Anda di halaman 1dari 20

FALSAFAH & TEORI

KEPERAWATAN
KELOMPOK 6 :
DINA HAFIZAH
LATIEFAH BAYU YUSRIL
M. AULIA IRFANI

RADIATAN KHlILA
TRI THALIA ARAS SARI
BIOGRAFI
Sister Callista Roy, anggota susteran Saint Joseph, Carondelet,

dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles,


California. Ia mendapatkan gelar sarjana keperawatan dari
Mount Saint Mary’s College di Los Angeles tahun 1963 dan
gelar magister dari University of California, Los Angeles,
tahun 1966.
Setelah mendapatkan gelar keperawatan, Roy mengawali pendidikannya di bidang

sosiologi, menerima gelar master sosiologi 1973 dan gelar doktor sosiologi tahun

1977 dari University of California. Roy terkesan dengan “adaptasi” sebagai suatu

kerangka kerja konseptual yang sesuai bagi keperawatan. Roy mengembangkan

konsep dasar model ini pada saat ia menjadi mahasiswa pascasarjana di University

of California, Los Angeles, dari tahun 1964 sampai 1966.


Model Adaptasi Roy untuk Keperawatan merupakan suatu teori yang diturunkan

dari teori sebelumnya, diantaranya teori Harry Helson mengenai psikofisika yang

diperluas menjadi ilmu sosial dan perilaku (Roy, 1984). Pada teori Helson, proses

adaptasi merupakan fungsi dari stimulus yang dating dan tingkat adaptif (Roy,

1984). Tingkat adaptasi merupakan efek gabungan dari tiga kelas stimulus berikut

ini:

1. Stimulus fokal yaitu stimulus yang memicu individu dengan segera.

2. Stimulus kontekstual yaitu stimulus lain yang menambah dampak stimulus fokal.

3. Stimulus residual adalah factor lingkungan yang dampaknya tidak jelas dalam

situasi tertentu.
KONSEP UTAMA DAN DEFINISI
sistem

Sistem adalah “seperangkat bagian yang terhubung dengan


fungsi secara keseluruhan untuk tujuan tertentu dan masing-
masing bagian memiliki saling ketergantungan satu sama
lain”. (Roy & Andrews, 1999).
 Tingkat Adaptasi

“Tingkat adaptasi menggambarkan kondisi dari proses kehidupan


pada tiga tingkat yaitu tingkat terpadu, terkompensasi, dan
dikompormikan” (Roy & Andrews, 1999). Tingkat adaptasi
seseorang adalah “suatu titik yang berubah secara terus-menerus,
dibangun dari stimulus fokal, kontekstual, dan residual yang
mewakili standar seseorang terhadap suatu rentang stimuli dimana
satu orang dapat berespons dengan respons adaptif yang biasa (Roy,
1984).

• Masalah Adaptasi

Masalah adaptasi adalah “ suatu area masalah yang luas yang


berkaitan dengan adaptasi. Ini menggambarkan kesulitan yang
berhubungan dengan indicator apdatasi positif ”

( roy & Andrews,1999). Roy (1984) menyatakan sebagai


berikut :
“ pada titik ini dapat dikatakan bahwa perbedaan antara masalah
adptasi dan diagnosis keperwatan didasarkan pada
pengembangan kerja dalam kedua bidang ini.
Stimulus Fokal

Stimulus fokal adalah stimulus internal atau eksternal bagi sistem


manusia yang muncul dengan tiba – tiba. (Roy & Andrews,1999) .
• Stimulus kontekstual
Stimulus kontekstual adalah stimulu lainya yang muncul pada suatu
situasi yang turut menjadi akibatdri stimulus fokal ( Roy & Andrews ,
1999) atau dapat dijelaskan bahwa stimulus kontekstual adalah semua
factor lingkungan yang muncul bagi seseorang dari dalam atau dari
sesuatu yang bukan pusat perhatian atau energi orang tersebut. (Andrews
& Roy,1991).
• Mekanisme koping intrinstik
Mekanisme kopling intrinstik adalah “mekanisme kopling yang
didapatkan secara genetik atau secara umum bagi spesies; dan dipandang
sebagai proses otomatis”( Roy & Andrews 1999, hal. 46)

• Mekanisme koping yang didapat


Mekanisme koping yang didapat “dikembangkan melalui strategi-strategi
tertentu misalnya belajar. Pengalaman yang dihadapi seumur hidup akan
menyumbangkan pembentukan respon tertentu terhadap suatu stimulus”
( Roy & Andrews 1999, hal. 46)
• Subsistem regulator
Regulator adalah “respon koping utama yang melibatkan sistem syaraf,kimiawi,dan
hormonal”( Roy & Andrews 1999, hal. 32)

• Subsistem kognator
Kognator adalah “proses koping utama yang melibatkan empat saluran kognitif-emosi
:proses presepsi dan informasi,belajar menila,dan emosi”( Roy & Andrews 1999, hal. 31)
 Respons adaptif
Respon adaptif adalah respon yang “meningkatkan integritas dalam mencapai tujuan
sistem manusia”( Roy & Andrews 1999, hal. 31)

• Respons inefektif
Respons inefektif adalah respon yang “tidak turun meningkatkan integritas dalam
mencapai tujuan sistem manusia”( Roy & Andrews 1999, hal. 31)
• Proses kehidupa terpadu
Proses kehidupan terpadu merujuk pada “tingkat adaptasi di mana struktur dan fungsi
dari proses kehidupan bekerjasama sebagai satu kesatuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia (Roy & Andrews 1999, hal. 31)
• Mode fisiologis fisik
Mode fisiologis “adalah berhubungan dengan proses
fisik dan kimia yang terlibat dalam fungsi dan aktivitas
organisme hidup”( Roy & Andrews 1999, hal. 102).
Ada lima kebutuhan yang diidentifikasikan dalam mode
fsiologis-fisik yaitu
1. Oksigen
2. Nutrisi
3. Eliminasi
4. Aktivitas dan istirahat dan
5. Perlindungan .proses rumit yang meliputi
penginderaan ; cairan,elektrolit,dan keseimbangan
asam-basa.
Mode Identitas Konsep Diri-Kelompok

Mode Identitas Konsep Diri-Kelompok adalah satu dari tiga mode psikososial;
“yang berfokus pada aspek psikologis dan spiritual sistem manusia. “Konsep diri
dapat didefinisikan sebagai kumpulan kepercayaan dan perasaan tentang diri
sendiri pada waktu tertentu yang terbentuk dari persepsi internal dan persepsi dari
reaksi orang lain” (Roy & Andrews, hal. 107). Komponen konsep diri meliputi:
 1. Fisik diri,

Termasuk didalamnya sensasi dan citra tubuh, dan


 2. Personal diri,

Yang mencakup konsistensi diri, ideal diri atau harapan diri, dan moral-etik-
spiritual diri.
Mode Fungsi Peran

Mode fungsi peran yaitu “satu atau dua mode sosial yang
berfokus pada peran seseorang di masyarakat. Suatu peran,
sebagai unit fungsional dari masyarakat, diartikan sebagai
seperangkat harapan mengenai bagaimana seseorang dengan
posisi tertentu berperilaku terhadap orang lain dengan posisinya
masing-masing”. (Hill & Roberts, 1981, hal. 109-110).
Mode Interdependensi

Mode interdependensi berfokus pada hubungan yang erat


dari orang-orang (secara individu maupun kolektif) dan tujuan,
struktur, serta perkembangan mereka. Hubungan
interdependensi ini melibatkan keinginan dan kemampuan
untuk memberi dan menerima satu sama lain dari aspek-aspek
semacam rasa cinta, rasa hormat, merawat, pengetahuan,
keterampilan, komitmen, kepemilikan barang, waktu, dan bakat.
Roy menghubungan teorinya ke dalam paradigma
keperawatan
KEPERAWATAN

Secara luas keperawatan adalah profesi pelayanan kesehatan yang


berfokus pada proses kehidupan manusia beserta polanya dan
menekankan pada promosi kesehatan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat secara keseluruhan (Roy & Andrews, 1999, hal. 4).
Keperawatan sebagai ilmu adalah suatu sistem pengembangan ilmu
mengenai masnusia yang mengamati, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses di mana manusia membawa dampak positif
pada status kesehatannya (Roy, 1984) .
MANUSIA

Manusia adalah sistem yang holistik dan adaptif. Sebagai


sebuah sistem adaptif, sistem manusia digambarkan sebagai
suatu keseluruhan dengan bagian-bagiannya yang berfungsi
sebagai satu kesatuan untuk tujuan masing-masing. Sistem
manusia meliputi manusia sebagai individu atau dalam
kelompok termasuk keluarga, organisasi, komunitas, dan
masyarakat sebagai satu keseluruhan (Roy & Andrews, 1999,
hal.31).
KESEHATAN

Kesehatan adalah status dan proses ada atau menjadi


seseorang yang utuh dan menyeluruh. Kesehatan
mencerminkan adaptasi, yaitu interaksi antara orang dan
lingkungannya (Roy & Andrews, 1991, hal.. 21). Definisi
adalah turunan dari pemikiran bahwa adaptasi adalah proses
meningkatkan integritas fisiologis, psikologis, dan integritas
sosial, dan bahwa integritas menyiratkan kondisi yang tidak
terganggu menuju kesatuan atau kelengkapan.
LINGKUNGAN

Lingkungan adalah semua kondisi, keadaan, dan pengaruh yang


melingkupi dan berdampak pada perkembangan dan perilaku
seseorang atau kelompok, dengan pertimbangan khusus pada
hubungan timbal balik antara manusia dan sumber-sumber bumi
yang meliputi stimulus fokal, kontekstual, dan residual (Roy &
Andrews, 1999, hal. 81). Lingkungan yang berubah yang
merangsang seseorang untuk memberikan respons adaptif.
Lingkungan adalah input bagi seseorang sebagai sistem adaptif yang
melibatkan faktor internal dan eksternal.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai