Managemen Nyeri
Managemen Nyeri
Digunakan pada
neonatus (0 -6 bulan)
Crying
Requires
Increased
Expression
Sleepless
COMFORT Pain Scale
Edukasi harus dilakukan dimulai pada pre-operasi diskusi antara perawat dan
pasien, dokter anastesi dan pasien dan dokter bedah/ operator dengan pasien.
Ini merupakan waktu yang tepat untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat nyeri post operasi, misalnya:
a) Kecemasan
b) Pengalaman terdahulu : dapat mempengaruhi koping pasien terhadap nyeri
c) Kehilangan kontrol diri dan rasa helplessness dapat meningkatkan rasa nyeri
d) Pre existing pain yang berlanjut hingga periode post operasi dapat menjadi
faktor penyulit dan memperberat masalah
Teknik – Teknik Non Farmakologi
Penanganan Fisik / Stimulasi Fisik :
• Stimulasi kulit
• Stimulasi elektrik
• Stimulasi kontralateral
Tindakan menstimulasi kulit pada area yang berlawanan dengan area
nyeri
• Akupuntur
• Massage
Menurunkan ketegangan otot dan dapat mengurangi kecemasan
• Positioning
• Kompres panas dan dingin Intervensi Perilaku Kognitif :
Dapat meredakan nyeri dan meningkatkan pemulihan area cidera Relaksasi
• Immobilisasi Distraksi
Dapat membantu mengatasi episode nyeri akut Aromaterapi
• Akupresor Hipnoterapi
Menekan jari pada area spesifik
Teknik Farmakologi
Paracetamol
memiliki properti analgesik dan antipiretik tapi memiliki
efek antiinflamasi yang sangat sedikit. Dosis maksimum
tidak boleh melebihi 4 gram/hari pada dewasa atau anak
berumur lebih dari 12 tahun karena resiko hepatotoxity
Opioids
Kebutuhan dosis sangat individual sehingga untuk mendapatkan dosis
yang tepat pemberian harus secara titrasi, dan lebih perhatian pada
pasien-pasien Geriatri yang membutuhkan dosis lebih rendah.
Harus dilakukan observasi setiap 3 jam.
Morphine
Digunakan pada nyeri berat, dapat diberikan secara oral, SC, IM, IV dan
epidural. Efek samping yang biasanya ditimbulakan adalah mual, muntah
dan konstipasi sehingga dibutuhkan pemberian antiemetik dan laxantia
Lanjutan...
Pethidine
Opioids sintesis yang memiliki cara bekerja dan efek yang hampir sama
dengan Morphine. Memiliki waktu paruh yang lebih pendek dan
memiliki bahan lokal anestetik yang sangat membantu bila diberikan
dengan rute epidural
Fentanyl
Dilakukan observasi setiap 3 jam sekali
Penanganan Nyeri di Rawat Inap :
Penanganan pada pasien Post Operasi :
Observasi 30 menit sekali dalam waktu 2 jam pertama di ruang
pulih sadar
Lanjutkan observasi diruangan 1 jam 3X berturut-turut
Lanjutkan observasi tiap 2 jam 3X berturut-turut
Lanjutkan observasi tiap 4 jam sampai dengan 24 jam pertama
post operasi
Selanjutnya observasi tiap 4 jam selama pasien dirawat
Laporkan bila ada peningkatan rasa nyeri kepada anastesi
dalam waktu 24 jam pertama post operasi
Penerapan Managemen Nyeri
A – B – C – D – E, yaitu :
A : Ask
B : Believe
C : Choose
D : Deliver
E : Empower
Daftar Pustaka :
Pain Management
(Buku Paket Belajar
Mandiri) Siloam
Hospitals 2014