Anda di halaman 1dari 38

GANGGUAN MENTAL ORGANIK (G.M.

O )
F00-F09
• Primer : * Penyakit
* Cedera atau rudapaksa otak --
disfungsi otak

• Sekunder : Penyakit sistemik yang menyerang otak


sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem
tubuh
Gambaran utama:
• Gangguan Fungsi Kognitif
misal : daya ingat (memory), daya pikir (intellect ), daya belajar
(learning )
• Gangguan Sensorium
misal : gangguan kesadaran ( conciousness ) dan perhatian (
attention )
• Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam
bidang:
– Persepsi ( halusinasi )
– Isi pikiran ( waham / delusi )
– Suasana perasaan dan emosi ( depresi, gembira, cemas )
DEMENSIA
DEMENSIA
• Suatu sindrom akibat penyakit / gangguan otak,
bersifat kronik progresif dimana terdapat gangguan
fungsi luhur ( fungsi kortikal yang multipel )
• Termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir,
orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan
belajar, berbahasa dan kesadaran tidak berkabut.
• Umumnya disertai hendaya fungsi kognitif dan ada
kalanya di awali dengan kemerosotan
(deterioration) dalam pengendalian emosi, perilaku
sosial, atau motivasi hidup
o Adanya penurunan kemampuan daya ingat, daya
pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian
seseorang seperti: mandi , berpakaian, makan,
kebersihan diri, B.A.B., B.A.K
o Tidak ada gangguan kesadaran
o Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling
sedikit 6 bulan
ETIOLOGI

 PROSES DEGENERATIF
 Alzheimer disease
 Frontotemporal disease
 Parkinson disease
 Lewy body disease
 PSIKIATRI
 Pseudodemensia dari depresi
 Gangguan kognitif dari skizofren yang lama
 FISIOLOGI
 Tekanan normal pada hidrocephalus
…etiologi (2)

 TUMOR
 Metastase dari tumor paru, payudara/Ca-mammae, dan meningioma
 TRAUMA
 Demensia post traumatika
 Subdural hematoma
 METABOLIK
 Defisiensi vitamin B12 dan asam folat
 Endokrinopati (hipotiroidi)
 Uremia
 INFEKSI
 Infeksi prion
 AIDS
 Sifilis
…etiologi (3)

 JANTUNG
 Infark
 Hipoperfusi
 Hipoksia
 OBAT – OBATAN DAN TOKSIN
 Alkohol
 Radiasi
 Logam berat
 Gas CO
 PENYEBAB LAINNYA
 Huttington disease
 Wilson disease
DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER

• Penyakit degeneratif otak primer


• Etiologinya tidak diketahui
• Biasanya onset dan berkembang secara lambat
tetapi pasti dalam beberapa tahun ( 2 atau 3
tahun, dapat lebih lama )
• Pedoman diagnosis
– Terdapat gejala demensia seperti di atas
– Onset yang tersembunyi dengan deteriorasi lambat
– Tidak adanya bukti klinis, atau temuan dari
penyelidikan khusus bahwa kondisi mental dapat
disebabkan penyakit otak atau sistemik lain yang
dapat menimbulkan demensia ( mis : hipotiroidi,
hematoma subdural, hiperkalsemia )
– Tidak adanya serangan mendadak, hemiparesis,
hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang
mata dan inkoordinasi dalam masa dini (walau
fenomena ini dikemudian hari dapat bertumpang
tindih )
DEMENSIA VASKULAR

• Yang khas adanya riwayat iskemia sepintas


(T.I.A) dengan gangguan kesadaran sepintas
• Paresis yang sejenak atau hilangnya
penglihatan
• Hendaya daya ingat dan daya pikir menjadi
nyata
• Dapat mendadak, biasa pada usia lanjut
sesudah satu episode iskemik yang jelas
• Etiologi : infark otak karena penyakit vaskular
termasuk penyakit hipertensif serebrovaskular
• Infark kecil - efek kumulatif
Pedoman diagnostik

• Gejala demensia
• Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata
• Insight dan Judgement ---- relatif baik
• Onset mendadak atau deteriorasi bertahap,
terdapat tanda dan gejala neurologis fokal
• Pada beberapa kasus - penetapan hanya dengan
C.T Scan atau pemeriksaan neuropatologis
SKOR ISKEMIK HACHINSKI, 1975
• Mulanya mendadak 2
• Progresinya bertahap 1
• Perjalanan berfluktuasi 2
• Malam hari bengong atau kacau 1
• Kepribadian terpelihara 1
• Depresi 1
• Keluhan somatik 1
• Inkontinensia emosional 1
• Riwayat hipertensi 1
• Riwayat stroke 2
• Ada bukti aterosklerosis 1
• Keluhan neurologi fokal 2
__________________________________________________
Demensia vaskular atau demensia multi-infark: skor > 7
Kemungkinan menderita penyakit Alzheimer : skor < 7
Demensia pada penyakit lain YDK

Demensia pada penyakit PICK


Demensia pada penyakit CREUTZFELDT-JAKOB
Demensia pada penyakit HUNTINGTON
Demensia pada penyakit PARKINSON
Demensia pada penyakit HIV
Primary Care Screening Tools

 MMSE (‘normal’ varies somewhat by age and educational level


– an 80 y/o with only 4 years of education would be expected to
only get a 19/30)
 Clock Test – easy to do, quick. Draw a clock, put numbers in
correct locations, set hands to ‘10 til 2’.
 List generation – number of animals that can be named in 60
seconds. <12 is definitely abnormal, 12-18 is marginal. Can
also do words beginning with letter ‘F’. 10+ in one minute is
normal. Often very impaired in Alzheimer’s and some types of
FTDs.
 Trails B testing is useful if frontal lobe deficits suspected (e.g.
fronto-temporal dementias, AIDS dementia)
 ‘Go No-Go’ Testing (inability to inhibit responses)
Kriteria Diagnosis Dementia

• Gangguan daya ingat


A.1

• Satu atau lebih gangguan kognitif berikut:


• Afasia gangguan bahasa
• Apraksia gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas motorik
• Agnosia gagal untuk mengenali benda
A.2 • Gangguan fungsi eksekutif  merencanakan, mengorganisasi, mengurutkan dan abstrak

• Defisit kognitif dalam Kriteria A-1 dan A-2 masing-masing menyebabkan gangguan
yang bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan dan menunjukkan suatu
B penurunan bermakna dari tingkat fungsi sebelumnya

• Perjalanan penyakit ditandai oleh onset yang bertahap dan penurunan kognitif
yang terus menerus
C
…kriteria diagnosis dementia(2)

• Defisit kognitif dalam kriteria A1 dan A2 bukan karena salah satu dari berikut
• Kondisi sistem saraf pusat lain yang menyebabkan defisit progresif dalam daya ingat dan kognisi (mis:
penyakit serebrovaskuler, penyakit parkinson dll)
• Kondisi sistemik yang diketahui dapat menyebabkan demensia (hipotiroidisme, def.vit.B12 dll)
D • Kondisi akibat zat

• Defisit tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium


E

• Gangguan tidak / bukan oleh Gangguan aksis -1 lainnya


• ( mis.ganggguan depresi berat, skizofrenia)
F
PERUBAHAN PERILAKU PADA DEMENSIA SBB:

1. IDE DAN WAHAM PARANOID


– “SESEORANG SENGAJA DATANG
MENGAMBIL BARANGNYA ATAU
MENYEMBUNYIKAN BARANGNYA”

2. HALUSINASI
– BERUPA HALUSINASI PENDENGARAN
DAN PENGLIHATAN.
3. GANGGUAN AKTIVITAS
a. WANDERING 10 %. DAPAT PULA TERJADI
DENGAN ADANYA ANSIETAS DAN WAHAM.
PASIEN BERKELANA MENINGGALKAN
RUMAHNYA.

b. AKTIVITAS TANPA TUJUAN. TIDAK DAPAT


MENYELESAIKAN AKTIVITAS ATAU GERAKAN
SAMPAI SELESAI. MIS: MENYIMPAN &
MENGELUARKAN PAKAIAN BERULANG,
PERTANYAAN ATAU PERKATAAN BERULANG.

c. AKTIVITAS YANG TIDAK SESUAI.


MENEMPATKAN ATAU MENYEMBUNYIKAN
SESUATU TIDAK PADA TEMPATNYA.
4. PERILAKU AGRESIF
– PERILAKU AGRESIF SECARA ORAL: MAKIAN
– PERILAKU AGRESIF SECARA FISIK
– PEMUKULAN, PENENDANGAN SAMPAI MENGGUNAKAN
ALAT Spt: TONGKAT, SAPU, PISAU.

5. GANGGUAN IRAMA DIURNAL, YAITU: GANGGUAN


IRAMA TIDUR.

6. GANGGUAN AFEK: MUDAH MENANGIS, PIKIRAN TTG


KEMATIAN.

7. ANSIETAS DAN FOBIA


– ANSIETAS TERHADAP HAL YANG AKAN DATANG
– KECEMASAN FINANSIAL, KESEHATAN, DAYA INGAT.
– KETAKUTAN AKAN DITINGGALKAN SENDIRI
– KETAKUTAN AKAN KERAMAIAN, PERJALANAN JAUH.
Penatalaksanaan

 Optimalkan fungsi penderita


 Kenali obat dan komplikasi
 Upayakan rumatan berkesinambungan
 Upayakan informasi medis bagi penderita dan
keluarga
 Upayakan informasi pelayanan sosial yang ada
pada penderita dan keluarganya
 Upaya edukasi keluarga
General Treatment Strategies

 Define symptoms clearly


 Rule out other psychiatric illness (e.g. MDD)
 Rule out medical causes for the symptoms (e.g.
intercurrent illness, medication reactions, etc.)
 Identify non-pharmacologic strategies
 Pharmacotherapy
DELIRIUM
Delirium
Definisi : suatu gangguan mental organik dengan
ciri khas penurunan kesadaran yang mengakibatkan
gangguan fungsi kognitif

Gejala dan tanda


a. Gangguan atau penurunan kesadaran (berkurangnya)
kejernihan kesadaran/awareness terhadap lingkungan
dalam rangkaian taraf kesadaran berkabut sampai koma.
 Berkurangnya kemampuan untuk memusatkan
mempertahankan & mengalihkan perhatian terhadap stimulus
luar (auditorik, sensorik)
b. Gangguan daya kognitif (mis : daya ingat,
disorientasi, gangguan berbahasa) atau gangguan
persepsi yang tidak disebabkan oleh demensia yang
telah ada sebelumnya atau demensia yang sedang
berkembang

c. Gangguan ini berkembang dalam waktu yang cepat


(beberapa jam/hari),sering berfluktuasi sepanjang
hari

d. Terbukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik


atau laboratorium bahwa gangguan ini disebabkan
langsung oleh akibat fisiologis dari gangguan
medis/fisik, akibat intoksikasi obat/zat,atau timbul
selama terjadi sindrom putus zat
Etiologi :
• Intra kranial : epilepsi, cedera otak, infeksi,
neoplasma, gangguan vaskuler

• Ekstra kranial : obat, racun ( CO2, zat kimia),


disfungsi endokrin, penyakit hati, ginjal, paru,
kardiovaskuler, defisiensi vitamin,
infeksisistematik, gangguan keseimbangan
elektrolit, keadaan paska operasi, trauma
kepala / tubuh
Faktor Risiko Delirium
Manajemen Delirium
Pasien Delirium Rentan Mengalami Gaduh Gelisah
Penanganan Gaduh Gelisah
• Persiapan dan Tenangkan diri
• Jika bersenjata lucuti pasien  fiksasi
• Tenangkan keluarga dan kalau bisa juga pasien
• Anamnesis singkat
• Pemeriksaan fisik bila memungkinkan
• Terapi: inj.antipsikotik short acting (chlorpromasin
HCl, haloperidol, dan atau inj diazepam)
• Pengawasan ketat
Strategi Mencegah Delirium
Sindrom Amnesik Organik Bukan Akibat Alkohol dan
Zat Psikoaktif Lainnya
• Hendaya daya ingat, berupa berkurangnya daya
ingat jangka pendek (lemahnya kemampuan belajar
materi baru) Amnesia Anterograd dan Retrograd,
menurunkan kemampuan mengingat dan
mengungkap pengalaman lalu
• Riwayat cedera / penyakit pada otak ( jaringan
diensefalon dan lobus temporalis medialis)
• Daya ingat segera tidak berkurang
• Daya perhatian dan kesadaran tidak terganggu,
hendaya intelektual menyeluruh kurang.
Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan
Difungsi Otak dan Penyakit Fisik
Didukung oleh Hal di bawah Ini
• Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak atau
penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan
dengan salah satu sindrom
• Kesembuhan dari gangguan jiwa setelah dihilangkan
penyebab
• Tidak ada bukti yang mengarah pada penyebab
alternatif dari sindroma mental ini (riwayat keluarga)
Gangguan Kepribadian dan Perilaku akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi otak
 Gangguan kepribadian organik
 Sindrom Pasca Kontusio
 Sindrom Pasca Ensefalitik

Riwayat penyakit, kerusakan atau disfungsi otak

Anda mungkin juga menyukai