PENGENALAN

The International Classification of Diseases

9th Revision, Clinical Modification
(ICD-9-CM)

Dr. Lily Kresnowati, MKes

Fakultas Kesehatan
UDINUS
 Sejarah
 ICD 9 (1975)
Volume 1 – daftar tabulasi
Kode ‘E’ – klasifikasi tambahan untuk
sebab luar cedera dan keracunan
Kode ‘V’ – klasifikasi tambahan untuk
faktor-2 yg mempengaruhi status
kesehatan dan kontak dengan
pelayanan kesehatan
Volume 2 – Indeks alfabetik
 Sejarah
 ICPM (9 Bab)
I. Prosedur untuk diagnosis medis
II.Prosedur laboratorium
III. Radiologi dan aplikasi fisika lain
dalam bidang kedokteran
IV. Prosedur preventif
V. Operasi & pembedahan
VI & VII Obat-2an, ramuan dan agen
biologik
VIII Prosedur terapeutik lain
IX. Prosedur penunjang
 Volume 1 ; bab I,II,IV,VIII dan IX
 Volume 2 ; bab III, VI dan VII
 Sejarah

 ICD-9-CM (1978)
 Diperkenalkan oleh US (Commission of
Professional & Hospital Activities)
 3 Volume :
Volume 1 – Diseases : tabular list
Volume 2 – Diseases : alphabetical list
Volume 3 – Procedures : tabular and
alphabetical list
 ICD-9-CM Procedure Classification :
 Diterbitkan dalam volume tersendiri, berisikan daftar
tabulasi dan indeks alfabetik
 Modifikasi fasicle “prosedur bedah” dari ICD 9
Classification of Procedures in medicine
 Surgical procedures adalah kelompok dalam rubrik 01
– 86
 Non-surgical procedures tercakup dalam rubrik 87-99
 Struktur klasifikasi berbasis anatomi dan bukan
berdasar spesialisasi bedah
 Kode hanya numerik
 Berbasis struktur 2-digit dengan 2 digit desimal bila
perlu (ekspansi dari 3-digit pada ICD-9 menjadi 4 digit
pada ICD-9-CM)
 DEFINISI
Prosedur : - Operatif
- Non-operatif

Prosedur Non-Operatif :
 Prosedur terapeutik dan investigasi lain
yang tidak melibatkan operasi, seperti
misalnya radiologi, laboratorium,
pemeriksaan fisik, psikologis, dan
prosedur lain
Prosedur Operatif :
 Suatu operasi didefinisikan sebagai prosedur
terapeutik atau diagnostik mayor apapun yang
melibatkan penggunaan instrumen atau
manipulasi sebagian tubuh, dan secara umum
dilakukan dalam kondisi OT. Termasuk
prosedur apapun yang dilakukan di dalam OT
dan atau di bawah GA, selain persalinan normal
pada pasien obstetri.
 Prinsip operasi – dilakukan untuk mengelola
kondisi yang terpilih sebagai diagnosis utama.
 ICD-9-CM 2005 PROCEDURE
 New Chapter (1)
0. Procedures & interventions, NEC (00)
00.0 Therapeutic ultrasound
00.1 Pharmaceuticals
00.2 Intravascular imaging of blood vessels
00.3 Computer assisted surgery [CAS]
00.5 Other Cardiovascular Procedures
00.6 Procedures on blood vessels
00.9 Other procedures and intervention
 New Codes (114)
 Invalid Codes (4)
 Revised Code Titles (15)
 Revised Others (???)
Chapter Code
0 00 Procedures and interventions, NEC
1 04-05 Operations on the nervous system
2 06-07 Operations on the endocrine system
3 08-10 Operations on the eye
4 18-20 Operations on the ear
5 21-29 Operations on the nose, mouth, and pharynx
6 30-34 Operations on the respiratory system
7 35-39 Operations on the cardiovascular system
8 40-41 Operations on the hemic and lymphatic system
9 42-54 Operations on the digestive system
10 55-59 Operations on the urinary system
11 60-64 Operations on the male genital organs
12 65-71 Operations on the female genital organs
13 72-75 Obstetrical procedures
14 76-84 Operations on the musculoskeletal system
15 85-86 Operations on the integumentary system
16 87-99 Miscellaneous diagnostic and therapeutic
procedures
0. PROCEDURES AND INTERVENTIONS, NEC (00)
00 Procedures and interventions, Not Elsewhere
Classified
00.0 Therapeutic ultrasound
Excludes : diagnostic ultrasound (non-invasive)
intracardiac echocardiography (ICE) heart
chambers
intravascular imaging (adjunctive)
00.01 Therapeutic ultrasound of vessels of head and
neck
Anti-restenotic ultrasound
Intravascular non-ablative ultrasound
Excludes : diagnostic ultrasound of :
eye
head and neck
that of inner ear
 SUSUNAN ICD-9-CM

 Klasifikasi Multi-aksial
 Kode-kode dibedakan berdasarkan
kategori sbb :
Level 1 : aksis letak anatomi
Level 2 : aksis prosedur
Level 3 : aksis letak/prosedur/teknik
Aksis Utama – Letak Anatomi

 Level 1 adalah organisasi dalam tiap-tiap

sistem tubuh
 Pendekatannya dari “kepala - ujung jari
kaki”
 Contoh :
Chapter 1 – Operations On the Nervous
system (01-05)
01 Skull, Brain and Cerebral Meninges
02 Other Op on Skull, Brain and Cerebral M
03 Spinal Cord and Spinal Canal structures, etc
Aksis Sekunder - Prosedur
 Dalam masing-masing kategori letak,
kode-kode disusun berdasarkan kelompok
besar tipe prosedur
 Dari yang paling tidak invasif sampai yg
paling invasif
Examination
Incision
Excision
Repair
Revision, etc.
 Aksis Tersier –
Letak/Prosedur/Teknik

 Menambahkan spesifisitas terhadap tipe

prosedur
 Memungkinkan terdapat lebih dari satu
aksis tersier di bawahnya aksis sekunder.
 Nomor blok mengidentifikasi level ini
Operasionalisasi

 Chapter I – Operations on The Nervous

System (01-05) (Primary Axis)
 01 Incision and excision of skull, brain and
cerebral meninges (Primary Axis)
 01.0 Cranial Puncture (Secondary Axis)
 01.01 Cisternal puncture (Tertiary Axis)
 01.02 Ventriculopuncture thru previously
implanted cathether (Tertiary Axis)
 Chapt 6, Operations on the Respiratory (Primary
Axis)
 32 Excision of lung and bronchus (Primary Axis)
 32.8 Local excision or destruction of lesion or
tissue of bronchus (Secondary Axis)
 32.01 Endoscopic excision or destruction of
lesion or tissue of bronchus (Tertiary Axis)
 32.09 Other Local Excision or destruction of
lesion or tisue of bronchus (Tertiary Axis)
KODING PROSEDUR (ICD-9-CM)
Semua prosedur yang signifikan harus di-daftar
 Termasuk diagnostik dan terapeutik

 Termasuk prosedur non-surgical atau non-

operatif yang signifikan, mis : CT Scan, MRI,
Kode prosedur apapun yang :
 Dilakukan di meja operasi

 Dilakukan di luar meja operasi namun

membutuhkan skilled staff dan peralatan mahal
 Yang tidak termasuk …

 Prosedur keperawatan
 Prosedur rutin
 Prosedur yang tidak membutuhkan
specialized staff
 Prosedur yang tidak membutuhkan special
equipment
 Contoh prosedur yang dapat di-
exclude
 X-foto polos biasa
 Kateterisasi di bangsal
 Resuscitasi cardiopulmoner
 Transfusi darah KECUALI jika merupakan alasan
admisi
 Cardiac massage
 Medication KECUALI psikiatrik atau sitotoksik
 Tes atau prosedur laboratorium
 Terapi iv KECUALI untuk dehidrasi
 Anestesi, KECUALI untuk pereda nyeri
 Terapi penunjang seperti fisioterapi