Iron sukrosa telah disetujui FDA pada tahun 2000 untuk pasien non dialisis dan tidak mendapatkan
eritopoetin dan pada penyakit ginjal konis yang bergantung dialisis dan memperoleh eritropoetin.
Penelitian pada kelompok anak non hemodialisis masih terbatas. Di Swiss, BPOM menyetujui untuk
diberikan untuk anak ≥3 tahun, sedangkan pada praktiknya Iron Sukrosa diberikan mulai diberikan
mulai usia 3 bulan dengan median usia 5 tahun, bergantung kebijakan setiap negara. Sedangkan di
Indonesia pada Formularium Nasional Iron Sukrosa hanya diberikan pada penyakit ginjal kronis
dengan Hb < 10 g/dL. Dari literatur dikemukakan bahwa IM tidak diperbolehkan lagi dan yang pada
saat ini IV iron hanya ada yang sukrose iron dan obat2 IV iron yg baru, sedang yg iron dextran tidak
diproduksi lagi karena efek samping terutama syok anafilaksis yang fatal mencapai hampir 12℅.
Tetapkan indikasi pemberian besi intravena yaitu:
a. Tidak berespons terhadap pemberian besi karena intoleransi dan compliance yang tidak
dapat diperbaiki
b. Gangguan absorbs gastrointensinal kongenital dan dapatan
c. Perdarahan kronis yang mana suplementasi besi tidak efektif.
Berbagai Preparat Besi Intra Vena: Yang tersedia di Indonesia Iron Sucrose
Jumlah besi yang akan diberikan= BB (kg) x (target Hb- inisial Hb) (g/L) x 0,24*+ deposit besi
3. Administrasi obat
Anak (> 1 bulan):
Diencerkan ≤ 100 mg 1: 1 dengan NaCl, diberikan dalam 30 menit
Diencerkan 200 mg dalam 200 mL dengan NCL, diberikan dalam 1 jam
Diencerkan 300 mL dalam 300 mL dengan NaCl, diberikand alam 1,5 jam
4. Dosis/Dosis uji: tidak diperlukan
5. Monitoring Pemberian: Monitoring tanda vital setiap 15 menit, dan lebih baik bisa pasien
menggunakan monitor cardiorespiratory bedside
6. Evaluasi respons terapi
Respons terapi dengan pemeriksaan darah rutin setelah pemberian obat dan 21 hari
pengobatan.Evaluasi diulang dalam 1 bulan, parameter yang diharapkan perbaikan kadar Hb,
MCV, ferritin, dan TIBC.Referensi pada dewasa menunjukkan kenaikan retikulosit pada
minggu ke dua dan selanjutnya bila ADB bukan disebabkan perdarahan, dan kenaikan Hb 1.5
g/minggu (pada dewasa)
Contoh:
A, 3 tahun, BB 15 kg, Hb 7 g/dL, target Hb 13 g/dL
Maka dosis yang diperlukan adalah
15 x(130-70)x0.24+ 15x15= 216+ 225=441 mg
Dosis maksimal harian adalah 7 mg/kg=105 mg , maka akan diberikan 1 ampul Iron sucrose yang
diencerkan dengan 100 cc NaCl diberikan dalam 30 menit .
Pasien direncakan akan diberikan 4 kali pemberian dengan cara seminggu 2 kali pemberian
diselesaikan dalam waktu 2 minggu.
Selama pemberian pasien dipantau tanpa vital dan reaksi alergi ringan dan berat, dan diperiksa darah
rutin setiap akhir pemberian obat an pada 21 akhir pengobatan.
Referensi
Diagnosis and management of iron deficiency in children with or without anemia: consensus
recommendations of the SPOG Pediatric Hematology Working GroupEuropean Journal of Pediatrics
https://doi.org/10.1007/s00431-020-03597-5
Na Hee Lee. Iron Deficiency Anemia. Clinical Pediatric Hematology-Oncology Vol. 27, No. 2, October
2020
Nihal Özdemi.Iron deficiency anemia from diagnosis to treatment in children. Türk Ped Arş 2015; 50:
11-9
Kristiyana Kaneva, Erika Chow Cathy G. Rosenfield,and Michael J. Kelly, MD, MPH, MS.Intravenous
Iron Sucrose for Children With Iron Deficiency Anemia.J Pediatr Hematol Oncol 2017;00:000–000)
Shelley E. Crary. Katherine Hall, BS, George R. Buchanan.Intravenous Iron Sucrose for Children with
Iron Deficiency Failing to Respond to Oral Iron TherapyPediatr Blood Cancer. 2011 April ; 56(4): 615–
619. doi:10.1002/pbc.22930.