Anda di halaman 1dari 65

GERAKAN

3
Kelaparan ”tersembunyi”, tapi efeknya nyata
Anak tidak bisa
Produktivitas dan
belajar dengan
kesempatan di masa
potensi maksimal
dewasa terbatas.
Dan siklus ini
terus berulang
dari generasi
Anak tidak tumbuh
dengan potensi ke
maksimal generasi berikutnya Kemiskinan
berdampak pada
ketersediaan dan
Wanita yang kurang gizi aksesibilitas terhadap
memiliki bayi yang kurang zat gizi mikro.
gizi pula
Masalah Gizi pada Lifecycle

1. Ibu hamil
 Anemia 37,1%
 KEK 20-38 % 5. Remaja &
2.Ibu Menyusui  Konsumsi Usia produktif
Energi-Protein 77-80%
• Usia 15-19 KEK 46 %
• Konsumsi Energi Dan • Usia 20-24 KEK 31 %
Potein < • Anemia 17-18%
• Kurus 9,4 %
 Praktek IMD & ASI • Gizi Lebih
Ekslusif

3.Bayi & Balita


4. Usia sekolah
 BBLR 10,2 %
 Stunting 37,2 % • STATUS GIZI
 Gizi Kurang 19,6 % - pendek 31-35 % - kurus 8,9 – 10,1 %
 Kurus 12,1 % - kegemukan 1,4-2,5 %
• MEROKOK: Usia 10-15 Tahun: 4,2- 4,8%;
 Gizi Lebih 11,9% Laki-laki usia 15-19: 38,4%
 Praktek ASI Eksklusif Dan MPASI • > 90% kurang mkn buah & sayur
40%
MASALAH GIZI IBU
Proporsi ibu KEK cukup tinggi, Anemia pada bumil tetap tinggi PREVALENSI IBU HAMIL RISIKO KURANG
Pada Bumil dan Remaja (SKRT 2001, RISKESDAS 2013) ENERGI KRONIS (KEK) RISKESDAS, 2013

Proporsi Konsumsi Fe 90+ hari selama Hamil, 2010-2013*


80.0
60.0
33.2
40.0
20.0
0.0 18.0

INDONESIA

Jatim
Lampung
Kalteng

Sulteng

Riau

Bengkulu

Sumbar
Sulut

NTT

NTB

DIY
Sumut

Malut

Bali
Sulsel
Kalsel
Sultra

Kaltim

Banten
Jabar
DKI
Aceh
Maluku

Sumsel

Kep.Riau
Pabar

Jambi

Jateng
Sulbar

Papua

Kalbar

Babel
Gorontalo

2010 2013
PENTING !!
PRAKTIK KONSUMSI MAKAN IBU HAMIL

- Sekitar 43% ibu


mengonsumsi makanan
kurang dari 3 kali per hari
pada saat hamil

- 35% mengaku makan


lebih sedikit jumlahnya
terutama pada trimester
1 kehamilan dengan
alasan mual

9
MASALAH PADA BAYI
Kecenderungan Proses Mulai Menyusui
(Inisiasi Menyusu Dini)
2010-2013
ANGKA BBLR

ANGKA BBLR MENURUT PROVINSI

Angka BBLR yang tinggi menunjukkan


buruknya gizi ibu sebelum dan saat
kehamilan
10
PROPORSI ANAK DENGAN BERAT BADAN LAHIR <2500
PROPORSI BAYI LAHIR PENDEK GRAM & PANJANG BADAN LAHIR <48 CM, 2013*)
(<48 CM), 2013*)

Sumber Data : Riskesdas 2013


11
Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi
“asupan makanan berkecukupan (minimum)” (SDKI, 2012)

14% balita mengalami diare dua minggu sebelumnya


(SDKI, 2012)

24% BAB di tempat terbuka (JMP, 2013)

14% tidak memiliki akses ke sumber air bersih


(JMP, 2013)

12% berada di bawah garis kemiskinan


(SUSENAS, 2012)
Dampak Masalah Gizi
Produktivitas Rendah
Daya saing rendah

Kemampuan Motorik Rendah

Perkembangan Fisik Tidak Optimal


Anak Mudah Sakit

20
Konsekuensi
Stunting dari umur
105 cm 125 cm 100 cm

7 years 7 years 4 years


Mutu Sumber Daya Manusia Ditentukan Pada
Usia Balita (Masa Emas/Kritis)

Gizi Kurang & Infeksi


Gizi Cukup & Sehat

Tumbuh Kembang
Otak Anak CERDAS
“Tidak Optimal” dan PRODUKTIF
“Tak Terpulihkan”

MUTU SDM TINGGI


MUTU SDM RENDAH

BEBAN
KECERDASAN ASET
MENGAPA
2

23
Konseling 24
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK):
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah masa sejak anak
dalam kandungan sampai seorang anak berusia dua tahun
 Fase ini disebut sebagai Periode Emas karena pada masa ini
terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat
 Kurang gizi diperiode ini akan mengakibatkan kerusakan
atau terhambatnya pertumbuhan yang tidak dapat
diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya

Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan


25
1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK):
Cukup gizi selama dalam kandungan akan
membuat janin tumbuh dan lahir sebagai
bayi yang sehat kuat dan sempurna dalam
tiap fase erkembangan dan pertumbuhannya

Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan


26
Konseling 27
Bila seorang anak tidak mendapat gizi yang cukup di periode
1000 HPK dapat berakibat seperti di bawah ini:

• Pertumbuhan otak terhambat, anak tidak cerdas


• Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak
terhambat, dan anak menjadi pendek (stunting)
• Anak menjadi lemah dan mudah sakit
• Anak akan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah nantinya
• Setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan atau melakukan
pekerjaan dengan penghasilan yang baik seperti yang diinginkannya

Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan


28
KONSEP DASAR 1000 HPK DAN MANFAATNYA BAGI GENERASI
SEKARANG DAN GENERASI YANG AKAN DATANG

Konsepsi Kehamilan Masa Nifas

Manfaat 1000 HPK bagi


Anak 0-2
generasi sekarang dan
Tahun
generasi yang akan datang

Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan


29
Konsepsi
• Program 1000 HPK dimulai ketika sel telur dibuahi, diperlukan
kesehatan yang prima dari ibu dan ayah selama proses konsepsi,
termasuk gizi yang baik selama proses perencanaan kehamilan.
• Perempuan dewasa yang sehat sejak masa remajanya akan siap
menjadi calon ibu yang sehat, kuat dan mampu melahirkan bayi yang
sehat, tumbuh sempurna, dan cerdas

Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan


30
Kehamilan
Hal yang Perlu diperhatikan selama Kehamilan diantaranya:
• Makan lebih banyak (dua porsi) dan beraneka ragam lauk pauk, sayur
dan buah-buahan
• Jangan merokok, jangan minum minuman bersoda, beralkohol, jangan
makan mie instan sebagai makanan pokok, hindari makanan
berpengawet, dan jangan minum obat tanpa resep dokter
• Lakukanlah perawatan payudara untuk menjamin keberhasilan
pemberian ASI
• Lakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan ke Bidan
• Rencanakan dimana tempat persalinan dan siapa Bidan yang akan
menolong persalinan

Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan


31
Masa Nifas
Yang Perlu Diperhatikan pada Neonatus pada Masa Nifas
Adalah:
• Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24
jamsetelah persalinan
• Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan
pada ibu:
 Keluhan tentang bayinya
 Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi
 Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada
bayijika ada
 Warna air ketuban
 Riwayat bayi buang air kecil dan besar
 Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap

32
Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan
Masa Nifas
• Lakukan pemeriksaan fisik dengan prinsip sebagai berikut
 Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis)
 Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai
pernapasandan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta
perut
 Catat seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelainan, lakukan
rujukansesuai pedoman MTBS
• Berikan ibu nasihat merawat tali pusat bayi dengan benar
• Terdapat minimal tiga kali kunjungan ulang bayi baru lahir
 Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)
 Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)
 Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)

33
Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan
Anak 0-2 Tahun
Yang perlu diperhatikan pada anak usia 0-2 tahun
diantaranya :
• Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) langsung setelah bayi lahir
• Berikan ASI secara EKSKLUSIF mulai bayi usia 0 – 6 bulan
• Setelah usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, teruskan pemberian ASI
dengan makanan tambahan pendamping ASI (MP ASI)
• Menimbang bayi tiap bulan di Posyandu untuk dipantau tumbuh
kembangnya
• Berikan kapsul vitamin A dan imunisasi lengkap sesuai jadwal
• Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

34
Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan
Manfaat 1000 HPK Bagi Generasi Sekarang dan
Generasi yang Akan Datang
Selama periode emas 1000 HPK, hal-hal yang perlu
diperhatikan diantaranya:
• Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak
• Pencegahan penyakit
• Perbaikan generasi di masa depan

35
Konsep dasar 1000 hari pertama kehidupan
Perlu Investasi GIZI ??

Hak Asasi Manusia

HEALTH & FOOD


tumbuh kembang
optimal

dampak
antargenerasi
PENTINGNYA 1000 HPK

730 hari
270 hari kehidupan
selama pertama bayi
kehamilan setelah
dilahirkan

Merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi


pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak
tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan
mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik
yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat
pada rendahnya produktivitas ekonomi.
PERIODE
KRITIS
SEPANJANG
1000 HPK

Perkemba
ngan
penting
8 minggu sebagian
pertama organ
sejak berlanjut
pembuahan sampai
kira-kira
terjadi
2 tahun
pembentuka pertama
n semua kehidupa
cikal bakal Perkembangan n
organ tubuh penting sebagian
organ berlanjut
sampai akhir
kehamilan
Akar Trans-generasi Penyakit Kronis
Barker, Public Health 2012

100 tahun Alur gizi


Nenek: Ibu: Placenta: Janin: Bayi/Anak:

•Membuat •Melepaskan telur; •Mentransport •Membuat •Makan


asikan zat
telur/ovum •Menyediakan zat plasenta; makanan;
gizi;
cucunya gizi/makanan; •Memproduksi •Mengambil •Bertumbuh
•Mendonas •Mempengaruhi hormon; zat gizi;
ikan gen plasenta; •Mengeluarka •Membuat
•Melahirkan bayi; n buangan organ;
•Memberi makan •Bertumbuh
bayi;
•Menstimulasi bayi; Kerentanan thd
Memberi makan penyakit kronik,
anak kanker dan infeksi

Bapak:
Mendonasikan gen
Perkembangan 1000 hari

Efek gizi yang buruk bisa membutuhkan waktu lebih dari satu generasi untuk mengatasinya, dan
mencoba mengerti bagaimana tepatnya keadaan tsb menyebabkan penyakit, membutuhkan waktu yang
lebih lama
SASARAN GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

• Prioritas Sasaran : untuk perbaikan gizi pada seribu hari pertama


kehidupan
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar

Gizi pada
1000 hari pertama
Pertumbuhan
kehidupan Kekebalan
(janin dan massa tubuh
Kapasitas kerja
bayi 2 tahun) dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati
Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
42
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
GERAKAN TERPADU
PEMERINTAH
PEMDA
inisiator, MITRA
PARLEMEN fasilitator dan PEMBANGUNAN
motivator memperkuat
kolaborasi

ORGANISASI DUNIA USAHA


PROFESI &
AKADEMISI pengembanga
n produk
Think Tank PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI

MEDIA MASSA
UN NETWORK
menyebarluaskan
memperluas dan informasi terkait
mengembangka pangan dan gizi
n kegiatan ORGANISASI
secara terus
KEMASYARAKATAN
menerus
analisa kebijakan serta
pelaksana
pada tingkat
masyarakat 43
KEBIJAKAN
3 GIZI 2015-
2019
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN

a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak


termasuk Imunisasi
b. Perbaikan Gizi khususnya stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/
AIDS, Tuberkulosis & Malaria
d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas &
Kanker)
Kerangka Konsep Penyebab Stunting
GIZI IBU

Gagal Tumbuh Infeksi


Kemiskinan masa Janin

Kestabilan
sosial politik Kekurangan CACAT
GiziMikro
Meningkatnya STUNTING
paparan “pendek”
penyakit
Kekurangan
PMBA

Ketahanan
pangan rendah GiziMakro
WASTING Meninggal
Akses
pelayanan
kurang Pemberian ASI
Infeksi
jelek
ARAH KEBIJAKAN GIZI 2015 - 2019

6 Penguatan peran Linsek


dalam rangka intervensi
Peningkatan
1 sensitif dan spesifik
surveilans gizi
termasuk pemantauan
pertumbuhan
Penguatan
PERBAIKAN pelaksanaan 5
dan pengawasan
Peningkatan promosi
GIZI regulasi dan
perilaku masyarakat standar gizi
tentang kesehatan, 2
gizi, dll 4
Peningkatan peran
serta masyarakat
Peningkatan akses dalam perbaikan gizi
dan mutu paket
3
yankes dan gizi
KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA

Perpres No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional


Percepatan Perbaikan Gizi
upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan
secara terencana dan terkoordinir untuk percepatan perbaikan gizi
pada 1000 hari perta kehidupan.

57
INTERVENSI DALAM PERBAIKAN GIZI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF


 Upaya-upaya untuk mencegah dan  Upaya-upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan secara
mengurangi gangguan secara tidak
langsung.
langsung.
 Kegiatan ini pada umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan.  Berbagai kegiatan pembangunan
pada umumnya non-kesehatan.
 Kegiatannya antara lain berupa
imunisasi, PMT ibu hamil dan balita,  Kegiatannya antara lain penyediaan
monitoring pertumbuhan balita di air bersih, kegiatan
Posyandu. penanggulangan kemiskinan, dan
 Sasaran : khusus kelompok 1.000 kesetaraan gender.
HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan  Sasaran: masyarakat umum, tidak
Anak 0-23 bulan).
khusus untuk 1000 HPK.
 Kontribusi: 30%
 Kontribusi: 70%

58
Intervensi Gizi Spesifik

1. Ibu hamil 6. Lansia


• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat • Pelayanan gizi
 PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui  Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium

5. Remaja &
Kepada ibu menyusui
 Promosi menyusui / Usia produktif
ASI Eksklusif
 Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita


Pemantauan pertumbuhan
Suplemen vitamin A
4. Usia sekolah
 Pemberian garam iodium
 PMT / MPASI • Penjaringan
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia)) • Upaya Kes Sekolah
 Zink untuk manajemen diare • PMT anak sekolah
• Promosi MJAS di sekolah
 Pemberian obat cacing
INTERVENSI GIZI SENSITIF:
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

BKP/PERTANIAN PU
Ketahanan Air Bersih
Pangan dan & Sanitasi
Gizi
PP DAN PA
BPJS Remaja
Jaminan Perempuan
Kesehatan
Nasional

SOSIAL
AGAMA
Pendidikan
Penanggulan
BKKBN Gizi
gan
Masyarakat
Kemiskinan
DIKBUD
Keluarga
Berencana 60
60
PERAN STAKE HOLDER

Mitra Lembaga Org Profesi


Dunia
Pembangunan Sosial &
Usaha Akademisi
Kemasy.

• fasilitasi dunia
usaha dalam • Implementasi Tri
• mendukung gizi • integrasi Gerakan
Gerakan 1000 darma PT dlm
sebagai isu 1000 HPK ke dlm
HPK perbaikan gizi
prioritas nasional LSK
• CSR untuk • Meningkatkan mutu
dan daerah • memperkuat
Perbaikan gizi pelayanan gizi yg
• mendorong keterkaitan LSK
• tukar menukar profesional
kerjasama antar dgn pemerintah
negara pengalaman • memberikan
• advokasi untuk
• kerjasama dan termasuk masukan
mendukung
bantuan teknis penggunaan berdasarkan hasil
Gerakan 1000 HPK
teknologi penelitian
inovasi
TANTANGAN
1. PEMAHAMAN dan KOMITMEN yang sama tentang
penyelesaian faktor penyebab tidak langsung dan akar
masalah gizi;
2. PENGINTEGRASIAN kegiatan-kegiatan antar lembaga dan
antar tingkat pemerintahan di lapangan dalam rangka
pelaksanaan Gernas Percepatan Perbaikan Gizi;
3. PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFI, baik yang berkaitan
dengan urbanisasi dan semakin meningkatnya proporsi
penduduk lansia;
4. PERUBAHAN GAYA HIDUP meliputi;
- kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan olahan meningkat
- makan tidak seimbang, tinggi minyak/lemak, gula, karbohidrat, rendah
sayur, buah, pangan hewani
- ancaman keamanan pangan karena banyak industri makanan rumah
tangga 62
TANTANGAN

Agenda MDGs 2015 Agenda SDGs 2030

+
63

MDGs berakhir 2015  Target yg belum tercapai dilanjutkan di SDGs


HARAPAN
1. PENGUATAN KELEMBAGAAN di Daerah
2. PENGUATAN KERJASAMA Kementrian/Lembaga dan
pemangku kepentingan lainnya – Roadmap penyelesaian
komprehensif dari aspek produksi, distribusi sampai dengan
pola konsumsi di level rumah tangga.
3. KOMUNIKASI, INFORMASI dan EDUKASI yang cukup untuk
masyarakat melalui berbagai media.
4. PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS pelayanan gizi
dengan pendekatan CoC
5. MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA yang ada dan dilakukan
secara integrasi mulai dari perencanaan
6. PENGEMBANGAN INOVASI intervensi Gizi
64

Anda mungkin juga menyukai