Pembimbing
Letkol CKM dr Christina K Nugrahani, Sp.A
Umur ≥ 9 bulan sampai < 48 bulan Anemia defisiensi besi karena kehilangan darah
gastrointestinal atau lainnya
Riwayat diet yang konsisten dengan intake rendah Respon terhadap inisiasi terapi besi baru-baru ini
zat besi (menyusui lebih dari 6 bulan tanpa (>1.0 g/dL peningkatan konsentrasi hemoglobin
suplemen besi atau ≥ 24 ounces** intake susu sapi dalam 30 hari sebelumnya)
per hari)
Anemia defisiensi besi ringan sampai berat Bukti adanya malabsorpsi pada riwayat dan atau
diindikasikan: pemeriksaan fisik
• Konsentrasi hemoglobin ≤ 10 g/dL Riwayat terapi besi intravena sebelumnya
• Mean Corpuscular Volume (MCV) ≤ 70 fl
• Reticulocyte hemoglobin equivalent ≤ 25 pg Adanya kembali penyakit yang signifikan yang
DAN menimbulkan inflamasi kronik
• Serum ferritin ≤ 15 ng/mL Penyebab lain anemia (contoh: thalassemia, sickle cell
*ATAU anemia)
• Total Iron Binding Capacity (TIBC) ≥ 425
µg/dL Kemungkinan tinggi kepatuhan suboptimal
(*) Catatan mencakup dosis khusus subjek, waktu pemberian obat dan jadwal pertemuan selanjutnya.
HASIL
OUTCOME
• OUTCOME SEKUNDER
i. Proporsi subjek dengan respon komplit
OUTCOME PRIMER: dari pengobatan
Perubahan konsentrasi ii. Perubahan pengukuran besi di antara
hemoglobin darah perifer kedua kelompok studi
dalam gram/desiliter pada iii. Efek samping ferrous sulfate dan
pengukuran serial 0, 4, 8, NovaFerrum®
dan 12 minggu setelah iv. Drop out/angka lost to follow-up
inisiasi pengobatan. v. Resolusi tanda dan gejala defisiensi besi
(pica, iritabilitas, pucat, lesu)
vi. Kepatuhan yang diukur dari kehadiran
kunjungan studi, buku harian pasien, dan
pengukuran obat kembali
OUTCOME PRIMER
• Rata-rata konsentrasi hemoglobin meningkat dari 7.9
g/dL menjadi 11.9 g/dL pada kelompok ferrous
sulfate
• Peningkatan dari 7.7 g/dL menjadi 11.1 g/dL pada
kelompok besi polisakarida sampai 12 minggu
• Hasil primer menunjukkan perubahan signifikan
konsentrasi hemoglobin 1.0 g/dL
(95% CI, 0,4-1,6; P < .001)
OUTCOME SEKUNDER
Kepatuhan pengobatan
OUTCOME SEKUNDER
ii. Perubahan pengukuran besi di antara kedua kelompok studi
HASIL SEKUNDER
III. EFEK SAMPING FERROUS SULFATE VS NOVAFERRUM®
iv. Angka lost to follow up
HASIL SEKUNDER
v. Resolusi tanda dan gejala defisiensi besi
(pica, iritabilitas, pucat, lesu)
HASIL SEKUNDER
vi. Kepatuhan yang diukur dari kehadiran kunjungan
studi, buku harian pasien, dan pengukuran obat kembali
HASIL SEKUNDER
• Melalui buku harian pasien, 78% keluarga
melaporkan tidak terlewatnya dosis kompleks
besi polisakarida dibandingkan dengan 53% dari
keluarga kelompok ferrous sulfat (P= .12)
• 50% keluarga melaporkan kesulitan
mengkonsumsi komplek besi polisakarida
dibandingkan dengan 65% pada kelompok Tack me to
Table 2
ferrous sulfat (P= .17)
DISKUSI
• Percobaan klinis acak dari bayi dan anak-
anak umur 9-48 bulan dengan anemia
defisiensi besi nutrisional, kelompok
ferrous sulfat dibandingkan dengan
komplek besi polisakarida dapat
meningkatkan konsentrasi Hb dalam 12
minggu.
• Pada hasil sekunder, proporsi pasien
dengan resolusi ADB lebih tinggi pada
kelompok ferrous sulfat.
• Lebih banyak orang tua yang
mengeluhkan efek samping diare pada
kelompok kompleks besi polisakarida
(perbedaan tidak signifikan).
• Pasien lebih menyukai mengkonsumsi
kompleks besi polisakarida dibanding
ferrous sulfat (tidak ada perbedaan yang
signifikan pada kedua kelompok)
• Tidak ada perbedaan yang signifikan di
kedua kelompok pada angka lost to follow
up, resolusi dari gejala klinis ADB, atau
kepatuhan medikasi.
SIMPULAN
Di antara bayi dan anak usia 9-48 bulan dengan
anemia defisiensi besi (ADB), penggunaan besi
sulfat dibandingkan dengan kompleks besi
polisakarida dapat meningkatkan konsentrasi
hemoglobin yang lebih besar dalam 12 minggu.
Dosis rendah 1x/hari ferrous sulfat
dapat dipertimbangkan untuk anak-anak
dengan anemia defisiensi besi.
TERIMA KASIH