Anda di halaman 1dari 26

 CANGKRUKAN HERITAGE

#2

Endri Septian(1822017)
Sandi Anggara Putra )1822018)
Fery Aziz Zulpiyan (1822045)
M Revy Revanza (1822064)
Lukman Hakim (1822085)
LOKASI
Kauman, Klojen,
Kota Malang, Jawa
Timur 65119
 Kawasan Kampung Kayutangan adalah salah satu
kawasan yang bersejarah di kota Malang. Pada era
kolonial Belanda, kawasan ini menjadi pusat bisnis,
yang hingga sekarang masih bertahan. Banyak
bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang tetap
dipertahankan bentuk aslinya, termasuk beberapa
rumah di perkampungan Kayutangan. Meski tak
sedikit pula yang sudah berubah, baik fungsi maupun
arsitektur bangunannya.
 Bangunan-bangunan
rumah Heritage yang
menghiasi Kampung Kayu
Tangan di Malang ini
tergolong istimewa, karena
walaupun usianya yang
tergolong tak muda karena
ada beberapa bangunan
yang dibangun sekitar
tahun 1800-an, namun
bangunan-bangunan ini
tetap kokoh dengan gaya
arsitek zaman kolonial.
 Bangunan-bangunan
khas kolonial terlihat
dari gaya arsitektur di
pintu, jendela, yang
menunjukkan nostalgia
di zaman kolonial itu
hingga saat ini masih
terawat karena semuanya
dihuni.
 Furniture dalam rumah
peninggalan kolonial
seperti meja, kursi,
lukisan,jam dan hiasan
lainnya yang tetep
terjaga dan Dirawat
hingga menjadi awat
sampai sekarang.
 Kampung ini memiliki
pengarah jalan yang
sangat membantu bagi
orang atau para
wisatawan yang baru
datang atau
menggunjungi kawasan
kampung Heritage
Kayutangan
 Kampung ini memiliki
pemukiman warga yang
padat. Walaupun pada
tetapi kampung ini tetap
terjaga kebersihan dan
bangunan kolonial yang
tetap terjaga identitasnya
 PENGANTAR ARSITEKTUR

MENELUSURI Kampung kayu TANGAN


 Kayutangan dan Talun, adalah dua kampung yang
beririsan secara geografis. Bagi masyarakat luar
Kota Malang, sepintas akan sulit membedakan dua
kampung ini karena sebagian Kampung
Kayutangan, menjadi satu dengan Talun, begitu
juga sebaliknya.
 Berdasarkan wilayah, yang disebut dengan
kawasan Kampung Kayutangan yaitu sepanjang
koridor Jl. Basuki Rahmad, mulai Kawasan Hotel
Riche dan Pertokoan Sarinah sampai Kantor PLN.
Pada zaman Kolonial Belanda, Jl. Basuki Rahmad
tersebut dinamakan “Kajoetangan Straat” sesuai
dengan nama wilayahnya. Adapun Kampung
Talun wilayahnya dibagi menjadi dua, “Kampung
Talun (Kidul, red)” dan “Kampung Talun Lor”.
 Dan kebetulan saya juga sempat pernah surpai ke
kampung kayu tangan, dan dimana di kampung
kayu tangan sekarang udah mulai berubah dan
lebih bagus di bandingkan dengan masa dulu,
perubahan nya yang sekarang bisa kita lihat
dengan adanya lukisan 3D di dinding rumah.
 Ini adalah salah satu foto dari hasil surpay ke kampung kayu tangan
 Dan ini ini juga kumpulan foto-foto dari kampung kayu tangan.
 Cangkrukan Heritage #2 dilaksanakan di
Lodji Coffe Shop hotel Pelangi 15 Desember 2018.
 Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Acara
ini mengususng tema mengangkat tema Heritage
sebagai destinasi wisata.
 Pada acara ini dihadiri Ketua Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Malang, Ketua BPBD,
Praktisi Heritage Bandung, Penggagas Malang
Tempoe Doloe, Penggagas Lawang Heritage,
Arkademisi ITB Malang, Anggota tim ahli cagar
budaya kota Malang, Perwakilan BI, dan Petinggi
Sarinah Group.
 Kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan
terusan acara Cangkrukan Heritage #1 dan untuk
merealisasikan kota Malang sebagai Kota Heritage
,dan mengajak semua pihak untuk menjaga cagar
budaya sebagai warisan dimana hal tersebut
mampu menjadi wajah kota Malang sebagai
Destinasi.Hal tersebut mampu diwujudkan dengan
kerjasama antar pihak yang bersangkutan
dengan masyarakat, wawasan tentang Heritage
perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar
mampu mensuport realisasi Malang Heritage.
 Lodji Coffeshop Hotel Pelangi merupakan salah
satu asset cagar budaya di Kota Malang, karena
memiliki 20 lukisan keramik asli dari jaman
penjajahan Belanda yang berada pada dinding café
tersebut
• Lawang
• Kampung Kajoe Tangan
• Volenter Cagar Budaya Malang
• Forum masyarakat
• Lembaga Pemerintahan
 Diharapkan masyarakat semakin peduli
dengan kearifan local (cagar budaya) dan
mensuport realisasinya pembangunan Malang
sebagai Kota Heritage
 Cangkrukan Heritage #2
 Cangkrukan Heritage #2 ini diselenggarakan dengan mengangkat tema Quo vadis potensi heritage
sebagai destinasi wisata.
 Apakah yang dibahas?
 Membangkitkan kembali opsi malang menjadi destinasi wisata heritage
 Acara Cangkrukan Heritage #2 ini, diisi dengan acara inti berupa diskusi panel. Pengisi dalam diskusi
tersebut diantaranya ialah Imawan Mashuri, Penggagas Lawang Heritage yg merupakan owner dari
Arema Media Group, serta Dwi Cahyono, penggagas Malang Tempoe Doeloe.
 Pada diskusi panel di acara ini, dijelaskan awal mula penggagasan Terminal Lawang Heritage dan
juga Malang Tempoe Doeloe.
 Penggagas Lawang Heritage, Imawan Mashuri mengatakan dalam diskusi tersebut, bahwa beberapa
daerah di kota malang akan mulai dibangun dengan menonjolkan kearifan lokalnya, seperti kawasan
Singosari yang akan dibangun untuk menonjolkan sisi kerajaannya.
 sementara itu, penggagas Malang Tempoe Doeloe, Dwi Cahyono juga menyampaikan, bahwa Malang
pernah menjadi contoh bagi masyarakat luar sebagai kota bersejarah. Selain itu, ia menyampaikan
bahwa Malang Kota Heritage juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata.

 Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai