Anda di halaman 1dari 19

PLTBayu

1
Sumber Energi Angin

Pergerakan angin secara global dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara


pada permukaan bumi. Ketika terjadi perbedaan tekanan, angin akan
mengalir dari daerah tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Variasi tekanan udara tersebut disebabkan oleh perbedaan pemanasan dari


radiasi sinar matahari terhadap daratan dan lautan.
Energi matahari yang diserap daratan dan laut akan ditransfer ke atmosfer,
sehingga untuk tiap lokasi yang berbeda di permukaan bumi, berbeda juga
kondisi suhu atmosfernya.

Seperti contoh, jumlah panas yang diterima didaerah khatulistiwa lebih


besar dibandingkan panas yang diterima di daerah bumi belahan utara atau
selatan. Sehingga udara dingin dari sekitar kutub akan mengalir ke daerah
panas khatulistiwa.

2
Pergerakan Angin

Faktor lain yang berpengaruh terhadap arah angin adalah efek Coriolis,
yaitu rotasi bumi pada sumbunya. Rotasi ini membelokkan pergerakan
lapisan atmosfer, kecuali untuk daerah khatulistiwa.

3
Karakter angin di Indonesia

Pergerakan angin di Indonesia banyak dipengaruhi oleh perbedaan suhu


yang berasal dari daerah kutub selatan. Sehingga untuk daerah yang
memiliki kecepatan angin tinggi, arah angin didominasi dari arah
tenggara.

Keuntungan dari pergerakan angin angin di Indonesia adalah perubahan


yang tidak terlalu ekstrim, yang disebabkan oleh badai atau angin topan.

Bentuk windrose yang umum di


Indonesia

4
Peta Kecepatan angin Indonesia

5
Pergerakan Angin

Dalam lingkup sirkulasi yang lebih kecil, sirkulasi atmosfer dapat dibagi
menjadi sirkulasi sekunder dan sirkulasi tertier. Sirkulasi sekunder terjadi
disebabkan oleh pemanasan atau pendinginan atmosfer.
Contoh angin dari efek ini adalah:
Angin topan
Angin akibat sirkulasi menurut pergerakan bulan
Angin cyclone pada daerah tropis

Untuk sirkulasi tertier, terjadi dalam lingkup yang lebih kecil lagi, yaitu yang
disebabkan oleh angin lokal, seperti misal:
Angin darat dan angin laut
Angin gunung dan angin lembah

6
Pergerakan Angin

Pergerakan angin darat laut dan angin gunung lembah

7
Pergerakan Angin
Pergerakan atmosfer bervariasi, baik berdasarkan waktu (detik sampai bulanan)
maupun luas daerah (sentimeter sampai dengan ratusan kilometer).
Pemanfaatan variasi data berdasarkan waktu pun bermacam-macam. Untuk
keperluan pemilihan jenis teknologi turbine, dibutuhkan data angin sampai
dengan orde menit dan jam, sedangkan pemilihan lokasi wind farm, dibutuhkan
data sampai dengan periode tahunan.

8
Karakter Energi Angin
Intermittent (selalu ada tetapi tidak kontinu)
Karakter energi angin adalah intermittent, tetapi tidak pernah nol. Hal tersebut
mengakibatkan PLTBayu dalam perencanaan instalasinya membutuhkan
pembangkit dengan karakter operasi kontinu untuk mem-backup penyaluran
energi listrik pada saat tidak tersedia cukup kecepatan angin.

Gambar Grafik fluktuasi produksi listrik yang


dihasilkan oleh PLTBayu dalam kurun waktu 1 jam

9
Karakter Energi Angin

Kecepatan angin
Sangat menentukan tingkat keekonomisan suatu proyek PLTBayu. Agar
suatu proyek PLTBAyu layak dibangun, minimal dibutuhkan kecepatan angin
5 m/s dengan teknologi Horisontal axis

Distribusi Weibull
Merupakan suatu indeks yang menggambarkan variasi kecepatan angin
pada ketinggian tertentu. Dihitung berdasarkan kerapatan, tekanan dan
suhu udara dan tingkat kerataan permukaan. Semakin tinggi suatu lokasi,
maka kecepatan angin akan semakin tinggi dikarenakan semakin kecilnya
hambatan aliran angin.

10
Faktor yang mempengaruhi estimasi energi angin

Dalam menentukan seberapa besar energi angin yang dapat digunakan


untuk membangkitkan listrik, dibutuhkan Evaluasi yang perlu dilakukan
diantaranya:

• Potensi berdasarkan data meteorologi.


• Potensi daerah lokal. Dibuat berdasarkan data meteorologi tetapi dibatasi
pada daerah yang akan dibangun PLTBayu.
• Potensi teknis. Dihitung berdasarkan potensi dari daerah lokal, dan
teknologi yang akan digunakan.
• Potensi ekonomis. Yaitu potensi teknis yang dapat diimplementasi dalam
pembangunan PLTBayu untuk menghasilkan keuntungan operasional yang
ekonomis.

11
Karakter PLTBayu

Power Curve
Power curve dari wind turbine menunjukkan power output dari wind
turbine berdasarkan ketersediaan kecepatan angin yang ada.

12
Kapasitas PLTBayu
Kapasitas wind turbine terus meningkat dari tahun ketahun. Dari gambar dibawah
dapat terlihat bahwa kapasitas PLTBayu per satu tower tunggal mencapai 10 MW.

13
Horisontal dan vertical axis Wind Turbine
Wind turbine dapat digolongkan berdasarkan orientasi sumbu perputarannya,
yaitu sumbu horisontal dan vertical. Pada wind turbine sumbu horisontal,
orientasi perputaran sumbu blade paralel dengan garis datar daratan, sedangkan
wind turbine sumbu vertikal, tegak lurus dengan garis datar daratan.

Gambar Horisontal dan vertical wind turbine

14
Perbandingan Horisontal dan vertical axis
Wind Turbine

15
Komponen utama Wind Turbine

16
Teknologi PLTBayu yang berhubungan dengan
koneksi grid
Low Voltage Ride Through (LVRT)
Gangguan grid seperti tegangan listrik yang jatuh yang disebabkan short circuit
fault dapat menyebabkan PLTBayu terlepas dari koneksi ke grid.
Untuk mengatasi ini, diperlukan teknologi LVRT yang membuat PLTBayu tetap
terkoneksi meski terjadi gangguan, meski hanya dalam hitungan detik.

17
Peluang dan Kendala PLTBayu

Peluang
Beberapa daerah seperti Sukabumi , NTT, dan Sulawesi memiliki angin dengan
kecepatan bagus, yang sudah dilakukan studi potensi angin.

Kendala

Beberapa daerah yang memiliki potensi seperti tersebut diatas, berada di


daerah terpencil, yang mana menyulitkan transportasi blade yang panjangnya
minimal 40 m untuk PLTBayu kapasitas diatas 1 MW. Selain itu, untuk dapat
mengatasi fluktuasi produksi energi angin, dibutuhkan power system yang baik,
yang mempunyai reserve margin atau pembangkit load follower minimal 20%.

18
Kendala PLTBayu
Masalah transportasi Blade

Meskipun ringan, sekitar 10-15 ton, karena terbuat dari polimer dan
fiberglass, blade turbine memiliki dimensi panjang yang besar.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 19

Anda mungkin juga menyukai