Anda di halaman 1dari 74

Pembimbing :

dr. Dian Mardiah


Disusun oleh :
PENGETAHUAN TENTANG RUMAH SEHAT
Rezki Ramadhan
PADA KELUARGA BINAAN DESA
(1102013247)
JENGKOL DI RT 03 RW 01 DESA
Rizky Caranggono
RANCAILAT, KECAMATAN KRESEK,
TANGERANG (1102013257)
Ike kumala sari
(1102013131)
Nerissa Arviana R
(1102013210)
BAB I
Latar Belakang
Latar Belakang

Gambaran Umum Desa Secara Geografis :


– Desa Jengkol adalah desa yang berada di Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia.
– Kecamatan Kresek merupakan salah satu wilayah di
Kabupaten Tanggerang terletak sebelah Barat Kabupaten
Tangerang
Kependudukan dan Wilayah
Kerja Puskesmas Kresek

Gambar 1. Peta Kecamatan Kresek. Gambar 2. Peta Desa Rancailat


(Google Maps) (Google Maps)
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
di Kecamatan Kresek Tahun 2017

Penduduk (per km2)


Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk
Jumlah

Jumlah Rumah

Jiwa/Rumah

Kepadatan
Rata-Rata
Tangga

Tangga
Kelurahan

Kelurahan
Desa+
No Kecamatan

Desa
1 Jengkol 3.57 1 0 1 6,107 1,587 3.85 1,710.64
2 Kemuning 4.47 1 0 1 9,903 2,468 4.01 2,215.44
3 Koper 2.60 1 0 1 4,398 1,489 2.95 1,691.54
4 Kresek 3.81 1 0 1 9,079 2,279 3.98 2,382.94
5 Pasirampo 2.45 1 0 1 6,032 1,627 3.71 2,462.04
6 Patrasana 2.34 1 0 1 7,592 2,209 3.44 3,244.44
7 Rancailat 3.09 1 0 1 7,032 1,867 3.77 2,275.73
8 Renged 3.18 1 0 1 7,575 2,225 3.40 2,382.08
9 Talok 2.48 1 0 1 6,435 1,612 3.99 2,594.76
Jumlah Kab/Kota 27.99 9 0 9 64,153 17,363 3.69 2,292.00
- Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau
1.890 rumah, dan jumlah rumah tangga
tersebut yang yang mempunyai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat hanya 1.188 rumah tangga RUMAH TANGGA
SEHAT
(62.9%) menunjukan bahwa persentase rumah
tangga sehat di Kecamatan Kresek masih
kurang jika dibandingkan dengan standar
pelayanan minimal (65%).
Laporan Cakupan Rumah Sehat
Puskesmas Kresek Tahun 2017
Rumah

% %
No Desa Jumlah Seluruhnya Jumlah Diperiksa Jumlah Sehat
Diperiksa Sehat

1 Jengkol 1286 975 76,82 858 73,87


2 Kemuning 1755 820 48,72 451 66,0
3 Koper 1171 681 68,18 430 63,14
4 Kresek 1593 1160 72,82 858 73,97
5 Pasirampo 1101 875 78,47 534 61,03
6 Patrasana 1439 772 53,65 464 60,10
7 Rancailat 1388 900 84,84 504 68,0
8 Renged 2310 1081 48,80 444 41,07
9 Talok 1187 808 68,07 467 67,80
Jumlah 13.230 8.072 4.788
Sepuluh besar penyakit di Puskesmas
Kresek

Grafik 1.1 Jumlah Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kresek Tahun 2017.
(Profil Puskesmas Kresek, 2017)
Sepuluh besar penyakit di Puskesmas
Kresek

Grafik 1.2 Jumlah Diare yang Ditangani Per Desa di Wilayah Puskesmas Kresek Tahun 2017
(Profil Puskesmas Kresek, 2017)
Keluarga Binaan
Kelompok 5

1. Tn. Jaelani Tn.Masrani Tn.Rapei

2. Tn. Budi
3. Tn. Sueb
Tn. Asnan
Jamban
4. Tn. Dayat
Tn.Yusuf
Pembuang Mandi Cuci
an sampah
Sawah

Lokasi Keluarga Binaan


1 Profil Keluarga Binaan Tn. Jaelani
No Nama Jenis Kelamin Usia Status Pendidikan Pekerjaan Penghasilan/
bulan

1 Jaelani Laki-laki 69 Menikah SD Tidak bekerja

2 Marsiah Perempuan 63 Menikah SD Ibu Rumah -


Tangga
3 Julia Perempuan 36 Menikah SMk Karyawan Rp.
Pabrik 3.500.000,-

4 Farida Perempuan 31 Menikah SMK Ibu rumah Rp.


tangga 2.900.000,-

5 Tika Perempuan 28 Menikah SMK Ibu rumah -


tangga
Denah Rumah
Tn.Jaelani
2 Profil Keluarga Binaan Tn. Budi
No Nama Jenis Kelamin Usia Status Pendidikan Pekerjaan Penghasilan/b
ulan

1 Budi Laki-laki 33 Menikah SMK Karyawan Rp. 3.000.000,-

2 Farida Perempuan 33 Menikah SMK Ibu rumah -


tangga

3 Bayu Laki-laki 10 Belum - Pelajar -


Menikah

4 Sania perempuan 1 Belum - Pelajar -


Menikah
Denah Rumah
Tn.Budi
3 Profil Keluarga Binaan Tn. Sueb

No Nama Jenis Kelamin Usia Status Pendidikan Pekerjaan Penghasilan/


bulan
1 Sueb Laki-laki 38 Menikah SMA Karyawan Rp 500.000,-
swasta
2 Solekah Perempuan 24 Menikah SMA Ibu Rumah Rp
Tangga 3.500.000,-
3 Sania Perempuan 12 Belum Pelajar - -
Menikah
Denah Rumah
Tn.Sueb
4 Profil Keluarga Binaan Tn. Dayat

No Nama Jenis Kelamin Usai Status Pendidikan Pekerjaan Penghasilan/


bulan
1 Dayat Laki-laki 30 Menikah SMA Supir Rp. 500.000,-
2 Tika Perempuan 28 Menikah SMA Ibu Rumah -
Tangga
3 Andra Laki-laki 7 Belum Pelajar - -
Menkah
Denah Rumah
Tn. Dayat
Area Masalah pada Keluarga
Binaan
Masalah :
- Rumah sehat
- Perilaku merokok
- Kebiasaan mencuci tangan
- Pola hidup sehat
Metode Delphi
Area Masalah
pada Keluarga Binaan

Jamban sehat

Presurvey

Aspek Baik Buruk

Pengetahuan

Sikap

Perilaku
Alasan Pemilihan Area Masalah
Data primer

• Hasil dari pre survey didapatkan lebih dari 50% anggota keluarga binaan memiliki pengetahuan dan sikap
yang baik mengenai rumah sehat, dan 50% anggota keluarga binaan menjawab kuesioner pre survey
tentang perilaku mengenai rumah sehat dengan buruk. Di lapangan ditemukan kondisi rumah

Data Sekunder

• Menurut Sistem Pendataan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Kresek, didapatkan rumah yang memenuhi
syarat rumah sehat adalah 69,18% dari seluruh rumah yang dibina di Desa Jengkol.

Data Agama

• berdasarkan Firman Rasulullah SAW yang artinya "Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu
sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang
ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim
dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan
perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu)" (An-Nahl; 80). Rumah merupakan tempat tinggal
sehingga harus nyaman dan lebih banyak memberikan manfaat daripada mudharatnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan
 Definisi Pengetahuan:

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang
diperoleh melalui indra pendengaran yaitu telinga dan indra penglihatan yaitu mata.

(Notoatmodjo, 2012)
Adapun ayat yang menjelaskan tentang pengetahuan dalam surah AL-Zumar/ 39:9 yaitu:

Terjemahnya:

(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah,
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya
orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.

( Kementrian Agama RI, 2012)


 Tingkat Pengetahuan
Menurut Bloom (dalam Notoadmojdo, 2007) pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan yaitu:

Memahami Aplikasi
Tahu (Know)
(Comprehension) (Aplication)

Evaluasi Sintesis Analisis


(Evaluation) (Synthesis) (Analysis)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu :

Pendidikan
Pekerjaan
A. Faktor Usia
Internal Sumber Informasi

Penghasilan

B. Faktor
Sosial Budaya
Eksternal
Jenis-Jenis Pengetahuan

Pada umumnya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya:

Pengetahuan Pengetahuan Tak


Langsung (Immediate) Langsung (Mediate)

Pengetahuan
Pengetahuan Indrawi
Konseptual
(Perceptual)
(Conceptual)
Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni:

Cara Tradisional

• Cara coba-coba (Trial and Error)

• Cara kekuasaan atau otoritas

• Berdasarkan pengalaman pribadi

• menggunakan jalan pikirannya


Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara Modern

• Segala sesuatu yang positif, yakni gejala yang muncul pada saat dilakukan
pengamatan.

• Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada
saat dilakukan pengamatan

• .Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang


berubahubah pada kondisi-kondisi tertentu
Rumah Sehat

– Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area
sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana
pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO,
rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani
dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga
dan individu. (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan,
2001).
kriteria rumah sehat
a atap berplafon
b dinding permanen (tembok/papan)
c jenis lantai bukan tanah
d tersedia jendelae ventilasi cukup
f pencahayaan alami cukupg tidak padat penghuni (lebih besar atau sama
dengan 8 m2/ orang)
Manfaat rumah sehat

– Memberi perlindungan terhadap populasi yang menyandang risiko tinggi, yakni anak-anak dan wanita, masyarakat dengan
rumah sub standard, masyarakat yang tersisih dan mobil, manula, penderita penyakit kronis dan yang cacat.

– Meningkatan penyuluhan serta kualitas profesi kesehatan masyarakat dan profesi yang membangun pemukiman; penyediaan
perumahan dan penggunaan rumah untuk meningkatkan kesehatan.

– Memberi perlindungan dari penyakit menular, mencakup pelayanan air bersih, sanitasi, persampahan, drainase, higiene
perseorangan dan pemukiman, kemanan makanan, bangunan yang aman terhadap tranmisi penyakit.

– Memberi perlindungan terhadap penyakit kejiwaan dengan mengurangi tekanan jiwa dan sosial akibat rumah.

– Meningkatkan kesehatan dalam lingkungan perumahan dengan memperhatikan ketersediaan pelayanan keperluan sehari-hari
dan pekerjaan dekat rumah.

– Meningkatkan pemanfaatan rumah sehingga dapat meningkatkan kesehatan, yaitu pemanfaatan rumah dapat memberi
dampak kesehatan yang maksimum pada penghuninya.
Hal yang mendukung kesehatan pada
sebuah rumah menurut Islam.

Dari Abu Malik Al-Asy‟ariy radhiallahu‟anhu bahwasanya Nabi shalallahu alaihi


wasallam bersabda:

“Kesucian adalah sebagian dari iman.“ (HR. Muslim)


Kita diwajibkan untuk menjaga kebersihan di tempat tinggal kita, agar tetap bersih
dan indah. Tidak kalah pentingnya lingkungan tempat tinggal kita, seperti selokan,
halaman rumah, dll. Tempat tinggal dan lingkungan harus selalu dijaga, dirawat
dengan baik serta teratur sehingga menjadi lingkungan yang bersih dan sehat.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Pengukuran

1 Pengetahuan Wawasan Kuesioner Wawancara 0 = ordinal


tentang mengenai pengetahuan
rumah sehat definisi, kriteria buruk : 0-2 1 =
dan manfaat pengetahuan
rumah sehat baik : 3-6*
*Jika semua
pertanyaan
dijawab
dengan benar
2 Ekonomi Penghasilan keluarga Kuesioner Wawancara 1 = penghasilan Ordinal
yang mempengaruhi rendah: < Rp.
daya beli keluarga 3.555.853
tersebut untuk 2 = penghasilan
mendapatkan cukup:
informasi dari = Rp. 3.555.853
berbagai prasarana, 3 = penghasilan
seperti handphone, tinggi : > Rp.
televisi, dan internet, 3.555.853
merujuk pada UMR
Kabupaten Tangerang
tahun 2017 sebesar
Rp. 3.555.853,-

3 Pendidikan Derajat tertinggi Kuesioner Wawancara 0 = pendidikan ordinal


jenjang pendidikan rendah : Tidak
yang diselesaikan dari sekolah - SD
sekolah formal 1 = pendidikan
terakhir dengan sedang : SMP 2 =
sertifikat kelulusan pendidikan tinggi :
SMA hingga
perguruan tinggi
4 Peranan Petugas Kuesioner Wawancara 0 = Buruk ordinal
Kesehatan, 1 = Baik

Kegiatan petugas
kesehatan, tokoh
masyarakat dan tokoh
agama dalam menjalankan
program kesehatan
lingkungan seperti
penyuluhan kesehatan
mengenai rumah sehat

5 Usia Lamanya waktu hidup yaitu Kuesioner Wawancara 1 = Remaja:15-18 tahun interval
terhitung sejak lahir sampai 2 = Dewasa: 18-65
dengan saat wawancara tahun
3 = Lanjut usia : >65
tahun

6 Lingkungan Keadaan lingkungan sekitar Kuesioner Wawancara 0= Tidak Mendukung nominal


keluarga binaan yang dapat 1= Mendukung
mempengaruhi suatu
individu untuk menerapkan
rumah sehat

7 Sarana Alat yang dibutuhkan dalam Kuesioner Wawancara 0= Tidak Mendukung 1= nominal
menunjang terwujudnya Mendukung
rumah sehat, seperti sapu,
pel, kain lap, tempat
sampah.
BAB III
METODOLOGI
Jenis Penelitian
• Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif.

Populasi Pengumpulan Data


• Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat keluarga binaan di RT/RW
003/001, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Sampel Pengumpulan Data
• Sampel adalah empat keluarga binaan di RT/RW 003/001, Desa jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten adalah 14 orang yaitu keluarga Tn. Jaenal sebanyak 5 orang, Tn. Budi
sebanyak 4 orang, Tn. Sueb sebanyak 3 orang, dan Tn. Dayat sebanyak 3 orang dengan cara total
sampling.
Kriteria Kriteria
Inklusi Eksklusi
• Bersedia untuk menjadi informan • Anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga
• Usia di atas 15 tahun sulit ditemui
• Merupakan anggota keluarga binaan baik laki-laki
• Tidak besedia menjadi responden
maupun perempuan
• Bukan termasuk keluarga binaan
• Sehat jasmani dan rohani
Jenis Data

• didapatkan dari pengalaman orang yang diterangkan


Data kualitatif secara mendalam, pengalaman dan interaksi sosial dari
subjek penelitian sendiri.

• menggambarkan responden, pengetahuan, usia, tingkat


Data Kuantitatif pendidikan, penghasilan, sumber informasi dan sosial
budaya.

• Data primer
Sumber data
Jenis Data

Skala • Skala Ordinal dan Nominal

Pengukuran

Penentuan • Dilakukan presurvey dengan quisioner dan


teknik wawancara
Instrumen • Selanjutnya, dilakukan survey dengan teknik
wawancara dengan kuisioner sebagai instrumen
Pengumpulan • Dilakukan observasi kelapangan
Data
Jenis Data

Pengumpulan Data
• Pengumpulan data kualitatif dengan wawancara mendalam
menggunakan panduan pertanyaan terbuka.

Pengolahan dan Analisa Data


• Pengolahan data : menggunakan software spss
23.0
• Analisa data : menggunakan analisa univariat
BAB IV
HASIL
Hasil
Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)


Usia (tahun)
> 15 tahun 12 100
Subtotal

Jenis Kelamin
Laki-laki 7 58,3
Perempuan 5 41,7
Subtotal 12 100
Hasil
Karakteristik Responden

Pekerjaan Pendidikan
Buruh 3 25 Tidak Sekolah 5 41,7
Karyawan 3 25
Wiraswasta - - SD 3 25
Pedagang 1 8,3 SMP 1 8,3
Ibu Rumah Tangga 3 25
SMA 3 25
Tidak Bekerja 1 8,3
Subtotal 12 100
Pelajar 1 8,3
Subtotal 12 100
Hasil
Analisis Univariat

Tabel Distribusi Responden Mengenai Pengetahuan Jamban Sehat


Pada Keluarga Binaan di RT/RW 006/002, Desa Rancailat, Juli 2018

Pengetahuan Frekuensi Persentase(%)

Buruk 7 58,3

Baik 5 41,7

Total 12 100
Hasil
Analisis Univariat

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat pendidikan Pada Empat Keluarga Binaan di RT 006/RW 002,
Desa Rancailat, Juli 2018

Pendidikan Frekuensi Persentase(%)

Rendah 8 66,7

Sedang 1 8,3

Tinggi 3 25

Total 12 100
Hasil
Analisis Univariat

Tabel Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pada Empat Keluarga Binaan di RT 006/RW


002, Desa Rancailat, Juli 2018

Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)

Tidak Bekerja 5 41,7

Bekerja 7 58,3

Total 12 100
Analisis Univariat

Tabel Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Pada Empat Keluarga Binaan di RT 006/RW
002, Desa Rancailat, Juli 2018

Penghasilan Frekuensi Persentase(%)


Tidak memiliki sumber informasi 12 100

Memiliki sumber informasi - -


Total 12 100
Rencana Intervensi Pemecahan Masalah
Intervensi Pemecahan Masalah

Terpilihnya intervensi penyuluhan dikarenakan


penyuluhan merupakan salah satu cara yang
cukup efektif dan efisien untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang jamban
sehat. Pemberian poster mengenai pengertian
jamban sehat dan syarat jamban sehat serta
leaflet berupa biaya yang dibutuhkan untuk
membangun jamban yang sehat kepada
keluarga binaan untuk memudahkan
komunikasi dan penyebarluasan informasi.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah

Penyuluhan diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 26 Juli


2018
• Mengenai syarat jamban empang sehat dan pentingnya memiliki jamban sehat

Mempresentasikan materi penyuluhan dalam bentuk

• Poster
• Memberikan leaflet
• Sesi tanya jawab setelah penyuluhan
Kegiatan Operasional

Acara dilaksanakan pada :


1. •
• Hari : Kamis
• Tanggal • : 26 Juli2018
• Pukul • : 09.30 – 11.30WIB
• Tempat • : di ruangan teras rumah salah satu keluargabinaan
• di DesaRancailat

2. Sebelum penyuluhan, anggota keluarga binaan melaksanakan pre-test

Acara penyuluhan dilaksanakan menggunakan media informasi dalam


3. bentuk leaflet dan poster

Setelah penyuluhan, anggota keluarga binaan melaksanakan post-test.


4.
Hasil
Hasil Pretest dan Posttest
Tabel Hasil Pre-test Tabel Hasil Post-test

Pengetahuan Jumalah Persentase Pengetahuan Jumlah Persentase


Responden (%) Responden (%)

Baik 4 66,6
Baik 2 33,3

Buruk 2 33,3
Buruk 4 66,6

Total 6 100 Total 6 100


BAB V
Penutup:
Kesimpulan dan Saran
Penutup

Kesimpulan

Area Masalah

Berdasarkan wawancara serta observasi pada


kegiatan pengumpulan data dari kunjungan ke
keluarga binaan, ditetapkan area masalah yaitu
“Pengetahuan Mengenai Jamban Sehat Pada
Keluarga Binaan RT 006 / RW 002, Desa
Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten”.
Akar Penyebab Masalah

Kurangnya kemampuan segi financial dalam melanjutkan pendidikan.

Kurangnya keterampilan yang dimiliki.

Terbatasnya tenaga kesehatan pada daerah tersebut.


Alternatif Pemecahan Masalah

Mendorong keluarga binaan untuk


melanjutkan pendidikan.
Mendorong keluarga binaan untuk mengikuti
kursus sesuai dengan keterampilan yang
diminati.
Menambah petugas kesehatan untuk
melakukan penyuluhan kepada masyarakat
Intervensi yang Dilakukan

Memberi penyuluhan kepada keluarga binaan mengenai pengetahuan tentang


Jamban sehat dengan menggunakan poster, leaflet dan video.

Memberi dorongan kepada keluarga binaan untuk memperhatikan syarat


jamban sehat.

Memberi dorongan kepada keluarga binaan untuk mewujudkan jamban sehat


di setiap rumah keluarga binaan.

Memberi saran kepada petugas kesehatan untuk memperbanyak penyuluhan


mengenai jamban sehat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Memberikan saran kepada tokoh masyarakat untuk memberikan informasi


mengenai dampak buruk dari penggunaan jamban yang tidak sehat.
Penutup

Saran

Saran bagi Kader

Kader diharapkan dapat menjadi teladan yang baik dalam pemanfaatan jamban sehat sehingga
masyarakat dapat beradaptasi dengan penggunaan jamban sehat. Kader juga dapat
memberikan pelatihan keterampilan kepada warga sehingga mudah untuk mendapatkan
pekerjaan bagi warga.
Diharapkan kader dapat sering memantau dan mengevaluasi penggunaan jamban sehat di
ruma setiap warga.
Saran bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan agar saling mengingatkan mengenai dampak


buruk dari penggunaan jamban yang tidak sesuai dengan syarat
jamban sehat.
Saran bagi Puskesmas Kresek

Puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan secara rutin dan terjadwal agar
warga dapat memahami syarat dari jamban sehat. Petugas kesehatan agar dapat lebih
kreatif dalam memberikan edukasi kesehatan mengenai jamban sehat, misalnya
menggunakan metode pemicuan dengan menggunakan alat bantu berupa poster alur
penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja manusia.
Puskesmas diharapkan dapat melakukan observasi langsung ke tempat-tempat yang
biasanya digunakan masyarakat untuk BAB sembarangan. Dengan kegiatan tersebut
diharapkan kesadaran masyarakat dapat tergugah dan mereka dengan sendirinya dapat
menyadari masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari jamban yang tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, (Bandung: 2012), h. 64
Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung : Diponogoro
Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),h. 10
Azwar. 2000. Sikap Manusia, Teori, dan Pengukurannya. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika
Daud Efendy, Manusia, Lingkungan dan Pembangunan Perspektif Islam, (Ciputat: Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya
(Edisi yang Disempurnakan) Jilid I, (Jakarta: Penerbit Lentera Abadi, 2010) hlm. 329.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pengetahuan Jamban Sehat
Firmansyah, Saca. 2009. Pentingnya Partisipasi Masyarakat pada Lingkungan. Jakarta: Pustaka Medika Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 83
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta: ‒24.
Prasetyo dan Abdillah. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Arkola.
Proverawati. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta : Nusa medika Tangerang: Profil Kinerja Puskesmas Kresek 2017.
Tangerang: Puskesmas Kresek.
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN
LAMPIRAN
POSTER INTERVENSI
LEAFLET INTERVENSI
KEGIATAN DI KELUARGA BINAAN
WASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai