untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni – Tujuannya: menilai kualitas dari suatu karya LANDASAN UNTUK KRITIK SENI – Pengalaman yang cukup dalam materi kritik – Keilmuan dan pengetahuan yang relevan – Menguasai penerapan metode kritik yang tepat – Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif) FUNGSI
– Menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik
karya seni (antara pencipta, karya seni, dan penikmat) – [Pendidikan] Evaluasi dalam proses pembelajaran seni: kekurangan dijadikan bahan analisis untuk meningkatkan karya, kelebiham digunakan untuk memovitasi untuk berkarya lebih baik lagi – [Media pendidikan]: melatih siswa menanggapi berbagai persoalan secara komprehensif menemukan, mengetahui, menunjukkan kelebihan/kekuarangan; belajar untuk menerima kritik JENIS KRITIK SENI
KRITIK JURNALISTIK
KRITIK POPULER
KRITIK ILMIAH
KRITIK PEDAGOGI KRITIK JURNALISTIK
– Disampaikan secara terbuka kepada publik
melalui media massa (surat kabar). – Sangat cepat mempengaruhi presepsi masyarakat terhadap kualitas karya seni – Tujuan: memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian KRITIK POPULER
– Kritik ini ditujukan untuk konsumsi
massa/umum – Disampaikan melalui kritik bersifat umum – Menggunakan gaya bahasa dan istilah sederhana KRITIK ILMIAH
– Bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan,
kemampuan dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni. – Disampaikan oleh kritkus yang sudah pakar dalam bidang seni, mengikuti kaidah-kaidah secara akademis – Hasil kritikan sering dijadikan refrensi para kolektor/kurator institusi seni KRITIK PEDAGOGI
– Umumnya digunakan di lembaga-
lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas karya seni peserta didik – Bertujuan untuk mengangkat/meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni BENTUK PENDEKATAN KRITIK SENI
FORMALISTIK
EKSPRESIVISTIK
INSTRUMENTALISTIK FORMALISTIK
– Melihat kualitas karya berdasarkan
konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan medium yang digunakan dalam berkarya seni EKSPRESIVISTIK
– Menilai sebuah karya berdasarkan kualitas gagasan
dan perasaan yang ingin dikomunikasikan – Menanggapi kesesuaian antara judul, tema, isi, dan visualisasi yang ditampilkan dalam sebuah karya – Menentukan kadar seni atas kemampuan membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah INSTRUMENTALISTIK
– Menilai karya seni berdasarkan
kemampuannya mencapai tujuan moral, religius, politik atau psikologi. – Penggunaan kritik seni ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni – Mengangagp seni sebagai sarana mencapai tujuan TAHAPAN KRITIK SENI
DESKRIPSI ANALISIS INTERPRETASI EVALUASI
DESKRIPSI – Tahapan untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat atau didengar, tanpa melakukan analisis dan mengambil kesimpulan – Dibutuhkan pengetahuan tentang istilah- istilah teknis umum yang digunakan dalam dunia seni ANALISIS
– Menelusuri sebuah karya seni
berdasarkan struktur formal/unsur- unsur pembentuknya – Dibutuhkan pemahaman tentang unsur-unsur seni dan prinsip penataan atau penempatan sebuah karya INTERPRETASI
– Tahap penafsiran makna sebuah karya seni
meliputi tema dan simbol yang dihadirkan – Bersifat terbuka karena dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan kritikus – Semakin luas wawasan kritikus semakin kaya interpretasi karya EVALUASI – Tahapan untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya seni lain yang sejenis. – Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya baik formal maupun konteks – Langkah menilai/evaluasi: – Membandingkan karya sebanyak-banyaknya – Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi – Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan memiliki perbedaan – Menelaah karya dari segi kebutuhan khusus dan pandangan tertentu