Anda di halaman 1dari 11

HIV/AIDS DAN PERILAKU

YANG BERKEMBANG DI
MASYARAKAT
2
Hiv/aids

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency


Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia. virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak
sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-
orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk
mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi
berkurang. Setelah dinyatakan positif terkena HIV biasanya
ada masa 5-10 tahun virus ini benar-benar bisa
'melumpuhkan' penderitanya.
Cara penularan HIV
1. Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau
cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran
darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama
yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau
dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan
kecil).
2. Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan
yang mengandung darah yang terinfeksi HIV.
3. Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
4. Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu
melahirkan, dan jika menyusui sendiri.
HIV terdapat dalam sebagian cairan
tubuh, yaitu:
1. Darah
2. Air mani
3. Cairan vagina
4. Air susu ibu (ASI)
HIV tidak menular melalui:
1. Bersalaman, berpelukan
2. Batuk, bersin
3. Memakai peralatan rumah tangga seperti
alat makan, telepon, kamar mandi, WC,
kamar tidur, dll.
4. Bekerja, bersekolah, berkendaraan
bersama
5. Memakai fasilitas umum misalnya kolam
renang, WC umum, sauna, dll.
Stigma stigma terhadap penularan
HIV/AIDS
Stigma (cap buruk) sering kali menyebabkan terjadinya diskriminasi dan
mendorong munculnya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) bagi orang
yang dengan HIV dan AIDS dan keluarganya. Stigma dan diskriminasi
memperparah epidemi HIV dan AIDS. Mereka menghambat usaha
pencegahan dan perawatan dengan memelihara kebisuan dan
penyangkalan tentang HIV dan AIDS seperti juga mendorong keterpinggiran
orang yang hidup dengan HIV dan AIDS dan mereka yang rentan terhadap
infeksi HIV.
Stigma stigma terhadap penularan
HIV/AIDS
Stigma dan diskriminasi yang dihubungkan dengan penyakit
menimbulkan efek psikologis berat tentang bagaimana orang
yang hidup dengan HIV dan AIDS melihat diri mereka sendiri. Hal
ini bisa mendorong, dalam beberapa kasus, terjadinya depresi,
kurangnya penghargaan diri, dan keputusasaan. Stigma dan
diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV dan AIDS
disebabkan karena kurangnya informasi yang benar tentang cara
penularan HIV, adanya ketakutan terhadap HIV dan AIDS, dan
fakta AIDS sebagai penyakit mematikan.
1 Stigma instrumental 63%
AIDS

2 Stigma simbolis AIDS 30%

8
Stigma-stigma 3 Stigma kesopanan AIDS 96%
1.Mendidik anggota keluarga berdasarkan norma
agama

2.Partisipasi aktif para tokoh masyarakat Tokoh masyarakat


yang dianggap sebagai panutan masyarakat ikut andil dalam
menjalankan program-program pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS.

3.Memberdayakan lembaga keagamaan dan adat Faktor


penyebab muncul dan menyebarnya HIV/AIDS adalah
pergaulan bebas yang menyimpang dari norma keagamaan.

9
Peran
masyarakat
terhadap
HIV/AIDS
4.Mengoptimalkan peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Banyak LSM di tengah masyarakat yang harus kita optimalkan
fungsinya.
5.Mengoptimalkan peran media massa Pengaruh media
massa baik cetak maupun elektronik mampu membentuk
karakter pemikiran masyarakat.

6.Memberdayakan peran lembaga pendidikan


(sekolah/perguruan tinggi) Lembaga pendidikan sebagai
tempat membina anak didiknya menjadi manusia yang
intelektual hendaknya tetap mementingkan nilai moral agama.

7.“penyelaman” akan faktor yang melatarbelakangi


terjadinya dekadensi moral pada generasi muda adalah
langkah bijak yang semestinya dilakukan. Dengan demikian,

10
diharapkan bisa menumbuhkan semangat dalam diri
pemuda itu sendiri guna melakukan perubahan dan
Peran memainkan secara maksimal peran strategis yang dimiliki
masyarakat pemuda dalam kerangka mencegah HIV/AIDS.
terhadap
HIV/AIDS
Thank You
Questions?

Anda mungkin juga menyukai