Pembimbing:
dr. Aunur Rofiq, Sp. KK (K)
ABSTRAK
Respons imunitas innate
Penyakit seumur hidup,
dan adaptif menjadi
lebih sering muncul dan
penyebab dermatitis
diderita anak
atopik
Terapi kortikosteroid
Terapi dermatitis atopik: dianjurkan dilaksanakan
kortikosteroid dengan dengan stepped care
tappering off plan dan sesuai dengan
panduan dokter
PENDAHULUAN
Dermatitis Atopik (DA)
• Ditandai rasa gatal dan sering muncul
pada anak-anak, dikenal dengan nama
eksim
Riwayat penyakit
• Sering dikaitkan dengan riwayat
penyakit saluran respirasi dan
mempengaruhi kualitas hidup pasien.
EPIDEMIOLOGI
Bakteria
• S. aureus
Virus
• Double-stranded DNA virus: Herpes Simplex Virus,
Molluscum Contagiosum, Virus Vaccinia
Fungi
• Candida
Peran alergi makanan terhadap
perjalanan Dermatitis Atopik
• Alergi makanan secara kuat 120%
berhubungan dengan
98%
perkembangan dan persistensi 100%
AD, khususnya selama masa bayi
dan awal masa kanak-kanak 80% 75%
• Riwayat medis membantu dalam
menegakkan diagnosis pada 60%
kasus immediate-type
hypersensitivity reactions dengan 37%
40%
onset gejala yang cepat setelah
memakan makanan tertentu
• Untuk bayi yang sedang 20%
Dewasa 2, 5 4 8 7 7
3-6 bulan 1 1 1,5 1 1,5
1-2 tahun 1,5 1,5 2 2 3
3-5 tahun 1,5 2 3 3 3,5
6-10 2 2,5 4,5 3,5 5
tahun
Satu Fingertip Units (FTU) adalah jumlah salep atau cream yang
dioleskan dari tabung dengan ukuran diameter mulut tabung 5 mm,,
diaplikasikan dari distal lipatan kulit hingga ujung jari telunjuk pada
orang dewasa.
Terapi sistemik
• Glukokortikoid sistemik
• Penggunaan singkat glukokortikoid oral cocok untuk AD
eksaserbasi akut
• Penting untuk menurunkan atau menaikkan secara
beratahap dosis dan memulai perawatan kulit intensif,
terutama dengan glukokortikoid topikal dan mandi diikuti
dengan penerapan emolien
• Imunoglobulin intravena
• Mengurangi peradangan kulit pada pasien dengan AD
refraktori.
• Efek terapi dapat hilang dalam waktu 3 minggu, sehingga
penting untuk mengintensifkan perawatan kulit lokal
Terapi sistemik con’t
• Interferon-γ
• Menekan respon IgE dan menurunkan proliferasi serta fungsi
sel Th2.
• Cyclosporine
• obat imunosupresif poten yang terutama bekerja pada sel T
dengan menekan transkripsi sitokin
• Kreatinin serum atau kerusakan ginjal yang lebih signifikan
dan hipertensi adalah efek samping tertentu yang menjadi
perhatian pada penggunaan cyclosporine.
Aspek Umum Manajemen
• Penggunaan sabun alkalin diganti dengan sabun
netral atau asam
• Pencegahan faktor pencetus,
• seperti iritan (contoh: deterjen), alergen, mikoorganisme
patogenik dan stres.
• Penggungaan pembersih antimikroba 2 kali seminggu
pada kasus eksim sedang atau berat
Aspek Umum Manajemen
• Emolien
• untuk menggantikan sabun atau sampo pada bayi.
• Steroid topikal
• flare wajah dan leher steroid potensi ringan
• flare parah steroid potensi sedang jangka pendek (3-5 hari).
• flare pada aksila dan pangkal paha steroid potensi sedang atau poten
jangka pendek (7-14 hari),
• Jika steroid topikal ringan atau sedang tidak dapat mengontrol eksim
dalam waktu 7-14 hari curiga adanya infeksi bakteri atau virus sekunder.
• Jika steroid poten gagal untuk bekerja dalam waktu yang singkat maka
anak tersebut harus dirujuk ke dermatolog.
• Antihistamin
• antihistamin non-sedasi diberikan selama 1 bulan pada :
• anak dengan eksim yang parah
• anak dengan eksim ringan/sedang yang menderita gatal-gatal parah atau urtikaria.
• Jika percobaan ini berhasil maka terapi harus dilanjutkan.
• Terapi antihistamin sedasi selama 1-2 minggu dermatitis dalam
keadaan flare akut, di mana tidur anak terganggu.
Infeksi
Imunoterapi
Fototerapi
omalizumab
Bakteri Imunoterapi
probiotik dan spesifik alergen
serat prebiotik untuk AD
Fototerapi
Allergen-specific immunotherapy
(alergen-SIT) adalah satu-satunya
pengobatan yang diarahkan pada
penyebab penyakit yang dimediasi IgE