Anda di halaman 1dari 14

CLINICAL SCIENCE SESSION

SINKOP
Oleh: R.M Andriyan (G1A217047)
Pembimbing: dr. Panal Hendrik Dolok Saribu, Sp.An
Definisi

Hilangnya kesadaran secara


tiba-tiba yang sementara
(transient loss of consciousness
/ TLOC) dengan hilangnya
tonus postural.
Patofisiologi
◦ Disebabkan oleh hipoksia sementara dan atau hipoperfusi dari korteks serebral dan sistem aktivasi reticular
akibat rendahnya resistensi perifer dan atau rendahnya cardiac output.
◦ Tekanan darah sistolik <70 mmHg atau gangguan aliran darah serebral selama 8 sampai 10 detik

Mekanisme
patofisiologis yang
berpotensi
menyebabkan sinkop

Reflek (dimediasi hipotensi ortostatik


Sebab kardiak
oleh saraf) baik (rendahnya resistensi
(insufisiensi cardiac
vasodepressor dan perifer dan venous
output).
kaardio inhibitory return)
Sinkop neurokardiogenik dan intoleransi
Etiologi ortostatik merupakan penyebab tersering.

Penyebab neurologi, kardiovaskular, dan


pseudosinkop psikogenik merupakan
Etiologi penyebab lain yang lebih jarang.

Kardiak

Gangguan
autonom
Evaluasi Diagnosis Awal
Bertujuan untuk membedakan antara penyebab benigna dan yang
berpotensi mengancam nyawa.

Adanya penyakit kardiovaskular : mengidentifikasikan pasien dengan


peningkatan risiko kematian mendadak.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik saja dapat mengidentifikasi etiologi


sinkop pada 45% pasien dan mengarahkan diagnosis pada 40% lainnya.
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan fisik

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Situasi atau faktor-faktor yang • Identifikasi tanda-tanda • Elektrokardiogram (EKG) 12


memprovokasi, gejala-gejala potensial sebagai etiologi lead
postural atau latihan, dan gejala episode sinkop : Mumur, bruit, • Tes Laboratorium
prodromal yang berasal dari dan tanda gagal jantung • Evaluasi Kardiak
jantung atau neurologis. (kardiovaskular), Abnormalitas
• Studi Elektrofisiologi
• Riwayat obat dan pengobatan. neurologi
• Implantable loop recorder
• Riwayat keluarga kardiomiopati, • Pengukuran tekanan darah
kematian jantung mendadak, ortostatik
atau sinkop
Gambaran EKG yang menunjukkan sinkop
kardiak (aritmia)
bradikardia sinus atau
berhentinya > 3 detik
Mobitz II atau blokade
dengan arrest sinus Blokade bifasikular LBBB/RBBB
jantung derajat tiga
atau blockade jalur
keluar nodus sinus.

Takikardi ventricular
Interval QT yang
Kompleks QRS (VT) dan takikardia
memendek atau Q patologi,
preeksitasi supraventricular
memanjang
paroksismal
Evaluasi Kardiak
Exercise Telemetry /
Echokardiografi tolerance test monitoring 24
(ETT) jam Hotler

Implantable Studi
loop recorder Elektrofisiologi
Evaluasi untuk gangguan kontrol
autonomi / sinkop yang dimediasi refleks.
◦ Sejumah sindroma sinkop berhubungan dengan kontrol abnormal fungsi autonomi
◦ Tilt table test : Dapat digunakan untuk mendukung diagnosis sinkop neurokardiogenik (juga diketahui
sebagai sinkop vasodepressor atau vasovagal).
◦ Masase sinus karotis : dilakukan dengan masase ringan pada arteri karotis selama 5 sampai 10 detik untuk
mendapatkan respons bradikardia vagal yang dimediasi baroreflek dan atau hipotensi.
Pada Pasien dengan
tanda atau gejala
neurologis fokal
Evaluasi
Neurologi
Computer Pada pasien dengan
Tomography (CT) kelainan neurologis
kepala atau trauma kepala.
Diagnosis Banding (Penyebab Serangan
Non-Sinkop)
Tatalaksana (kriteria rawat inap)
◦ Penyakit arteri structural atau koroner (gagal jantung, low ejection fraction, atau infark miokard sebelumnya).
◦ Bentuk EKG menunjukkan sinkop aritmia
◦ Gejala klinis menunjukkan sinkop aritmia (sinkop selama latihan atau posisi supinasi, palpiasi atau nyeri dada
pada waktu sinkop, luka-luka, riwayat keluarga dengan kematian jantung tiba-tiba).
◦ Komorbiditas penting : anemia berat, gangguan elektrolit, atau sinkop yang sering.
◦ Hipotensi ortostatik sedang sampai berat.
◦ Sustained VT atau nonsustained VT yang simptomatik
◦ Blockade jantung derajat dua atau tiga
◦ Bradikardia simptomatik atau berhenti > 3 detik.
Intensive care unit (ICU) ◦ Stenosis aorta berat atau CHF berat.
◦ Bukti iskemia akut.
◦ Instabilitas hemodinamik berlanjut.
Tatalaksana Spesifik
◦ Sinkop aritmia : implantasi alat pacu jantung permanen dan ICD
◦ Sinkop neural :
1. Pasien harus dikonseling untuk menghindari pemicu potensial dan untuk berbaring atau duduk dan/atau
melakukan kontraksi isometric pada saat onset gejala prodromal.
2. Pada pasien dengan intoleransi ortostatik, penanganan awal adalah hidrasi (2 sampai 3 L / hari) dan
pengurangan garam (kira-kira 10 gr NaCl/hari).
3. Beta-adrenergic blockers, selective serotonin reuptake inhibitors (misalnya fluoksetin), dan agonis alpha
adrenergic (midodrine).
4. Pasien dengan sinkop vasovagal refrakter medis berulang yang berhubungan dengan bradikardia dapat
dilakukan implantasi pacemaker permanen.
DAFTAR PUSTAKA
◦ S Adam, Fein, Thomas E Karen. Syncope. In : Irwin S Richard, Lilly M Craig, Rippe James M, editor. Irwin and
Rippe’s Manual Of Intensive Care Medicine 6th ed. Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins; 2001 : page
216-223

Anda mungkin juga menyukai