Anda di halaman 1dari 49

STANDAR KOMPETENSI

DOKTER INDONESIA
dr. Adi Arianto, M. Biomed
Overview History of medical curriculum
in Indonesia
• KIPDI I ………..discipline based
• KIPDI II……….discipline based
• KIPDI III (Core Curriculum of Indonesian Medical
Education III)/National Competency Based
Curriculum…2005
• Standar Kompetensi Dokter Indonesia (2006, KKI)
• Standar Kompetensi Dokter Indonesia (2012, KKI)
Pengembangan Kurikulum
• Acuan : SKDI and Standar Pendidikan Profesi
Dokter
• Core Curriculum of Faculty 80% based on SKDI
and 20% local study is based on vision and
mission of institution and prominent health
problems in West Sumatra
• Curriculum period 2013-2018 dibagi menjadi
21 block dan terdapat program ekstra blok.
STANDAR KOMPETENSI DOKTER

Diterbitkan oleh
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Indonesian Medical Council
Jakarta 2006 (edisi pertama)

Tahun 2012 (edisi kedua)


Latar Belakang
• Pesatnya bidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pengetahuan dan teknologi ilmu kedokteran
• Tersedia sumber daya manusia (dokter) yang handal
dan terampil serta profesional
• Peningkatan keluhan masyarakat baik di media
elektronik maupun media cetak terhadap tenaga
dokter
• Proses pendidikan yang dijalani tenaga kesehatan
Elemen-elemen kompetensi
• Landasan kepribadian
• Penguasaan ilmu dan keterampilan
• Kemampuan berkarya
• Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut
tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan
keterampilan yang dikuasai
• Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat
sesuai dengan keahlian dalam berkarya.
• Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
No. 21A/KKI/KEP/IX/2006, tentang
pengesahan standar kompetensi dokter

• Peraturan KKI No.10 tahun 2012 tentang


Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia
• Peraturan KKI NO.11 Tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Kemampuan profesi seorang dokter

• mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya


• mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan
• Segera tanggap dan tahu apa yang harus
dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang
berbeda dengan rencana semula
• Menggunakan kemampuan yang dimiliki
untuk memecahkan masalah di bidang
profesinya
• Melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda
Manfaat Standar Kompetensi
Dokter
• Bagi institusi pendidikan kedokteran
• Bagi Pengguna
• Bagi orang tua murid dan penyandang dana
• Bagi mahasiswa
• Bagi Departemen Pendidikan Nasional dan Badan
Akreditasi Nasional
• Bagi Kolegium Dokter Indonesia
• Bagi Kolegium-Kolegium Spesialis
• Program Adaptasi bagi Lulusan Luar Negeri
Bagi Institusi pendidikan
kedokteran
• kerangka acuan utama bagi institusi
pendidikan kedokteran dalam
mengembangkan kurikulumnya
Bagi Pengguna
• kerangka acuan utama bagi Departemen
Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Propinsi
ataupun Kabupaten dalam pengembangan
sumber daya manusia kesehatan, dalam hal ini
dokter
• dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
baik.
Bagi Orang tua murid dan
penyandang dana
• dapat mengetahui secara jelas
kompetensi yang akan dikuasai oleh
mahasiswa. Hal ini sebagai bentuk
akuntabilitas publik
Bagi Mahasiswa

• mengarahkan proses belajarnya


Bagi Departemen Pendidikan Nasional
dan Badan Akreditasi Nasional
• kriteria pada akreditasi program studi
pendidikan dokter.
Bagi Kolegium Dokter Indonesia
• dijadikan acuan dalam menyelenggarakan
program pengembangan profesi secara
berkelanjutan
Bagi Kolegium-Kolegium
Spesialis
• dijadikan acuan dalam merumuskan
kompetensi dokter spesialis yang
merupakan kelanjutan dari pendidikan
dokter.
Program Adaptasi bagi
Lulusan Luar Negeri
• digunakan sebagai acuan untuk menilai
kompetensi dokter lulusan luar negeri.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• Sistem Kesehatan Nasional 2004
ditetapkan menurut SK Menkes No.
131/MENKES/SK/II/2004. Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) merupakan
pedoman bagi semua pihak dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di Indonesia
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• Subsistem upaya kesehatan
menghimpun berbagai upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perorangan (UKP) secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya (SK
Menkes No. 131/MENKES/SK/II/2004)
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• Wujud UKP strata pertama adalah
berbagai bentuk pelayanan
professional seperti praktik bidan,
praktik perawat, praktik dokter, praktik
dokter gigi, poliklinik, balai
pengobatan, praktik bersama, rumah
bersalin, dan puskesmas.
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP

• Pelayanan yang komprehensif dengan


pendekatan holistik
a. Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
b. Memandang manusia sebagai manusia
seutuhnya
• Pelayanan yang continue
a. Mempunyai rekam medis yang diisi
dengan cermat
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP
b. Menjalin kerjasama dengan profesi dan
instansi lain untuk kepentingan pasien
agar proses konsultasi dan rujukan
berjalan lancar
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP
• Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
a. Mendiagnosis dan mengobati penyakit
sedini mungkin
b. Mengkonsultasikan atau merujuk pasien
pada waktunya
c. Mencegah kecatatan
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP
• Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
a. Kerjasama profesional dengan semua
pengandil agar dicapai pelayanan bermutu
dan kesembuhan optimal
b. Memanfaatkan potensi pasien dan
keluarganya seoptimal mungkin untuk
penyembuhan.
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP
• Penanganan personal pasien sebagai bagian
integral dari keluarga
• Pelayanan yang mempertimbangkan faktor
keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
tempat tinggal.
a. Selalu mempertimbangkan pengaruh
keluarga, komunitas, masyarakat dan
lingkungannya yang dapat mempengaruhi
penyakitnya.
b. Memanfaatkan keluarga, komunitas, dan
lingkungannya untuk membantu
penyembuhan penyakitnya.
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP
• Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan
hukum
• Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
• Pelayanan yang dapat diaudit dan
dipertanggungjawabkan yang merupakan
perwujudan dari adanya :
a. Rekam medis yang lengkap dan akurat yang
dapat dibaca orang lain
b. Standar Pelayanan Medis
Karakteristik pelayanan
kesehatan UKM dan UKP
c. Penggunaan evidence-based medicine untuk
pengambilan keputusan
d. Kesadaran akan keterbatasan kemampuan
dan kewenangan
e. Kesadaran untuk mengikuti perkembangan
ilmu melalui belajar sepanjang hayat dan
pengembangan profesi berkelanjutan.
SISTEMATIKA SKDI
AREA KOMPETENSI
• 1. Profesionalitas yang Luhur
• 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
• 3. Komunikasi Efektif
• 4. Pengelolaan Informasi
• 5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
• 6. Keterampilan Klinis
• 7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
PENJABARAN
• Area kompetensi
• Komponen Kompetensi
• Kompetensi inti dan penjabarannya
LAMPIRAN

• Daftar pokok bahasan


• Daftar Masalah
• Daftar penyakit
• Daftar keterampilan
Daftar Pokok Bahasan
• Tujuan
– Daftar Pokok Bahasan ini ditujukan untuk
membantu institusi pendidikan kedokteran dalam
penyusunan kurikulum, dan bukan untuk
membatasi bahan atau tema pendidikan dan
pengajaran.
• Sistematika
– Daftar Pokok Bahasan ini disusun berdasarkan
masing-masing area kompetensi.
Daftar Masalah
• Tujuan
– Daftar Masalah ini disusun dengan tujuan untuk
menjadi acuan bagi institusi pendidikan dokter
dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan
dengan kasus dan permasalahan kesehatan
sebagai sumber pembelajaran mahasiswa.
• Sistematika
– Daftar Masalah ini terdiri atas 2 bagian sebagai
berikut:
• Daftar masalah kesehatan individu/masyarakat
• Daftar masalah yang berkaitan dengan profesi dokter
Daftar Penyakit
• Sistematika
– Penyakit di dalam daftar ini dikelompokkan
menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat
kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa
pendidikan
• Tingkat kemampuan
– Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan
menjelaskan
– Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan
merujuk
Daftar Penyakit(lanj.)
– Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan awal, dan merujuk
• 3A. Bukan gawat darurat
• 3B. Gawat darurat
– Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
• 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
• 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB)
• Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level
kompetensi tertinggi adalah 4A
Daftar Keterampilan Klinis
• Tujuan :
– Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dengan
tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi
pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber
daya yang berkaitan dengan keterampilan
minimal yang harus dikuasai oleh lulusan dokter
layanan primer.
Daftar Keterampilan Klinis
• Sistematika
– Daftar Keterampilan Klinis dikelompokkan
menurut sistem tubuh manusia untuk
menghindari pengulangan. Pada setiap
keterampilan klinis ditetapkan tingkat
kemampuan yang harus dicapai di akhir
pendidikan dokter dengan menggunakan Piramid
Miller (knows, knows how, shows, does).
Daftar Keterampilan Klinis
• Tingkat kemampuan :
– Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan
menjelaskan
– Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah
melihat atau didemonstrasikan
– Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan
atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Daftar Keterampilan Klinis
– Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan
secara mandiri
• 4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
• 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB)

Anda mungkin juga menyukai