Anda di halaman 1dari 26

PENDANAAN PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
OLEH KELOMPOK 5 :

Septia Wulandari Suarka 1515251042


I Gst Ayu Nyoman Krisnia Putri 1515251059
Ni Made Cindy Ardina Antriksa 1515251072
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2017/2018
PROGRAM EKSTENSI
SUB MATERI :

1. Metode Pembayaran
2. Metode Pembiayaan
Perdagangan
Perdagangan
Internasional

3. Agency Perdagangan
Internasional
1. Metode Pembayaran Perdagangan
International

Pada setiap transaksi perdagangan iternational,


kredit atau pembiayaan disediakan baik oleh
pemasok (eksportir), pembeli (importir),
sebuah institusi keuangan atau lebih, ataupun
secara bersama-sama diantara mereka.
lima metode dasar yang digunakan untuk
menyelesaikan transaksi international:

Pembayaran di Muka (Prepayment)

Letter of Credit (L/C)

Draft (Sight/time) • Sight Draft


• Time Draft

Konsisnyasi (Consignment)

Akun Terbuka (Open Account)


GAMBAR 2.1 Perbandingan Berbagai Metode Pembayaran
Metode Waktu Pembayaran Barang Tersedia Kepada Risiko bagi Eksportir Risiko Bagi Importr
Pembeli
Prepayment Sebelum pengiriman Setelah pembayaran Tidak ada Tergantung pada eksportiir
untuk mengirimkan barang
sesuai pesanan.
Letter of Credit Saat pengiriman dilakukan Setelah pembayaran Sangan kecil atau tidak ada, Pengiriman terjamin, tetapi
tergantung pada ketentuan- bergantung pada eksportir
ketentuan kredit untuk mengirimkan barang
sesui dokumen

Sight Draft: D/P Saat draft disajikan kepada Setelah pembayaran Jika draft tidak dibayar, Sama seperti di atas, kecuali
pembeli pembeli tidaka bisa jika importir biisa
mengambil barang menginspeksi barang
sebelum pembayaran.
Time Draft: D/A Saat draft jatuh tempo Sebelum pembayaran Tergantung pada pembeli Sama seperti di atas
untuk membayar draft
Konsinyasi Setelah penjualan terjadi Sebelum pembayaran Memungkinkan importir Tidak ada; meningkatkan
untuk menjual barang arus kas pembeli
sebelum pembayaran
dilakukan
Open Account Sesuai kesepakatan Sebelum pembayaran Sepenuhnya bergantung Tidak ada
pada pembeli untuk
membayar sesuai
kesepakatan
2. Metode Pembiayaan Perdagangan
1. Pembiayaan Piutang
Dalam sejumlah kasus, eksportir mungkin mau mengirim barang kepada importer tanpa jaminan
dari bank. Metode yang dipakai bisa berbentuk open account atau time draf. Sebelum melakukan
pengiriman, eksportir biasanya telah melakukan penyelidikan untuk menentukan kesehatan
keuangan importer. Jika eksportir mau menunggu pembayaran, berarti eksportir menyediakan
kredit kepada importer. Jika membutuhkan dana cepat, eksportir dapat mengajukan permintaan
pinjaman kepada bank.

Pembiayaan piutang (Account Receivable Financing), bank akan menyediakan kredit


kepada eksportir yang dijamin oleh piutang. Kredit yang diberikan bank kepada
eksportir didasarkan pada kesehatan keuangan dari eksportir. Seandainya pembeli
gagal melakukan pembayaran untuk alasan apapun, eksportir tetap bertanggung jawab
melunasi hutangnya kepada bank.
2. Anjak Piutang

Pada saat eksportir mengirim barang sebelum menerima pembayaran, saldo piutangnya
dengan demikian meningkat. Kecuali jika mendapatkan kredit dari bank dengan jaminan
piutang, eksportir selalu harus memonitor keberhasilan penagihan piutang. Karena ada risiko
bahwa pembeli tidak akan membayar sepeserpun, eksportir bisa menjual piutang kepada
pihak ketiga, yang dikenal sebagai factor (perusahaan anjak piutang).

Faktor dengan demikian menanggung semua tanggung jawab administratif yang berhubungan
dengan penagihan piutang dari pembeli serta exposure kredit pembeli. Perusahaan anjak
piutang juga akan melakukan proses penilaian kredit atas importer luar negeri sebelum
membeli piutang. Untuk menyediakan jasa ini, perusahaan anjak piutang biasanya membeli
piutang dengan harga diskon dan juga menerima fee pemrosesan dalam jumlah kecil.
Anjak piutang menyediakan beberapa manfaat kepada eksportir :

Dengan menjual piutang, eksportir tidak perlu mengkhawatirkan tugas-tugas administrative dalam
1 rangka memonitor buku besar pembantu untuk piutang.

Perusahaan anjak piutanglah yang menaggung exposure kredit dari pembeli, sehingga eksportir
2 tidak perlu menugaskan karyawan untuk menilalai kelayakan keuangan dari importir luar negeri.

Penjualan piutang kepada perusahaan anjak piutang menyediakan dana cepat dan memperbaiki
3 arus kas eksportir.

Factor dari eksportir akan menghubungi factor lain dalam negara importir untuk menilai kesehatan
keuangan dari importir dan menangani proses penagihan piutang. Jasa anjak piutang biasanya
disediakan oleh anak perusahaan dari bank-bank komersial yang bergerak dalam bidang anjak
piutang, perusahaan keuangan, dan institusi-institusi keuangan khusus lain.
3. Letter of Credit (L/C)

Letter of credit (L/C) adalah salah satu bentuk pembiayaan perdagangan yang paling tua
yang masih digunakan hingga sekarang.karena memberikan perlindungan dan manfaat baik kepada
exsportir maupun importer, L/C merupakan komponen yang penting dalam banyak transaksi
perdagangan internasional.letter of credit L/C diterbitkan oleh sebuah bank (yaitu, issuing bank)
atas nama pihak tertentu (importir) kepada penerima (exportir) dalam kondisi - kondisi tertentu.
Bank yang menerbitkan L/C sebetulnya memberikan kredit kepada importir karena bank
tersebut menjamin pembayaran kepada eksportir, dengan asumsi eksportir memenuhi ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat dari L/C. Adalah penting untuk disebutkan bahwa L/C tidak
menjamin pembeli akan menerima barang sesuai pesanan.bank-bank hanya mengurusi dokomen
saja,bukan barangnya.keputusan bank untuk melakukan pembayaran didasarkan pada sesuai
tidaknya dokumen setelah diperiksa,bukan karena barang telah diterima atau telah diinspeksi.oleh
karena itu,pembeli harus percaya bahwa penjual akan mengirimkan barang sesuai dengan deskripsi
yang terdapat dalam L/C dan order pembelian.
3. Letter of Credit (L/C)

Bank yang melakukan konfirmasi (confirming bank) wajib melakukan pembayaran kepada exportir
terlepas dari mampu tidaknya bank penerbit L/C untuk melakukan pembayaran.konsekuensinya, confirming
bank harus yakin bahwa issuing bank memiliki kondisi keuangan yang sehat.di sisi lain,exportir hanya perlu
menghawatirkan kesehatan keuangan dari confirming bank.
L/C yang berhubungan dengan perdagangan dikenal dengan nama commercial letter of credit atau
impor/export letter of credit.letter of credit semacam ini memiliki dua tipe: revocable dan
irrevocable.revocable letter of credit dapat dibatalkan atau ditarik setiap saat tanpa perlu memberitahu
penerimanaya,dan jarang digunakan.irrevocable lettter of credit tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa
persetujuan exportir.

Bank yang menerbitkan litter of credit dikenal dengan”issuing”bank.issung bank akan mengirim L/C kepada
bank yang terdapat dalam Negara exportir atau yang disebut dengan “advising”bank.bank yang setuju
untuk memeriksa dokumen –dokumen untuk membayar exportir dinamakan”negotiating “ bank irrevocable
L/C mewajibkan issuimbang untuk mengakui semua penarikan yang dilakukan oleh exportir pada negotiating
bank sepanjang telah sesuai mengakui dengan ketentuan –ketentuan L/C.
3. Letter of Credit (L/C)

Contoh Irrevocable L/C : Bank yang menerbitkan L/C akan melakukan pembayaran jika
dokumen-dokumen yang disajikan sesuai dengan ketentuan –
ketentuan yang terdapat dalamL/C.importir harus membayar jumlah
yang tertera dalam L/C ditamabah fee tambahan yang berhubungan
dengan penerbitan L/C.importir kepada issuing bank. Importir
biasanya memiliki rekening pada issuing bank yang bisa langsung
digunakan oleh importir untuk melakukan pembayaran,sehingga
issuing bank pda dasarnya tidak menggunakan dananya sendiri
untuk melakukan pembayaran kepada banknya si exportir.

Dalam refinancing of a sight L/C,bank memberikan


pinjaman yang akan digunakan untuk meluasi L/C,
bukan membebankannya secara langsung ke dalam
Prosedur rekening importir.importir wajib membayar utang
Pencipta dan bunganya kepada bank pada saat jatuh
an L/C : tempo.ini merupakan salah satu metode
perpanjangan jangka waktu pembayaran kepada
pembeli jika exsportir menuntut pembayaran
langsung dilakukan setelah draft diperlihatkan.
3. Letter of Credit (L/C)

Tiga dokumen L/C yang paling umum adalah sebagai berikut:

Draft.juga dikenal dengan nama bill of exchange, draft (telah diperkenalkan sebelumnya) adalah janji tak
bersyarat yang ditarik oleh salah satu pihak,biasanya exportir,yang meminta importir untuk membayar face
amount dari draft setelah dokumen-dokumen disajiakn untuk pada suatu tanggal tertentu di masa depan.

Bill of Lading. Salah satu dokumen penting dalam pengiriman internasional dan merupakan bagian dari L/C adalah bill
of landing (B/L). B/L berfungsi sebagai bukti pengiriman dan mengandung ikhtisar mengenai beban pengankutan, yang
paling penting, mengandung hak kepemilikan atas barang.

Transferable letter of credit adalah variasi dari L/C komersial standar yang memungkinkan penerima L/C pertama
untuk mentransfer semua atau sebagian L/C awal kepada pihak ketiga. Penerima baru memiliki hak dan perlindungan
yang sama seperti penerima pertama. Tipe L/C digunakan secara luas oleh para pialang, atau perantara, yang bukan
merupakan pemasok actual.
4. Banker’s Acceptance
Langkah pertama dalam penciptaan
bbanker’s acceptance adalah importir harus
Banker’s Acceptance adalah kewajiban bank untuk membayar memesan barang dari eksportir. Importir kemudian
pemegang draft pada saat jatuh tempo. Gambar contoh meminta bank lokalnya untuk menerbitkan L/C atas
Banker’s Acceptance : namanya. Letter of Credit akan memungkinkan
eksportir untuk menarik time draft dari bank yang
mencerminkan pembayaran untuk barang-barang
yang telah diekspor. Eksportir menyajikan time
draft, bersama-sama dokumen-dokumen
pengiriman, kepada bank lokalnya, dan bank
eksportir mengirimkan time draft yang
dilampiridokumen-dokumen pengiriman kepada
bank importir. Bank importir menerima draft yang
dimaksud, dan muncullah banker’s acceptance. Jika
eksportir tidak mau menunggu sampai tanggal
tertentu untuk menerima pembayaran, eksportir bisa
meminta agar banker’s acceptance dijual dalam
pasar uang. Dalam hal dana yang diterima dari
penjualan banker’s acceptance sedikit lebih rendah
dari nilai pelunasan ekspor sebenarnya karena
dipotong diskon. Diskon disini mencerminkan nilai
waktu dari uang.
4. Banker’s Acceptance

 Investor dalam pasar uang mungkin mau membeli banker’s acceptance dengan harga diskon dan
memegangnya hingga tanggal jatuh tempo. Investor ini dengan demikian akan menerima pembayaran penuh,
karena banker’s acceptance mewakili klaim masa depan atas dana pada bank yang disebutkan oleh B/A
(banker’s acceptance). Bank akan melakukan pembayaran penuh kepada pemegang B/A pada tanggal yang
telah ditetapkan, karena bank juga akan menerima jumlah yang sama ditambah fee tambahan dari importir.
 Jika eksportir memegang banker’s acceptance hingga tanggal jatuh tempo, eksportir dalam hal ini dikatakan
menyediakan pinjaman kepada importir, serupa dengan pembiayaan piutang. Perbedaan utama antara
pemakaian banker’s acceptance dengan pembiayaan piutang adalah adanya jaminan dari banker B/A
menyangkut pembayaran kepada eksportir. Namun jika eksportir menjual banker’s acceptance dalam pasar
sekunder, eksportir tidak lagi menyediakan kepada importir, melainkan pemegang B/A yang baru.
 Tanpa banker’s acceptance, sebuah eksportir bisa jadi tidak akan menerima pembayaran, sekalipun importir
mau membayar, karena adanya control lalu-lintas valas. Terakhir, eksportir dapat menjual banker’s
acceptance dengan harga diskon sebelum tanggal jatuh tempo dan dengan demikian bisa mendapatkan dana
dengan lebih cepat.
 Manfaat banker’s acceptance bagi importir diantaranya adalah bahwa importir memiliki akses yang lebih
besar terhadap pemasok-pemasok luar negeri untuk membeli bahan baku dan barang-barang lain . tanpa
banker’s aaceptance, eksportir mungkin tidak mau menerima risiko kredit dari importir. Karena dokumen-
dokumen yang disajikan bersama-sama banker’s acceptance, importir bisa memastikan bahwa barang-barang
telah dikirimkan.
4. Banker’s Acceptance

Bank yang menerima draft dan menciptakan banker’s acceptance memperoleh manfaat dari komisi yang diterima.
Besar-kecilnya komisi yang dibebankan bank kepada importir akan tergantung pada risiko kredit dari importir. Bunga
yang dibebankan kepada importir, yang umumnya disebut all-in rate, terdiri dari suku bunga diskonto ditambah komisi
penerbitan banker’s acceptance. Secara umum, all-rate dari B/A lebih rendah daripada suku bunga pinjaman primer,
seperti yang ditunjukkan oleh perbandingan berikut:
Pinjaman B/A
Jumlah $1.000.000 $1.000.000
Jangka Waktu : 180 hari 180 hari
Suku Bunga : Primer + 1,5 % Suku bunga B/A + 1,5%
(10% + 1,5% = 11,5%) (7,6% + 1,5% = 9,1%)
Biaya Bunga : $57.500 $45.500

Dalam contoh tadi, penghematan bunga selama jangka waktu 6 bulan adalah $12.000. karena banker’s acceptance adalah
instrument yang memiliki pasar sekunder yang aktif, suku bunga B/A biasanya berada diantara suku bunga Treasury bill
jangka pendek dan suku bunga commercial paper. Investor-investor biasanya mau membeli banker’s acceptance sebagai suatu
wahana investasi karena banker’s acceptance memiliki tingkat pengembalian dan likuiditas yang tinggi serta cukup aman. Saat
sebuah bank menciptakan, menerima, dan menjual banker’s acceptance, bank tersebut sebetulnya menggunakan uang investor
untuk membiayai nasabahnya (importir). Oleh karena itu, bank dikatakan telah menciptakan asset dengan suatu harga,
menjualnya dengan harga lain, dan mendapatkan komisi (spread) sebagai fee.
4. Banker’s Acceptance
 Pembiayaan banker’s acceptance dapat juga dilakukan melalui refinancing of a sight L/C. dalam hal ini, ekportir (penerima hak
manfaat dari L/C) mungkin menuntut pembayaran dilakukan pada saat draft diperlihatkan. Agar importir bisa mengambil barang, bank
berupaya membiayai pelunasan sight L/C memakai kesepakatan pembiayaan terpisah. Importir (peminjam) dapat mengambil draft dan
meminta bank untuk melakukan pembayaran kepada eksportir. Bank kemudian akan mendiskon nilai dari draft. Hasilnya diserahkan
kepada eksportir. Pada saat jatuh tempo, importir bertanggung jawab melunasi hutangnya kepada bank.
 Pembayaran memakai B/A juga dapat dilakukan tanpa penggunaan letter of credit. Cara ini didasarkan pada kesepakatan pembiayaan
terpisah. Sama dengan kesepakatan pemberian kredit biasa, bank siap membiayai importir menggunakan banker’s acceptance, bukan
wesel (promissory notes, berdasarkan ketentuan-ketentuan dan kondisi-kondisi tertentu. Sepanjang banker’s acceptance memenuhi
salah satu kriteria transaksi yang mendasarinya, bank dan importir dapat memanfaatkan banker’s acceptance sebagai mekanisme
pembiayaan alternatif.

Siklus hidup
dari banker’s
acceptance
diiustrasikan
dalam gambar
sebagai berikut
:
4. Kredit Bank Jangka Pendek

Banker’s acceptance memungkinkan eksportir untuk menerima dana secara cepat, tetapi di lain pihak
juga memungkinkan importir untuk menunda pembayaran sampai suatu tanggal dimasa depan. Bank
bahkan mau menyediakan kredit jangka pendek dengan jangka waktu yang lebih panjang daripada jangka
waktu banker’s acceptance. Berkaitan dengan importir, pembelian dari pemasok luar negeri biasanya
mewakili akuisisi persediaan. Kredit jangka pendek yang diperoleh importir dengan demikian berfungsi
untuk mendanai siklus modal kerja yang dimulai dengan pembelian persediaan dan berlanjut dengan
penjualan barang, penciptaan piutang dagang, dan terakhir penagihan piutang. Dalam kaitannya dengan
eksportir, kredit jangka pendek berfungsi membiayai produksi barang yang akan diekspor (pembiayaan
pra-ekspor) atau periode waktu dari saat penjualan terjadi sampai pembayaran diterima dari importir.

Sebagai contoh, perusahaan mungkin telah mengimpor bir dari luar negeri, yang rencananya akan
didistribusikan kepada took-toko minuman dan makanan. Bank tidak hanya menyediakan letter of credit
bagi pembiayaan perdagangan, tetapi juga membiayai kebutuhan dana importir dari saat distribusi hingga
pembayaran ditagih dari took-toko yang dimaksud.
4. Forfaiting
 Karena barang-barang modal biasanya memiliki harga sangat mahal, importir mungkin tidak mampu melakukan pembayaran untuk
barang-barang tersebut dalam jangka pendek. Jadi, pembiayaan jangka panjang dibutuhkan disini. Eksportir mungkin mampu
menyediakan pembiayaan kepada importir tetapi mungkin tidak mau melakukannya, karena pembiayaan tersebut bisa berjangka waktu
beberapa tahun. Suatu tipe pembiayaan perdagangan yang dinamakan forfeiting dapat digunakan. Forfeiting mengacu kepada pembelian
kewajiban keuangan, seperti bill of exchange atau wesel, tanpa recourse kepada pemilik awalnya, biasanya eksportir (disini recourse
berarti hak untuk meminta pembayaran sebagai eksportir sebagai pemegang awal wesel jikan importir tidak mampu melunasi
kewajibannya pada saat wesel jatuh tempo).

 Dalam transaksi forfaiting, importir akan menerbitkan wesel kepada eksportir yang berisi janji untuk melunasi barang – barang modal
yang diimpor. Jangka waktu dari wesel biasnya berkisar antara 3 hingga 7 tahun. Eksportir kemudian akan menjual wesel, tanpa
recourse, kepada forfaiting bank.

 forfaiting bank menanggung risiko wanprestasi, forfaiting bank tentu awalnya akan menilai kesehatan keuangan dari importir seolah-
olah bank mau memberikan kredit berjangka menengah kepada importir yang dimaksud. Transaksi-transaksi forfaiting biasanya dijamin
oleh bank guarantee atau letter of credit yang diterbitkan bank si importir. Karena informasi keuangan mengenai importir biasanya sulit
diperoleh, forfaiting bank sangat bergantung pada bank guarantee sebagai jaminan seandainya importir gagal melunasi hutangnya pada
saat jatuh tempo. Bank guarantee inilah yang telah mendorong pertumbuhan pasar forfaiting, terutama di Eropa, sebagai salah satu
pembiayaan yang praktis.
4. Countertrade
Istilah countertrade mengacu kepada semua jenis transaksi perdagangan internasional dimana penjulan barang ke satu negara
dikaitkan dengan pembelian barang dari negara yang sama. Sejumlah tipe countertrade, seperti barter, telah ada selama ribuan tahun. Namun
akhir-akhir ini countertrade kembali marak dan popular. Pertumbuhan berbagai jenis countertrade dipicu oleh ketidakseimbangan neraca
pembayaran berskala besar, defisit valuta asing, beban hutang negara miskin, dan permintaan global yang stagnant. Akibatnya, banyak
perusahaan multinasional terjebak dalam countertrade, terutama di Asia, Amerika Latin, dan Eropa Timur. Tipe countertrade yang paling umum
adalah barter, kompensasi, dan counterpurchase.

Barter mewakili pertukaran barang antara dua pihak tanpa pemakaian valuta apapun sebagai medium pertukaran. Sebagian besar
kesepakatan barter merupakan transaksi sekali jalan yang diatur oleh satu kontrak. Contohnya adalah pertukaran 100 ton gandum dari kanada
dengan 20 ton udang dari Ekuador.

Dalam kompensasi atau clearing-account, pengiriman produk kepada salah satu pihak diikuti dengan pembelian kembali (oleh penjual
awal) sejumlah produk lanjutan (hasil pemrosesan produk awal) dari pihak yang sama. Transaksi semacam ini diatur oleh satu kontrak, dan nilai
dari barang diekspresikan dalam nilai moneter. Nilai buy-back bisa jadi berniai lebih rendah dari nilai jual awal (yang dinamakan dengan
kompensasi parsial) atau lebih dari 100% nilai penjualan awal (kompensasi penuh). Salah satu contoh kompensasi adalah penjualan fostat
dari Maroko ke Perancis yang diikuti dengan pembelian pupuk dalam jumlah tertentu. Di sejumlah negara, sistem ini dinamakan juga dengan
kerja sama industry (industrial cooperation arrangement).
4. Countertrade

Istilah counterpurchase mengacu kepada pertukaran barang antara dua pihak berdasarkan dua kontrak

yang berbeda yang diekspresiakan dalam nilai moneter. Pengiriman dan pembayaran kedua barang secara teknis

merupakan transaksi yang terpisah. Contohnya adalah penjualan TV oleh Lucky Star (dari korea) ke Yugoslavia

yang diikuti dengan pemasaran mobil-mobil Yogoslavia di Korea.

Pasar countertrade tengah berkembang. Pelaku-pelaku penting dalam pasar ini adalah pemerintah –

pemerintah dan perusahaan-perusahaan multinasional, dengan bantuan dari spesialis-spesialis dalam bidang

masing-masing, seperti ahli hukum, institusi keuangan, dan perusahaan dagang. Transaksi-transaksi countertrade

biasanya sangat kompleks dan bernilai tinggi. Countertrade terus tumbuh dan digunakan oleh pemerintah-

pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang telah berpengalaman.


3. Agensi Perdagangan Internasional
Tiga badan utama yang menyediakan jasa tersebut di
Amerika adalah :

Export-Import Bank (Ex-ImBank) AS

Private Export Funding Corporation


(PEFCO)

Overseas Private Investment


Corporation (OPIC)
Export-Import Bank of the United States

untuk mendukung sektor swasta untuk


membiayai perdagangan ekspor dengan
mengambil alih beberapa kredit risiko terkait
dan memberikan pembiayaan langsung pada
importir asing ketika pemberi pinjaman swasta
tidak bersedia.

PROGRAM YANG DITAWARKAN EX-IMBANK

 Penjaminan
 Pinjaman
 Asuransi bank
 Asuransi kredit eskpor.
Export-Import Bank of the United States

1. Program Penjaminan

Dua program penjaminan yang paling banyak digunakan adalah Program Penjaminan Modal Kerja (Working
Capital Guarantee Program) dan Program Penjaminan Jangka Menengah (Medium-Term Guarantee
Program). Program penjaminan mendorong peminjam komersial untuk membiayai penjualan barang modal
dan jasa AS untuk pembeli asing yang telah disetujui. Ex-Imbank menjamin 100 persen dari pokok dan
bunga pinjaman. Program ini didesain untuk membiayai produk yang dijual dalam jangka menengah,
dengan periode pelunasan umumnya berkisar antara satu hingga lima tahun.

2. Program Pinjaman

Dua dari program pinjaman yang paling terkenal adalah Program Pinjaman Langsung (Direct Loan
Program) dan Program Pinjaman Pembiayaan Proyek (Project Finance Loan Program). Melalui program
pinjaman langsung, Ex-Imbank menawarkan pinjaman dengan suku bunga tetap langsung pada pembeli
asing untuk membeli barang modal dan jasa AS untuk jangka menengah atau jangka panjang. Program
Pinjaman Pembiayaan Proyek memungkinkan bank, atau Ex-Imbank, atau gabungan keduanya untuk
memberikan pembiayan jangka panjang atas abrang modal dan pelayanan terkait untuk proyek besar.
Export-Import Bank of the United States

3. Program Asuransi Bank 4. Asuransi kredit ekspor

Yang paling sering digunakan adalah


Kebijakan L/C Bank (Bank Letter of Credit Kebijakan Usaha Kecil
Policy). Kebijakan ini memungkinkan bank (Small Business Policy)
untuk mengonfirmasi L/C yang diterbitkan
bank asing untuk pembelian ekspor AS. Tanpa Kebijakan Payung (Umbrella
asuransi ini, beberapa bank tidak bersedia
mengambil alih risiko komersial dan politik
Policy)
terkait saat mengonfirmasikan L/C. Kebijakan
Kredit Pembeli Institusi Keuangan (Financial Kebijakan Pembeli Lebih dari
Institution Buyer Credit Policy) diterbitkan Satu (Multi-Buyer Policy)
atas nama bank. Kebijakan ini memberikan
asuransi atas pinjaman bank pada pembeli Kebijakan Pembeli Tunggal
asing dalam jangka pendek. Tersedia berbagai
kebijakan asuransi jangka pendek dan (Single-Buyer Policy)
menengah untuk eksportir, bank, dan
pemohon lainnya.
Private Export Funding Corporation (PEFCO)

PEFCO, suatu perusahaan swasta, dimiliki oleh konsorsium bank komersial dan perusahaan
industri. Bekerja sama dengan Ex-Imbank, PEFCO menyediakan pembiayaan jangka panjang dan
menengah dengan suku bunga tetap untuk pembeli asing. Ex-Imbank menjamin seluruh pinjaman
ekspor yang melalui PEFCO. Sebagian besar pinjaman PEFCO digunakan untuk membiayai proyek
keuangan besar, seperti pesawat terbang dan peralatan pembangkit listrik, dan karenanya memiliki
jangka waktu panjang (5 hingga 25 tahun)

Overseas Private Investment


Corporation (OPIC)

Melalui pinjaman langsung atau program penjaminan, OPIC akan memberikan


pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada investor AS yang melakukan
kerja sama di luar negeri. Selain asuransi umum dan program pembiayaan, OPIC juga
menawarkan perlindungan khusus untuk eksportir yang mengikuti lelang atas kontrak
asing. Kontrak Amerika dapat melakukan asuransi terhadap pelanggaran kontrak dan
bahkan dari L/C standby yang tidak sah.

Anda mungkin juga menyukai