Anda di halaman 1dari 20

ARTRITIS REUMATOID

DEFINISI

 Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit


peradangan yang mengenai jaringan ikat
sendi, bersifat progresif, sistemik dan
simetrik serta cenderung menjadi kronik.
 Lambat laun sendi juga akan terkena.
 Sendi yang terkena biasanya simetris
serentak.
 Sistemik berarti juga mungkin menyrbabkan
organ lain terlibat seperti mata, kulit,
jantung, saluran cerna.
Epidemilogi

 Penderita wanita lebih sering 2-3 :1


 Sering mengenai usia 40 tahun
ETIOLOGI

 Etiologi pasti tidak diketahui.


 Faktor yang berperan adalah faktor genetik.
Ditemukan adanya peranan imunologis
adanya HLA DRW dalam patogenesis artritis
rematoid.
 Faktor lain yaitu endokrin, metabolik.
PATOGENESIS

 Adanya reaksi antigen antibodi dalam


jaringan sendi, tulang rawan dan cairan sendi.
Akan menimbulkan reaksi peradangan dan
kerusakan sendi.
GEJALA KLINIS

 Gejala klinis bervariasi dari ringan sampai berat.


 Serangan sering didahului gejala prodromal
(gejala awal) seperti lemas, mudah lelah, tak
nafsu makan.
 Kemudian muncul keluhan pada sendi bertahap-
tahap perlahan dalam hitungan minggu sampai
bulan.
 Nyeri yang terkena terasa nyeri hebat, nyeri
tajam, kaku, gerakan sendi terbatas dan adanya
tanda radang.
 Rasa nyeri bisa terasa lama sampai 30 menit.
 Sendi yang terkena adalah sendi sendi kecil
tangan, pergelagan tangan, siku, kaki, lutut.
 Bersifat simetris dalam pengertian
bersamaan kena kanan dan kiri walaupun
tidak persis sendi yang sama. Contoh jari
tangan kanan dan pergelangan tangan kiri
bersamaan terkena maka dikatakan simetris.
 Mengenai banyak sendi.
 Sendi tulang belakang jarang terkena.
 Tangan :
 Sendi yang sering terkena adalah PIP
(Proximal Interphalang), dan MCP (Meta
Carpophalang)
 DIP (Distal Interphalang) jarang terkena.
 Jari leher angsa (Swan neck finger) terjadi
karena hiperekstensi PIP dan fleksi DIP.
 Jari Ibujari terjadi hiperekstensi sehingga
pasien sulit menjepitkan ibu jari.
 Pergelangan tangan
 Siku
 Lutut :
 - Terjadi pembengkakan sendi
 - Atrofi otot kuadriceps ( otot paha bagian
depan)
 - Bisa terjadi pembesaran otot betis
terbentuk Bakers Cyst
 Kaki
 - Bisa terjadi nyeri pada tendon achilles
 -Yang khas deviasi ibu jari ke lateral
Manifestasi luar sendi

 Menunjukkan akan beratnya penyakit


 Biasanya terjadi pada pasien dengan hasil
laboratorium Rheumtoid factor tinggi.
 Nodul rematik = Nodul subkutan.
 Merupakan benjolan padat.
 - Jarang terjadi
 - Biasanya pada tempat yang banyak
mendapat tekanan seperti lengan atas,
tungkai bawah.
 Vaskulitis
 - Perdangan pembuluh darah, berupa bercak-bercak
pelebaran pembuluh darah.
 - Jarang terjadi

 Jantung
 - Sulit untuk diketahui

 Paru :
 -Yang sering terjadi adalah pleuritis = radang selaput
pelapis paru
 - Jarang terjadi
 Mata
 - Terjadi Skleritis

 Pembesaran kelenjar getah bening


 - Terjadi sekitar sendi yang diserang

 Kesimpulannya :
 - Organ di luar sendi jarang yang terkena
Perjalanan penyakit :

 1. Remisi = sembuh
 2. Terdapat keterbatasan gerak
 3. Cacat
LABORATORIUM

 1. Faktor Rheumatoid
 2. Ig G Anti CCP
 3. Analisa cairan sendi
 - Cairan eksudat
 - Warna kuning keruh

 HISTOLOGIS

 RADIOLOGIS :
 Rontgen tangan & kaki
DIAGNOSIS
KRITERIA ARA (American Rheumatism
Association)
 - 7 kriteria dan berlangsung > 6 minggu =
Rematoid klasik
 - 5 kriteria = definit
 - 3 kriteria = probable = mungkin
 - 2 kriteria = possible
 1. Kaku pagi hari > 2 jam
 2. Sakit atau nyeri sendi bila digerakkan satu
sendi
 3. Pembengkakan / penebalan jaringan lunak
sendi / cairan sendi pada satu sendi
 4. Pembengkakan sendi simetris
 5. Nodul rematik
 6. Perubahan radiologik
 7. Uji Rhema positif
 8. Pengendapan cairan musin sendi (Lab)
 9. Perubahan histologis
PENGOBATAN

 Medikamentosa
 - NSAID
 - Steroid
 - Metotrexat
 - Sulcolon
 - Anti biologic agent
 Fisioterapi
 Pembedahan

Anda mungkin juga menyukai