Anda di halaman 1dari 10

ESTIMASI TANGKAPAN LESTARI (MSY) PENANGKAPAN

CUMI-CUMI DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA


TANJUNGPANDAN - BELITUNG

Oleh :
Cecep Wahyudin
2021511007

Selasa, 12 Desember 2017


Gedung Daya, Ruang F8
Manajemen Sumberdaya Perairan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia Bangka Belitung Belitung

Cumi-Cumi MSY
PENDAHULUAN
Tujuan : Menganalisis hasil tangkapan maksimum lestari atau maximum
sustainable yield (MSY) dengan menggunakan metode produksi
surplus dari penangkapan cumi-cumi di Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Tanjungpandan, Belitung.
Manfaat : Menjadi informasi bagi nelayan dan institusi terkait mengenai
hasil tangkapan maksimum lestari cumi-cumi di PPN
Tanjungpandan, Belitung. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
Bagan Alur Penelitian
Cumi-cumi Sebagai Komoditas
Komersial
Cumi-cumi merupakan produk laut yang cukup melimpah di perairan Indonesia
dan sangat diminati masyarakat terutama penggemar seafood dan chinese food.
Menurut data statistik kementrian kelautan dan perikanan, hasil ekspor cumi-cumi
pada tahun 2011 mencapai 48.803.318 kg, kemudian menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan pada tahun 2012 sebesar 58.145.503kg. Produksi cumi-
cumi di Indonesia diperkirakan mencapai 28,25 ribu ton per tahun (KKP, 2013).

Cumi-cumi (Loligo sp.)


Deskripsi Alat Tangkap Cumi-cumi
Umumnya alat penangkap cumi-cumi di perairan Bangka Belitung adalah pancing
cumi-cumi. Pancing cumi-cumi adalah pancing yang mempunyai bentuk atau
kontruksi yang khusus yang berlainan dengan bentuk-bentuk pancing lainnya.
Bentuk pancing cumi-cumi ini seperti cakar keliling dan bertingkat-tingkat. Pada
bagian atas pancing dan demikian juga di bagian bawahnya di beri lubang (mata)
yang gunanya untuk mengikatkan tali pancing. Pancing cumi-cumi ini diikat
secara berantai dalam satu utas tali yang di hubungkan melalui lubang bagian atas
dan bawah pancing.

Pancing Cumi-cumi
Model Produksi Surplus
Model produksi digunakan untuk menentukan tingkat upaya optimum (effort
optimum), yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu tangkapan
maksimum lestari tanpa mempengaruhi produktivitas stok secara jangka panjang
yang disebut dengan hasil tangkapan maksimum lestari. Model produksi surplus
bisa diterapkan bila dapat diperkirakan dengan baik tentang hasil tangkapan total
(berdasarkan spesies) hasil tangkapan per unit upaya per spesies berdasarkan
spesies dan upaya penangkapannya dalam beberapa tahun (Sparre & Vanema,
1999).
Model produksi surplus merupakan model yang sangat sederhana dan murah
biayanya. Model ini dikatakan sederhana karena data yang diperlukan sangat
sedikit, sebagai contoh tidak perlu menentukan kelas umur sehingga dengan
demikian tidak perlu penentuan umur dan hanya memerlukan data tentang hasil
tangkapan atau hasil tangkapan yang biasanya tersedia di setiap tempat pendaratan
ikan, dan upaya penangkapan (Sparre & Vanema, 1999).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2017. Lokasi penelitian di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Alat dan Bahan

Metode Penelitian

ANALISIS DATA SEKUNDER


Analisis data sekunder adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis lebih lanjut data
yang sudah tersedia agar diperoleh sesuatu yang berguna (Singarimbun M dan S Effendi,
1998). Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data statistik perikanan tahun 2013-2017
Metode Produksi Surplus
Rumus Pengkajian Stok Ikan
Daftar Pustaka
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi. 2006. Laporan Tahunan 2005. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pangkalpinang, 32 hlm.
Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Indrawasih, R. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Laut Secara Terpadu. Jakarta : Gramedia
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Statistik Kelautan dan Perikanan 2013.
Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
PEMKAB BELITUNG. 2013. Kondisi Geografis Belitung.
http://portal.belitungkab.go.id/kondisigeografis [10 Desember 2017]
Sparre, P and S.C. Vanema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Jakarta : Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan
Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1998. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES
Taeran, I. 2007. Tingkat Pemanfaatan dan Pola Musim Penangkapan Beberapa
Jenis Ikan Pelagis Ekonomis Penting Di Provinsi Maluku Utara. [Tesis].
Bogor : Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
Widodo, J & Suadi. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta
: Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai