Anda di halaman 1dari 13

I. FARIDA, S.Kep. Ns. M.Kep.

CWCS
luka yang mengenai lapisan kulit samapai
jaringan subkutan & terjadi pada bagian kaki
akibat terhambatnya sirkulasi aliran vena
(Suriadi, 2004)
Normalnya : darah mengalir dari sistem vena
supervisial ke sistem vena dalam, yg dibantu
oleh tekanan yg dipengaruhi oleh katub katub
satu arah & kontraksi otot betis. Katub dalam
keadaan normal menjaga darah mengalir dari
vena supervisial ke sistem vena dalam
Abnormal : katub yang menghubungkan vena
supervisial & vena dalam tidak berfungsi
dengan benar menyebabkan darah mengalir
dari vena dalam kembali kevena supervisial.
Obstruksi/ketidakmampuan vena mengalirkn
darah kembali ke jantung penumpukan
darah pd vena kaki & persendian tekanan
meningkat pd vena menyebakn cairan bocor
dari pembuluh darah masuk kejar sekitar
semakin byk pd akhirnya terjadi
pembengkakan mempengaruhi gerakan o2 &
nutris dari kapiler masuk kejaringan akibatnya
jar rusak karena kekurangan o2 & nutrisi &
cairan yg bocor menekan pembuluh vena
akibatny trbentuk ulkus vena
1. Oedem
2. Nadi perifer dapat diraba
3. Lipodermatosklerosis (bentuk kaki botol)
4. Pigmen hemosiderin
5. Angkle flare (pelebaran pd pergelangan kaki)
6. Dermatitis statis vena
7. Atrophy blanche
8. Varises
9. Ulkus dangkal lembab
10. nyeri
1. Periksa kembali riwayat kes : faktor resiko
vena ulcer
2. Lakukan pemeriksaan pd seluruh kaki dari
lutut bawah sampai malleolus medialis
3. Tentukan karakteristik vena alcer : lokasi, tepi
luka, dasar luka, jmlh eksudat & kulit sekitar
luka
4. Lakukan evaluasi diagnostik : dopler USG
5. Kaji keadaan perfusi
6. Kaji temperatur kulit
7. Kaji neuropati sensori
8. Periksa adanya nyeri
 Periksa hasil pemeriksaaan lab
 Kaji & pantau ulkus vena
 Kaji yg menghalangi keadaan penyembuhan
 Kaji /evaluasi penyembuhan ulkus
 Rujuk u/ evaluasi selanjutnya bila ada kondisi
tertentu
C : compression / kompresi
O : optimalkan lingkungan luka
R : Review / tinjau kembali faktor yg
berkontribusi
E : Establish / buat rencana pemeliharaan
1. Tujuan : memperbaiki efisiensi pemompaan
betis, meningkatkan fungsi katub,
membalikkan kebocoran kapiler, mengurangi
deferiial tekanan, mengontrol oedem
2. Digunkan jika ABI > 0.8
3. Mix arterial & vena disease (ABI 0.6 s/d 0.8) :
kompresi ringan
No Berat Ukuran kompresi Tujuan u/ kompresi
Ringannya
compresi
1 Sangat 10 s/d 15 Mix arterial & vena
ringan mmHg diases yg > berat
2 Ringan 15 s/d 20 Mix arterial & vena
mmHg diases
3 Sedang 20 s/d 20 Edema vena
mmHg
4 Tinggi > 40 mmHg Limfedema, woody
fibrosis
1. Wound cleansing
2. Hindari penggunaan zat iritan atau alergen
3. Debridemen jaringan mati
4. Gunakan dressing topikal sesuai kondisi luka
5. Pilih dressing sesuai kriteria : lembab, kulit
sekitar luka kering, kontrol eksudat,
pertimbangkan penggunaaan dressing yg
sederhana
6. Lakukan penatalaksanaan terhadap infeksi
luka
No Faktor Lokal Faktor sistemik
1 Sensitifitas terhadap Merokok
produk luka
2 Hipoksia jaringan obesitas
lokal
3 Kolonisasi bakteri Kekurangan nutrisi
berat atau infeksi
4 Edema DM
5 Dehidrasi luka Penyakit vaskuler
bkolagen
6 Tdk ada aktivitas
Penyakit cardiovaskuler
1. Kompresi
2. Hindari trauma
3. Perawatan kulit
4. Pengetahuan terhadap proses penyakit

Anda mungkin juga menyukai