1
Sumber Energi Angin
2
Pergerakan Angin
Faktor lain yang berpengaruh terhadap arah angin adalah efek Coriolis,
yaitu rotasi bumi pada sumbunya. Rotasi ini membelokkan pergerakan
lapisan atmosfer, kecuali untuk daerah khatulistiwa.
3
Karakter angin di Indonesia
4
Peta Kecepatan angin Indonesia
5
Pergerakan Angin
Dalam lingkup sirkulasi yang lebih kecil, sirkulasi atmosfer dapat dibagi
menjadi sirkulasi sekunder dan sirkulasi tertier. Sirkulasi sekunder terjadi
disebabkan oleh pemanasan atau pendinginan atmosfer.
Contoh angin dari efek ini adalah:
Angin topan
Angin akibat sirkulasi menurut pergerakan bulan
Angin cyclone pada daerah tropis
Untuk sirkulasi tertier, terjadi dalam lingkup yang lebih kecil lagi, yaitu yang
disebabkan oleh angin lokal, seperti misal:
Angin darat dan angin laut
Angin gunung dan angin lembah
6
Pergerakan Angin
7
Pergerakan Angin
Pergerakan atmosfer bervariasi, baik berdasarkan waktu (detik sampai bulanan)
maupun luas daerah (sentimeter sampai dengan ratusan kilometer).
Pemanfaatan variasi data berdasarkan waktu pun bermacam-macam. Untuk
keperluan pemilihan jenis teknologi turbine, dibutuhkan data angin sampai
dengan orde menit dan jam, sedangkan pemilihan lokasi wind farm, dibutuhkan
data sampai dengan periode tahunan.
8
Karakter Energi Angin
Intermittent (selalu ada tetapi tidak kontinu)
Karakter energi angin adalah intermittent, tetapi tidak pernah nol. Hal tersebut
mengakibatkan PLTBayu dalam perencanaan instalasinya membutuhkan
pembangkit dengan karakter operasi kontinu untuk mem-backup penyaluran
energi listrik pada saat tidak tersedia cukup kecepatan angin.
9
Karakter Energi Angin
Kecepatan angin
Sangat menentukan tingkat keekonomisan suatu proyek PLTBayu. Agar
suatu proyek PLTBAyu layak dibangun, minimal dibutuhkan kecepatan angin
5 m/s dengan teknologi Horisontal axis
Distribusi Weibull
Merupakan suatu indeks yang menggambarkan variasi kecepatan angin
pada ketinggian tertentu. Dihitung berdasarkan kerapatan, tekanan dan
suhu udara dan tingkat kerataan permukaan. Semakin tinggi suatu lokasi,
maka kecepatan angin akan semakin tinggi dikarenakan semakin kecilnya
hambatan aliran angin.
10
Faktor yang mempengaruhi estimasi energi angin
11
Karakter PLTBayu
Power Curve
Power curve dari wind turbine menunjukkan power output dari wind
turbine berdasarkan ketersediaan kecepatan angin yang ada.
12
Kapasitas PLTBayu
Kapasitas wind turbine terus meningkat dari tahun ketahun. Dari gambar dibawah
dapat terlihat bahwa kapasitas PLTBayu per satu tower tunggal mencapai 10 MW.
13
Horisontal dan vertical axis Wind Turbine
Wind turbine dapat digolongkan berdasarkan orientasi sumbu perputarannya,
yaitu sumbu horisontal dan vertical. Pada wind turbine sumbu horisontal,
orientasi perputaran sumbu blade paralel dengan garis datar daratan, sedangkan
wind turbine sumbu vertikal, tegak lurus dengan garis datar daratan.
14
Perbandingan Horisontal dan vertical axis
Wind Turbine
15
Komponen utama Wind Turbine
16
Teknologi PLTBayu yang berhubungan dengan
koneksi grid
Low Voltage Ride Through (LVRT)
Gangguan grid seperti tegangan listrik yang jatuh yang disebabkan short circuit
fault dapat menyebabkan PLTBayu terlepas dari koneksi ke grid.
Untuk mengatasi ini, diperlukan teknologi LVRT yang membuat PLTBayu tetap
terkoneksi meski terjadi gangguan, meski hanya dalam hitungan detik.
17
Peluang dan Kendala PLTBayu
Peluang
Beberapa daerah seperti Sukabumi , NTT, dan Sulawesi memiliki angin dengan
kecepatan bagus, yang sudah dilakukan studi potensi angin.
Kendala
18
Kendala PLTBayu
Masalah transportasi Blade
Meskipun ringan, sekitar 10-15 ton, karena terbuat dari polimer dan
fiberglass, blade turbine memiliki dimensi panjang yang besar.