Anda di halaman 1dari 15

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN

RSAU dr. DODY SARJOTO

Maros, Juli 2016

Nomor : B/ /VII/2016
Lampiran : 1 ( satu ) berkas
Perihal : Undangan Rapat Kepada
Yth. TIM Pokja PAB
di
Tempat

Dengan Hormat,

1. Sehubungan arahan Kepala RSAU dr. Dody Sarjoto tentang penyusunan


Panduan Pelayanan Anestesi di RSAU dr. Dody Sarjoto dipandang perlu untuk
mengadakan pertemuan diantara Tim Pokja PAB

2. Dengan ini kami mengundang Bpk/Ibu/Sdr untuk hadir pada :

Hari/Tanggal : 20 Juli 2016


Pukul : 14.00 – selesai
Acara : Penyusunan Panduan Pelayanan Anestesi

3. Demikian Mohon dimaklumi.

Ketua Pokja PAB


RSAU dr. Dody Sarjoto

dr. Ignatius Budi, Sp. An


Kapten Kes NRP 530382
PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN
RSAU dr. DODY SARJOTO

DAFTAR NAMA TIM POKJA PAB


RSAU dr. DODY SARJOTO

N NAMA PANGKAT/NRP JABATAN


O
1 2 3 4
1 dr. Ignatius Budi, Sp.An Kapten Kes / 530382 Ketua
2 Ujang Sofyan Praka / 534921 Anggota
3 Harry Budianto Pns IId / 198210032007121001 Anggota
4 Juardawati Pns IId / 197901222005012005 Anggota
5 PHL Arfan Haris PHL Anggota
6 PHL Sri Abriani Arifin PHL Anggota
7 Arfan Boby PHL Anggota

Ketua Pokja PAB


RSAU dr. Dody Sarjoto

dr. Ignatius Budi, Sp. An


Kapten Kes NRP 530382
PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN
RSAU dr. DODY SARJOTO

DAFTAR HADIR TIM POKJA PAB

Hari : Rabu
Tanggal : 20 Juli 2016
Acara : Rapat Penyusunan Panduan Pelayanan Anestesi
Tempat : Ruang Rapat RSAU dr. Dody Sarjoto

N NAMA JABATAN PARAF


O
1 2 3 4

1 dr. Ignatius Budi, Sp.An Kapten Kes / 530382 1.

2 Ujang Sofyan Praka / 543921 2.

3 Harry Budianto Pns IId / 198210032007121001 3.

4 Juardawati Pns IId / 197901222005012005 4.

5 PHL Arfan Haris PHL 5.

6 PHL Sri Abriani Arifin PHL 6.

7 Arfan Boby PHL 7.

Ketua Pokja PAB


RSAU dr. Dody Sarjoto
dr. Ignatius Budi, Sp. An
Kapten Kes NRP 530382

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN


RSAU dr. DODY SARJOTO

NOTULEN RAPAT

Hari / Tanggal : Rabu, 20 Juli 2016


Tempat : Ruang Rapat RSAU dr. Dody Sarjoto
Materi : Penyusunan Panduan Pelayanan Anestesi
Peserta : 7 Orang

Hasil Rapat Penyusunan Panduan Pelayanan Anestesi RSAU dr. Dody Sarjoto

1. Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah pelayanan dalam rangka


menerapkan Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif di berbagai unit kerja

2. Tim Pelaksana Pelayanan Anestesi terdiri dari dokter spesialis anestesiologi


serta penata anastesi.

3. Dokter Spesialis Anestesiologi yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan


program studi dokter spesialis anestesiologi di institusi pendidikan yang telah diakui
atau lulusan luar negeri dan yang telah mendapat surat tanda registrasi (STR) dan surat
izin praktek (SIP). Dalam memberikan pelayanan anesthesia (termasuk sedasi Moderat
dan dalam) berada di bawah kepemimpinan satu orang yang kompeten yang ditetapkan
sebagai kepala SMF (Staff Medik Fungsional).

4. Yang bertanggung jawab dengan Semua pelayanan anesthesi di RSAU dr. Dody
Sarjoto adalah Dokter Spesialis Anesthesi.

5. Tanggung jawab profesional pimpinan dokter spesialis anesthesiologi di RSAU


dr. Dody Sarjoto mencakup :

 Tanggung jawab yang meliputi pengembangan, implementasi dan


memelihara/ menegakkan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan
dilaksanakan.
 Tanggung jawab untuk ikut serta memelihara/mempertahankan program
pengendalian mutu yang ditetapkan dan dilaksanakan.
 Tanggung jawab dalam merekomendasikan sumber dari luar (dokter
aneshesia) untuk pelayanan anesthesia (termasuk sedasi Moderat dan
dalam) yang ditetapkan dan dilaksanakan.
 Tanggung jawab untuk memantau dan menelaah seluruh pelayanan
anesthesia ( termasuk sedasi Moderat dan dalam) yang ditetapkan dan
dilaksanakan.
 Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan unit di bawahnya.
 Memberikan bimbingan dan mengawasi kegiatan unit di bawahnya
 Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan klinik spesialis lain.
 Memberikan laporan serta saran sesuai dengan bidang tugasnya kepada
Kepala Rumah Sakit
 Pengelolaan anesthesia pada pasien.
 Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap fisiologis
pasien, demikian juga dalam hal penggunaan alat suportif.
 Menuangkan segala tindakannya dalam rekam medis.

6. Dalam pelaksanaanya dokter Spesialis Anesthesi RSAU dr. Dody Sarjoto dibantu
oleh penata anesthesi yaitu petugas kesehatan yang sudah mengikuti program
pendidikan anastesi setara DIII (diploma).

7. Penata anastesi adalah : petugas kesehatan yang sudah mengikuti program


pendidikan anastesi setara DIII (diploma)
 Penata anesthesia harus mengerti tujuan dari pelayanan anesthesia yang
akan diberikan.
 Penata anesthesia harus memiliki kompetensi klinik dalam menangani
pasien yang mendapat pelayanan anesthesia.
 Penata anesthesia harus pandai memilih dan menggunakan peralatan
yang dibutuhkan dan memastikan bahwa semua alat berfungsi dengan
baik.
 Penata anesthesia mengetahui reaksi dari obat yang diberikan terhadap
status fisik maupun psikologis pasien.
 Penata anesthesia harus mengobservasi pasien post operasi sampai
mencapai kreteria pasien boleh pindah ke ruangan dan hasil observasi.

8. Pengawasan dan pengarahan: istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan


bahwa pekerjaan anestesiologi termasuk mengawasi, mengelola, dan membimbing
petugas anestesi non-dokter yang tergabung dalam Tim Anestesi.

9. Kepala Anestesi adalah seorang dokter spesialis anestesiologi yang diangkat


oleh Kepala Rumah Sakit.

10. Standar prosedur operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah


yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu, berdasarkan
standar kompetensi, standar pelayanan kedokteran dan pedoman nasional yang
disusun, ditetapkan oleh rumah sakit sesuai kemampuan rumah sakit dengan
memperhatikan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan peralatan yang tersedia.

11. Pelayanan pra-anestesi adalah penilaian untuk menentukan status medis pra
anestesia dan pemberian informasi serta persetujuan bagipasien yang memperoleh
tindakan anestesi.
12. Kunjungan pra anestesi adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk menilai dan
mempersiapkan kondisi medis pasien sebelum dilakukan setiap tindakan anestesi.

13. Konsultasi Anestesi adalah Kegiatan yang dilakukan oleh ahli anestesi dalam
menjawab konsultasi anestesi dari dokter spesialis lainnya tentang rencana operasi

14. Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang dilakukanselama


tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasiensecara kontinu.

15. Perawatan pasca anestesi:dilakukan kepada semua pasien yang menjalani


anestesi umum/regional, atau perawatan anestesi terpantau (monitored anesthesia
care).

16. Monitoring adalah segala usaha untuk memperhatikan, mengawasi dan


memeriksa pasien dalam anestesi untuk mengetahui keadaan dan reaksi fisikologis
pasien terhadap tindakan anestesi dan pembedahan.

17. Pelayanan tindakan resusitasi adalah pelayanan resusitasi padapasien yang


berisiko mengalami henti jantung meliputi bantuan hidupdasar, lanjut dan jangka
panjang dilingkungan Rumah Sakit

18. Pelayanan anestesia regional adalah tindakan pemberian anestesi untuk


memblok saraf regional sehingga tercapai anestesia di lokasi operasi sesuai dengan
yang diharapkan.

19. Anestesi Spinal adalah tindakan anestesi dengan cara penyuntikan obat anestesi
lokal ke dalam ruang subrachnoid yang akan menghasilkan hambatan hantaran
rangsang saraf medula Spinalis, menyebabkan hilangnya fungsi syaraf otonom,
sensoris dan motoris untuk sementara waktu.

20. Anestesi epidural adalah tindakan anestesi dengan menyuntikkan obat ke ruang
epidural yang akan menghasilkan hambatan hantaran rangsang saraf medula Spinalis,
menyebabkan hilangnya fungsi otonom, sensoris dan motoris untuk sementara waktu.

21. Anestesia umum adalah suatu prosedur tindakan dalam anestesia untuk
memenuhi keadaan amnesia, analgesia dan penekanan refleks pada pasien.Anestesia
umum dapat dilakukan secara inhalasi, intravena, atau kombinasi keduanya (anastesia
balans).
22. Anesthesia umum dengan total intravena adalah Tindakan anestesi dengan
menggunakan obat anestesi intravena total yang diberikan secara intermitten lewat
infus.

23. Anesthesi umum dengan inhalasi Face Mask adalah Tindakan anestesi dengan
menggunakan obat anestesi inhalasi yang dihantarkan pada pasien via Face Mask.

24. Anesthesi umum dengan intubasi Endotrakheal adalah Tindakan anestesi


dengan menggunakan anestesi inhalasi yang dihantarkan pada pasien dengan
menggunakan pipa Endotrakheal tube yang dimasukkan ke dalam trakhea.

25. Anesthesi umum dengan intubasi dan regional anesthesi epidural yaitu
Kombinasi Tindakan anestesi dengan menggunakan anestesi inhalasi yang dihantarkan
pada pasien dengan menggunakan pipa Endotrakheal tube yang dimasukkan ke dalam
trakhea dan Anestesi dengan menginjeksikan obat lokal anestesi ke ruang epidural
melalui kateter epidural yang diberikan secara intermitten.

26. Anestesi Lokal adalah tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi sensasi
dibagian tubuh tertentu.

27. Sedasi sedang / Moderat adalah suatu keadaan depresi/penurunan kesadaran


setelah terinduksi obat dimana pasien dapat berespon terhadap perintah verbal secara
spontan atau setelah diikuti oleh rangsangan taktil cahaya. Tidak diperlukan intervensi
untuk menjaga jalan nafas paten dan ventilasi spontan masih adekuat dan fungsi
kardiovaskular biasanya tidak terganggu.

28. Sedasi dalam adalah suatu keadaan dimana terjadi depresi kesadaran setelah
terinduksi obat, pasien sulit dibangunkan tapi akan berespon terhadap rangsangan
berulang atau rangsangan nyeri. Kemampuan untuk mempertahankan fungsi ventilasi
dapat terganggu dan pasien dapat memerlukan bantuan untuk menjaga jalan nafas
paten, dan fungsi kardiovaskuler harus dijaga.

29. Pelayanan anestesia/analgesia di luar kamar operasi adalah tindakanpemberian


anestetik/analgesik di luar kamar operasi.

30. Pelayanan penatalaksanaan nyeri adalah pelayanan penanggulangannyeri,


terutama nyeri akut, kronik dan kanker dengan prosedurintervensi (interventional pain
management).

31. Pengelolaan akhir kehidupan adalah pelayanan tindakan penghentian atau


penundaan bantuan hidup.
PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN
RSAU dr. DODY SARJOTO

NOTA DINAS
Nomor : ND/ /VII/2016

Kepada : Yth. Kepala RSAU dr. Dody Sarjoto

Dari : Ketua Tim Pokja PAB

Perihal : Permohonan Pemberlakuan Panduan Pelayanan Anestesi

1. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan Anestesi dalam pemberian


pelayanan kesehatan di RSAU dr. Dody Sarjoto, maka diperlukan adanya Panduan
Pelayanan Anestesi di RSAU dr. Dody Sarjoto sebagai Landasan bagi seluruh
penyelenggara dan pelaksana pelayanan kesehatan di RSAU dr. Dody Sarjoto

2. Berkaitan dengan hal tersebut, bersama ini diajukan Permohonan Pemberlakuan


Panduan Pelayanan Anestesi di RSAU dr. Dody Sarjoto

3. Demikian mohon dimaklumi.

Maros, Juli 2016

Ketua Pokja PAB


RSAU dr. Dody Sarjoto
dr. Ignatius Budi, Sp. An
Kapten Kes NRP 530382

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN


RSAU dr. DODY SARJOTO

Maros, Juli 2016

Nomor : B/ /VII/2016/PAB
Lampiran : 1 ( satu ) berkas
Perihal : Undangan Sosialisasi PAB
Kepada
Yth. Periksa alamat dibawah

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan telah disusunnya Peraturan tentang Pelayanan Anestesi, maka
perlu diadakannya pertemuan untuk sosialisasi program tersebut, yang akan
dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Jum’at, 22 Juli 2016


Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat : Ruang Rapat RSAU dr. Dody Sarjoto
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima
kasih.

Ketua Pokja PAB


RSAU dr. Dody Sarjoto

dr. Ignatius Budi, Sp. An


Kapten Kes NRP 530382
Kepada Yth :
1. Kepala RSAU dr. Dody Sarjoto
2. Komite Medik
3. Komite Keperawatan
4. Komite Keteknisian
5. Kawatum
6. Kagadar
7. Staf Kamar operasi
8. Staf Rumah sakit

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN


RSAU dr. DODY SARJOTO

NOTULEN HASIL RAPAT


Rapat Sosialisasi Pelayanan anestesi

Hari/tanggal : Jum’at, 22 Juli 2016


Pukul : 14.00 – 15.00
Tempat : Ruang rapat RSAU dr. Dody Sarjoto
Hadir : 18 Orang

Permasalahan :

Peraturan RSAU tentang Pelayanan Anestesi yang telah disahkan oleh karumkit, harus
disosialisasikan kepada seluruh personil Rumah Sakit di Seluruh Unit Pelayanan agar
dapat segera dipahami dan dilaksanakan.

Hasil :

1. Peraturan Rumah Sakit tentang Pelayanan Anestesi telah tersosialisasi kepada


para Pimpinan RSAU dr. Dody Sarjoto, Komite Medik, Komite keperawatan, Kasi, Ka
Unit dan Para Kepala Ruangan serta beberapa anggota keperawatan di tiap-tiap unit
Pelayanan Keperawatan.

2. Seluruh Kaunit pelayanan RSAU dr. Dody Sarjoto bertanggung jawab untuk
mensosialisasikan kepada staf dan perawat yang ada dibawah tanggung jawabnya.

Tindak Lanjut :

Menghimbau kepada para Kepala Unit dan Karu di tiap unit pelayanan untuk
mensosialisasikan Peraturan Rumah Sakit tentang Pelayanan Anestesi kepada staf dan
perawat yang ada dibawah tanggung jawabnya serta mendukung pelaksanaannya.
Maros, 22 Juli 2016

Mengetahui,
Ketua Pokja PAB Notulis

dr. Ignatius Budi, Sp. An Juardawati, Amd. Keb


Kapten Kes NRP 530382

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN


RSAU dr. DODY SARJOTO

DAFTAR HADIR

Hari/tanggal : Jum’at, 22 Juli 2016


Pukul : 14.00 – 15.00
Tempat : Ruang rapat RSAU dr. Dody Sarjoto

N NAMA JABATAN TTD


O
1

10

11

12
13

14

15

16

17

18

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN


RSAU dr. DODY SARJOTO

DAFTAR HADIR

Hari/tanggal : Selasa, 26 Juli 2016


Pukul : 07.30 - Selesai
Tempat : Lapangan Apel RSAU dr. Dody Sarjoto

N NAMA JABATAN TTD


O
1

10

11
12

13

14

15

16

17

18

SOSIALISASI POKJA PAB


DI UNIT PELAYANAN RSAU dr. DODY SARJOTO
SOSIALISASI POKJA PAB
DI RUANG RAPAT RSAU dr. DODY SARJOTO
SOSIALISASI POKJA PAB
DI LAPANGAN APEL RSAU dr. DODY SARJOTO

Anda mungkin juga menyukai