Kimia Pangan Protein Kelompok 2
Kimia Pangan Protein Kelompok 2
KELOMPOK 2
Safira Ramadina (11170920000080)
Alfi Anis Syafitri (11170920000096)
Aryani Manda Pulki (11170920000113)
Muhammad Nasyrul Ulum (11170920000150)
CONTENTS
Fungsi Biologis
Sumbernya
Kelarutannya
Berdasarkan Fungsi Biologisnya
Protein Enzim, Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya
mempunyai bentuk globular.
Protein Pengangkut mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul tertentu
dari satu organ ke organ lain melalui aliran darah.
Protein Struktural. Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural
sel jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan.
Protein Hormon Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu
mengatur aktifitas metabolisme didalam tubuh.
Protein Pelindung Protein ini pada umumnya terdapat pada darah, melindungi
organisme dengan cara melawan serangan zat asing yang masuk dalam tubuh.
Protein Kontraktil Golongan ini berperan dalam proses gerak, memberi
kemampuan pada sel untuk berkontraksi atau mengubah bentuk.
Protein Cadangan Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein
yang disimpan dan dicadangan untuk beberapa proses metabolisme.
Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
• Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi
tubuh tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat atau
diperoleh dari protein makanan.
Essensial
•
protein yang berasal dari bahan makanan tumbuha
n, seperti protein jagung, kacang panjang, gandum,
kedelai, dan sayuran.
Nabati
Berdasarkan Kelarutannya
Albumin
Memiliki sifat larut dalam air dan terkoagulasi panas. Contohnya albumin telur, albumin
serum, dan laktalbumin dalam susu.
Globulin
Memiliki sifat tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam
encer, dan mengendap apabila dalam larutan garam dengan konsentrasi tinggi.
Contohnya adalah miosinogen dalam otot, ovoglobulin dalam kuning telur, legumin
dalam kacang-kacangan.
Glutelin
Glutelin memiliki sifat idak larut dalam pelarut netral namun larut dalam asam dan basa
encer. Contohnya glutenin dalam gandum, orizenin dalam beras.
Prolamin atau gliadin
Larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam air dan alkohol absolut. Contohnya
gliadin dalam gandum, zein pada jagung.
Histon
Memiliki sifat larut dalam air namun tidak larut dalam amonia encer. Dapat mengendap
dalam pelarut protein lainnya serta histon yang terkoagulasi karena proses pemanasan,
dapat larut lagi dalam larutan asam encer. Contohnya globin dan hemoglobin.
Protamin
Protein ini larut dalam air namun tidak terkoagulasi oleh panas. Larutan protamin encer
dapat mengendapakan protein lain, bersifat basa kuat, dan apabila bertemu dengan
asam kuat dapat membentuk garam kuat. Contohnya skombrin pada ikan makarel,
salmin dalam ikan salmon.
SIFAT FISIKOKIMIA ASAM
4 AMINO DAN PROTEIN
Sifat Fisiko Kimia Asam Amino dan Protein
Sifat fisikokimia tergantung pada jumlah dan jenis asam aminonya.
Protein tidak larut dalam pelarut lemak (misal etil eter).
Daya larut protein dapat berkurang apabila larutan protein ditambahkan
garam, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan (salting out).
dipakai untuk mengobatkan keracunan logam berat dengan memberi
telur atau susu.
Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol penggumpalan.
Gugus amino dan karboksil bebas pada ujung rantai molekul menyebabkan
protein mempunyai banyak muatan (polielektrolit) dan bersifat amfoter
(dapat bereaksi dengan asam dan basa).
Daya reaksi tersebut tergantung dari jumlah dan letak gugus amino dan
karboksil.
Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik (pl), muatan gugus asam amino
dan karboksil bebas akan saling menetralkan sehingga molekul bermuatan
nol.
Pengendapan paling cepat terjadi pada titik isolistrik digunakan dalam
proses pemisahan serta pemurnian protein
5 DENATURASI PROTEIN
Denaturasi Protein
Denaturasi protein adalah bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul
protein berubah.
Terdapat dua macam denaturasi:
1. Pengembangan rantai peptida
Terjadi pada rantai polipeptida
2. Pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai penggembungan
Terjadi pada bagian molekul-molekul yang tergabung dalam ikatan sekunder.
Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh proses denaturasi ini adalah: (a) ikatan hidrogen,
(b) ikatan hidrofobik, (c) ikatan ionik antara gugus bermuatan positif dan negatif, (d)
ikatan intramolekuler
Denaturasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses terpecahnya ikatan hidrogen,
interaksi hidrofobik, ikatan garam, dan terbentuknya lipatan atau wiru molekul.
Protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya.
Denaturasi protein dapat dilakukan berbagai cara yaitu oleh panas, pH, bahan kimia,
mekanik, dan sebagainya.
Urea dan garam guanidina dapat memecah ikatan hidrogen yang dapat
menyebabkan denaturasi protein.
Deterjen dan sabun dapat menyebabkan denaturasi protein karena senyawa ini
dapat membentuk jembatan antara gugus hidrofobik dengan hidrofilik sehingga
praktis terdenaturasi.
Aseton dan alkohol juga dapat menyebabkan denaturasi.
6 MUTU PROTEIN
Mutu Protein
Dinilai dari perbandingan asam-asam amino yang terkandung dalam protein
tersebut.
Mutu protein tinggi: apabila suatu protein menyediakan asam amino
esensial yang menyamai kebutuhan manusia.
Contoh: daging, telur, dan susu.
Mutu protein rendah: apabila suatu protein kekurangan satu atau lebih
asam-asam amino esensial.
Asam-asam amino yang kurang dalam bahan makanan disebut asam amino
pembatas.
Contoh: kacang-kacangan (metionin), serealia (lisin).
Peningkatan Mutu Protein
Bila dua jenis protein memiliki jenis asam amino esensial yang berbeda, maka
kekurangan asam dapat ditutupi oleh asam amino berlebihan pada protein lain
(komplementer).
Program penganekaragaman
menu dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu protein
THANK
THANK
YOU