Anda di halaman 1dari 26

Teori-Teori Klasik

Pembangunan Ekonomi

Disusun oleh: Ilham Maulana P W 17081324002


Gayatri Tirta Lesmana P 17081324016
Ali Fahrudin 17081324033
DAFTAR PUSTAKA:

Apridar. 2010. Teori Ekonomi: Sejarah dan Perkembangannya (hal: ). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Todaro, Michael P. 2002. Pembangunan Ekonomi: Edisi Kesembilan (hal: ). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Meier, Gerald M. dan Baldwin, Robert E. 1972. Pembangunan Ekonomi Jilid 1 (hal: 70-74). Jakarta:
Offset Kanisius.
Magnis, Franz dan Suseno. 2005. Pemikiran Karl Marx (hal: 112-120). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
PEMBAHASAN
Filsuf Jerman yang
membangkitkan
persatuan di  Menurut Marx: Evolusi dalam
kalangan buruh masyarakat terjadi karena
perubahan kekuatan faktor
dan intelektual produksi
yang dirugikan
oleh kapitalisme
pasar
Karl Heinrich Marx (1818-1883)
Kunci Marx untuk mengetahui tingkah laku
manusia melalui cara produksi (mode of
production)
Cara produksi dalam kehidupan materiil
menentukan ciri umum dari proses-proses
penghidupan yang bersifat sosial, politik, dan
spiritual.

Lebih khususnya mengenai hubungan produksi


(relation of production).
Hubungan produksi menentukan ciri dari
struktur kelas suatu masyarakat, dimana kelas
didefinisikan sebagai suatu golongan seseorang
yang berada pada suatu kedudukan dalam hal
pemilikian barang-barang faktor produksi, hak
kekebasan pribadi, dll
Karl Marx membagi ada lima tahap dalam perkembangan masyarakat bila ditinjau dari segi
sejarah. Menurut Karl Marx kelima tahap tersebut antara lain.

1 2 3 4 5
Primitive Communal

Masyarakat Feodal
Perbudakan (slavery)

Masyarakat Kapitalis

Masyarkat Sosialis
Primitive Communal: masyarakat
dalam melakukan produksi masih
menggunakan alat-alat yang sifatnya
sederhana. Alat yang masih sangat
sederhana ini bukan milik
perseorangan tapi milik bersama
(komunal).

Perbudakan (slavery): menurut Marx, akan terlihat dalam


setiap masyarakat terdapat kelas-kelas yang berkuasa dan
kelas-kelas yang dikuasai. Keterasingan dalam pekerjaan
terjadi karena orang yang terlibat dalam pekerjaan terlibat
dalam pekerjaan jatuh pada dua kelas sosial berlawanan
(kelas buruh dan kelas majikan).
Kelas majikan: memiliki alat-alat kerja seperti pabrik, mesin,
dan tanah
Kelas buruh: melakukan pekerjaan yang mana tenaga kerja
yang mereka miliki, dijual kepada kelas pemilik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada teori Karl Marx:

1. Peran segi struktural>


segi kesadaran dan
moralitas. 2. Kepentingan kelas pemilik
Pertentangan antara dan buruh bertentangan
buruh dan majikan bersifat Kelas pemilik: bersifat
objektif karena konservatif, 3. setiap kemajuan dalam
berdasarkan kepentingan mempertahankan status quo susunan masyarakat hanya
kedudukan mereka
dapat dicapai melalui revolusi
masing-masing dalam
proses produksi Kelas pemilik: bersifat
revolusioner, pembongkaran
solusi konflik kelas: kekuasaan kelas atas.
perubahan struktur
kekuasaan ekonomis
Masyarakat Feodal: muncul karena adanya pertentangan
antara pemilik alat-alat produksi dan pekerja (buruh)
maka berakhirlah sistem perbudakan dan lahirlah sistem
masyarakat baru, yaitu masyarakat feodal. Dalam
masyarakat feodal ini kaum bangsawan merupakan
pemilik alat-alat produksi yang utama, yakni tanah. Dan
sebagai petaninya adalah para bekas buruh yang
dibebaskan. Pada umumnya tugas para bekas buruh ini
adalah mengerjakan tanah milik bangsawan dan setelah
itu baru dapat mengerjakan tanah miik sendiri.
Masyarakat Kapitalis: mempekerjakan kaum buruh
dalam memberikan keuntungan yang tinggi ini
mengakibatkan alat-alat produksi semakin
berkembang, produksi semakin meningkat dan
menciptakan pasaran dunia. Perbedaan kepentingan
antara kapitalis dan buruh mengakibatkan timbulnya
perjuangan kelas dalam masyarakat.

Masyarkat Sosialis: alat-alat produksi


didasarkan atas milik sosial. Hubungan
produksi merupakan hubungan kerjasama dan
saling membantu antara buruh yang tidak
dieksploitasi. Perbedaannya dengan sistem
masyarakat komunal adalah alat-alat produksi
dalam sistem sosialis berdasarkan atas hasil
dari kebudayaan manusia yang telah tinggi.
Teori Pertumbuhan Linier

Latar Belakang:
Politik Perang Dingin pada tahun 1950-1960
yang membawa persaingan sengit dikalangan
negara-negara baru merdeka
Walt W. Rostow
(ekonom Amerika)
Perkembangan Politik saat Perang Dunia 1950- 1955
Perkembangan Politik saat Perang Dunia 1955- 1960
Blok Barat Blok Timur
Bidang ekonomi

Marshall Plan Molotov Plan

Kegiatan intelijen

CIA KGB

Teknologi ruang angkasa

astronot kosmonot
Muncul model pembangunan tahapan pertumbuhan
(stages-of-growth model of development) yang
dikemukakan oleh Walt W. Rostow.
Rostow
membagi proses
pembangunan tahap
ekonomi suatu konsumsi
massa
tahap
negara menjadi menuju tinggi.
lima tahap, tahap tinggal kedewasaan
landas
yaitu: tahap
prakondisi
tahap tinggal
perekonomia landas
n tradisional
1. Tahap Perekonomian Tradisional

 Transaksi: barter
 Tenaga kerja terfokuskan pada sektor
pertanian.
 Masih rendahnya pemanfaatan teknologi.
Hasil produksi: komoditas pertanian dan
bahan mentah lainnya.
 Struktur masyarakat bersifat berjenjang.
Kemampuan penguasaan sumber daya yang
ada dipengaruhi oleh hubungan darah dalam
keluarga.
2. Tahap Prakondisi Tinggal Landas

Tahap kedua ini


merupakan tahap
yang menentukan
bagi persiapan
menuju tahap-
tahap
pembangunan
berikutnya, yaitu
tahap tinggal
landas.
Ciri: transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri.
Industri-industri
bermunculan,
perkembangan
teknologi pesat,
lembaga keuangan
resmi sebagai
penggerak dana
masyarakat muncul,
dan terjadi investasi
besar-besaran
terutama pada
Eropa mengalami tahap kedua ini kira-kira pada abad ke 15 industri manufaktur.
sampai ke-16 Tahap ini merupakan
tonggak dimulainya
industrialisasi.
Tahap ini merupakan tonggak dimulainya industrialisasi, di mana industrialisasi
ini dapat dipertahankan jika dipenuhi prasyarat sebagai berikut.
Pertama

Adanya peningkatan investasi di sektor infrastruktur,


Dengan demikian
terutama prasarana transportasi.
proses
pembangunan dan
Kedua industrialisasi yang
berkelanjutan
Terjadi revolusi teknologi di bidang pertanian untuk akan terjadi
memenuhi peningkatan permintaan penduduk kota yang dengan cara
semakin besar. menanamkan
kembali
keuntungan yang
Ketiga diperoleh dalam
sektor yang
Perluasan impor, yang dibiayai oleh produksi yang efisien dan menguntungkan.
pemasaran sumber daya alam untuk ekspor.
3. Tahap Tinggal Landas

Kenaikan laju investasi produktif


antara 5-10 persen dari
pendapatan nasional.

tahap yang
menentukan Perkembangan salah satu atau beberapa
dalam Dipengaruhi sektor manufaktur penting dengan laju
keseluruhan 3 kondisi pertumbuhan tinggi.
proses berikut:
pembangunan
bagi masyarakat
Hadirnya kerangka politik, sosial, dan
institusional yang menimbulkan hasrat
ekspansi di sektor modern serta dampak
eksternalnya, akan memberikan daya
dorong pada pertumbuhan ekonomi.
Prasyarat pertama dan kedua sangat berkaitan..

↑ laju investasi dari GNP ↑ pertumbuhan, khususnya sektor manufaktur

MENGAPA SEKTOR MANUFAKTUR?


Prasyarat ketiga
merupakan kondisi yang harus dipenuhi agar
Sektor manufaktur memiliki
prasyarat pertama dan kedua dapat
indikator bagi perkembangan
terpenuhi dengan baik. Prasyarat ketiga ini
industrialisasi yang dilakukan. Di
memperlihatkan akan kesadaran Rostow
samping itu, sektor manufaktur
adalah sektor yang memiliki bahwa perbuatan perekonomian pada
dasarnya merupakan konsekuensi dari
keterkaitan terbesar dengan
perubahan motif dan inspirasi nonekonomi
sektor-sektor lain, sehingga sektor-
dari seluruh lapisan masyarakat. Artinya
sektor lain ini pun akan dapat
berkembang pesat. Pada akhirnya perubahan ekonomi dalam skala besar tidak
akan terjadi selama tidak ada iklim kondusif
pertumbuhan yang tinggi pada
yang memungkinkan perubahan tersebut.
semua sektor ini akan berakibat
Iklim kondusif tersebut adalah perubahan
pada perkembangan GNP yang
faktor-faktor nonekonomi dari masyarakat
lebih tinggi dari kondisi semula.
yang sejalan dengan proses pertumbuhan
ekonomi yang terjadi.
Iklim kondusif
4. Tahap menuju Kedewasaan

Pada saat negara berada


Implementasi secara Tahapan jangka panjang Ditandai dengan pada tahap kedewasaan
efektif teknologi modern yang dimana produksi munculnya beberapa teknologi, terdapat tiga
terhadap sumber daya dilakukan secara sektor penting yang baru. perubahan penting yang
yang dimiliki. swadaya. terjadi, yaitu:

tenaga kerja berubah


dari tidak terdidik
menjadi terdidik;

perubahan watak
pengusaha dari pekerja
keras dan kasar berubah
menjadi manajer efisien
yang halus dan sopan;

masyarakat jenuh
terhadap industrialisasi
dan menginginkan
perubahan yang lebih
jauh.
5. Tahap Konsumsi Massa Tinggi

Merupakan akhir dari tahapan pembangunan yang


dikemukakan oleh Rostow.

Ciri: terjadinya migrasi besar-besaran dari masyarakat pusat


perkotaan ke pinggiran kota, akibat pembangunan pusat kota
sebagai sentral bagi tempat bekerja.

Penggunaan alat transportasi pribadi maupun yang bersifat


transportasi umum merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan.

Terjadi perubahan orientasi dari supply side menuju


pendekatan demand side dalam sistem produksi yang dianut.
Perilaku ekonomi beralih dari sisi produksi ke konsumsi.
Yang dapat meningkatkan kesejahteraan dalam tahap ini:

memiliki tujuan membentuk keputusan untuk


negara yang sejahtera membangun pusat
(welfare state) + pemerataan perdagangan dan sektor
penerapan kebijakan
pendapatan nasional yang penting, seperti sarpras,
nasional guna meningkatkan
lebih adil melalui pajak rumah murah, dan berbagai
kekuasaan dan pengaruh;
progresif, peningkatan peralatan rumah tangga
jaminan sosial, dan fasilitas yang menggunakan listrik,
hiburan bagi para pekerja; dan sebagainya.

Amerika merupakan negara yang pertama kali mencapai era konsumsi massa tinggi ini,
yaitu sekitar tahun 1920. Hal yang sama kemudian diikuti oleh beberapa negara Eropa Barat.
Satu-satunya negara di Asia yang telah mencapai tahap tersebut adalah Jepang.

Anda mungkin juga menyukai