Zat Aditif 2
Zat Aditif 2
KELOMPOK 7 :
1. Vita Kumala Dewi (16312241041)
2. Muhamad Arif Nur R. (16312241042)
3. Nika Cahya Awani (16312241043)
4. Mar’ah Hamidah (16312244034)
5. Annisa Latifah Halim (16312244035)
Pendidikan IPA A 2016
Berdasarkan Permenkes RI No
329/Menkes/PER/XII/76, Bahan Tambahan Makanan
(BTM) atau zat aditif makanan didefinisikan sebagai
bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu
pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu.
BAHAYA BTM
ANTIOKSIDAN
Anti oksidan merupakan suatu zat aditif
pada makanan berupa senyawa yang mudah
teroksidasi. Banyak produk makanan dalam
kemasan kaleng yang menggunakan anti
oksidan.
Antioksidan, adalah pengawet yang
mencegah terjadinya bau yang tidak sedap.
Antioksidan juga mencegah potongan buah segar
seperti apel menjadi coklat bila terkena udara.
Antioksidan menekan reaksi yang terjadi saat
pangan menyatu dengan oksigen, adanya sinar, Asam Askorbat
panas, dan beberapa logam (BHA, BHT, TBHQ,
dan propil).
Minyak dan lemak akan dapat menjadi tengik bila di simpan lama.
Ketengikan minyak disebabkan karena oksidasi dari udara. Untuk
mencegah ketengikan minyak biasanya digunakan anti oksidan.
Antioksidan berfungsi melindungi makanan yang mengandung lemak
dan minyak dari rasa tengik.
Contoh anti oksidan adalah asam askorbat (bentuk garam
kalium, natrium, dan kalsium) yang digunakan pada daging olahan,
kaldu dan buah dalam keemasan kaleng. Butil Hidroksil Anisol (BHA)
digunakan untuk lemak dan minyak. Butil Hodroksil Toluene (BHT)
digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
Asam Askorbat sebagai antioksidan
• Asam askorbat bersifat asam di alam dan larut dengan baik dalam air untuk memberikan larutan agak asam.
Ini adalah senyawa kimia organik dengan fungsi polihidroksi yang memberikan sifat antioksidan. Oleh karena
itu, asam askorbat digunakan sebagai aditif antioksidan makanan.
• Asam askorbat merupakan antioksidan menakjubkan yang melindungi sel dari stres ekstraselular, dengan
peningkatan proliferasi sel endotelial, stimulasi sintesis kolagen tipe IV, degradasi oksidasi LDL,
menghambat aterosklerosis dan stres intraselular dengan memelihara kadar α-tocopherol pada eritrosit dan
neuron,[5] dan melindungi hepatosit dari stress oksidatif akibat paparan alkohol alil. Sifat antioksidan
tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2 dan 3 yang mendonorkan ion H+ bersama-sama dengan
elektronnya menuju ke berbagai senyawa oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau nitrogen,
peroksida dan superoksida. Meskipun demikian, di dalam sitoplasma dengan konsentrasi senyawa Fe yang
tinggi, asam askorbat dapat bersifat pro-oksidan oleh karena reaksi redoks Fe3+ menjadi Fe2+ yang
mencetuskan senyawa superoksida dan pada akhirnya menjadi radikal bebas dengan gugus hidroksil yang
sangat reaktif.[3] Vasodilasi/penyempitan pembuluh darah yang umumnya disebabkan oleh turunnya sekresi
NO oleh sel endotelial juga dapat diredam asam askorbat dengan meningkatkan sekresi NO oleh sel
endotelial melalui lintasan NO sintase atau siklase guanilat, mengreduksi nitrita menjadi NO, dan
menghambat oksidasi LDL
PENGASAMAN
Pemutih dan pematang tepung untuk mempercepat proses pemutihan dan atau
pemanggangan tepung sehingga memperbaiki mutu pemanggangan.Contoh: asam
askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat (F. G. Winarno dan Titi Sulistyowati
Rahayu, 1994, 25).
Contoh zat pemutih diantaranya yaitu oksidaklor, hydrogen peroksida,
benzoil peroksida, dll.
Zat pemutih ini baik untuk memperbaiki warna bahan makanan tanpa merusak
komposisi bahan makanan. Contoh: tepung yang masih baru biasanya berwarna kuning
kecoklat-coklatan atau kuning keabu-abuan. Zat-zat pemutih tersebut dapat
digunakan untuk memutihkan tepung tadi. Hidrogen peroksida biasa digunakan untuk
memutihkan warna susu yang digunakan untuk membuat keju.
Ada zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih warna zat
makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air.
Misalnya: natrium hipoklorit digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi
larut dalam air.
ANTIKEMPAL