BUKU
NUTRITION THERAPY & PATHOPHYSIOLOGI
EDISI KE 2
Halaman 34 - 44
Marcia Nelms , Kathryn P.Sucher , Karen Lacey , Sara Long roth
ANITA PRATIWI
3.
Pengkajian Gizi : dasar dari proses asuhan gizi
Bab Inti
Status nutrisi
Gambaran : Pengkajian gizi dan skrining
Mengumpulkan Data subjektid dan objektif – Alat untuk mengumpulkan data
Antropometri
Kriteria asuhan gizi : interpertasi dan evaluasi ddari berat badan menurut tinggi
badan pada bayi dan anak-anak
Kriteria asuhan gizi : interpretasi dan evaluasi berat badan menurut tinggi badan
pada dewasa .komposisi tubuh
Pengkajian dan prosedur biokimia dan tes medis
Pengkajian protein .imunokompetensi . pengkajian hematologi . indicator asuhan gizi
pada pengkajian hematologi. Pengkajian vitamin dan mineral. Hasil laboratorium lain
yang signifikan dengan keadaan klinis
Pendahuluan
Sama seperti pemeriksaan fisik sebagai dasar dari pengkajian medis , pengkajian
gizi menjadi dasar dalam melakukan proses asuhan gizi. Data yang dikumpulkan
pada saat melakukan pengkajian gizi dapat meng identifikasi masalah gizi agar
dapat menentukan diagnosa gizi. Setelah intervensi dilakukan,pengkajian gizi
menjadi tolak ukur untuk mengukur pengobatan yang efektif.
Metode pengkajian gizi dapat merubah suatu keadaan seorang, diagnose gizi , dan
hasil yang diharapkan dari terapi nutrisi. Tipe dari pengkajian gizi diperlukan untuk
kesehatan individu yang berkaitan dengan tujuan dari kesehatan seseorang.
Contoh , pengkajian di pada orang sehat maka akan focus terhadap factor yang
mempunyai resiko penyakit terntu dengan tujuan untuk melakukan pencegahan
terhadap suatu oenyakit tertentu. Sebaliknya , jika pengkajian dibuat pada populasi
yang beresiko, data yang dikumpulkan akan lebih focus pada factor tersebut yang
dapat memunculkan diagnose malnutrisi, seperti data biokimia yang spesifik atau
pengkajian fisik.
Tidak ada tes yang dapat mengukur status gizi seseorang. Itulah mengapa,
pengkajian gizi dapat menggambarkan suatu indeks untuk memberikan gambaran
lengkap atas keadaan gizi seseorang. Melalui pengalaman tenaga medis bisa
mengukur beberapa hal untuk melakukan evaluasi dari status gizi pada individu dan
populasi.
GLOSARY
Recall 24 jam – metode pengkajian gizi dengan system wawancara oleh tenaga
medis kepada pasien untuk mengumpulkan data dari semua makanan dan minuman
yang di konsumsi dalam waktu 24 jam.
Sirosis – tahap akhir pada penyakit hati yang mengenai sel parenkim hati dengan
regenerasi modular dab fibrosis. Kegagalan fungsi sel hati ,gangguan aliran darah di
hati , tampak kuning , hipertensi portal , acites , dan akhirnya terjadi kegagalan hati.
Macrofag – mononuclear, sel fagosit yang aktif yang timbul dari sel induk monosit di
tulang sumsum
Multiple myeloma – tumor yang menyerang sel dari jaringan hemopaietic dari tullang
sumsum : plasma dari sel tumor
Nephrotic windrom – status klinis yang mempunyai karakteristik penderita dengan
edema , albuminuria , penurunan plasma albumin ,peningkatan kadar koleterol
darah , dan peningkatan permeabilitas dari membrane dasar glomerulus kapiler,
sering disebabkan oleh diabetes – induksi glomerlosclerosis, SLE , Trombosis vena
di ginjal , atau hypersensitive terhadap agen pencetus.
Pengkajian gizi – proses untuk mengidentifikasi pasien, klien , atau kelompok. Yang
dapat menghasilkan diagnose gizi dan hasil oleh registered dietetitian,
Patofisiologi – perubahan dari anatomi dan fisologi normal yang dapat menjadi
penyebab dari penyakit tertentu
Percent berat badan terhadap tinggi badan – persentase yang digunakan untuk
melakukan evaluasi pada pertumbuhan anak sesuai dengan standar yang suadah
ada.
Prospectively – pengumpulan data yang mengacu pada data yang sedang terjadi di
lapangan.
Retrospectively – pengumpulan data yang mengacu pada data yang telah terjadi di
lapangan.
Sensitivity – kemungkinan pada individu yang mempunyai penyakit atau kondisi
yang bisa di deteksi saat di lakukan tes tertentu.
Serum – cairan yang terdiri dari darah yang dipisahkan antara komponen padat dan
cair. Ini bisa membedakan antara plasma , yang mengandungserum , protein, dan
factor pembeku.
Specificity – kemungkinan pada individu yang tidak mempunyai kondisi dan penyakit
tertentu yang bisa di deteksi saat di lakukan tes tertentu.
Status Gizi
Penentuan dari status gizi yang melibatkan indeks untuk dilakukan evaluasi yang
berhubungan dengan penyimpanan zat gizi dalam tubuh. Status gizi dapat berubah
saat menyimpan energy , protein , air , vitamin , atau mineral yang akan
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi, peningkatan utilisasi ,
perubahan asupan , atau peubahan utilisasi. Riwayat , vitamin, mineral , dan zat gizi
lainnya yang sangat berpengaruh pada status gizi. Saat ini , di negara berkembang ,
foku status gizi pada hal kelebihan asupan makanan dan energy. Pada perawatan
akut , masalah gizi menjadi komplikasi pada masalah medis yang dapat
berpengaruh terhadap asupan dan utilisasi zat gizi.
Perkembangan dari defisiensi giz yang sangat bepengaruh pada setiap proses.
Tubuh bekerja keras untuk memeperbaiki homeostasis , tetapi beberapa hal
kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu mengganggu homeostasia dan
menghasilak perubahan fisiologis. Mugnkin akan lebih mudah untuk memahami
prinsisp ini jika memahami keadaan kekurangan zat besi. Saat asupan zat besi
kurang , tubuh akan melepaskan zat besi , teruatama dari ferritin , untuk
mempertahan nilai hb yang normal. Tingkat transferrin juga tidak akan berfungsi
untuk melakukan transportasi optimal dari gastrointestinal. Ini hanya kana terjadi
apabila zat besi di dalam tubuh tidak adekuat untuk memeperbaiki hemoglobin,
hematocrit , dan nilai corpuscular. Dalam hal ini, factor fisisologis dapat berubah. Ini
akan menyebabkan nafas yang pendek , pucat , meningkatkan detak jantung, dan
kelelahan. Perubahan pada nilai zat besi dapat diukur dengan perhiungan asupan
zat gizi , nilai biokimia , dan tanda klinis.
Penentuan resiko gizi berpengaruh untuk memprediksi potensi resiko masalah gizi
berdasarkan masalah kesehatann klien sebelumnya. Factor tertentu yang dapat
meningkatkan atau menurunkan resiko masalah gizi , contoh, diagnosa kanker
pancreas yang terjadi pada seseorang mempunyai resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan colestectomy. Ini bisa di fahami dari diagnosa dan terapi yang
dilakukan, perubahan gizi dana tau masalah gizi dimungkinkan ada. Banyak
masalah gizi yang terjadi pada pasien yang di rawat di rumah sakit yang diakibatkan
dari penyakit atau terapi yang dijalani. Rata-rata pasien mempunyai malah gizi yang
berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi atau kemampuan untuk
menngkonsumsi zat gizi yang cukup atau metabolisme yang tidak normal. Oleh
karena itu , patofisiologi harus diketahui , terapi , dan keadaan klinis dari penyakit
atau diagnose yang bisa berpengaruh terhadap masalah gizi pada individu yang
pada akhirnya bisa menentukan diagnosa gizi.
Sebagai komponen dari asuhan gizi terstandar, pengkajian gizi bertujuan untuk
mengumpulkan data dari bagian domain yang sudah ada. Riwayat gizi dan makanan
, data biokimia,riwayat medis dan terapi medis , antropometri , keadaan fizi yan
berhubungan dengan gizi ,dan riwayat klien. Pengkajian data dari semua aspek
akan mendapatkan data subjektif dan objektif. Proses pengkajian bertujuan untuk
menganalisis data yang dapat memungkinan untuk mengetahui masalah gizi .
Jenis data subjektif dan objektif yang akan dikumpulkan. Yang termasuk data
subjektif yaitu informasi , yang biasanya dilakukan dengan cara wawancara,
pengakuan dari pasien , anggota keluarga , atau orang lain yang mengetahui
keadaan pasien. Yang termasuk data subjektif yaitu persepsi klien terhadap kondisi
medisnya , asupan makan , pola hidup , riwayat pengobatan atau atau asupan
suplemen, dan riwayat medis keluarga. Data subjektif juga diambil dengan cara
wawancara dan observasi.
Data objktif yang dimabil merupakan informasi yang di verifikasi berdasarkan riwayat
medis dan riwayat penyakit sebelumnya. Data lain yang diambil yaitu antropometri ,
data biokimia , dan terapi media yang pernah dilakukan. Bentuk dan isi dari riwayat
medis akan berbeda di detiap institusi.
Hematologi
Hemoglobin
Hematocrit
Mean corpuscular volume
Mean corpuscular hemoglobin concentration
Mean corpuscular hemoglobin
Total iron binding capacity
Profil lemak
Kolesterol total
HDL-C
LDL-C
Trigliserid
Electrolit
Sodium
Potassium
Chloride
Kalsium
Phosphor
Lainnya
Gula darah
Glycated hemoglobin
Blood urea nitrogen
Kreatinin serum
Protein urin
Gizi – fisik
Keadaan mulut
Riwayat klien
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
Riwayat medis
Table 3.3 langkah yang benar mengumpulkan data saat melakukan wawancara
kepada pasien.
- Menjaga situasi lebih pribadi dan bisa mencipatkan kepercayaan
- Membangun hubungan baik dengan pasien
- Menghargai kepercayaan , kebudayaan , dan nilai dari keluarga
- Menjadi pendengar yang baik
- Pertanyaan yangsudah di susun yang bersifat terbuka dan netral
- Hindari pertanyaan tertutup dan bersifat mengajari
Riwayat diet yang pernah dijalani dapat mengidentifikasi asupan maka pasien:
makanan yang dianjurkan sesuai dengan suku, kebudayaan , dan kepercayaan
agama : penggunaan alcohol, pengobatan alternatif, dan vitamin ,mineral , herbal ,
atau suplemen . edukasi dan terapi gizi sebelumnya bisa di evaluasi. Pertanyaan
juga harus mencakup mengenai alergi makanan atau intoleransi makanan lainnya.
Untuk mendapatkan data yang akurat, sangat penting untuk mempertimbangkan
situasi, kebudayaan , agama, dan masalah social ekonomi dan facto psikososial
lainnya untuk mendapatkan data pengkajian gizi. Kemapuan wawancara,
merupakan hal yang penting untuk mengumpulkan data, bisa dilihat pada bab
berikutnya.
Client history
Banyak factor social – termasuk status ekonomi , dukungan soial , interaksi terhadap
orang lain , dan gaya hidup – yang ber[engaruh terhadap status gizi. Ini sangat
penting untuk mendapatkan data ini satt melakukan wawancara , Karen dapat
menentukan rencana dan terapi yangakan dilakukan dalam memebrikan edukasi
dan intervensi gizi.
Status ekonomi sangat berpengaruh terhdapa status gizi sangat jelas bahwa
edukasi gizi mempunyai dampak kecil terhadap klien yang mempunyai keterbatasan
dalam mendapatkan dan menyediakan makanan. Keamanan makanan ditentukan
berdasarkan “ kualitas dari makanan itu sendiri , variasi , atau diet yang
dilaksanakan tanpa adanya indikasi lain” kemanan makanan akan sangat rendah
apabila “ dilaporkan adaya indikasi lain yang dapat mengganggu atau mengurangi
asupan makan “ . Diperkirakan sebanyak 11,1 % rumah tangga di amerika serikat
mengkonsumsi makanan yang tidak aman samapi tahun 2007, itu berarti akses
untuk mendapatkan makanan tidak selamanay berpengaruh , hidup sehat di rumah
tangga dilakukan karena adanya factor ekonomi yang mencukupi.
Dukungan dan interkasi dengan anggota keluarga lain sangat berpengaruh terhadap
edukasi dan intervensi gizi yang diberikan . seperti contoh , jika seseorang makan
sendirian setaipa saat , bisa mempenagruhi selera makan. Gaya hidup seperti
merokok , olahraga , pekerjaan , dan kemapuan untuk melakukan aktifitas sehari-
hari merupakan informasi penting yang harus di dapatkan.
Akses makanan terbatas merupakan etiologi dari penentuan tanda dan gejala.
Bagaimanapun juga , itu dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan makanan
dan bisa melalukan diet yang disarankan. Untuk memberikan asuhan gizi , akses
mendapatkan makanan dan daya beli merupakan hal penting yang harus di
dapatkanan saat melakukan pegkajian gizi. Bagain dari riwayat terkait makanan dan
gizi , factor asupan makan dana minuman , perencanaan , daya beli , dan kemapuan
untuk menyiapkan makanan , keamanan makanan dan program gizi , sangat pentign
untuk membangun hubungan social. Pengukuran antropometri , termasuk gagal
tumbuh dan perubahan berat badan, harus bisa diperoleh.
Itu semua harus bisa dilakukan oleh dietitians dan tenaga pelaksana diet agar
bida mendapatkan gambara mengenai makanan yang bisa didapatkan. “
beberapa pendapat mengatakan bahwa cara terbaik adalah dengan mengathu
makanan yang selalu dimakan di setiap rumah tangga:
1 . kecukupan untuk mendapatkan makanan yang diinginkan .
2. cukup , tetapi tidak bisa mendapatkan makanan yang diinginkan setiap saat
3. terkadang tidak dapat mencukupi makanan yang ingin dimakan
4. sering sekali tidak bisa makan
Beberapa pertanyaan yang dapat membatu terdapat dalam modul department of
agriculture food security di America serikat.
Respon dari klien menegenai preskripsi diet , terapi medis , dan masalah lain
yangbisa berpengaruh terhadap tujuan dan intervensi. Persepsi dari status
kesehatan bisa menjadi tolak ukur kesuksesan dalam melakukan edukasi gizi
dan intervensi.
Keuntungan dari metode ini yaitu membuthkan waktu yang singkat dan harga
terjangkau. Kekurangan mya adalaha tingkat respon yang sangat rendah ,
karena instrument tersebut digunakan sendiri. Mungkin daftar makanan yang
sudah di siapkan tidak sesuai pada beberapa orang yang akan menghitung
frekuensi makanan. Instrument ini juga tidak mewakili suka ata u oarnag
yang makan dalam jumlah yang banyak seperti atlit.
Keju – 1 penukar
Kelompk 1 . krim keju , Monterey jack , Colby
swiss , dan lainnya
Kelompok 2 . keju rendah lemak dan tanpa
lemak, mozzarella tanpa lemak, dan lainnya
Makanan digoreng
Kelompk 1 . kentang goreng , dan lainnya
Kelompk 2. Sayuran tumis, dan lainnya
dipanggang
Kelompk 1 . donat , biscuit , dan lainnya
Kelompk 2. Kue rendah lemak , kue panggang
dengan minya sayur , dan lainnya
Makanan kesukaan
Kelompk 1. Makanan kaleng , pizza , dan lainnya
Kelompk 2. Nasi dan pasta tanpa krim , kentang ,
dan lainnya
snack
Kelompk 1. Keripik kentang , snack kacang, dan
lainnya
Kelompk 2. Keripik kentang tanpa lemak , dan
lainnya
Bagian daging , udang, abalone, dan cumi adalah rendah lemak, tapi tinggi kolesterol Total fari halaman 1
Hanya potongan tanpa lemak yangdapat terlihat , jika tidak di ambil lemaknya masukan di Total dari halaman 2
kelompok 1
Skor 6 jika semua box diisi Total skor
Apabila tidak termasuk dalam kelompok 1 masuk ke < 10 gr lemak
Penilaian : setiap kategori makanan , nilai yang tinggi padam konsumsi mingguan iisi
kemudian di ukuran dan di jumlahkan dalam kolom total. Jika kelompok yang diisi, tidak ada
skor yang dapat diberikan.
Masukan skor pada halaman 1 dan ahlaman 2 untuk mendapatkan total skor
Kunci :
>70 perlu melakukan perubahan diet
40-70 diet sehat
<40 TLC diet
Interpretasi dan evaluasi analisis diet
Setelah data dikumpulkan dan di analisis, disinikah tugas tenaga medi
sberperan untk membandingkan informasi yang di dapat dengan kriteria yang
ada. Kriteria akan berisi tentang kebutuhan individu pasien dan mungkin
sesuai dengan standar gizi yang sudah ditetapkan di amerika serikat atau
spesifik zat gizi seperti kebutuhan vitamin c dalam sehari. Data yang lengkap
pada pengkajian gizi dapat membrikan gambaran asupan dibandingkan
dengan pengukuran yang dimungkinkan tidak sesuai. Namun secara umum ,
setiap kriteria dapat diambil sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk
menentukan intervensi yang akan diberikan untuk meningkatkan asupan
makan pasien.pengamatan langsung bisa dilakukan dan dianalisis dengan
mudah untuk mengetahui asupan energy dan protein dari makanan yang
dicatat.,menggunakan metode yang sudah ditetapkan seperti daftar penukar
untak diabetes. Ini adalh data yang dapat membantu dokumentasi dari
masalah gizi, menampilkan contoh dalam kolom PES.