Anda di halaman 1dari 14

TOKSISITAS OBAT

(ADRS/ADVERSE DRUG
REACTIONS)
Efek Yang Merugikan Dari Obat
(ADRs/Adverse Drug Reactions)
Ada 3 Type ADRs :
1. Type A :
 terdeteksi pada saat uji klinik, bersifat dose

related/timbul berkaitan dgn efek farmakologis


dari zat aktifnya
 ADRs type A sering terjadi, dapat diperkirakan,

umumnya tidak berat, sering terjadi pada dosis yg


lebih besar
 Ex : penggunaan fenotiasin- terapi schizophrenia
 2. Tipe B
 Hasil reaksi alergi terhadap obat
 Umumnya berbahaya / berat dan sering
mengancam kehidupan
 Ex : syok anafilaktik
 Kejadian sangat jarang dan tidak terdeteksi pada
uji klinik fase I-III, tetapi mungkin dapat terdeteksi
pada uji klinik fase IV
 3.Tipe C
 Sangat sulit terdeteksi, terjadi peningkatan suatu
penyakit secara spontan
 Dipicu karena penggunaan suatu obat dalam waktu
yang lama
 Ex : meningkatnya prevalensi kanker payudara
karena penggunaan kontrasepsi oral di masyarakat
Uji keamanan menggunakan hewan
minimal mempunyai 3 tujuan :
 1. Menentukan profil toksikologi secara umum
 2. Menentukan target organ/sistem yg sangat
berguna pada saat uji klinik
 3. Untuk memprediksi keamanan pada manusia
 Untuk dapat memprediksi efek toksik pada
manusia, aspek terpenting dalam pemilihan hewan
adalah : hewan terpilih harus mempunyai
persamaan dengan manusia dalam hal absorbsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi (ADME)
 Uji keamanan menggunakan hewan telah sangat
berjasa dalam memprediksi efek yg merugikan
pada manusia terutama yang berkaitan dengan
dosis.
Obat-obat yg menyebabkan
“bencana”
 1. Timbulnya nekrosis hepatic pada obat salvarsan
karena mengandung arsen-organik pada
pengobatan sifilis pada tentara saat perang dunia
I (Tahun 1920)
 2. Terjadinya Agranulocytosis merupakan
kegagalan tulang sunsum untuk membuat sel darah
putih yang cukup, karena penggunaan
Amidopirinsebagai analgetik dan antipiretikyang
telah berlangsung selama ½ abad (tahun 1933)
 3. Elixir Sulfonamid : mengandung etilen glikol telah
menyebabkan kematian ± 76 orang, sebagian
besar anak-anak karena gagal ginjal (tahun 1930)
 4. Fenazetin , pertama kali digunakan tahun
1887dan efektif sebagai analgetik dan antipiretik,
ternyata menyebabkan gagal ginjal kronik
terutama terjadi pada penduduk Huskvana Swedia,
mereka mengkonsumsi serbuk yang mengandung
kafein, fenazetin, dan fenazon (tahun 1960)
 5. Talidomid, penyebab bencana yg sangat terkenal
pada tahun 1960 karena efek teratogeniknya
(kecacatan pada janin selama kehamilan ibu/ kelainan
pada kuping dan tangan) disebabkan ketika hamil
mengkonsumsi talidomid sebagai anti muntah/alergi
 6. Kliokinol menyebabkan sub akut myelo
opticoneuropathy (SMON)- menimbulkan kebutaan di
jepang disebabkan karena kliokinol
digunakan/ditambahkan pada obat diare atau
gangguan saluran pencernaan
7. Triazolam 1991
 Zat ini adalah derivate benzodiazepine yang

berfungsi sebagai sedative-hipnotik (penenang) .


Zat ini dianggap dapat menimbulkan reaksi eksitasi
atau psikotik akut/ halusinasi dengan kesadaran
berkabut, dan amnesia sehingga obat ini di Inggris
ditarik dari peredarannya.
8. Indometasin lepas lambat 1983 Zat ini
menimbulkan Ulcer dan perforasi intestinal.
9. Zelmetidin 1983 Zat ini menimbulkan efek
Neurotoksik ( racun pada syaraf)
10. Zomepirax 1983 Zat ini adalah obat golongan
NSAID(anti inflamasi non steroid) yang
menyebabkan alergi serius dan anafilaktik
11. Fenclofenak 1984
 Zat ini adalah obat golonagan NSAID yang dalam

penggunaannya dapat menyebabkan rush kulit,


gangguan Gastrointestinal (sistem pencernaan), dan
karsinogenik (pemicu kanker).
12. Domperidon Injeksi 1986
 Zat ini menimbulkan efek kardiotoksik
13. Dinoproston 1990
 Zat ini menimbulkan efek hipertonus uterin/ Kontraksi uterus
kurang dari normal, lemah dan dalam durasi yang pendek
dan foetal distress /kondisi yg tidak normal dari janin
14. Propofol 1992
 Zat ini menyebabkan fatal neurologik/sistem syaraf, toksik
pada jantung, ginjal dan hiperlipidemia (kelebihan
trigliserida/ester gliserol dan asam lemak) pada anak.
15. Ekstrak Germander 1992
 Zat ini berasal dari ektrak tanaman Teucrium s. yang dapat
memicu terjadinya Hepatitis.
Penarikan Obat Dari Peredaran
Tidak selamanya obat yang telah diijinkan beredar
akan selamanya boleh dipasarkan. Penarikan obat
dari pasaran dapat dilakukan oleh : BPOM dengan
alasan :
 menimbulkan efek samping,

 efek toksik yg berat sehingga tidak dapat ditolerir

dan tidak dibutuhkan lagi


 Mutu obat tidak memadai

 Efektifitasnya tidak terbukti dsb

Anda mungkin juga menyukai