Anda di halaman 1dari 30

KATARAK SENILIS MATUR ODS

ANISA FAQIH
1710221041
1
IDENTITAS
 Nama : Ny. K
 Umur : 83 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Krajan RT/RW 02/03
 Tanggal Pemeriksaan : 30 Januari 2019
 Nomor RM : 1618xx
ANAMNESA
 Keluhan Utama :
Mata kanan dan kiri tidak dapat melihat sejak 1 minggu SMRS

 B. Riwayat Penyakit Sekarang


mata kirinya buram sejak empat bulan SMRS, seperti ada awan
di mata kirinya. Keluhan memberat sampai satu minggu SMRS
pasien tidak dapat melihat dengan mata kirinya. Mata kanan
pasien juga dikeluhkan pasien buram sejak 2 bulan terakhir.
Pasien merasa ada kabut di mata sebelah kanan. Pasien
memiliki riwayat darah tinggi dan diabetes mellitus.
 Riwayat Penyakit Dahulu : disangkal
 Riwayat Pengobatan : disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga : disangkal
Pemeriksaan Fisik
A. Kesan Umum
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 Kooperatif : Kooperatif
 Status Gizi : Baik
 Tekanan Darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 82 x/mnt
 Respirasi : 20 x/mnt
 Suhu : 36,8°C
Status Ophtalmicus

Visus : 1/300, LP (+), PW (+) Visus : : 1/300, LP (+), PW (+)


Lensa keruh Lensa keruh
DIAGNOSIS

Katarak matur senilis okuli dextra


sinistra
TERAPI

Medikamentosa :
 ---
Non-medikamentosa :
 Pro operasi ekstraksi katarak ekstrakapsular (EKEK)
Edukasi:
 Memberitahu pasien mengenai katarak
 Memberitahukan kepada pasien bahwa harus segera di operasi agar
tidak masuk ke stadium berikutnya
Anatomi
 Jaringan transparan tak berwarna, avaskular, dan berbentuk
bikonveks (cembung) dengan diameter 9mm tebal 5mm
 Lensa terdiri dari :
 Kapsul
 Korteks
 Nukleus
 Posisinya disangga oleh serat Zonula Zinii yang berasal dari korpus
siliare .

10
Fisiologi
 Fungsi Lensa :
 sebagai media refraksi yang penting selain kornea
 bersifat elastis sehingga bisa berubah-ubah kecembungannya
(proses akomodasi) .

11
12
Definisi
 Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa
atau keduanya .

13
Etiopatogenesis
 Katarak umumnya merupakan penyakit lansia
(degeneratif), akibat kelainan kongenital ataupun
penyulit mata lokal menahun seperti glaukoma,
uveitis, ablasio retina, dan retinitis pigmentosa.
 Lensa katarak terdapat agregat protein yang
menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi
transparansinya. Perubahan protein mengakibatkan
perubahan warna lensa menjadi kuning sampai
coklat.
14
Faktor Resiko
Obat-
Usia
obatan

Diabetes Malnutrisi
Katarak

15
Klasifikasi
 Berdasarkan Proses Terjadinya
› Katarak developmental
› Katarak degeneratif
› Katarak komplikata
› Katarak traumatik
 Berdasarkan Usia :
› Katarak kongenital
› Katarak juvenil
› Katarak senilis

16
Katarak Kongenital
 Katarak ini mulai terjadi segera setelah lahir dan berusia kurang 1
tahun
 Kekeruhan lensa jarang menyeluruh sehingga tidak memerlukan
terapi .
 Bercak putih di belakang pupil : leukokorea
 Penyebabnya : riwayat infeksi prenatal (rubella-toksoplasmosis),
ibu galaktosemia, DM, dan hipoparatiroid .

17
 Ada 4 bentuk yang dapat dilihat
dengan slitlamp:
 Katarak lamelar
 Katarak polaris posterior
 Katarak polaris anterior
 Katarak nuklear .

18
Katarak juvenil
 Lanjutan katarak kongenital
 Bisa disebabkan karena trauma tumpul, penyulit penyakit lain
(lokal dan sistemik)

19
Katarak Senilis
 Dimulai usia 50 tahun
 Proses degenerasi
 Terdapat 3 bentuk katarak senilis:
 Katarak nuklear
 Katarak kortikal
 Katarak subkapsular posterior

20
Stadium Katarak Senilis

 Insipien
 Imatur
 Matur
 Hipermatur
 Morgagni

21
Perbedaan Stadium Katarak Senilis
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test (-) (+) (-) Pseudo(+)

Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis +


glaukoma
22
Gejala Klinis
 Pandangan seperti berkabut
 Penglihatan kabur perlahan
 Tidak nyeri
 Silau
 Sukar mengendarai kendaraan malam hari
 Diplopia
 Penglihatan di malam hari sedikit berkurang
 Sering berganti-ganti kacamata
 Terkadang jelas melihat dekat (miopisasi)

23
Pemeriksaan Fisik
 Visus natural
 Pemeriksaan segmen anterior dan posterior
 Pemeriksaan Shadow test (+)
 Pemeriksaan TIO dengan tonometri
 Pemeriksaan funduskopi : memungkinkan untuk katarak imatur
 Pemeriksaan biometri dan keratometri

24
Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular
(EKEK)

 Mengeluarkan isi lensa dengan menginsisi limbus / kornea


perifer atau bagian temporal
 IOL dipasang pada kantung kapsular disangga oleh kapsul
posterior yang utuh
 Indikasi :
 Pasien katarak muda, pasien kelainan endotel
 Keuntungan :
 Sayatan lebih kecil, sedikit jahitan sehingga lebih cepat
penyembuhan, dan komplikasi sedikit .

25
Fakoemulsifikasi
 Teknik EKEK yang paling sering digunakan
 Menggunakan vibrator ultrasonik genggam untuk
menghancurkan nukleus yang keras sehingga nukleus dan
korteks dapat diaspirasi melalui insisi 3-5 mm .
 Keuntungan : perbaikan luka lebih cepat dan mengurangi
peradangan intraokular .

26
EKEK Alat Fako

27
Ekstraksi Katarak Intrakapsular
 Semua lensa bersama kapsulnya diangkat
 Insisi pada superior limbus 9-10mm
 Teknik ini jarang digunakan
 Indikasi :
 Pasien dengan zonula zinii yang rapuh, berdegenerasi dan mudah
putus .
 KontraIndikasi :
 Pasien usia kurang 40 tahun yang masih memiliki ligamen hialoidea
kapsular

28
EKIK
 Penyulit :
 astigmat, glaukoma, uveitis, endoftalmitis, perdarahan dan ablatio
retina .

29
TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai