HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

NEGARA: WILAYAH, RAKYAT DAN PEMERINTAHAN

WARGA NEGARA: RAKYAT YANG MENETAP DI SUATU WILAYAH DAN RAKYAT TERTENTU
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN NEGARA
HUBUNGAN INTERNASIONAL: WARGA NEGARA DAN ORANG ASING, SEMUANYA
DISEBUT PENDUDUK
UUD 1945: PSL 29(2):”NEGARA MENJAMIN KEMERDEKAAN TIAP TIAP PENDUDUK
UNTUK MEMELUK AGAMANYA MASING-MASING DAN UNTUK BERIBADAT MENURUT
AGAMANYA DAN KEPERCAYAANNYA ITU”.
PSL 27 (2): “TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN
YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN”
PSL 31 (1):””TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK MENDAPAT PENGAJARAN”
ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN
A. ASAS IUS-SANGUINUS DAN ASAS IUS SOLI
ASAS IUS SANGUINUS: ASAS KETURUNAN ATAU ASAS HUBUNGAN DARAH 
PENENTUAN OLEH WN ORANG TUANYA
ASAS IUS SOLI: ASAS DAERAH KELAHIRAN, TEMPAT DIMANA DILAHIRKAN.

BIPATRIDE DAN APATRIDE

BIPATRIDE(DUA KEWARGANEGARAAN) DI NEGARA YANG MENGANUT IUS SOLI DAN
BERASAL DARI ORANG TUANYA YANG MENGANUT IUS SANGUINUS
APATRIDE (TANPA KEWARGANEGARAAN): SEORANG TIDAK DIAKUI SEBAGAI WARGA
NEGARA MANAPUN
 HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA MENURUT UUD 1945
UUD 1945 , PASL-PASL 27, 28, 29, 31, 30 ,31, 33 DAN 34
PSL 27 (1) MENETAPKAN HA WARGA NEGARA YANG SAMA DALAM HUKUM
DAN PEMERINTAHAN, SERTA KEWAJIBAN UNTUK MENJUNJUNG HUKUM
DAN PEMERINTAHAN
PSL 27 (2) MENETAPKAN HAK WARGA NEGARA ATAS PEKERJAAN DAN
PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN
PSL 27(3) : DALM PERUBAHAN KEDUA UUD 1945MENETAPKAN HAK DAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA UNTUK IKUT SERTA DALAM UPAYA
PEMBELAAN NEGARA.
PSL 28 MENETAPKAN HAK KEMERDEKAAN WARGA NEGARA UNTUK
BERSERIKAT, BERKUMPUL, MENGELUARKAN PIKIRAN DENGAN LISAN DAN
TULISAN
PSL 29 (2) MENYEBUTKAN ADANYA HAK KEMERDEKAAN UNTUK MEMELUK
AGAMANYA MASING-MASING DAN BERIBADAT MENURUT AGAMANYA
PSL 30 (1) DALAM PERUBAHAN KEDUA UUD 1945 MENYEBUTKAN HAK DAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA UNTUK IKUT SERTA DALAM USHA
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
PSL 31(1)MENYEBUTKAN BAHWA TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK
MENDAPAT PENGAJARAN
 HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA
PEMBELAAN NEGARA ATAU BELA NEGARA ADALAH TEKAD , SIKAP DAN TINDAKAN
WARGA NEGARA YANG TERATUR, MENYELURUH, TERPADU DAN BERLANJUT
YANG DILANDASI OLEH KECINTAAN PADA TANAH AIR SERTA KESADARAN HIDUP
BERBANGSA DAN BERNEGARA.
WUJUD BELA NEGARA: SIAP, RELA BERKOBAN DEMI MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN, , KEDAULATAN NEGARA, PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA,
KEUTUHAN WILAYAH NUSANTARA DAN YURIDIKSI NASIONAL , SERTA NILAI-NILAI
PANCASILA DAN UUD 1945.
ASAS DEMOKRASI DALAM PEMBELAAN NEGARA
Psl 27 (3) dalam perubahan kedua uud 1945, bahwa usaha bela negara merupakan
hak dan kewajiban setiap warga negara.
ASAS DEMOKRASI DALAM BELA NEGARA:
1. SETIAP WN TURUT SERTA DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN TENTANG BELA
NEGARA MELALUI LEMBAGA-LEMBAGA PERWAKILAN SESUAI DENGA UUD 1945
DAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
2. SETIAP WN HARUS TURUT SERTA DALAM SETIAP USAHA PEMBELAAN NEGARA,
SESUAI DENGAN KEMAMPUANNYA DAN PROFESINYA MASING-MASING.
 MOTIVASI DALAM PEMBELAAN NEGARA
USAHA PEMBELAAN NEGARA : KESADARAN AKAN HAK DAN KEWAJIBAN WN. PERLU
MOTIVASI UNTUK CINTA TANAH AIR DAN MEMBELANYA. HARUS PAHAM
KEUNGGULAN DAN KELEBIHAN NEGARANYA MAUPUN BANGSANYA.
PAHAM KEMUNGKINAN BERBAGAI ANCAMAN ATAS EKSISTENSI NEGARA DAN
BANGSANYA
BAHAN MOTIVASI :1. PENGALAMAN SEJARAH PERJUANGAN RI
2. KEDUDUKAN WILAYAH NUSANTARA YANG STRTEGIS
3. KEADAAN PENDUDUK (DEMOGRSFIS) YANG BESAR
4. KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM
5. PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN IPTEK DI BIDANG PERSENJATAAN
6. KEMUNGKINAN TIMBULNYA BENCANA PERANG.
 DEMOKRASI INDONESIA
A DEMOKRASI DAN IMPLEMENTASINYA
BAHASAN NEGARA DAN MASYARAKAT  DEMOKRASI
1. HAMPIR SEMUA NEGARA DI DUNIA  DEMOKRASI SEBAGAI ASAS
FUNDAMENTAL
2. DEMOKRASI SEBAGAI ASAS KENEGARAAN SECARA ESENSIAL TELAH
MEMBERIKAN ARAH BAGI PERANAN MASYARAKAT UNTUK
MENYELENGGARAKAN NEGARA SEBAGAI LEMBAGA TERTINGGINYA SEBAGAI
ORGANISASI TERTINGGI TERNYATA BERJALAN BERBEDA-BEDA.
IMPLEMENTASI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN:
1. SISTEM PRESIDENSIAL: PARLEMEN DAN PRESIDEN. PRESIDEN SEBAGAI KEPALA
NEGARA DAN KEPALA PEMERINTAHAN.
2. SISTEM PARLEMENTER YANG MELETAKKAN PARLEMEN DIPIMPIN OLEH
PERDANA MENTRI DAN HANYA SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN.
3. SISTEM REFERENDUM YANG MELETAKKAN PEMERINTAH SEBAGAI BAGIAN
(BADAN PEKERJA ) DARI PARLEMEN
 B. ARTI DAN PERKEMBANGAN DEMOKRASI
ETIMOLOGIS: BAHASA YUNANI “DEMOS” RAKYAT/ KRATOS/KRATEIN KEKUASAAN
KONSEP DASAR: “RAKYAT BERKUASA” “GOVERNMENT OF RULE BY PEOPLE”
ORGANISASI NEGARA DIJALANKAN OLEH RAKYAT
NEGARA DEMOKRASI: TINGKAT AKHIR RAKYAT PENENTU! PENILAIAN
KEBIJAKSANAAN NEGARA.
SISTEM POLITIK DEMOKRATIS: KEBIJAKSANAAN UMUM  RAKYAT DENGAN
PERWKILAN TERPILIH DALAM PEMILIHAN BERKALA PRINSIP KESAMAAN
POLITIK DAN TERJAMINNYA KEBEBASAN POLITIK.
RAKYAT SEBAGAI POSISI SENTRAL”RAKYAT BERKUASA”, NYATANYA DEMOKRASI
AMBIGOUS (ARTI GANDA)PERIMBANGAN PORSI YANG TERBUKA DALAM
KEKUASAAN RAKYAT DAN PEMERINTAH.
KONSEP DEEMOKRASI ASAL DARI YUNANI KUNO ABAD 4-6 S MASEHI. SAAT ITU
DIRECT DEMOCRACY, JUMLAH RAKYAT SEDIKIT MEMUNGKINKAN DI JALANKAN.
City State NEGARA KOTA.
SUKU EROPA MENGALAHKAN ROMAWI . 600 – 1400 ABAD PERTENGAHAN DENGAN
CIRI STRUKTUR SOSIAL YANG FEODAL:KEHIDUPAN SOSIAL DAN SPIRITUALNYA
DIKUASAI PAUS DAN PEMUKA-PEMUKA AGAMA .
MAGNA CHARTA/PIAGAM BESAR: PERJANJIAN RAJA JOHN (INGGRIS )DENGAN PARA
BANGSAWAN YANG INTINYA MEMBATASI KEKUASAAN RAJA DAN HAK ASASI.
 PIAGAM CHARTA: PEMBATASAN KEKUASAAN RAJA DAN HAK
ASASI MANUSIA LEBIH PENTING DARI KEDAULATAN RAJA.
RANAISSANCE : MENGHIDUPKAN KEMBALI MINAT PADA SASTRA DAN BUDAYA
YUNANI KUNO. PATAHNYA SEMUA IKATAN DAN MUNCULNYA KEBEBASAN
BERTINDAK SELUANYA, KEBEBASAN MANUSIA BERPIKIR DAN BERTINDAK TANPA
BOLEH ADA PENGIKAT ATAUPUN PENGHALANG YANG MENGUASAI ATAU
MEMBATASINYA.