Anda di halaman 1dari 33

SISTEM IMUN

FRAMITA RAHMAN
PENGERTIAN

• Sistem kekebalan tubuh (sistem imun)


 sistem perlindungan dari pengaruh
luar biologis yang dilakukan oleh sel
dan organ khusus pada suatu
organisme sehingga tidak mudah
terkena penyakit.
• Perlindungan terhadap infeksi bakteri
dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam
tubuh
FUNGSI

• Melindungi tubuh dari serangan benda


asing atau bibit penyakit yang masuk ke
dalam tubuh.
• Menghilangkan jaringan sel yang mati
atau rusak (debris cell) untuk perbaikan
jaringan.
• Mengenali dan menghilangkan sel yang
abnormal.
• Menjaga keseimbangan homeostatis
dalam tubuh.
A. Cara mempertahankan diri dari penyakit

JENIS 1. Sistem pertahanan tubuh non spesifik  Tidak


membedakan mikrobia patogen yang satu
dengan yang lainnya.
2. Sistem pertahanan tubuh spesifik 
Pertahanan tubuh terhadap patogen
tertentu yang masuk dalam tubuh
B. Cara memperoleh
1. Kekebalan aktif  dihasilkan oleh tubuh itu
sendiri.
2. Kekebalan pasif  diperoleh setelah
menerima antibodi dari luar tubuh.
C. Mekanisme kerja
1. Kekebalan humoral  Melibatkan aktivitas sel
B dan antibodi yang beredar dalam aliran
darah.
2. Kekebalan seluler  Melibatkan sel T yang
berfungsi menyerang sel-sel asing atau
jaringan tubuh yang terinfeksi secara
langsung.
A. 1 SISTEM PERTAHANAN
TUBUH NON SPESIFIK
a. Pertahanan yg trdapat di
permukaan tubuh
• Fisik
• Mekanis
• Kimiawi
• Biologi
b. Respon peradangan
(inflamasi)
c. Fagositosis
d. Protein Antimikrobia
PERTAHANAN YANG
TERDAPAT DI PERMUKAAN
TUBUH
• Fisik  lapisan terluar kulit (jaringan epitel)
dan membran mukosa
• Mekanis  rambut hidung dan silia pada
trakea
• Kimiawi  minyak & keringat di kulit, air
mata, saliva, mukosa (menghidrolisis
dinding sel bakteri)
• Biologis  populasi bakteri tidak
berbahaya
RESPON PERADANGAN
(INFLAMASI)
• Respons tubuh terhadap kerusakan
jaringan, misalnya akibat tergores
atau benturan keras.
• Kumpulan dari empat gejala: dolor
(nyeri), rubor (kemerahan), calor
(panas), dan tumor (bengkak).
• Mencegah penyebaran infeksi dan
mempercepat penyembuhan luka.
• Sbg sinyal bahaya dan perintah
agar neutrofil dan monosit
melakukan fagositosis.
FAGOSITOSIS

• Mekanisme pertahanan yang


dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan
cara mencerna mikrobia/partikel
asing.
• fagosit mononuklear  monosit (di
dalam darah) dan jika bermigrasi ke
jaringan akan berperan sebagai
makrofag.
• fagosit polimorfonuklear 
granulosit, yaitu neutrofil, eosinofil,
basofil, dan cell mast (mastosit)
PROTEIN
ANTIMIKROBIA
• Protein komplemen dan
interferon.
• Protein komplemen membunuh
patogen dengan cara
membentuk lubang pada
dinding sel dan membran
plasma bakteri tersebut.
• Interferon dihasilkan oleh sel
yang terinfeksi virus 
mencegah replikasi virus.
A. 2 SISTEM PERTAHANAN
TUBUH SPESIFIK
• Limfosit
• Limfosit B (Sel B) 
pembentukan dan
pematangan di sumsum
tulang
• Limfosit T (Sel T) 
pembentukan di sumsum
tulang, pematangan terjadi
di kelenjar timus
• Antibodi (Immunoglobulin/Ig)
LIMFOSIT –
SEL B
• Berperan dalam pembentukan kekebalan
humoral dengan membentuk antibodi.
• Sel B plasma  membentuk antibodi.
• Sel B pengingat  mengingat antigen yang
pernah masuk ke dalam tubuh serta
menstimulasi pembentukan sel B plasma
jika terjadi infeksi kedua.
• Sel B pembelah  membentuk sel B
plasma dan sel B pengingat.
LIMFOSIT –
SEL T
• Berperan dalam pembentukan kekebalan seluler  menyerang
sel penghasil antigen secara langsung; membantu produksi
antibodi oleh sel B plasma.
• Sel T pembunuh  menyerang patogen yang masuk dalam
tubuh, sel tubuh yang terinfeksi, dan sel kanker secara langsung.
• Sel T pembantu  menstimulasi pembentukan sel B plasma dan
sel T lainya serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan
fagositosis.
• Sel T supresor  menurunkan dan menghentikan respons imun
dengan cara menurunkan produksi antibodi dan mengurangi
aktivitas sel T pembunuh. Sel T supresor akan bekerja setelah
infeksi berhasil ditangani.
ANTIBODI
• Dibentuk saat ada antigen masuk ke dalam tubuh.
• Antigen  zat yang merangsang respon imun,
terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen
biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul
kecil (hapten) yang bergabung dengan protein
pembawa atau carrier.
• Antibodi (immunoglobulin)/serum protein globulin,
berfungsi melindungi tubuh melalui proses kekebalan.
• Antibodi  senyawa protein yang berfungsi melawan
antigen dengan cara mengikatnya, untuk selanjutnya
ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag.
• Tipe Antibodi: IgM, IgG, IgA, IgD, IgE
STRUKT
UR
ANTIBO
DI
B. 1 KEKEBALAN AKTIF

• Kekebalan Aktif Alami  diperoleh


seseorang setelah mengalami sakit
akibat infeksi suatu kuman penyakit.
Contoh: Campak, Cacar
• Kekebalan Aktif buatan  vaksin atau
imunisasi.
• Vaksin dapat berupa suspensi
mikroorganisme yang telah dilemahkan
atau dimatikan.
• Vaksin juga dapat berupa toksoid atau
ekstrak antigen dari suatu patogen yang
telah dilemahkan.
MACAM- • Vaksin Bacille Calmette-Guerin
MACAM (BCG), polio jenis sabin, dan
VAKSIN campak  terbuat dari
mikroorganisme yang telah
dilemahkan.
• Vaksin pertusis dan polio jenis salk
 berasal dari mikroorganisme
yang telah dimatikan.
• Vaksin tetanus toksoid dan difteri
 berasal dari toksin (racun)
mikrooganisme yang telah
dilemahkan/diencerkan
konsentrasinya.
• Vaksin hepatitis B  terbuat dari
protein mikroorganisme.
B. 2 KEKEBALAN PASIF

• Kekebalan Pasif Alami  bayi


menerima antibodi dari ibunya melalui
plasenta saat masih dalam kandungan,
pemberian ASI pertama (kolostrum)
yang mengandung banyak antibodi.
• Kekebalan Pasif Buatan 
menyuntikkan antibodi yang diekstrak
dari suatu individu ke tubuh orang lain
sebagai serum. Contoh: pemberian
serum antibisa ular kepada orang yang
dipatuk ular berbisa.
C. 1 KEKEBALAN
HUMORAL
• Melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang
beredar dalam cairan darah dan limfe.
• Ketika antigen masuk ke dalam tubuh untuk
pertama kali, sel B pembelah akan
membentuk sel B pengingat dan sel B plasma.
• Sel B plasma akan menghasilkan antibodi
yang mengikat antigen sehingga makrofag
akan mudah menangkap dan
menghancurkan patogen. Setelah infeksi
berakhir, sel B pengingat akan tetap hidup
dalam waktu lama.
• Serangkaian respons ini disebut respons
kekebalan primer.
C. 2 KEKEBALAN
SELULER
• Melibatkan sel T yang bertugas menyerang sel
asing atau jaringan tubuh yang terifeksi secara
langsung.
• Ketika sel T pembunuh terkena antigen pada
permukaan sel asing, sel T pembunuh akan
menyerang dan menghancurkan sel tersebut
dengan cara merusak membran sel asing.
• Apabila infeksi berhasil ditangani, sel T supresor
akan menghentikan respons kekebalan
dengan cara menghambat aktivitas sel T
pembunuh dan membatasi produksi antibodi.
INTERAKSI ANTARA
ANTIGEN DAN ANTIBODI
• Presipitasi, yaitu antigen dan antibodi yang
mengendap ketika bertemu. Hal ini dapat
terjadi jika antigen bersifat larut air.
• Aglutinasi, yaitu antigen yang dianggap asing
oleh antibodi diikat lalu membentuk gumpalan.
Terjadi apabila antigen bersifat karier,
contohnya eritrosit.
• Netralisasi, yaitu antibodi yang menghalangi
antigen untuk berikatan dengan sel lain
sehingga tidak menimbulkan efek yang
merugikan.
PRESIPITASI

• Presipitasi adalah salah satu metode yang paling


sederhana untuk mendeteksi adanya reaksi
antigen-antibodi, karena sebagian besar antigen
adalah multivalen sehingga memiliki kemampuan
untuk membentuk agregat jika ditambahkan suatu
antibodi yang sesuai
• Pada prinsipnya reaksi presipitasi adalah reaksi
antara antigen (larut) dengan antibodi (pasti larut),
menghasilkan suatu agregat yang terlihat dengan
mata telanjang
UJI PRESIPITASI

Ag yang
larut Antibodi

Presipitasi adalah bila Ag +


Ab dalam bentuk larutan
menghasilkan suatu PRESIPITASI
agregasi yang terlihat
dengan mata
Ag.

Inkubasi

Serum dengan Presipitasi


Ab

Uji Presipitasi tabung


AGLUTINASI

• Berbeda dengan presipitasi, reaksi aglutinasi


adalah reaksi antara antigen yang tidak
larut dengan antibodi yang larut

• Dapat juga antigen yang bereaksi adalah


antigen larut, tetapi diikat oleh suatu
pembawa (carrier) yang tidak larut,
misalnya: sel darah merah, butiran latex dll
UJI AGLUTINASI
Ag. pada permukaan sel Aglutinasi
Ab.

Tak larut
Uji Aglutinasi Slide
+ -
Susp. Ag

Inkubasi

Aglutinasi

Serum (Ab )

Uji Aglutinasi tabung


NETRALISASI

• Di dalam reaksi netralisasi, efek


toksik dari eksotoksin bakterial atau
viral dieliminasi oleh antibodi
spesifik atau toxoid
• Virus umumnya dapat
menyebabkan hemaglutinasi jika
ditambah dengan sel darah
merah.
• Jika terdapat antibodi terhadap
virus tersebut, maka hemaglutinasi
tidak terjadi. Antibodi tersebut
menetralisasi virus, sehingga tidak
terjadi hemaglutinasi
Gangguan Pada Sistem
Kekebalan Tubuh
• Alergi
Respons imun yang berlebihan terhadap
suatu senyawa yang masuk ke dalam
tubuh.
• Autoimunitas
Antibodi yang diproduksi menyerang sel-
sel tubuh sendiri karena tidak mampu
membedakan antara sel tubuh sendiri
dengan sel asing yang masuk ke dalam
tubuh. Ex: Diabetes melitus, Lupus
• AIDS
Kumpulan berbagai penyakit yang
disebabkan oleh melemahnya sistem
kekebalan tubuh karena infeksi virus HIV.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai