Populasi Sampel
POPULASI & SAMPEL
Populasi:
Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian
akan dilakukan generalisasi.
Sampel:
Anggota populasi dimana pengukuran
dilakukan, disebut juga sebagai unit elementer
atau elemen dari populasi.
Cara Pengambilan Sampel
Probability Sampling:
Metode sampling yang memberikan kemungkinan
yang sama bagi setiap unsur dalam populasi
untuk dipilih
4. Sampling Cluster
Populasi tersebar di suatu daerah seperti
negara, provinsi, kota, kabupaten secara
heterogen.
Harus ada daftar nama wilayah atau tempat
sebagai unit cluster.
Elemen cluster dipilih secara acak di tiap
cluster.
NON-PROBABILITY SAMPLING
1. Purposif atau judgement:
Sampel dipilih sesuai dengan keperluan peneliti dengan
alasan tertentu
2. Sampling accidental:
Sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada,
misalnya 50 pengunjung pertama suatu mall, dll.
3. Sampling kuota:
Memilih sampel berdasarkan ciri tertentu dalam jumlah/
kuota yang diinginkan, mis.: Sejumlah mahasiswa tingkat
sarjana dari beberapa Universitas
NON-PROBABILITY SAMPLING
4. Snowball Sampling:
Sampling pertama terpilih secara acak dan
subyek berikutnya dipilih oleh subyek
sebelumnya, demikian seterusnya sampai
jumlah tertentu yang diinginkan
SAMPEL DESKRIPTIF
Disebut juga sebagai sampel pada Estimasi
Parameter
Desain sampel harus memenuhi kaidah:
- validitas: bergantung pd cara pengambilan
- presisi: bergantung pd jumlah sampel
Harus ada informasi awal ttg hal yg diteliti di
populasi: proporsi, persentase, prevalens, dll.
Besar sampel estimasi proporsi,
simpangan mutlak
z2
* P(1 P)
n 1a / 2
2
d
p = estimasi proporsi
d = simpangan mutlak (biasanya 5%)
z = nilai z pd derajat kepercayaan 1-a/2
Asumsi desain: populasi tak terbatas dan
sampel SRS
Untuk studi deskriptif, survei, cari prevalens
Besar sampel estimasi proporsi,
simpangan mutlak
Contoh:
Berarti:
- perkiraan prevalensi diare di Kota Bogor = 15%
- kita 95% yakin bahwa kisaran prevalensi diare di Kota
Bogor adalah 10% - 20% (15% ± 5%)
- ada 5% kemungkinan prevalensi diare diluar kisaran
10% - 20% tersebut
Besar sampel estimasi proporsi,
simpangan mutlak
z2
* (1 P)
n 1a / 2
e P
2
p = estimasi proporsi
e = simpangan relatif
z = nilai z pada derajat kepercayaan 1-a/2
Besar sampel estimasi proporsi,
simpangan relatif
Contoh:
Penelitian prevalensi karies dentis anak sekolah kelas 6
SD di Jakarta Barat dilakukan dengan asumsi:
- prevalensi karies dentis anak SD Indonesia 73%
- simpangan relatif = 10%
- derajat kepercayaan = 95%
Berarti:
Peneliti 95% yakin prevalensi karies dentis pada anak
kelas 6 SD di Jakarta Barat berkisar 65,7% - 80,3%
(73% ± 7,3%)
Besar sampel estimasi proporsi,
simpangan relatif
1,96 * (1 0,73)
2
n 2
143
0,10 * 0,73
Minimal besar sampel adalah 143
anak kelas 6 SD
Besar sampel estimasi rata-rata,
simpangan mutlak
z 2
* 2
n 1a / 2
2
d
σ = simpang baku dari referensi
d = simpangan mutlak dari rata-rata
z = nilai z pada derajat kepercayaan 1-a/2
Besar sampel estimasi rata-rata,
simpangan mutlak
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui rata-rata tekanan darah sistolik orang
dewasa di Jakarta, pakai asumsi:
- rata-rata tek. Darah 120 mmHg
- simpang baku penelitian terdahulu 20 mmHg
- simpangan mutlak 10 mmHg dan 95% kepercayaan
Berarti: kita 95% yakin rata-rata tek. Darah sistolik di populasi berkisar
110 – 130 mmHg (120 ± 10 mmHg)
Minimal jumlah sampel = 16 orang dewasa di Jakarta
1,96 2 * 20 2
n 2
16
10
Besar sampel estimasi rata-rata,
simpangan relatif
z2
1a / 2 * 2
n
e m
2 2
2 2
1,96 * 3,3
n 2 2
46
0,1 * 9,8
Latihan Penarikan Sampel
Acak Sederhana
Sistematik Acak
Stratifikasi Acak
Cluster Acak