Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat


Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051
http://www.ijcmph.com pISSN 2394-6032 | eISSN 2394-6040

DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184776
Artikel Penelitian Asli

Penentu status gizi ibu hamil yang hadir


perawatan antenatal di Rumah Sakit Regional Barat, Nepal

Nishant Lama1*, Rajendra Lamicchane2, Shreejana KC3,


Gita Pun Bhandari4, Rajendra Raj Wagle4

Departemen Kesehatan Masyarakat, 1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buddha kecil, Kathmandu, 2Perguruan Tinggi Asia untuk Studi
Lanjutan, Satdobato, Lalitpur, Nepal
3Departemen Keperawatan, Akademi Charak, Pokhara, Nepal
4Departemen Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat, Institut Kedokteran, Kathmandu, Nepal

Diterima: 17 September 2018


Diperbaiki: 11 Oktober 2018
Diterima: 12 Oktober 2018

* Korespondensi:
Tuan Nishant Lama,
Email: nishant.tmg@gmail.com

Hak cipta: © penulis, penerbit dan pemegang lisensi Medip Academy. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah
ketentuan Lisensi Non-Komersial Atribusi Creative Commons, yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi non-
komersial tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya aslinya dikutip dengan benar.

ABSTRAK

Latar belakang: Status gizi yang baik selama kehamilan merupakan prasyarat untuk hasil kehamilan yang sehat. Kekurangan gizi ibu
menyebabkan konsekuensi kesehatan yang mengancam kehidupan ibu hamil dan anaknya. Nepal telah menganggap nutrisi sebagai
hal yang benar tetapi masih ada perbedaan status gizi ibu hamil. Alasan untuk ini sedikit dieksplorasi. Dengan demikian, penelitian ini
dilakukan untuk menghasilkan bukti tentang status gizi ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Metode: Penelitian deskriptif cross sectional dilakukan dengan menggunakan teknik systematic random sampling
dengan 282 ibu hamil 3rd trimester menghadiri perawatan antenatal di Rumah Sakit Regional Barat, Pokhara, Kaski,
Nepal. Kuesioner semi terstruktur, alat recall 24 jam, alat ukur HFIAS, pita MUAC dan kartu ANC digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari peserta. Analisis deskriptif dan statistik dilakukan untuk meringkas hasilnya. Penelitian
berpegang pada prinsip-prinsip etika penelitian.
Hasil: Ibu hamil dengan gizi buruk akut (MUAC <23 cm) sebanyak 24%, BBLR 67% dan anemia 12%.
Ketahanan pangan, etnis dan keragaman makanan ditemukan memiliki hubungan yang signifikan
dengan status gizi ibu hamil.
Kesimpulan: Studi ini menghasilkan bukti tentang determinan status gizi ibu hamil. Direkomendasikan bahwa
memastikan ketahanan pangan rumah tangga, meningkatkan keragaman makanan dan fokus etnis dapat
meningkatkan status gizi ibu hamil.

Kata kunci: Keragaman makanan, Ketahanan pangan, Status gizi, Wanita hamil, Nepal

PENGANTAR hubungan yang kuat antara gizi ibu dan hasil


kelahiran yaitu gizi ibu yang buruk menyebabkan bayi
Status gizi merupakan akibat dari fenomena biologis berat lahir rendah, kelahiran prematur dan retardasi
pemanfaatan pangan.1 Status gizi yang baik sebelum dan selama pertumbuhan intrauterin dan serta komplikasi pada
kehamilan merupakan prasyarat untuk hasil kehamilan yang kesehatan ibu.4,5
sehat.2 Kekurangan gizi ibu menyebabkan konsekuensi kesehatan
yang mengancam kehidupan bagi ibu hamil Secara global, sekitar 3,5 juta ibu dan balita
3
dan kepada anaknya. Studi telah menyarankan bahwa ada meninggal karena penyebab kekurangan gizi.3

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5045
Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051

Di Nepal, wanita hamil lebih rentan mengalami rumus,7 dan menyesuaikan 10% dari nonresponse, ukuran
anemia (48%) daripada menyusui (39%), wanita sampel yang diperlukan adalah 282. Sampling acak sistematis
tidak hamil dan tidak menyusui (33%).6 Menurut dilakukan untuk memilih peserta. Prinsip etika menghormati
studi PoSHAN, prevalensi MUAC rendah (<22,5) peserta manusia dipertahankan selama penelitian dan dalam
antara ibu hamil dan tidak hamil masing-masing laporan. Kuesioner semi-terstruktur digunakan untuk
adalah 35% dan 25%.7 memperoleh informasi terkait tabu demografi, sosial
ekonomi dan budaya; Alat ukur Skala Akses Ketahanan
Sebelumnya, Tujuan Pembangunan Milenium dan Pangan Rumah Tangga untuk mengukur status ketahanan
sekarang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan no. 2 telah pangan rumah tangga; alat pengingat 24 jam untuk
difokuskan pada peningkatan status gizi ibu.8 MSNP, mendapatkan informasi diet; pita MUAC dewasa untuk
Kebijakan Kesehatan Nasional 2014, Kebijakan Gizi mengukur status massa otot pertengahan lengan atas; dan
Nasional 2004 dan Program Gizi Nasional memiliki arahan kartu ANC untuk melihat catatan pertambahan berat badan
gizi untuk memerangi gizi buruk.3,9 Ada perbedaan dalam dan status anemia (kadar hemoglobin) digunakan.11,12 Entri
status gizi ibu hamil di Nepal tetapi alasan untuk ini data dilakukan di EpiData versi 3.1 dan dianalisis dalam SPSS
sedikit dieksplorasi. Dengan demikian, penelitian ini versi 20. Data dirangkum menggunakan statistik deskriptif;
dilakukan untuk menghasilkan bukti tentang status gizi uji chi square lebih lanjut dan regresi logistik digunakan
ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. untuk memeriksa hubungan antar variabel. Uji diagnostik
kolinearitas variabel yang terkait dalam analisis bivariat pada
METODE p≤0,20, dipertimbangkan untuk analisis multivariat.

Studi potong lintang dilakukan dari Januari sampai


Februari 2016. Wanita hamil di atau di atas trimester HASIL
ketiga yang menghadiri ANC di Rumah Sakit Regional
Barat, Pokhara, Kaski, Nepal, yang bersedia berpartisipasi Penelitian ini mengungkapkan, 23,8% ibu hamil mengalami gizi
dalam penelitian dan memiliki kartu ANC sejak kunjungan buruk akut (MUAC kurang dari 23 cm), 67% mengalami kenaikan
pertama dimasukkan sebagai para peserta studi. Wanita berat badan kehamilan yang rendah (kurang dari 10 kg) dan
hamil dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, 12,1% mengalami anemia (kadar hemoglobin kurang dari 11).
Tuberkulosis dan HIV/AIDS dikeluarkan dari penelitian. gm/dl) (Tabel 1).
Ukuran sampel dihitung menggunakan rumus, n=z2pq/e2.
10 dan menempatkan prevalensi MUAC rendah (21,2%) di

antara wanita hamil dari zona perbukitan Nepal di

Tabel 1: Status gizi peserta (n=282).

Karakteristik Kategori Nomor Persentase (%)


23 cm (Normal) 215 76.2
MUAC peserta
<23 cm (malnutrisi akut) 67 23.8
10 kg (normal) 93 33
Kenaikan berat badan gestasional
<10 kg (di bawah normal) 189 67
11 gm/dl (non anemia) <11 248 87.9
kadar hemoglobin
gm/dl (anemia) 34 12.1
* Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05).

Tabel 2a: Hubungan dengan lingkar lengan atas ibu hamil.

MUAC peserta N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
23 cm <23 cm
Usia di tahun ini)
20 191 (78,9) 51 (21.1) 242
0,009*
<20 24 (60.0) 16 (40,0) 40
etnis
Dalit/Madhesi/Muslim 48 (66,7) 24 (33.3) 72
Janjati 61 (84,7) 11 (15.3) 72 0,038*
Brahmana/Chetri/Lainnya 106 (76,8) 32 (23.2) 138
Tingkat Pendidikan
Tidak ada pendidikan formal 12 (66.7) 6 (33.3) 18 0.047*
Di bawah SLC 86 (70,5) 36 (29,5) 122
Di atas SLC 117 (82,4) 25 (17,6) 142
Lanjutan.

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5046
Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051

MUAC peserta N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
23 cm <23 cm
Pekerjaan peserta
Belum dibayar*1 183 (75.3) 60 (24,7) 243
0,358
Dibayar*2 32 (82.1) 7 (17.9) 39
Pekerjaan suami
Belum dibayar*3 22 (78,6) 6 (21,4) 28
0,760
Dibayar*4 193 (76.0) 61 (24.0) 254
* Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05) *1ibu rumah tangga/mahasiswa/pertanian *2upah/gaji/usaha*3pengangguran/
mahasiswa/ pertanian *4upah/gaji/usaha/buruh migran.

Tabel 2b: Hubungan dengan lingkar lengan atas ibu hamil.

MUAC peserta N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
23 cm <23 cm
Pendapatan rumah tangga

Rata-rata (Rs 30.121) 89 (84,8) 16 (15.2) 105 0,010*


<Rata-rata 126 (71.2) 51 (28.8) 177
pantangan makanan

Ya 79 (81,4) 18 (18,6) 97 0.137


Tidak 136 (73,5) 49 (26.5) 185
Ketahanan pangan rumah tangga

Makanan aman 185 (77.7) 53 (22.3) 238 0,172


Makanan tidak aman 30 (68.2) 14 (31.8) 44
Keanekaragaman makanan

Tinggi 85 (84.2) 16 (15.8) 101


Medium 103 (74,6) 35 (25,4) 138 0,019*
Terendah 27 (62.8) 16 (37.2) 43
* Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05).

Tabel 3a: Hubungan dengan pertambahan berat badan gestasional.

Pertambahan berat badan kehamilan, N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
10 kg <10kg
Usia di tahun ini)
20 82(33,9) 160 (66.1) 242
0,426
<20 11 (27,5) 29 (72,5) 40
etnis
Dalit/Madhesi/Muslim 20 (27.8) 52 (72.2) 72
Janjati 25 (34,7) 47 (65.3) 72 0,547
Brahmana/Chetri/Lainnya 48 (34,8) 90 (65.2) 138
Tingkat Pendidikan
Tidak ada pendidikan formal 6 (33.3) 12 (66.7) 18
Di bawah SLC 35 (28.7) 87 (71,3) 122 0,393
Di atas SLC 52 (36,6) 90 (63.4) 142
Pekerjaan peserta
Belum dibayar*1 75 (30.9) 168 (69.1) 243
0,059
Dibayar*2 18 (46.2) 21 (53,8) 39
Pekerjaan suami
Belum dibayar*3 9 (32.1) 19 (67.9) 28
0,921
Dibayar*4 84 (33.1) 170 (66.9) 254
* Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05) *1ibu rumah tangga/mahasiswa/pertanian *2upah/gaji/usaha*3pengangguran/
mahasiswa/ pertanian *4upah/gaji/usaha/buruh migran.

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5047
Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051

Tabel 3b: Hubungan dengan pertambahan berat badan gestasional.

Pertambahan berat badan kehamilan, N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
10 kg <10kg
Pendapatan rumah tangga

Rata-rata (Rs 30.121) 44 (41.9) 61 (58.1) 105


0,014*
<Rata-rata 49 (27.7) 128 (72.3) 177
pantangan makanan

Ya 37 (38.1) 60 (61.9) 97
0,182
Tidak 56 (30.3) 129 (69,7) 185
Ketahanan pangan rumah tangga

Makanan aman 85 (35,7) 153 (64.3) 238


0,023*
Makanan tidak aman 8 (18.2) 36 (81.8) 44
Keanekaragaman makanan

Tinggi 48 (47,5) 53 (52.5) 101


Medium 35 (25,4) 103 (74,6) 138 0,001*
Terendah 10 (23.3) 33 (76,7) 43
* Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05).

Tabel 4a: Hubungan dengan status anemia ibu hamil.

Status anemia (kadar Hb) N (%)


Karakteristik Jumlah Sampel nilai P
11 g/dl <11 g/dl
Usia di tahun ini)
20 215 (88.8) 27 (11.2) 242
0,254
<20 33 (82,5) 7 (17,5) 40
etnis
Dalit/Madhesi/Muslim 61 (84,7) 11 (15.3) 72
Janjati 62 (86.1) 10 (13.9) 72 0,398
Brahmana/Chetri/Lainnya 125 (90.6) 13 (9.4) 138
Tingkat Pendidikan
Tidak ada pendidikan formal 16 (88.9) 2 (11.1) 18
Di bawah SLC 107 (87.7) 15 (12.3) 122 0,989
Di atas SLC 125 (88.0) 17 (12.0) 142
Pekerjaan peserta
Belum dibayar*1 214 (88.1) 29 (11,9) 243
0,875
Dibayar*2 34 (87.2) 5 (12.8) 39
Pekerjaan suami
Belum dibayar*3 24 (85.7) 4 (14.3) 28
0,703
Dibayar*4 224 (88.2) 30 (11.8) 254
*1ibu rumah tangga/mahasiswa/pertanian *2upah/gaji/usaha*3pengangguran/mahasiswa/pertanian *4upah/gaji/usaha/buruh migran.

Tabel 4b: Hubungan dengan status anemia ibu hamil.

Status anemia (kadar Hb) N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
11 g/dl <11 g/dl
Pendapatan rumah tangga

Rata-rata (Rs 30121) 95 (90,5) 10 (9.5) 105


0,314
<Rata-rata 153 (86.4) 24 (13.6) 177
pantangan makanan

Ya 84 (86,6) 13 (13.4) 97
0,615
Tidak 164 (88,6) 21 (11,4) 185
Ketahanan pangan rumah tangga

Makanan aman 209 (87,8) 29 (12.2) 238


0,878
Makanan tidak aman 39 (88,6) 5 (11,4) 44
Lanjutan.

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5048
Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051

Status anemia (kadar Hb) N (%)


Karakteristik Jumlah sampel nilai P
11 g/dl <11 g/dl
Keanekaragaman makanan

Tinggi 90 (89.1) 11(10.9) 101


Medium 125 (90.6) 13 (9.4) 138 0,047*
Terendah 33 (76,7) 10 (23.3) 43
* Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05)

Tabel 5: Hubungan independen dengan MUAC pada ibu hamil.

MUAC rendah
Karakteristik
B AOR 95% CI nilai P
Konstan 0,710
Usia peserta (dalam tahun)
20 - 0,714 0,490 0.226–1.060 0,070
<20 (Ref)
etnis
Dalit/Madhesi/Muslim 0,010 0,990 0,475–2,064 0,978
Janajati - 0.889 0,411 0,178–0,950 0,037*
Brahmana/Chhetri/Lainnya (Ref.)
Tingkat Pendidikan
Tidak ada pendidikan formal 0.668 1.950 0,562–6.768 0,293
<SLC 0,379 1.461 0,723–2.953 0,291
SLC (Ref.)
Pendapatan rumah tangga

Rata-rata (Rs 30.121) - 0,578 0,561 0.286–1.098 0,092


<Rata-rata (Ref.)
pantangan makanan

Ya - 0,502 0,605 0,312–1,174 0,605


Tidak (Ref.)
Ketahanan pangan rumah tangga

Makanan aman - 0,462 0,630 0,296 – 1,342 0,231


Rawan Pangan (Ref.)
Keanekaragaman makanan

Tinggi 0,855 0,425 0,175–1,035 0,060


Medium 0,627 0,534 0,247–1,153 0.110
Terendah (Ref.)

Tabel 6: Hubungan independen dengan kenaikan berat badan kehamilan peserta.

Kenaikan berat badan kehamilan di bawah normal


Karakteristik
B AOR 95% CI nilai P
Konstan 1,885
Pekerjaan peserta
Belum dibayar 0,481 1.617 0,789–3,313 0,189
Berbayar (Ref.)

Pendapatan rumah tangga

Rata-rata (Rs 30 121) - 0,402 0,669 0,391–0,146 0,143


<Rata-rata (Ref.)
pantangan makanan

Ya - 0,322 0,725 0,418–1,257 0,252


Tidak (Ref.)
Ketahanan pangan rumah tangga

Makanan aman - 0,922 0,398 0,170–0,928 0,033*


Rawan Pangan (Ref.)

Lanjutan.

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5049
Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051

Kenaikan berat badan kehamilan di bawah normal


Karakteristik
B AOR 95% CI nilai P
Keanekaragaman makanan

Tinggi - 1.012 0,364 0,159–0,830 0,016*


Medium - 0,176 0,839 0,370–1,899 0,673
Terendah (Ref.)

Tabel 7: Hubungan independen dengan status anemia (kadar Hb).

anemia
Karakteristik
B AOR 95% CI nilai P
Konstan - 1.194
Keanekaragaman makanan

Tinggi - 0,908 0,403 0,157–1,037 0,060


Medium - 1,069 0.343 0,138–0,852 0,021*
Terendah (Ref.)
Ref. = Kategori Referensi, AOR= Adjusted Odds Ratio, *Hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,05).

Uji chi square menemukan bahwa usia, etnis, tingkat pendidikan, rumah sakit, Nepal.14 Prevalensi anemia pada ibu hamil
pendapatan rumah tangga dan keragaman makanan ibu hamil adalah 4 kali lebih sedikit dibandingkan dengan temuan
secara signifikan terkait dengan MUAC mereka (Tabel 2a, 2b). NDHS 2011.6
Demikian pula, pendapatan rumah tangga, ketahanan pangan
rumah tangga dan keragaman makanan ibu hamil secara Tak satu pun dari faktor sosial ekonomi, budaya, ketahanan
signifikan terkait dengan kenaikan berat badan kehamilan pangan rumah tangga dan demografi memiliki hubungan
mereka (Tabel 3b). Tetapi tidak ada faktor demografi, sosial independen yang signifikan dengan MUAC ibu hamil kecuali
ekonomi, budaya dan ketahanan pangan yang secara signifikan etnis. Namun, data keragaman makanan yang tidak
berhubungan dengan status anemia ibu hamil kecuali disesuaikan menunjukkan hubungan yang signifikan dengan
keragaman makanan mereka (Tabel 4a, 4b). MUAC pada wanita hamil. Asosiasi ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan di pedesaan Bangladesh Utara dan
Regresi logistik biner mengungkapkan bahwa wanita hamil yang India masing-masing.14
menjadi Janajati 58,9% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami
malnutrisi akut (MUAC <23 cm) dibandingkan dengan Brahmana/ Hanya ketahanan pangan rumah tangga dan keragaman makanan
Chhetri/Lainnya (AOR: 0,411, CI: 0,178 – 0,950, p=0,037) (Tabel 5 ). memiliki hubungan independen yang signifikan dengan kenaikan
Demikian pula, ibu hamil yang terjamin makanannya adalah berat badan kehamilan tetapi data yang tidak disesuaikan
60,2% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kenaikan berat badan gestasional menunjukkan hubungan yang signifikan antara pendapatan rumah
yang rendah dibandingkan dengan rawan pangan (AOR: 0,398, CI: 0,170– tangga dan kenaikan berat badan kehamilan. Temuan ini didukung
0,928, p=0,033) dan wanita hamil yang memiliki keragaman diet tinggi oleh penelitian yang dilakukan di Malaysia, Pakistan dan Bangladesh.
memiliki kemungkinan 63,6% lebih kecil untuk mengalami kenaikan berat 4,14 Sedangkan penelitian yang dilakukan di Nigeria menunjukkan
badan gestasional yang rendah dibandingkan dengan rekan mereka (AOR: bahwa usia, pendidikan dan pekerjaan peserta juga memiliki
0,364, CI: 0,159-0,830, p=0,016) (Tabel 6). Wanita hamil yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kenaikan berat badan kehamilan.14
keragaman diet sedang 65,7% lebih kecil kemungkinannya untuk
mengalami anemia dibandingkan dengan mereka yang memiliki Keragaman makanan adalah satu-satunya faktor yang memiliki
keragaman diet terendah (AOR: 0,343, CI: 0,138-0,852, p=0,021) (Tabel hubungan yang signifikan dengan status anemia ibu hamil dalam
7). penelitian ini tetapi penelitian yang dilakukan di Pakistan kontras
dengan temuan ini.4 Padahal, penelitian yang dilakukan di Bangladesh
DISKUSI dan Nepal mengungkapkan bahwa anemia ibu berhubungan dengan
usia, tingkat pendidikan dan pendapatan.14,15
Studi ini menunjukkan bahwa sekitar 24% ibu hamil mengalami
malnutrisi akut (MUAC<23 cm) yang sedikit lebih tinggi dari hasil KESIMPULAN
yang ditunjukkan oleh studi PoSHAN. Ini mungkin karena
perbedaan 0,5 cm pada titik potong MUAC antara kedua Studi tersebut menyimpulkan bahwa sekitar seperempat wanita
penelitian ini.7 Tetapi sebuah studi potong lintang yang dilakukan hamil mengalami malnutrisi akut, lebih dari dua pertiganya
pada berkas pasien dari bangsal bersalin di Rumah Sakit mengalami kenaikan berat badan di bawah normal dan lebih dari
Komunitas Okhaldhunga di Nepal menemukan prevalensi kurang sepersepuluhnya mengalami anemia. Faktor etnis, ketahanan
gizi yang serupa.13 Prevalensi kenaikan berat badan kehamilan pangan dan keragaman pangan merupakan faktor yang memiliki
rendah dalam penelitian ini kurang (67%) dibandingkan hubungan bermakna dengan status gizi ibu hamil. Oleh karena
prevalensi (80%) yang ditemukan oleh studi kasus kontrol itu, faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian khusus
berbasis rumah sakit yang dilakukan di Dhulikhel untuk meningkatkan status gizi ibu hamil.

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5050
Lama N dkk. Int J Community Med Kesehatan Masyarakat. 2018 Des;5(12):5045-5051

UCAPAN TERIMA KASIH Laporan Baseline Studi Komunitas KPW Jr. PoSHAN.
Laboratorium Inovasi Nutrisi, Universitas Johns
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada peserta studi atas Hopkins, Baltimore, MD. 2014.
partisipasi aktif sukarela mereka; Fakultas dari Departemen 8. Pemerintah Banglades. Makalah Latar Belakang Gizi
Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat, Kampus Sebagai Informasi Penyusunan Rencana Lima Tahun
Medis Maharajgunj, Institut Kedokteran, atas komentar dan ke-7. 2015.
dukungannya yang membangun; dan Laboratorium Inovasi 9. Pemerintah Nepal MoHP, Departemen Pelayanan
Nutrisi untuk menyediakan pita MUAC dewasa. Kesehatan. Laporan Tahunan. 2013/14.
10. Panta PP. Sebuah Buku Teks Biostatistik. 2016.
Pendanaan: UNICEF Nepal dan Childreach Nepal Konflik 11. Coates J. Skala Akses Kerawanan Pangan Rumah
kepentingan: Tidak ada yang diumumkan Tangga (HFIAS) untuk Pengukuran Akses Pangan:
Persetujuan etis: Penelitian ini disetujui oleh Panduan Indikator-Versi 3. 2007.
Institutional Review Board, Institute of Medicine, 12. Kennedy G, Ballard T, Dop MC Pedoman untuk
Kathmandu, Nepal mengukur keragaman makanan rumah tangga dan
individu: Divisi Nutrisi dan Perlindungan Konsumen,
REFERENSI Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan
Bangsa-Bangsa 2010.
1. Biolin Internasional. Jurnal penelitian biomedis 13. Musim Dingin II. Antropometri ibu sebagai prediktor berat badan
S. Afrika. Jil. 13, Jurnal Penelitian Biomedis lahir. Sebuah penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
Afrika. Biomedis Ibadan Komunitas Okhaldhunga di pedesaan Nepal. 2014.
Grup Komunikasi; 2003: 161-167. 14. Singh S, Shrestha S, Marahatta S. Insiden dan faktor risiko
2. Jerath S. Yayasan kesehatan masyarakat India. Diploma pasca bayi berat lahir rendah yang lahir di Rumah Sakit
sarjana dalam nutrisi kesehatan masyarakat dengan Dhulikhel. J Inst Med. 2010;32(3):39–42.
pembelajaran jarak jauh. 2013. 15. Makhoul Z, Taren D, Duncan B, Pandey P, Thomson
3. Devkota MD, Uprety A, Subedi NRP. Identifikasi C, Winzerling J, dkk. Faktor risiko yang terkait
Kesenjangan dan Intervensi Prioritas untuk Gizi Ibu dengan anemia, defisiensi besi dan anemia
di Nepal: Sebuah Tinjauan. 2012. defisiensi besi 60 pada wanita hamil pedesaan
4. Ali F, Thaver I, Khan SA. Penilaian keragaman Nepal. Kesehatan Masyarakat J Trop Med Asia
makanan dan status gizi ibu hamil di Tenggara. 2012;43(3):735-46.
Islamabad, Pakistan. J Ayub Med Coll
Abbottabad. 2014;26(4):506–9.
5. Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Nepal.
Strategi pemberian makan bayi dan anak kecil: Nepal
2014. 2014. Kutip artikel ini sebagai: Lama N, Lamichane R,
6. Kementerian Kesehatan dan Kependudukan (MOHP) Shreejana KC, Bhandari GP, Wagle RR. Penentu status gizi
[Nepal], ERA Baru dan III. Survei Demografi dan ibu hamil yang menghadiri perawatan antenatal di
Kesehatan Nepal 2011. Kathmandu; 2012. Rumah Sakit Regional Barat, Nepal. Kesehatan
7. Manohar S, Klemm RDW, Rajbhandary R, Adhikari Masyarakat Int J Community Med 2018;5:5045-51.
R, Gauchan D, Shrestha K, Webb P, Ghosh S, West

Jurnal Internasional Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat | Desember 2018 | Jilid 5 | Edisi 12 Halaman 5051

Anda mungkin juga menyukai