Oleh :
Cecep Wahyudin
2021511007
Cumi-Cumi MSY
PENDAHULUAN
Tujuan : Menganalisis hasil tangkapan maksimum lestari atau maximum
sustainable yield (MSY) dengan menggunakan metode produksi
surplus dari penangkapan cumi-cumi di Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Tanjungpandan, Belitung.
Manfaat : Menjadi informasi bagi nelayan dan institusi terkait mengenai
hasil tangkapan maksimum lestari cumi-cumi di PPN
Tanjungpandan, Belitung. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
Bagan Alur Penelitian
Cumi-cumi Sebagai Komoditas
Komersial
Cumi-cumi merupakan produk laut yang cukup melimpah di perairan Indonesia
dan sangat diminati masyarakat terutama penggemar seafood dan chinese food.
Menurut data statistik kementrian kelautan dan perikanan, hasil ekspor cumi-cumi
pada tahun 2011 mencapai 48.803.318 kg, kemudian menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan pada tahun 2012 sebesar 58.145.503kg. Produksi cumi-
cumi di Indonesia diperkirakan mencapai 28,25 ribu ton per tahun (KKP, 2013).
Pancing Cumi-cumi
Model Produksi Surplus
Model produksi digunakan untuk menentukan tingkat upaya optimum (effort
optimum), yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu tangkapan
maksimum lestari tanpa mempengaruhi produktivitas stok secara jangka panjang
yang disebut dengan hasil tangkapan maksimum lestari. Model produksi surplus
bisa diterapkan bila dapat diperkirakan dengan baik tentang hasil tangkapan total
(berdasarkan spesies) hasil tangkapan per unit upaya per spesies berdasarkan
spesies dan upaya penangkapannya dalam beberapa tahun (Sparre & Vanema,
1999).
Model produksi surplus merupakan model yang sangat sederhana dan murah
biayanya. Model ini dikatakan sederhana karena data yang diperlukan sangat
sedikit, sebagai contoh tidak perlu menentukan kelas umur sehingga dengan
demikian tidak perlu penentuan umur dan hanya memerlukan data tentang hasil
tangkapan atau hasil tangkapan yang biasanya tersedia di setiap tempat pendaratan
ikan, dan upaya penangkapan (Sparre & Vanema, 1999).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2017. Lokasi penelitian di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Alat dan Bahan
Metode Penelitian