Anda di halaman 1dari 38

Jaringan Tumbuhan dan

Teknik Kultur Jaringan


Nama Kelompok :
҉ Shifa. N
҉ Bilqis Khairun. N
҉ Rustandi
҉ Rosi
҉ M. San-San

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 7 GARUT
Jalan Hanjuang Nomor 20 (0262)2520182 Bungbulang Garut (44165)
JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan adalah sekumpulan satu/lebih jenis sel yang memiliki fungsi dan sifat yang sama

JARINGAN MERISTEM JARINGAN PERMANEN


(Jaringan Embrional) (Jaringan Dewasa)
JARINGAN MERISTEM (EMBRIONAL)

 Jaringan yang sel-sel nya aktif membelah diri secara mitosis. Sehingga
tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.
 Sifat-sifatnya:
1. Disusun oleh sel-sel muda yang aktif membelah
2. Tidak memiliki ruang antar sel
3. Sel berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau
prismatik dan memiliki dinding sel tipis.
4. Mengandung banyak protoplasma.
5. Memiliki satu atau dua nukleus besar.
6. Vakuola sangat kecil / tidak ada sama sekali

 Berdasarkan asal terbentuknya terbagi dua: Meristem primer dan


Meristem sekunder.
MERISTEM PRIMER
Menyebabkan pertumbuhan
Sel-selnya masih Meristem berasal
primer (perpanjangan akar
aktif membelah dari promeristem
dan batang)

Promeristem: jaringan meristem yang ada sejak tumbuhan dalam fase embrio

Teori Haberlandt:

Promeristem → Protoderm, prokambium, dan meristem dasar.

Protoderm → jaringan epidermis


Prokambium sistem → jaringan pengangkut
Meristem dasar → parenkim
MERISTEM SEKUNDER
Sel dewasa yang Memiliki vakuola besar
berubah sifat menjadi ditengah. Co: Kambium dan
sel-sel meristematik. Kambium gabus (felogen)

Kambium: lapisan sel yang aktif membelah diantara pembuluh angkut


xilem dan floem. Menyebabkan pertumbuhan sekunder.

Kambium gabus: jaringan kambium yang membentuk lapisan pelindung


periderm (gabus). Terletak dibawah epidermis batang dan akar yang
sudah tua.

Berdasarkan posisi terbagi menjadi: meristem apikal, meristem interkaler, dan


meristem lateral.
Meristem Apikal
 Terdapat di ujung batang
 Menyebabkan pertumbuhan primer pada batang
 Menurut Schmidt, ada 2 bagian penting: Korpus dan Tunika

KORPUS TUNIKA

 Pusat dari titik tumbuh  Bagian luar dari titik tumbuh


 Membentuk seluruh jaringan selain epidermis  Berdiferensiasi menjadi epidermis

Teori dari HANSTEIN

Membagi ujung akar menjadi: 1. Dermatogen → epidermis


2. Periblem → korteks
3. Plerom → stele
Meristem Interkaler
 Terdapat diantara jaringan dewasa atau jaringan yang telah berdiferensiasi
 Sel-selnya membelah membentuk rangkaian sel yang sejajar sehingga disebut
meristem rusuk
 Menyebabkan perpanjangan ruas batang dan terbentuknya bunga

Meristem Lateral
 Terletak memanjang sejajar permukaan batang atau akar.
 Menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar.
 Kambium berpembuluh berperan dalam penebalan batang dan akar
 Kambium gabus berperan membentuk lapisan pelindung yang didalamnya
terdapat ruang antarsel yang disebut lentisel.
Meristem interkalar

Meristem Apikal dan Lateral


JARINGAN PERMANEN (DEWASA)
 Berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer maupun sekunder yang telah
berdiferensiasi.
 Ciri-ciri:
1. Tidak melakukan aktivitass pembelahan
2. Sel berukuran relatif besar
3. Memiliki vakuola yang besar
4. Sel-selnya mengalami penebalan
5. Terkadang sel-selnya telah mati
6. Terdapat ruang antarsel

 Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya: jaringan sederhana dan jaringan kompleks.
 Jaringan sederhana merupakan jaringan homogen yang terdiri atas satu tipe sel. Co:
parenkim, kolenkim, sklerenkim.
 Jaringan kompleks merupakan jaringan heterogen yang terdiri atas dua/lebih tipe sel.
Co: xilem, floem, epidermis.
 Berdasarkan fungsi: Jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penyokong, dan
jaringan pengangkut.
A. Jaringan pelindung (Epidermis)

 Tersusun dari lapisan sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan


 Ciri-ciri:
 Umumnya terdiri atas satu lapis sel
 Tidak memiliki ruang antarsel
 Bentuk sel bervariasi
 Memiliki banyak vakuola dan protoplas
 Ketebalan dinding selnya berbeda-beda
 Dinding selnya ada yang mengandung lignin, kutikula, dan pektin

 Dapat bermodifikasi menjadi alat-alat lain yaitu: Stomata, Trikoma,


Emergensia, Spina, Sel Kipas, Sel Kersik, Velamen, dan Litokis
 STOMATA
Merupakan celah/lubang yang terdapat pada epidermis tumbuhan hijau. Berfungsi
sebagai jalan masuk dan keluarnya CO₂ dan O₂ serta jalur transpirasi.
 TRIKOMA
Rambut-rambut dari epidermis yang terdiri dari sel tunggal/banyak sel. Fungsinya
mengurangi penguapan, membantu penyebaran biji dan penyerbukan bunga,
perkecambahan, dan penyerapan air.
 EMERGENSIA
Tonjolan pada permukaan organ yang terbentuk dari jaringan epidermis dan
subepidermis. Co: duri tempel pada Rosa sp.
 SPINA
Tonjolan pada permukaan epidermis batang yang terbentuk dari jaringan stele.
 SEL KIPAS
Terletak pada epidermis daun bagian atas. Berfungsi menyimpan air dan
mengurangi penguapan.
 VELAMEN
Terdapat dibagian dalam epidermis akar gantung pada tumbuhan epifit. Berfungsi
menimbun air yang diperoleh dan mengikat oksigen.
 LITOKIS
Sel epidermis yang dindingnya mengalami penebalan dan mengandung sistolit.
B. Jaringan Dasar (Parenkim)
 Terbentuk dari sel hidup dengan struktur morfologi yang bervariasi.
 Bertanggungjawab atas terhadap segala proses fisiologi.
 Ciri-ciri:
1. Sel hidup, berukuran besar
2. Memiliki inti sel dan banyak vakuola
3. Memiliki ruang antarsel
4. Bersifat meristematik

 Berdasarkan bentuknya:
1. Parenkim palisade: sel berbentuk panjang
2. Parenkim bunga karang: bentuk tak teratur dan memiliki ruang antarsel
3. Parenkim bintang (aktinenkim): seperti bintang yang saling bersambungan di
ujungnya
4. Parenkim lipatan: dinding sel yang mengalami lipatan kedalam
 Berdasarkan Fungsinya:

1. Parenkim Asimilasi: melakukan proses pembuatan zat makanan


dengan fotosintesis.

2. Parenkim Penimbun: menyimpan cadangan makanan.

3. Parenkim Air: menyimpan air

4. Parenkim Udara (aerenkim): menyimpan udara karena memiliki


ruang antarsel yang besar

5. Parenkim Pengangkut: mengangkut zat-zat yang dibutuhkan

6. Parenkim Penutup Luka: bersifat meristematik karena melakukan


pembelahan diri untuk regenerasi.
Disebut juga felogen.
C. Jaringan Penyokong (Penguat)
 Jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan.
 Ciri-cirinya: memiliki dinding sel yang tebal dan kuat, serta telah
mengalami spesialisasi pada sel-selnya.
 Berfungsi:
1. Menegakkan batang dan menguatkan daun
2. Melindungi tumbuhan
3. Melindungi embrio
4. Melindungi jaringan pengangkut
5. Memperkuat jaringan aerenkim

Berdasarkan bentuk dan sifatnya terbagi: Jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim
Jaringan Kolenkim
 Jaringan penguat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif.
 Ciri-ciri:
1. Tersusun dari sel-sel yang hidup
2. Ukuran dan bentuk sel beragam
3. Penebalan dinding sel tidak teratur
4. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin
Jaringan Sklerenkim
 Jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti melakukan
pertumbuhan dan perkembangan.
 Ciri-cirinya: Memiliki dinding sekunder yang tebal, mengandung zat lignin,
bersifat kenyal, dan tidak mengandung protoplas.

1. SERABUT (Serat sklerenkim)

Berdasarkan tempatnya:
• Serat xiler: didalam sistem jaringan xilem
• Serat ekstraxiler: diluar sistem jaringan xilem

2. SKLEREID (Sel batu)

Merupakan sel-sel yang mati saat dewasa dan umumnya


berbentuk bulat. Dapat ditemukan pada tempurung
kelapa.
D. Jaringan pengangkut (Vaskuler)
 Jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi mengangkut air dan
garam mineral serta hasil fotosintesis.

XILEM FLOEM
 Berfungsi mengangkut air dan garam  Berfungsi mengangkut dan mendistribusikan
mineral dari akar menuju daun. zat makanan hasil fotosintesis.

 Komponen penyusun: 1. Unsur trakeal  Komponen penyusun: 1. Unsur tapis


2. Serat xilem 2. Serat pengiring
3. Parenkim xilem 3. Serat floem
4. Parenkim floem
5. Sel albumin.
Tipe-tipe berkas pengangkut
1. TIPE KOLATERAL
 Xilem dan floem terletak berdampingann

 Kolateral terbuka: diantara xilem dan floem terdapat kambium

 Kolateral tertutup: diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium dan dihubungkan
oleh jaringan parenkim.

 Bikolateral: terdapat floem luar, floem dalam, kambium luar, dan kambium dalam.

2. TIPE KONSENTRIS
 Xilem dikelilingi floem atau sebaliknya
 Konsentris amfikibral: xilem ditengah dikelilingi floem
 Konsentris amfivasal: floem ditengah dikelilingi xilem
3. TIPE RADIAL
 Letak xilem dan floem bergantian sesuai jari-jari lingkaran.
ORGAN PADA TUMBUHAN

ORGAN VEGETATIF ORGAN GENERATIF

1. AKAR 2. BATANG 3. DAUN 4. BUNGA 5. BUAH 6. BIJI


1. AKAR
AKAR PRIMER AKAR LIAR
 Tumbuh sejak embrio hingga  Muncul dari: batang, daun, dan
tumbuhan mati jaringan lainnya.
 Fungsi: Menegakkan tumbuhan dan  Bersifat permanen atau temporer.
menyerap air serta garam mineral
 Fungsi: Menyerap air atau
mengalami modifikasi menjadi
organ untuk merayap, menopang,
dan sebagai haustoria.

Akar terdiri atas tudung akar, epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
TUDUNG AKAR

 Terdapat pada ujung akar


 Berfungsi melindungi promeristem dan membantu penetrasi akar yang
tumbuh ke dalam tanah
 Tersusun dari sel-sel parenkim hidup dan terkadang mengandung pati.

EPIDERMIS

 Disebut juga epiblem atau lapisan pilifer


 Terdiri atas sel-sel berdinding tipis dan mengandung kutikula
 Sel yang berada didekat ujung akar akan berkembang menjadi rambut
akar yang berfungsi untuk absorpsi zat serta menguatkan posisi tumbuhan
KORTEKS

 Tersusun atas sel-sel parenkim yang kadang mengandung karbohidrat


atau kristal
 Dinding sel pada lapisan terluarnya mengalami penebalan dan
berdiferensiasi menjadi eksodermis
Lapisan terdalam berdiferensiasi menjadi endodermis

ENDODERMIS

 Terdiri atas satu lapis sel yang struktur dan fungsinya berbeda dengan
lainnya
 Dinding sel dapat mengalami penebalan
 Terdapat pula sel yang tidak mengalami penebalan, disebut sel
peresap
STELE (SILINDER PUSAT)

 Merupakan bagian tengah dari akar


 Terdiri atas perisikel, berkas pembuluh, dan parenkim
 Xilem dan floem yang tengahnya terdapat sel-sel parenkim disebut
jaringan konjungtif
 Tumbuhan dikotil tidak memiliki parenkim sentral tetapi berkambium
 Tumbuhan monokotil memiliki parenkim sentral tetapi tidak
ditemukan kambium
2. BATANG
Terletak diatas permukaan tanah dan berfungsi menopang daun, bunga, dan buah

 Bagian tempat munculnya daun disebut buku (nodus)


 Bagian antara dua buku disebut ruas (internodus)
 Memiliki stele dengan xilem, floem, perisikel, endodermis, korteks, dan
epidermis
 Xilem dan floem terletak dalam radius yang sama atau bersebelahan
Tiga bagian pokok batang:

1. Epidermis
Tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi
epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.

2. Korteks
Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan
terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.

3. Modifikasi stele (silinder pusat)


Lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas
pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atauperikambium.
3. DAUN
Berperan sebagai pabrik pengolah makanan

 Dibedakan menjadi 2 tipe: dorsiventral dan isobilateral


 Tipe Dorsiventral: memiliki jaringan tiang pada sisi atas daun. Tumbuh secara
horizontal.
 Tipe Isobilateral: memiliki struktur yang seragam antara permukaan atas dan
bawah. Tumbuh secara vertikal.
 Struktur daun:
1) Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
2) Jaringan palisade parenkim/jaringan, mengandung banyak klorofil.
3) Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat
transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4) Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5) Epidermis bawah, terdapat stomata.
Bagian daun dikotil

a. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak
epidermis di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah
untuk melindungi sel bagian dalam dari kehilangan air dan mempertahankan
bentuk daun.
b. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin.
Fungsi kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan
daun.
c. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan
epidermis dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat
keluar masuk gas.
d. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel
yaitu palisade(jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
e. Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
Bagian daun monokotil

a. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak
epidermis di permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi
daun dari kekeringan dan untuk mencegah penguapan.
b. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil.
Hanya saja letaknya berderet di antara urat daun.
c. Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat
berlangsungnya fotosintesis.
d. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi
dan penguat daun.
4. BUNGA
Alat reproduksi seksual pada tumbuhan
Bunga sempurna: memiliki alat reproduksi.
Bunga lengkap: memiliki alat reproduksi dan perhiasan.

Benang Sari (Stamen)

Daun kelopak dan Daun Mahkota Terdiri atas tangkai sari (filamen)
dan kepala sari (antera)
 Daun kelopak tersusun dari sel-sel  Ruang pada serbuk sari disebut
yang berklorofil dan mesofil yang tidak mikrosporangium
berdiferensiasi menjadi jar.tiang

 Daun mahkota mengandung


kromoplas dan pigmen tambahan Putik (Pistilum)
sehingga warnanya bermacam-macam.
Terdapat ovarium yang mengandung
satu/lebih bakal biji
5. BUAH
Perkembangan lebih lanjut dari bakal buah

Berdasarkan sifat dinding buah


(perikarpium):
Pada buah berdaging, perikarpium
1. Buah Kering Pecah
berdiferensiasi menjadi;
co: Kedelai
eksokarpium/epikarpium, mesokarpium,
2. Buah Kering Tidak Pecah
dan endokarpium.
co: Padi
3. Buah Berdaging
co: Jeruk
6. BIJI
Perkembangan lebih lanjut dari bakal biji

Berdasarkan ada atau tidaknya


endosperma:
Kulit biji (testa) merupakan
diferensiasi dari intergumen yang 1. Endosperma: memiliki
berfungsi melindungi embrio. endosperma. Contoh; jagung
2. Nonendosperma: tidak memiliki
endosperma. Contoh; merica
Perbedaan Anatomi Tumbuhan Monokotil
dan Dikotil
NO. ORGAN MONOKOTIL DIKOTIL
1. Akar • Memiliki parenkim sentral • Tidak punya parenkim
• Tidak berkambium sentral
• Xilem Floem terletak berselang- • Berkambium
seling (radial) • Xilem berada di pusat
akar dan floem di luar
xilem.
2. Batang • Batas antara korteks dan stele • Batas antara korteks
kurang jelas dan stele jelas.
• Tidak berkambium (kolateral • Berkambium (kolateral
tertutup) terbuka)
3. Daun Tidak memiliki jar. Parenkim Memiliki jar. Parenkim
palisade palisade
BATANG

Gambar tumbuhan monokotil


(kiri), gambar tumbuhan
AKAR
dikotil (kanan)
APA ITU
SIFAT TOTIPOTENSI ??
Yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh
menjadi individu baru yang sempurna
KULTUR JARINGAN
Adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman dan
menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi dan hormon secara aseptik
(steril) didalam wadah tertutup yang tembus cahaya pada suhu tertentu.

Sejarah: Dasar Teori:


1. Setiap sel berasal dari satu sel
F. C. Steward (1969) 2. Teori totipotensi sel (mampu
memperbanyak diri dan
berdiferensiasi)
Eksperimen mengambil satu sel
3. Terdapat sel/jaringan yang belum
empulur wortel dan ditumbuhkan
berdiferensiasi
menjadi individu baru
Jenis Kultur Jaringan

Pollen / Anther Protoplast


Meristem culture
culture culture
Menggunakan eksplan
dari jaringan Menggunakan eksplan
Menggunakan eksplan
muda/meristem dari serbuk sari atau
dari protoplasma
benang sarI

Chloroplast Somatic cross


culture Penyilangan dua macam
protoplasma menjadi
Menggunakan eksplan satu sehingga
dari kloroplas untuk menghasilkan tanaman
tujuan perbaikan sifat dengan sifat baru
Keunggulan Pembibitan dengan Teknik
Kultur Jaringan

7. Dapat mendapatkan
1. Bibit bersifat identik
banyak bibit dalam waktu
dengan induknya
singkat

2. Tidak membutuhkan 6. Pengadaan bibit tidak


tempat luas tergantung musim

5. Bibit akan lebih cepat


3. Kualitas bibit terjamin pertumbuhannya

4. Bibit yang dihasilkan


seragam

Anda mungkin juga menyukai