Anda di halaman 1dari 21

Oleh :

dr. Richi Aditya

Pembimbing :

Dr. Anik Puryatni, Sp.A(K)


Dr. Prasetya Ismail, Sp.A
2

PENDAHULUAN
• Malnutrisi akut berat (MAB)  prevalensi
tinggi, terutama di Asia Tenggara

• Secara global, terdapat sekitar 20 juta anak


dengan MAB

• Prevalensi anemia tinggi pada anak dengan


MAB  defisiensi besi adalah yang
tersering
3

Tujuan Primer Tujuan Sekunder


Mengetahui Menghubungkan
konsentrasi feritin status faktor
serum, folat, dan hematopoietik
vitamin B12 pada dengan profil
anak dengan MAB kliniko-
epidemiologis
pasien
4

MATERIAL DAN METODE

Studi cross- Malnutrisi


sectional berbasis- akut berat
rumah sakit ditentukan
Kriteria eksklusi
berdasarkan
 malnutrisi
kriteria WHO
karena penyebab
50 anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun organik, sakit
dengan malnutrisi akut berat yang berat, telah diberi
dirawat di Bal Chikitsalaya, RNT suplementasi/vita
Medical College, Udaipur, Rajasthan
min sebelum
dirawat
5

Profil personal
Keluhan
Pola makan
Imunisasi
Perkembangan Anamnesis
Detail sosio-demografis detail
orangtua
Pengukuran
antropometri
Pemeriksaan sistemik
6

2 ml pada tabung
EDTA untuk
pemeriksaan darah
lengkap

2 ml pada tabung biasa


Sampel darah vena
untuk pemeriksaan
perifer
CRP

3 ml pada tabung biasa


untuk pemeriksaan
serum ferritin, folat,
dan vitamin B12
7

Serum feritin, folat, dan vitamin B12  ditentukan


dengan metode electrochemiluminiscence (ECL)

Defisiensi besi  konsentrasi feritin <12 ng/ml, atau


<30 ng/ml bila CRP positif, konsentrasi folat <10
nmol/L, dan konsentrasi vitamin B12 <150 pmol/L

Analisis statistik  SPSS for Windows versi


16.0
8

HASIL
Kelompok Usia 50% berusia 6-12 bulan
Pola makan 88% belum diberi makanan
tambahan
Anemia (pada 94% Ringan (8%)
pasien)
Sedang (40%)
Berat (46%)
Kondisi komorbid Pneumonia (32%)
Diare (28%)
Malaria (8%)
Nutritional tremor syndrome
(6%)
9
10

Terdapat korelasi antara WT/HT < -3


SD dengan defisiensi vitamin B12
(p=0.015)

Pasien dengan defisiensi B12 (34%) secara


signifikan lebih banyak dibandingkan
defisiensi folat dan feritin (masing-masing
6%) (p=0.0006)
11

•Anemia defisiensi B12


lebih banyak
ditemukan (34%)
dibandingkan •Infeksi pada pasien
defisiensi feritin dan •Suplementasi rutin zat
folat (masing-masing besi dan asam folat
6%) pada ibu hamil
•Hanya 8.8% dari •Rendahnya kadar B12
pasien dengan CRP pada komunitas yang
negatif yang memiliki dominan vegetarian
serum feritin rendah dimana suplementasi
•Tidak ada satupun B12 tidak rutin
pasien CRP positif diberikan
dengan serum feritin
di bawah 30 ng/ml
12

Konsentrasi folat
pada ASI cukup tinggi Pemberian ASI
& independedn protektif terhadap
terhadap simpanan defisiensi folat
folat maternal

Luaran neurologis
yang buruk Dapat disebabkan
(keterlambatan dan oleh defisiensi B12
regresi milestone)
13

Pengukuran
holotranskobalamin Hemolisis sampel Pengukuran
dan metabolit darah sebelum analisis kandungan
(homosistein, asam  dapat menghasilkan mikronutrien ASI
metilmalonat)  lebih nilai folat yang lebih dapat memperkuat
sensitif dibandingkan tinggi hasil
serum vitamin B12

Tidak ada kelompok


Ukuran sampel kecil
pembanding

KELEMAHAN
14

KESIMPULAN
• Defisiensi B12 lebih banyak ditemukan daripada defisiensi
besi dan folat pada pasien MAB

• Temuan studi ini memberikan dasar untuk perkembangan


strategi untuk meningkatkan status mikronutrien, terutama
B12 pada populasi spesifik ini dan untuk menyebarkan
pengetahuan mengenai waktu pemberian makanan
tambahan yang tepat

• Pada program profilaksis anemia nutrisional nasional,


suplementasi vitamin B12 harus diberikan bersama dengan
zat besi dan asam folat untuk mencegah manifestasi
hematologis dan non hematologis dari defisiensi B12
15

CRITICAL APPRAISAL
16

• Assessment of Iron, Folate, and


Judul Vitamin B12 Status in Severe
Acute Malnutrition

CRITICAL APPRAISAL
Penulis • Yaikhomba T, Poswal L, Goyal S

Jurnal • Indian J Pediatr, 2014


17

PICO
Patient / problem
• 50 anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun dengan malnutrisi akut berat yang
dirawat di Bal Chikitsalaya, RNT Medical College, Udaipur, Rajasthan
Intervention
• Pemeriksaan sampel darah vena perifer

Outcome
• Pada pasien malnutrisi akut berat, anemia defisiensi vitamin B12 lebih
banyak ditemukan daripada defisiensi besi dan folat
Comparison / Control
• Tidak ada kelompok kontrol
18

Validitas

Apakah sampel pasien representatif?


• Tidak karena jumlah sampel kecil

Apakah pasien diikuti cukup lama dan lengkap?


• Tidak

Apakah hasil kriteria obyektif dinilai secara blind?


• Ya
19

Importance

Apakah jurnal ini penting?


• Ya karena memberikan pengetahuan mengenai
pentingnya peningkatan status mikronutrien, terutama
vitamin B12
20

Applicability
Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan?
• Ya

Apakah pasien kita berbeda dengan pasien dalam penelitian


tersebut sehingga hasil penelitian tidak dapat diaplikasikan??
• Tidak, secara populasi pasien kita tidak berbeda dengan pasien dalam studi
ini, tetapi berbeda secara geografis

Apakah hasil penelitian ini akan memberikan dampak


penting secara klinis yang membantu?
• Ya, karena dengan mengetahui hasil studi ini kita bisa lebih memberikan
perhatian untuk lebih meningkatkan status mikronutrien, terutama
vitamin B12, di samping asam folat dan zat besi, pada pasien dnegan
malnutrisi akut berat
21

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai