• Faktor Gen HLA (Human Leokcyte Antigen)
• Merokok
• Minum Alkohol
PATOFISIOLOGI
• Virus Ebsteib Barr masuk kedalam tubuh manusia
bereplikasi dalam sel sel epitel menjadi laten dalam
limfosit B
• Infeksi virus ini terjadi pada 2 tempat: sel epitel kelenjar
saliva dan sel limfosit.
• EBV memulai menginfeksi dengan cara berikat dengan
complement C3d (CD21/ CR2)
• EBV akan masuk kedalam nukleus, yang merupakan
bentuk EBV infeksi laten, yang ditandai dengan proses
aktivasi dan proliferasi sel yang disebut sebagai
pengabadian EBV pada sel limfosit B. Proses ini melibatkan
interaksi beberapa kompleks glikoprotein virus termasuk gh
dan gl yang merupakan homolog dari molekul gp42 dengan
MHC kelas 2 pada limfosit B
TANDA DAN GEJALA
• Sakit kepala
• Masalah menelan
• Penglihatan ganda
• Perdarahan hidung (mimisan)
• Pasien-pasien ras Cina biasanya terserang
pada usia 30th, sementara ras Kaukasian
pada usia 50th. Laki-laki mempunyai
kemungkinan dua kali terkena KNF
dibanding perempuan
KLASIFIKASI
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan Terapi :
• Menghilangkan rasa nyeri obat
• Mengontrol gejala
• Menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien
• Memperpanjang hidup pasien
Sasaran Terapi :
• Menghilangkan atau menghambat kanker
• Meningkatkan kualitas dan kuantital hidup pasien
SKENARIO
Bapak KG (54 tahun, 49 kg) masuk rumah sakit untuk
kesekian kalinya dengan diagnosa utama KNF Undifferentiated T4
N2 M0 (stadium IV). Bapak KG sudah menjalani kemoterapi
sebanyak 6 kali. Saat masuk RS pertama kali (setengah tahun yang
lalu), Bapak KG mengalami mimisan, gangguan pendengaran, dan
gangguan penglihatan.
Pemeriksaan satu bulan yang lalu :
Biopsi nasofaring: massa tumor rapuh mudah berdarah
Petanda Tumor: Anti EBV EA IgA 20.6, Anti EBV VCA IgA 50.1,
Anti EBV NUCL AG (EBNA) total 15.2
USG Abdomen : Hepatomegali struktur kesan normal, kandung
empedu dan sistem biliaris normal, sistem porta dan limfa
normal, pankreas kesan normal struktur fatty, ginjal kanan dan
ginjal kiri normal.
•SOAP
SUBJEKTIF
Nama : Bapak KG
Umur : 54 tahun
BB : 49 kg
Keluhan : mimisan, gangguan pendengaran dan
pengelihatan
Diagnosis : KNF undiff T4 N2 M0 post cisplatin
PETANDA TUMOR
Petanda Neg : < 8 u/mL 20.
tumor : boderline : 8-12 6
Anti EBV u/mL Pos : > 12
EA IgA u/mL
Anti EBV Neg : < 8 u/mL 50.
VCA IgA boderline : 8-12 1
u/mL Pos : > 12
u/mL
Anti EBV Neg : < 8 u/mL 15.
• Harga normal CCT yang digunakan RSKD
Darmais (ml/menit/1.73m2)
• Dikutip dari Tietz N. W. : Textbook of Clinical
Chemistry,
UMUR hal 1281
PRIA WANITA
(tahun)
20-30 88-146 81-134
30-40 82-140 75-128
40-50 75-133 69-122
50-60 68-126 64-116
60-70 61-120 58-110
70-80 55-113 52-105
ANALISIS OBAT
1000 mmol
20 mmol
10 mmol
PM S/O Terapi Analisa DRP Rekomen
dasi
KNF Cisplatin 56 mg antikanker - 56 mg
• = 1,438 m2
cisplatin hidrasi
ANTI EMETIK Antiemetic
Anti emetik
PENCEGAHAN MUAL MUNTAH
PENCEGAHANMUAL MUNTAH
JURNAL