R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS P4004 POST SC
MOW HARI KE 12 DI RUANG POLI KLINIK KB
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 H
Keluarga Berencana
Kontrasepsi
Konsep Asuhan
Keperawatan
Keluarga Berencana
Tanpa Alat
Metode
Sederhana
Alat
Hormonal
Metode
Modern
Mantap
Medis Operatif Wanita
(MOW) / Tubektomi
1. Infeksi Luka
2. Demam pasca operasi
3. Luka pada kandung kemih, intestinal
4. Hematoma (Subkutan)
5. Emboli gas yang diakibatkan oleh
laparoskopi.
6. Rasa sakit pada lokasi pembedahan
7. Perdarahan superficial (tepi kulit atau
subkutan)
Efek Samping
Tubektomi
Perubahan-perubahan
hormonal
Pola haid
Problem
psikologis
Problem
ginekologis
TINJAUAN KASUS
Identitas
Tanggal masuk : 26 Februari 2019
Ruang/kelas : Poli KB RSAL Dr Ramelan Surabaya
Pengkajian tanggal : 26 Februari 2019
Jam masuk : 11.00
Kamar no. : -
Jam pengkajian : 11.15
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
A. Riwayat Menstruasi
Menarche : Umur 12 tahun
Banyaknya : Sehari 3x ganti pembalut
HPHT : 05-05-2018
Siklus : Teratur () tidak ( )
Lamanya : 7 hari
Keluhan : Tidak Ada
B. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
D. Post Partum Sekarang
Riwayat persalinan sekarang :
Pasien datang ke IGD RSAL pada tanggal 12–02-2019 pukul 04.47 WIB. Dengan keluhan perut
terasa kenceng-kenceng dan mengalami perdarahan dan keluar cairan pervagina. Sehingga dilakukan
operasi SC anak ke 4 pada pukul 07.43 – 08.30 WIB. 2 hari setelahnya post SC dilakukan pemasangan
kontrasepsi MOW.
Pasien datang kembali untuk kontrol Post SC+ MOW hari ke 12 pada tanggal 26 Februari 2019,
pukul 11.00 di Poli Klinik KB RUMKITAL Dr. RAMELAN Sby. Pasien dilakukan perawatan luka post
SC+MOW. Pasien mengatakan ini adalah kehamilan keempat, pasien selalu rutin memeriksakan
kehamilannya sejak hamil anak pertama hingga yang keempat ini ke dokter kandungan. Anak pertama lahir
dengan SC karena panggul sempit, anak kedua juga lahir dengan SC karena terlilit tali pusar, sedangkan
anak ke tiga dan ke empat dilakukan operasi sesar di rumah sakit Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Saat ini
mengeluh nyeri perut bagian bawah pada bagian luka post SC. Nyeri seperti teriris hilang timbul jika
dilakukan aktivitas dengan skala nyeri 3.
Tipe persalinan : Spontan/bantuan Caesar
Lama persalinan : Pasien menjalani SC selama ± 30 menit
1. Kala I : 8 jam
2. Kala II : 1 jam
3. Kala III : 30 menit
4. Kala IV : 2 jam
Rencana Perawatan Bayi
Pasien mengatakan bahwa pasien mampu melakukan perawatan bayi secara mandiri setelah
diberikan edukasi oleh tenaga medis. Pasien juga mampu menerapkan cara breast care dan
perineal care dengan baik serta berusaha menjaga nutrisi yang tepat selama masa menyusui
ASI hingga anaknya berusia 2 tahun nanti. Saat ini, pasien menggunakan kontrasepsi MOW
setelah post op sc anak keempat. Pasien juga diberikan edukasi perawatan luka post SC agar
bisa menerapkan dirumah setelah dilakukan perawatan luka di RS.
Riwayat Keluarga
Berencana
Pasien mengatakan telah menggunakan kontrasepsi sejak 9 tahun lalu,
awalnya pasien memilih menggunakan kontrasepsi pil kb namun setelah
melahirkan anak kedua, pasien mengalami masa haid yang tidak teratur
sehingga setelah kelahiran anak keempat pasien memutuskan untuk
menggunakan kontrasepsi steril atau MOW.
Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa pasien maupun keluarga pasien tidak memiliki riwayat
penyakit apapun seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi maupun penyakit
lainnya
Riwayat Lingkungan
Pasien mengatakan bahwa setiap hari membersihkan rumahnya sebanyak 2x saat
pagi dan sore hari. Tidak terdapat bahaya yang cukup berat saat menjaga kebersihan
rumah.
Aspek Psikososial
Pasien mengatakan bahwa setelah bersalin ingin segera pulih kembali agar pasien
bisaberaktivitas seperti biasa yaitu menjaga anaknya terutama anak keempatnya yang baru
saja lahir agar bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Dirumah pasien tinggal dengan suami
dan ke 4 orang anaknya, bagi pasien orang tua dan kelurganya merupakan orang yang
paling terpenting dihidupnya.
Kebutuhan Dasar Khusus
A. Pola nutrisi
Pasien mengatakan bahwa dalam sehari pasien makan sebanyak 3x dengan menggunakan nasi,
sayur mayur dan lauk pauk. Tidak ada pantangan makanan maupun alergi yang dimiliki oleh
pasien. Pasien juga mengatakan bahwa pasien selalu memiliki nafsu makan yang baik sehingga
saat makan porsinya selalu habis.
B. Pola eliminasi
Pasien mengatakan bahwa dalam sehari frekuensi BAK pasien sekitar 5x dengan konsistensi
warna kuning jernih tanpa ada keluhan begitu pula dengan pola BAB pasien dalam sehari
frekuensinya 1x dengan konsistensi feses padat, berwarna coklat dan berbau khas.
C. Pola personal hygiene
Pasien mengatakan dalam sehari, frekuensi mandi pasien sebanyak 2x dengan menggunakan
sabun mandi. Untuk kebersihan mulut, pasien menyikat gigi sebanyak 3x sehari saat mandi
pagi, mandi sore dan sebelum tidur. Untuk kebersihan rambut pasien biasanya pasien mencuci
rambut dua hari sekali dengan menggunakan shampoo. Pasien mengatakan luka pada jahitan
post SC tidak pernah dibersihkan. Dibersihkan hanya kalau kontrol saja ke RSAL.
D. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan pola istirahat tidurnya dalam sehari sekitar 6-7 jam sehari,
biasanya pasien mulai tertidur malam pukul 22.00 dan bangun pagi pukul 04.30.
Kebiasaan pasien sebelum tidur adalah membaca doa dan pasien tidak mengalami
keluhan apapun dalam pola tidurnya.
E. Pola aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan kegiatan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga, pasien juga
jarang berolahraga dikarenakan menurut pasien membersihkan rumah saja sudah
dianggap olahraga. Pasien mengungkapkan bahwa setelah melahirkan susah untuk
beraktivitas seperti biasanya, karena nyeri pada luka post sc yang timbul saat untuk
digunakan beraktivitas. Nyeri terdapat pada abdomen bagian bawah seperti teriris
dengan skala nyeri 3. Pasien juga mengatakan kehilangan waktu luang karena anak
ketiga-tiganya masih kecil dan membutuhkan perhatian yang lebih banyak dan sedang
menyusui ASI eksklusif. Pasein mengatakan tinggal bersama mertuanya dan pola asuh
anak sebagian dibantu dengan mertuanya.
F. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Pasien mengatakan bahwa pasien maupun suami pasien tidak memiliki kebiasaan dalam hal merokok,
mengkonsumsi minuman keras maupun ketergantungan obat.
7. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Tekanan darah : 110/80 mmHg
3. Respirasi : 18 x/menit
4. Berat badan : 53 kg
5. Kesadaran : Composmentis
6. Nadi : 84 /menit
7. Suhu : 36,8 °C
8. Tinggi badan : 148cm
DS:
4.
Pasien mengatakan tidak tahu Defisien Pengetahuan
mengenai cara perawatan luka pada (00126, Kurangnya Informasi
perut post. SC NANDA 2018-2020)
DO :
1. Pasien tampak tidak tahu saat
ditanya bagaimana cara
perawatan luka post SC
1. Pasien tampak tidak tahu saat
ditanya tanda-tanda infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akutb.d Agens cedera biologis (Pembedahan SC)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri pada luka insisi
3. Resiko infeksi b.d Trauma jaringan (Prosedur Invasif, paparan
lingkungan patogen
4. Kurang Pengetahuan b.d Kurangnya Informasi