Anda di halaman 1dari 27

TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA

BUKU
NUTRITION THERAPY & PATHOPHYSIOLOGI
EDISI KE 2
Halaman 34 - 44
Marcia Nelms , Kathryn P.Sucher , Karen Lacey , Sara Long roth

ANITA PRATIWI
3.
Pengkajian Gizi : dasar dari proses asuhan gizi

Bab Inti
Status nutrisi
Gambaran : Pengkajian gizi dan skrining
Mengumpulkan Data subjektid dan objektif – Alat untuk mengumpulkan data

Riwayat terkait Makanan dan gizi


Indikator asuhan gizi : recall 24 jam
Indikator asuhan gizi : catatan makanan / riwayat makan
Indikator asuhan gizi : frekuensi makan
Indikator asuhan gizi : pengamatan asupan makan / perhitungan energy

Intervensi dan evaluasi mengenai informasi dari analisis diet


Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi
Menggunakan pedoman diet amerika
Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi menggunakan USDA’s Piramidaku
Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi menggunakan modfikasi diabetes/
perhitungan karbohidrat
Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi menggunakan perhitungan gizi
individu
Kriteia asuhan gizi : interpretassi dan evaluasi menggunakan kebutuhan sehari/
rekomendasi kebutuhan sehari

Antropometri
Kriteria asuhan gizi : interpertasi dan evaluasi ddari berat badan menurut tinggi
badan pada bayi dan anak-anak
Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi berat badan menurut tinggi badan
pada dewasa .komposisi tubuh
Pengkajian dan prosedur biokimia dan tes medis
Pengkajian protein .imunokompetensi . pengkajian hematologi . indicator asuhan gizi
pada pengkajian hematologi. Pengkajian vitamin dan mineral. Hasil laboratorium lain
yang signifikan dengan keadaan klinis

Fokus nutrisi dan data fisik


Pengkajian system fungsional
Kriteria asuhan gizi : kebuthan energi dan protein
Kriteria asuhan gizi : perhitungan kebutuhan energy. Estimasi dari kebutuhan energy
.
Kriteria asuhan gizi : perhitungan kebutuhan protein. Estimasi dari kebutuhan protein

Interpretasi dari pengkajian data : diagnose gizi

Pendahuluan
Sama seperti pemeriksaan fisik sebagai dasar dari pengkajian medis , pengkajian
gizi menjadi dasar dalam melakukan proses asuhan gizi. Data yang dikumpulkan
pada saat melakukan pengkajian gizi dapat meng identifikasi masalah gizi agar
dapat menentukan diagnosa gizi. Setelah intervensi dilakukan,pengkajian gizi
menjadi tolak ukur untuk mengukur pengobatan yang efektif.

Metode pengkajian gizi dapat merubah suatu keadaan seorang, diagnose gizi , dan
hasil yang diharapkan dari terapi nutrisi. Tipe dari pengkajian gizi diperlukan untuk
kesehatan individu yang berkaitan dengan tujuan dari kesehatan seseorang.
Contoh , pengkajian di pada orang sehat maka akan focus terhadap factor yang
mempunyai resiko penyakit terntu dengan tujuan untuk melakukan pencegahan
terhadap suatu oenyakit tertentu. Sebaliknya , jika pengkajian dibuat pada populasi
yang beresiko, data yang dikumpulkan akan lebih focus pada factor tersebut yang
dapat memunculkan diagnose malnutrisi, seperti data biokimia yang spesifik atau
pengkajian fisik.

Tidak ada tes yang dapat mengukur status gizi seseorang. Itulah mengapa,
pengkajian gizi dapat menggambarkan suatu indeks untuk memberikan gambaran
lengkap atas keadaan gizi seseorang. Melalui pengalaman tenaga medis bisa
mengukur beberapa hal untuk melakukan evaluasi dari status gizi pada individu dan
populasi.

Pengkajian gizi menggunakan metode yang sistematis untuk mendapatkan ,


melakukan nverifikasi , dan interpretasi data yang dibutuhkan untuk mengetahui
masalah gizi , penyebab , dan kesesuaian. Bagian ini mengandung infomasi yang
penting untuk tenaga medis yang sangat dibutuhkan untuk melakukan identifikasi
dan melakukan teknik pengkajian gizi yang sesuai untuk mendapatkan hasil dari
evaluasi pada status gizi seseorang.

GLOSARY
Recall 24 jam – metode pengkajian gizi dengan system wawancara oleh tenaga
medis kepada pasien untuk mengumpulkan data dari semua makanan dan minuman
yang di konsumsi dalam waktu 24 jam.

Sirosis – tahap akhir pada penyakit hati yang mengenai sel parenkim hati dengan
regenerasi modular dab fibrosis. Kegagalan fungsi sel hati ,gangguan aliran darah di
hati , tampak kuning , hipertensi portal , acites , dan akhirnya terjadi kegagalan hati.

Fibroblast – sel sel jaringan ikat yang memebentuk serabut kolagen

Frekuensi makan – metode pangkajian makan yang menggambarkan kualitas dan


frekuensi makanan yang di konsumsi

Indirect kalorimetri – penilaian asupan oksigen dan karbondioksida yang selanjutnya


menjadi data untuk menghitung energy.

Macrofag – mononuclear, sel fagosit yang aktif yang timbul dari sel induk monosit di
tulang sumsum

Multiple myeloma – tumor yang menyerang sel dari jaringan hemopaietic dari tullang
sumsum : plasma dari sel tumor
Nephrotic windrom – status klinis yang mempunyai karakteristik penderita dengan
edema , albuminuria , penurunan plasma albumin ,peningkatan kadar koleterol
darah , dan peningkatan permeabilitas dari membrane dasar glomerulus kapiler,
sering disebabkan oleh diabetes – induksi glomerlosclerosis, SLE , Trombosis vena
di ginjal , atau hypersensitive terhadap agen pencetus.

Pengkajian gizi – proses untuk mengidentifikasi pasien, klien , atau kelompok. Yang
dapat menghasilkan diagnose gizi dan hasil oleh registered dietetitian,

Patofisiologi – perubahan dari anatomi dan fisologi normal yang dapat menjadi
penyebab dari penyakit tertentu

Percent berat badan terhadap tinggi badan – persentase yang digunakan untuk
melakukan evaluasi pada pertumbuhan anak sesuai dengan standar yang suadah
ada.

Phase angle – menghitung secara matematika anatara resistensi dan reaktansi.


Untuk digunakan impedansi bioelektrik untuk menghitung komposisi tubuh. Nilai
yang lebih tinggi pada sudut phase muncut menjadi komposisi oto tubuh yang lebih
baik dan resiko rendah untuk morbitas dan mortalitas. Angka berkisar antara 3
hingga 12.

Prognostic inflammatory nutrition index ( PINI) – Kombinasi dari serum C – Reactive


protein , alpha 1 acid glycoprotein,prealbumin, dan albumin yang dapat mengukur
nilai terhadap risiko yang terkait gizi.

Prospectively – pengumpulan data yang mengacu pada data yang sedang terjadi di
lapangan.

Protein losing enteropathu – peningkatan serum protein pada feses, terutama


albumin , yang menyebabkan hypoproteinemia

Retrospectively – pengumpulan data yang mengacu pada data yang telah terjadi di
lapangan.
Sensitivity – kemungkinan pada individu yang mempunyai penyakit atau kondisi
yang bisa di deteksi saat di lakukan tes tertentu.

Serum – cairan yang terdiri dari darah yang dipisahkan antara komponen padat dan
cair. Ini bisa membedakan antara plasma , yang mengandungserum , protein, dan
factor pembeku.

Specificity – kemungkinan pada individu yang tidak mempunyai kondisi dan penyakit
tertentu yang bisa di deteksi saat di lakukan tes tertentu.

Stadiometer – ckalibrasi alat pengkur tinggi badan

Validity – kualitas dari suatu hal yang telah dilakukan

Status Gizi
Penentuan dari status gizi yang melibatkan indeks untuk dilakukan evaluasi yang
berhubungan dengan penyimpanan zat gizi dalam tubuh. Status gizi dapat berubah
saat menyimpan energy , protein , air , vitamin , atau mineral yang akan
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi, peningkatan utilisasi ,
perubahan asupan , atau peubahan utilisasi. Riwayat , vitamin, mineral , dan zat gizi
lainnya yang sangat berpengaruh pada status gizi. Saat ini , di negara berkembang ,
foku status gizi pada hal kelebihan asupan makanan dan energy. Pada perawatan
akut , masalah gizi menjadi komplikasi pada masalah medis yang dapat
berpengaruh terhadap asupan dan utilisasi zat gizi.

Perkembangan dari defisiensi giz yang sangat bepengaruh pada setiap proses.
Tubuh bekerja keras untuk memeperbaiki homeostasis , tetapi beberapa hal
kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu mengganggu homeostasia dan
menghasilak perubahan fisiologis. Mugnkin akan lebih mudah untuk memahami
prinsisp ini jika memahami keadaan kekurangan zat besi. Saat asupan zat besi
kurang , tubuh akan melepaskan zat besi , teruatama dari ferritin , untuk
mempertahan nilai hb yang normal. Tingkat transferrin juga tidak akan berfungsi
untuk melakukan transportasi optimal dari gastrointestinal. Ini hanya kana terjadi
apabila zat besi di dalam tubuh tidak adekuat untuk memeperbaiki hemoglobin,
hematocrit , dan nilai corpuscular. Dalam hal ini, factor fisisologis dapat berubah. Ini
akan menyebabkan nafas yang pendek , pucat , meningkatkan detak jantung, dan
kelelahan. Perubahan pada nilai zat besi dapat diukur dengan perhiungan asupan
zat gizi , nilai biokimia , dan tanda klinis.

Penentuan resiko gizi berpengaruh untuk memprediksi potensi resiko masalah gizi
berdasarkan masalah kesehatann klien sebelumnya. Factor tertentu yang dapat
meningkatkan atau menurunkan resiko masalah gizi , contoh, diagnosa kanker
pancreas yang terjadi pada seseorang mempunyai resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan colestectomy. Ini bisa di fahami dari diagnosa dan terapi yang
dilakukan, perubahan gizi dana tau masalah gizi dimungkinkan ada. Banyak
masalah gizi yang terjadi pada pasien yang di rawat di rumah sakit yang diakibatkan
dari penyakit atau terapi yang dijalani. Rata-rata pasien mempunyai malah gizi yang
berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi atau kemampuan untuk
menngkonsumsi zat gizi yang cukup atau metabolisme yang tidak normal. Oleh
karena itu , patofisiologi harus diketahui , terapi , dan keadaan klinis dari penyakit
atau diagnose yang bisa berpengaruh terhadap masalah gizi pada individu yang
pada akhirnya bisa menentukan diagnosa gizi.

Gambaran : pengkajian gizi dan skrining

Sebagai komponen dari asuhan gizi terstandar, pengkajian gizi bertujuan untuk
mengumpulkan data dari bagian domain yang sudah ada. Riwayat gizi dan makanan
, data biokimia,riwayat medis dan terapi medis , antropometri , keadaan fizi yan
berhubungan dengan gizi ,dan riwayat klien. Pengkajian data dari semua aspek
akan mendapatkan data subjektif dan objektif. Proses pengkajian bertujuan untuk
menganalisis data yang dapat memungkinan untuk mengetahui masalah gizi .

Sementara itu , sangat penting untuk melakukan dan menyelesaikan proses


pengkajian data terkait gizi kepada setoap pasiendi klinik ataupun rumah sakit,
sangat penting untuk membuat sebuah system yang dapat secara cepat dapat
melakukan identifikasi pasien dengan masalah gizi. WHO menetapkan bahwa “
melakukan tes yang sederhana pada orang sehat dengan tujuan untuk melakukan
identifikasi secara individual untuk mengetahui suatu oenyakit, tidak harus dengan
orang yang mempunyai gejala tertentu”. Bagian penelitian dan skrining kesehatan
menetapkan bahwa “ pencegahan yang dilakukan sebagai bagian dari tes dan
prosedur standar pengobatan bertujuan untuk mengetahui pasien yang
membutuhkan penangan khusus”. Charney ( 2008) poin yang ada pada American
dietetic association menggunakan hal ini untuk menentukan krining gizi bahwa “
proses identifikasi pasien , klien , atau kelompok yang mempunyai diganosa gizi dan
keuntungan dari pengkajian gizi dan intervensi dilakukan oleh registered dietitian”.
Skrining gizi bisa dilakukan oleh pelaksana teknis diet atau orang yang sudah dilatih,
agar bisa lebih efisien dan cost-efectife untuk melakukan identifikasi pasien yan
beresiko. Seorang dietitian bisa malukan pengkajian gizi lanjut untuk melakukan
identifikasi pada pasien yang beresiko gizi. JCI mengemukakan bahwa setiap pasien
harus mendapatkan skrining sebelum 48 jam saat masuk ke rumah sakit.

Pengumpulan data subjektif dan objektif

Jenis data subjektif dan objektif yang akan dikumpulkan. Yang termasuk data
subjektif yaitu informasi , yang biasanya dilakukan dengan cara wawancara,
pengakuan dari pasien , anggota keluarga , atau orang lain yang mengetahui
keadaan pasien. Yang termasuk data subjektif yaitu persepsi klien terhadap kondisi
medisnya , asupan makan , pola hidup , riwayat pengobatan atau atau asupan
suplemen, dan riwayat medis keluarga. Data subjektif juga diambil dengan cara
wawancara dan observasi.

Data objktif yang dimabil merupakan informasi yang di verifikasi berdasarkan riwayat
medis dan riwayat penyakit sebelumnya. Data lain yang diambil yaitu antropometri ,
data biokimia , dan terapi media yang pernah dilakukan. Bentuk dan isi dari riwayat
medis akan berbeda di detiap institusi.

Keterampilan sangat penting untuk melakukan pengkajian dalam mengembangkan


dan menggunakan keterampilan dalam melakukan wawancara. Lingkungan dan
tempat sangat berpengaruh , catatan antara yang diwawancara dan pewawancara,
dan jenis dari pertanyaan yang memungkinkan utnuk mendapatkan data yang
akurat.
di saat melakukan wawancara kepada pasien . informasi mengenai nafsu makan
dan fungsi GI harus diperoleh. Ini termasuk evaluasi untuk mengetahui kemampuan
pasien untuk mengunyah , menggigit , menelan, mual , muntah, konstipasi , diare,
dan dada terasa panas, atau mungkin gejala lainnya yang dapat berpengaruh
terhadap asupan zat gizi.

Tabel 3.1 contoh data subjectif makanan


kategori Contoh spesifik
Asupan makanan dan zat gizi Ibu memberitahukan asupan makan
anaknya dalam waktu 24 jam
Pengobatan dan asupan herbal Pasien memberitahukan pengobatan
sebelumnya
Pendidikan / kepercayaan / sikap Pasien menolak makanan manis untuk
menunjang diet diabetes yang dijalani
perilaku Pasien mengatakan bahwa dia hanya
akan makan apabila duduk di dapur
bersama dengan keluarganya
Akses makanan / suplay makanan Pasien memebritahukan bahwa dia
hanya mengmpunyai microwave dan
tidak mempunyai kompopr dan oven
Aktifitas fisik dan fungsi Pasien memberitahukan bahwa dia
selalu berjalan selama 10 menit
pemeriksaan Pasien mengaku tidak pernah
melakukan hal yang bisa menaikkan
kadar gula darah

Tabel 3.2 data objektif pengkajian gizi


Data antropometri
Tinggi badan
Berat badan
BMI
Perubahan berta badan dalam 1 bulan – 6 bulan
Persentse penurunan berat badan
Data biokimmia
Profil protein
Albumi
Prealbumin
Transferrin
Protein total

Hematologi
Hemoglobin
Hematocrit
Mean corpuscular volume
Mean corpuscular hemoglobin concentration
Mean corpuscular hemoglobin
Total iron binding capacity

Profil lemak
Kolesterol total
HDL-C
LDL-C
Trigliserid

Electrolit
Sodium
Potassium
Chloride
Kalsium
Phosphor

Lainnya
Gula darah
Glycated hemoglobin
Blood urea nitrogen
Kreatinin serum
Protein urin
Gizi – fisik
Keadaan mulut
Riwayat klien
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
Riwayat medis

Table 3.3 langkah yang benar mengumpulkan data saat melakukan wawancara
kepada pasien.
- Menjaga situasi lebih pribadi dan bisa mencipatkan kepercayaan
- Membangun hubungan baik dengan pasien
- Menghargai kepercayaan , kebudayaan , dan nilai dari keluarga
- Menjadi pendengar yang baik
- Pertanyaan yangsudah di susun yang bersifat terbuka dan netral
- Hindari pertanyaan tertutup dan bersifat mengajari

Riwayat diet yang pernah dijalani dapat mengidentifikasi asupan maka pasien:
makanan yang dianjurkan sesuai dengan suku, kebudayaan , dan kepercayaan
agama : penggunaan alcohol, pengobatan alternatif, dan vitamin ,mineral , herbal ,
atau suplemen . edukasi dan terapi gizi sebelumnya bisa di evaluasi. Pertanyaan
juga harus mencakup mengenai alergi makanan atau intoleransi makanan lainnya.
Untuk mendapatkan data yang akurat, sangat penting untuk mempertimbangkan
situasi, kebudayaan , agama, dan masalah social ekonomi dan facto psikososial
lainnya untuk mendapatkan data pengkajian gizi. Kemapuan wawancara,
merupakan hal yang penting untuk mengumpulkan data, bisa dilihat pada bab
berikutnya.

Diantara proses wawancara , sangat penting untuk menentukan kemampuan


seseorang dalam menyediakan dan menyiapkan makanan. Bisa dilihat dari fasilitas
di dapur , kemampuan untuk mempersiapkan makanan , akses ke pasar , dan daya
beli.

Client history
Banyak factor social – termasuk status ekonomi , dukungan soial , interaksi terhadap
orang lain , dan gaya hidup – yang ber[engaruh terhadap status gizi. Ini sangat
penting untuk mendapatkan data ini satt melakukan wawancara , Karen dapat
menentukan rencana dan terapi yangakan dilakukan dalam memebrikan edukasi
dan intervensi gizi.

Status ekonomi sangat berpengaruh terhdapa status gizi sangat jelas bahwa
edukasi gizi mempunyai dampak kecil terhadap klien yang mempunyai keterbatasan
dalam mendapatkan dan menyediakan makanan. Keamanan makanan ditentukan
berdasarkan “ kualitas dari makanan itu sendiri , variasi , atau diet yang
dilaksanakan tanpa adanya indikasi lain” kemanan makanan akan sangat rendah
apabila “ dilaporkan adaya indikasi lain yang dapat mengganggu atau mengurangi
asupan makan “ . Diperkirakan sebanyak 11,1 % rumah tangga di amerika serikat
mengkonsumsi makanan yang tidak aman samapi tahun 2007, itu berarti akses
untuk mendapatkan makanan tidak selamanay berpengaruh , hidup sehat di rumah
tangga dilakukan karena adanya factor ekonomi yang mencukupi.

Dukungan dan interkasi dengan anggota keluarga lain sangat berpengaruh terhadap
edukasi dan intervensi gizi yang diberikan . seperti contoh , jika seseorang makan
sendirian setaipa saat , bisa mempenagruhi selera makan. Gaya hidup seperti
merokok , olahraga , pekerjaan , dan kemapuan untuk melakukan aktifitas sehari-
hari merupakan informasi penting yang harus di dapatkan.

BOX 3.1 aplikasi klinis


Akses makanan terbatas – akses makanan pasien / klien
Davis H.Holben,PHD,RD,LD ; Professor of nutrition and director , didactic program in
dietetics ohio university , Athens , ohio
Menurut American dietetic association “ hasil gizi dan non gizi telah dikaitkan dengan
ketidakamanan makanan pada dewasa, remaja , dan anak-anak, termasuk asupan
makanan yang buruk dan status gizi , kesehatan yang buruk , dan resiko terhadap
penyakit kronis , psikologi yang buruk dan fungsi kognitif , dan tingkat pendidikan .
karena itu , bagian dari asuhan gizi terstandar , pengkajian gizi yang komprehensif
yang sistemasis bisa meng identifikasi masalah gizi. Ketiga domain bisa digunakan
dalam setiapa jenis dari masalah dan diagnose gizi- asupan gizi dan makanan, klinis
, dan perilaku. Perilaku – jenis diagnose NB 3.2. “ Akses makanan terbatas “ ini bisa
digunakan untuk menentukan pasien atau klien yang mendapatkan kuliatas
makanan yang cukup dan makanan sehat ataupun tidak.

Akses makanan terbatas merupakan etiologi dari penentuan tanda dan gejala.
Bagaimanapun juga , itu dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan makanan
dan bisa melalukan diet yang disarankan. Untuk memberikan asuhan gizi , akses
mendapatkan makanan dan daya beli merupakan hal penting yang harus di
dapatkanan saat melakukan pegkajian gizi. Bagain dari riwayat terkait makanan dan
gizi , factor asupan makan dana minuman , perencanaan , daya beli , dan kemapuan
untuk menyiapkan makanan , keamanan makanan dan program gizi , sangat pentign
untuk membangun hubungan social. Pengukuran antropometri , termasuk gagal
tumbuh dan perubahan berat badan, harus bisa diperoleh.

Mengetahui dan memahami kebudaan pada komunitas tertentu merupakan


kemampuan RD dalam mengjaukan pernyataan yang menjurus pada akses terkait
makanan dan zat gizi. Pertanyaan saat wawancara bisa ilihat di bawah ini :
- Ketersediaan finasial untuk melakukan diet
- Ketersediaan lemari es / freezer , peralatan , dan transportasi
- Dukungan dalam melakukan diet
- Kemampuan berkepun
- Cara lain untuk mendapatkan makanan ( beruburu , memancing , atau
mencuri)
- Penurunan berat badan yangt idak diharapkan
- Kualitas dari diet
- Edukasi dan penentuan perencanaan gizi , kemapuan membaca label , dan
keamanan makanan

Itu semua harus bisa dilakukan oleh dietitians dan tenaga pelaksana diet agar
bida mendapatkan gambara mengenai makanan yang bisa didapatkan. “
beberapa pendapat mengatakan bahwa cara terbaik adalah dengan mengathu
makanan yang selalu dimakan di setiap rumah tangga:
1 . kecukupan untuk mendapatkan makanan yang diinginkan .
2. cukup , tetapi tidak bisa mendapatkan makanan yang diinginkan setiap saat
3. terkadang tidak dapat mencukupi makanan yang ingin dimakan
4. sering sekali tidak bisa makan
Beberapa pertanyaan yang dapat membatu terdapat dalam modul department of
agriculture food security di America serikat.

Informasi untuk menetukan edukasi , kemampuan mendengar , dan


motivasi.
Saat wawancara, ekmapuan untuk berkomukasi sagat diperlukan. Bahasa yang
digunakan klien, kemapuan untuk berbicara , membaca, menulis , dan kemapuan
berbicara dalam beberapa bahasa . tingkat pendidikan , kemampuan
memperhatikan , ingatan , dan kesipan untuk belajar bisa menjadi hal penting
dalam melakukan wawancara.

Respon dari klien menegenai preskripsi diet , terapi medis , dan masalah lain
yangbisa berpengaruh terhadap tujuan dan intervensi. Persepsi dari status
kesehatan bisa menjadi tolak ukur kesuksesan dalam melakukan edukasi gizi
dan intervensi.

Alat untuk mengumpulkan data


Wawancara pada klien bisa dilakukan secara sistematis sesuai dengan alat yang
sudah dibuat. Banyak alat dan fasilitas yang mudah bisa digunakan agar dapat
mengumpulkan data secara tersusun . sebagai tambahan , formulir harus di
standarisasi seperi checklist , SGA , dan instrument lainnya yang digunakan
pada kelompok tertentu . ADA mementukan analisis untuk skrining gizi bisa
dinetntukan dari 2 hal yaitu sensitifitas dan spesifikasi. Ini artinya penetuna
masalah giz bisa didaptkan dan bisa menjadi resiko masalah gizi yang rendah.
Yang termasuk instrument ini adalh MST , MUST.

Riwayat terkait makanan dan gizi


Secara umum , informasi mengenai makanan dan zat gizi bisa didapatkan secara
retrospektid da prospectif. Semua metode sangat berpengaruh, ketepatan
informasi dalam mengumpulkan databerpengaruh dari pengalaman dan
kemampuan dari tenaga medis. Informasi yang dikumpulkan bisa masuk ke
dalam riwayat makann dan zat gizi juga akifitas fisik. Tujuan dari mengumpulkan
data riwayat gizi agar meengetahui asupan makan dari setiap individu.

Indicator asuhan gizi : recall 24 jam


Saat menggunakan recall 24 jam sebagai pengkajian riwayat makanan dan zat
gizi , data yang dikumpulkan harus termasuk makanan dan minuman yang
dikonsumsi selam 24 jam terakhir. Tenaga medis menanyakan makanan dan
minuman tersering yang dikonsumsi dan mengingat kembali makanan yang
sudah dimakan selama 24 jam terakhir. Pertanyaan yang diberikan harus bisa
menstimulasi agar klien dapat mengingat kembali makanan yang sudah
dikonsumsi selama 24 jam ke belakang. Pertanyaan yang erkaitan dengan
aktifitas fisik harus bisa menstimulasi pasien agar dapat mengingat aktifitas yang
sering dilakukan. Untuk mengakhiri recall , tenaga medis harus mengulang dang
melakukan klarifikasi informasi yang didapat dari klien sebelumnya. USDA
pendekatan yang menyeluruh , variasi dari metode yang digunakan, selama ini
bisa mendapatkan dan memvalidasi dari metode dan informasi yang didaptkan.

Keuntungan dari metode ini memutuhkan waktu yang pendek , biaya


yangmurah , resiko yang endah terhadap klien. Beberapa kasus dalam
melakukan recall 24 jam tidak selalua mendapatkan data menngetani pola kanan
dan kebiasaan makan sehari –hari secara tepat. Kekurang yang kedua , klien
bisa memebrikan informasi yang tidak sesuai dengan data yang diinginkan
tenaga medis. indikasi dari pengambilan data bisa saja tidak bisa memeberikan
informasi mengenai asupan makan. Sebagai tambahan , informasi yang
didapatkan bisa tidak akurat , apabila ingatan klien tidak bisa di gali. Ketepan
dalam metode bisa lebih kuat apabila menggunakan food model , mangkuk , dan
sendok untuk mengetahui porsi makanan.

Gambar 3.1 instrumen skrining malnutrisi universal

langkah 1 langkah 2 Langkah 3


Nilai IMT skor penurunan berat badan Skor Efek penyakit akut

penurunan Berat badan yang


tidak direncanakan Jika pasien mengalami sakit
Gambar 3.2 Recall 24 jam
Recall 24 jam Tangal : Nama pasien :
waktu Makanan porsi Cara dimana keterangan
dan memasak
minuman

1. Recal 24 jam adalah metode yang dilakukan untuk mendapatkan informasi


mengenai asupan makanan dan minuman selama 24 jam sebelumnya.
Diasumsikan bahwa ini adalah keseharina. Jika tidak ada klarifikasi.
2. Pasien mungkin tidak dapat mengingat semua makanan. Mulailah dengan
menanyakan urutan kejadian selama 24 jam. Misalnya “sebelum mengobrol
dengan saya hari ini, kapan terakhir kali makan dan minum hari ini ?” , “apa
itu …?” , “ berapa banyak yang anda makan ?” kemudian lanjutkan pada
waktu sebelumnya hingga waktu 24 jam sebelumnya.
3. Gunakan food model atau tempat makanan untuk mendapatkan respon
pasien agar mendapat klarifikasi mengenai jumlah porsi yang dimakan.
4. Daftar checklist akan sangat membantu pewawancara untuk mengngat hal
yang akan ditanyakan mengenai informasi terkait makanan dan minuman.

Komponen recall 24 jam :


- Catat waktu saat mengkonsumsi makanan atau minuman
- Catat jenis makanan dan minuman
- Pastikan ukuran porsi makanan dan minuman
- Pastikan cara memasak makanan tersebut
- Pastikan tempat pasien mendapatkan makanan tersebut
- Masukan data yang relevan terhadap pencatatatn makan dan minuman

Indicator asuhan gizi :


Riwayat gizi / diari makanan
Metode ini merupakan catatan klien mengenai makan dan minuman yang
dikonsumsi sesuai dengan waktunya. Biasanya , catatan dibuat setiap 3 – 5
hari sekali dan harus mengambil sampel pada setiap makanan di hari biasa
ataupun hari libur. Klien melakukan estimasi berat dan ukuran setiap
makanan dan minuman yang dikonsumsi. Keuntungan dari metode ini tidak
sepenuhnya bergantung pada memori klien dan akan lebih mewakili asupan
klien yang sebenarnya. Masalah dengan jumlah yang tepat akan terjadi
,walaupun klien tidak melaporkan , tetapi ini akan merubah kebiasaan makan
klien untuk periode mencatat berikutnya. Selain itu , klien mempunya beban
yang lebih berat, karena harus membuat komitmen untuk mencatat semua
asupan nya.

Indikator asuhan gizi : frekuensi makan


Frekuensi makan merupakan data yang resprospectif mengenai asupan
makan yang spesifik. Makanan di kategorikan menjadai beberapa kelompok,
dank lien mulai mengidentifikasi seberapa sering dan berapa jumlah makanan
yang dikonsumsi sesuai dengan kelompok makanan. Metodi ini dapat diatr
sendiri. Banyak instrument penilaian frekunesi makanan telah si khususkan
untuk mengidentifikasi asupan suatu kelompok makakan untuk keadaan
penyakit tertentu penyakit jantung atau untuk kelompok lain yang lebih
spesifik. Metode pengumpulan data menggunakan pengkajian data NHANES
dari kuesioner MEDFICTS.

Keuntungan dari metode ini yaitu membuthkan waktu yang singkat dan harga
terjangkau. Kekurangan mya adalaha tingkat respon yang sangat rendah ,
karena instrument tersebut digunakan sendiri. Mungkin daftar makanan yang
sudah di siapkan tidak sesuai pada beberapa orang yang akan menghitung
frekuensi makanan. Instrument ini juga tidak mewakili suka ata u oarnag
yang makan dalam jumlah yang banyak seperti atlit.

Indikator asuhan gizi : obeservasi asupan makanan / menghitung kalori


Dalam perawatan jangka panjang , asupan makan yang actual bisa dilihat
dan dicatat dalam bentuk kalori atau protein. Prosedur penggunaan metode
ini berbeda di setiap institusi. Informasi yang sangat rinsi dimungkinkan ,
seperti dalam penelitian atau pembelajaran system metabolism, makanan
bisa di timbang pada saat sebelum dan setelah dimakan. Kemudian asupan
makan akan dihitung. Makanan lain yang dibawa oleh keluarga dari luar
rumah sakit , harus dicatat dan dihitung.

Di beberapa institusi , perawat atau petugas gizi mencatat semua makanan


yang dimakan apsien di dalam baki. Kemudian ahli gizi akan menghitung
jumlah asupan gizi sesuai dengan catatan tersebut dalam bentuk kalori atau
protein. Jika ahli gizi yang mengumpulkan data ini, ini akan menjadi
kesempatan yang baik agar pasien dapat mengerti dengan diet yang
diberikan seperti jumlah porsi dan nilai gizi dalam setiap makanan. Metode ini
juga memungkinkan ahli gizi untuk menentukan makanana dan jumlahnya.

Gambar 3.3 Diari makanan


Tanggal/wakt Daftar porsi Cara bumbu Dimana Dengan
u makanan memasak anda siapa
dan makan anda
minuman makan

Baca instruksi dengan dengan teliti


Catat dan deskripsikan semua makanan dan minuman yang dimakan dalam 3
hari terakhir
Hari ini mungkin pola makan sedang normal. Jangan mencoba untuk
merubah kebiasaan makan saat akan dicatat. Silakan pilih 2 hari biasa dan 1
hari libur untuk menggambarkan kebiasan makan.
Hal yang membantu :
- Catat semua makanan yang akan kamu makan dan jangan di akhir hari. Hal
ini bisa mmebuat anda lebih mudah untuk mencatat.
- Masukan semua makanan dan snack , roti , coklat , makanan manis , i=es
krim, buah-buahan atau apapun yang anda makan
- Masukan semua minuman seperti air putih , kopi, the, bir, jus buah , dan
lainnya
- Catat semua bumbu yang dimakan seperti mustard , saos, mayonnaise ,
gula , dan lainnya)

Gambarkan makanan dengan tepat :


- Catat semua cara memasak seperti digoreng , dibakar , dikukus atau lainnya
- Catat semua merk produk dan deskripkan seperti kraft,geenralmills , breyers ,
dan lainnya
- Tuliskan jenis dari setiap makan seperti keju , ikan , daging ( ikan kod , daging
sirloin, daging tenderloin , ikanmarlin , dan lainnya

Gambarkan jumlah makanan se akurat mungkin


- Untuk membatu dalam mengukur porsi makanan , gunakan ukuran sepert
“satu mangkuk” , “1 genggam “ , dan lainnya
- Mebandingkan jumlah makanan dengan barang lainnya seperti
o 3 ons daging sebesar kartu remi / kaset
o Buah ukuran sedang seperti ukuran bola tenis
o 1 ons keju seperti ukuran 4 tumpukan dadu
o ½ gelas es krim seperti ukuran setengah bola tenis
o 1 gelas mash potatos seperti ukurang uang kertas
o 1 sendok the margarin seperti ukuran ibu jari
- Gunakan ukuran yang sudah ada di kemasan seperti setengah dari 425 gr
kaleng jagung , setengah dari 16 ons kaleng , setengah dari 6 ons jagung
beku.
- Gunakan gelas , sendok the , dan sendok makan untuk mencatat jumlah.

Gambar 3.4 contoh frekuensi makanan : MEDFICTS


Dalam setiap kategori makanan pada kelompok 1 dan kelompok 2 berikan tanda checklist pada kolom “ konsumsi
mingguan “ (jumlah makanan yang dimakan dalam 1 minggu) dan kemudian berikan tanda pada kolom “ ukuran porsi
“. Jika diisi jarang/tidak pernah, tidak perlu mengisi kotak ukuran porsi. Lihat halaman berikutnya untuk melihat nilai
Konsumsi 1 minggu Ukuran porsi skor
Jarang / 3 4 kecil sedang besa
tidak atau atau r
pernah lebih lebih
Kategori makanan
daging
- Jumlah yang dianjurkan : 150 gr ( ukuran 2 buah
kartu remi )
- Perkirakan makanan yangsering dimakan
- Daging sapi dan daging kambing dipisahkan
dengan lemaknya

Kelompok 1. 10 gr atau jumlah lemak dalam 150


gr makanan matang
Daging sapi – daging has dalam, iga, lainnya
Menu – burger , sandwich , dan lainnya
Hewani lainnya

Kelompok 2 lebih dari 10 gr lemak total per porsi


Daging sapi tanpa lemak – steak dan lainnya
Daging rendah lemak – sandwich dengan daging
tanpa lemak , dan lainnya
Hewani lainnya
Telur – konsumsi dalam 1 minggu tandai jumlah telur yang dimakan dan frekunesinya
Kelompok 1 . seluruh bagian t elur , kuning
telur
Kelompk 2 . putih telur , ½ gelas
Produk susu
Susu – 1 gelas
Kelompok 1 . susu penuh , 2% susu 2% mentega ,
yogurt
Kelompok 2 . susu tanpa lemak , 1% lemak,
mentega tanpa lemak, yogurt tanpa lemak

Keju – 1 penukar
Kelompk 1 . krim keju , Monterey jack , Colby
swiss , dan lainnya
Kelompok 2 . keju rendah lemak dan tanpa
lemak, mozzarella tanpa lemak, dan lainnya

Dessert beku – 1 penukar


Kelompk 1. Es krim , milk shake
Kelompok 2. Es krim rendah lemak , yogurt beku
Gambar 3.4 contoh frekuensi makanan : MEDFICTS ( lanjutan)

Konsumsi 1 minggu Ukuran porsi skor


Jarang / 3 4 kecil sedang besa
tidak atau atau r
pernah lebih lebih
Kategori makanan

Makanan digoreng
Kelompk 1 . kentang goreng , dan lainnya
Kelompk 2. Sayuran tumis, dan lainnya

dipanggang
Kelompk 1 . donat , biscuit , dan lainnya
Kelompk 2. Kue rendah lemak , kue panggang
dengan minya sayur , dan lainnya

Makanan kesukaan
Kelompk 1. Makanan kaleng , pizza , dan lainnya
Kelompk 2. Nasi dan pasta tanpa krim , kentang ,
dan lainnya

Table lemak – porsi sedang : 1 sdm


Kelompok 1 .mentega , margarin , salad dressing ,
dan lainnya
Kelompok 2. Margarin diet , salad rendah lemak
atau tanpa lemak dan lainnya

snack
Kelompk 1. Keripik kentang , snack kacang, dan
lainnya
Kelompk 2. Keripik kentang tanpa lemak , dan
lainnya

Bagian daging , udang, abalone, dan cumi adalah rendah lemak, tapi tinggi kolesterol Total fari halaman 1
Hanya potongan tanpa lemak yangdapat terlihat , jika tidak di ambil lemaknya masukan di Total dari halaman 2
kelompok 1
Skor 6 jika semua box diisi Total skor
Apabila tidak termasuk dalam kelompok 1 masuk ke < 10 gr lemak

Penilaian : setiap kategori makanan , nilai yang tinggi padam konsumsi mingguan iisi
kemudian di ukuran dan di jumlahkan dalam kolom total. Jika kelompok yang diisi, tidak ada
skor yang dapat diberikan.

Masukan skor pada halaman 1 dan ahlaman 2 untuk mendapatkan total skor
Kunci :
>70 perlu melakukan perubahan diet
40-70 diet sehat
<40 TLC diet
Interpretasi dan evaluasi analisis diet
Setelah data dikumpulkan dan di analisis, disinikah tugas tenaga medi
sberperan untk membandingkan informasi yang di dapat dengan kriteria yang
ada. Kriteria akan berisi tentang kebutuhan individu pasien dan mungkin
sesuai dengan standar gizi yang sudah ditetapkan di amerika serikat atau
spesifik zat gizi seperti kebutuhan vitamin c dalam sehari. Data yang lengkap
pada pengkajian gizi dapat membrikan gambaran asupan dibandingkan
dengan pengukuran yang dimungkinkan tidak sesuai. Namun secara umum ,
setiap kriteria dapat diambil sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk
menentukan intervensi yang akan diberikan untuk meningkatkan asupan
makan pasien.pengamatan langsung bisa dilakukan dan dianalisis dengan
mudah untuk mengetahui asupan energy dan protein dari makanan yang
dicatat.,menggunakan metode yang sudah ditetapkan seperti daftar penukar
untak diabetes. Ini adalh data yang dapat membantu dokumentasi dari
masalah gizi, menampilkan contoh dalam kolom PES.

Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi menggunakan acuan diet


amerika serikat
pedoman di amerika serikat , di publikasikan oleh USDA dan departemen
kesehatan dan pelayanan di amerika serikat, memberikan rekomendasi
umum menegnai asupan makanan yang dapat memebrikan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit . hal ini bisa menjadi acuan setelah
dilakukan beberapa penelitian dan persamaan persepsi tentangpengukuran
gizi. Pedoman sudah di revisi sebanyak 5 kali dan mulai di rilisn pada tahun
2010. Oleh karena itu , pedoman diet amerika serikat merupak alat yang
penting dalam menentukan edukasi gizi dan perencanaan gizi. Dan ini bukan
satu-satunya instrument yang efisien. Pedoman ini sangat bermanfaat untuk
menentukan tujuan gizi dan edukasi kesehatan atau untuk penelitian terkait
gizi.

Kriteria asuhan gizi : Interpretasi dan evaluasi menggunakan piramida


USDA’S
Analisis dengan menggunakan piramidaku dapat memebrikan gambaran
pada setiap kelompok mengenai kuantitas makanan dalam piramida
makanan. Data ini memebrikan gambaran kepada ahli gizi dalam
mendapatakan data yang cukup , variasi , moderasi , dan keseimbangan.
Analisis piramidaku tidak hanya untuk mengukur zat gizi makro ataupun
mikro, dalam hal lain, dapat memeprlihatak asupan total energy dan protein,
tidatidak ad acara lain untuk mementukan sumber dari jenis zat gizi tersebut.
Menggunakan piramidaku untuk melihat hunungan anata zat gizi makro
dengan data yang didapat dari kualitas diet yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai