Anda di halaman 1dari 12

KODE ETIK KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT (FIDELITY)

Kelompok 6 :
Moulive Ulfa Haquie
Dina Noviani Lathifah
Habibah Nuriyah
Intan Masyitoh
Rizca Barkahlia
Shelly Noviana
Siti Sulaekah
Windy Oktaviani P
PERAN PERAWAT
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan.
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.

2. Sebagai advokat klien


Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya
dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga
berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :
- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

4. Sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.

5. Sebagai kalaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
6. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan
mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang
sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan

7. Sebagai pembaharuan
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan
FUNGSI PERAWAT
1. Fungsi keperawatan mandiri (independen)
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.

2. Fungsi keperawatan ketergantungan (dependen)


Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada
perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi keperawatan kolaboratif (interdependen)


Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya.
KONSEP FIDELITY

Fidelity adalah persetujuan untuk menepati janji. Janji setia


mendukung rasa tidak ingin untuk meninggalkan klien, meskipun
saat klien tidak menyetujui keputusan yang telah dibuat. Standar
kesetiaan termasuk kewajiban mengikuti pelayanan yang
ditawarkan. Jika seorang perawat mengetahui bahwa klien sedang
sakit, kemudian menawarkan suatu rencana untuk mengatasi
nyeri, maka prinsip kesetiaan mendorong anda untuk memonitor
respons klien terhadap rencana tersebut. Memperbaiki rencana
seperti kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit merupakan suatu
perilaku yang professional.
LANJUTAN …
 Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat
setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen
yang dibuat. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan
perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa
tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
 Adapun unsur-unsur yang penting di perhatikan dalam kode etik
adalah :
1. Perawat memberikan pelayanan dengan memperhatikan dan
menghargai kemuliaan seseorang sebagai manusia
2. Perawat melindungi hak asasi manusia
3. Perawat melindungi pasien dan masyarakat
4. Perawat bertanggung jawab terhadap tindakan dan pengambilan
keputusan keperawatan
5. Perawat mempertahankan kompetensinya dalam melaksanakan
layanan kesehatan
6. Perawat berkolaborasi dengan anggota & profesi kesehatan
lainnya & masyarakat
KASUS
Tn. J, pria usia 44 tahun mengalami nyeri akibat kanker yang
telah metastasis. Setelah beberapa waktu di unit perawatan
intensif, Tn. J tampak kurus, jaundis, mengalami sesak napas,
secara diam-diam menyatakan pada perawatnya Ny. B, bahwa
dia telah siap untuk mati dan tidak ingin memperoleh pengobatan
apaun untuk memperpanjang hidupnya. Ny. B merasa takut
menghadapi konflik yang akan terjadi kemudian antara dokter-
dokter onkologi yang agresif, pasien yang tidak mengaharapkan
kehidupannya, dan istri yang tidak siap mengahadapi kematian
suaminya.
PEMBAHASAN 
 Sebagai perawatnya, Ny. B telah membina hubungan saling percaya
dengan Tn. J dan istrinya dan merasa telah berusaha dengan cermat untuk
bertindak sebagai advokat bagi pasiennya. Dia yakin bahwa keinginan dari
pasien untuk merahasiakan masalahnya secara implisit membawa pengharapan
bahwa Ny. B akan menyampaikan harapan tersebut kepada dokter yang
merawatnya. Ny. B, berpikir bahwa Tn. J mungkin mengharapkan dia untuk
yakin bahwa harapan-harapan tersebut dapat dilaksanakan.

 Untuk menghindari konflik jika suatu saat tindakan penyelamat hidup


dibutuhkan oleh Tn. J, Ny. B memutuskan untuk menghubungi dokter yang
merawat Tn. J dan melaksanakan pertemuan keluarga untuk mendiskusikan
rencana perawatan bagi Tn. J, dengan semua keluarga Tn J, dokter dan staf
keperawatan. Sesuai dengan harapan, tim kesehatan dan keluarga dapat
mendiskusikan prognosis penyakit Tn. J yang buruk dan mencapai suatu
kesepakatan tentang jenis pengobatan apa saja yang dapat memberikan
keuntungan.
 Jaminan hubungan antara perawat dan pasien adalah
saling percaya, pengharapan, dan tindakan. Seperti dengan
hubungan yang telah digambarkan dalam kasus diatas.
Meskipun hal ini tidak menjamin bahwa semua harapan
akan terpenuhi, tetapi hal ini cukup menjamin jika mereka
mampu memperlihatkannya.
THANK YOU  

Anda mungkin juga menyukai