{ Kelompok 3
Alif Sulaiman (P3.73.26.1.18.002)
Assyifa Fitri Anggraeni (P3.73.26.1.18.005)
Najla Andria Khalilah (P3.73.26.1.18.032)
Sarah Ardina Puspitaloka
(P3.73.26.1.18.042)
Neuromuskuler adalah dua system yang tidak dapat di
pisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
keadaan olahraga. Muskuler (perototan) dalam funsinya
adalah mengerut / memendek/ kontraksi.
Pengertian
neuromuskuler
jenis yang mengganggu gangguan
sistem gerak pada neuromuskuler
Sroke
HNP
alzheimer
Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan
gejala dan atau tanda klinis yang berkembang dengan
cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal
maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam
1. Stroke
Stroke pada anak-anak dan orang dewasa muda sering
ditemukan jauh lebih sedikit daripada hasil di usia tua, tetapi
sebagian stroke pada kelompok usia yang lebih muda bisa
lebih buruk. Kondisi turun temurun 9 predisposisi untuk
stroke termasuk penyakit sel sabit, sifat sel sabit, penyakit
hemoglobin SC (sickle cell), homosistinuria, hiperlipidemia
dan trombositosis.
- Infark lakunar:
o Penyakit intrinsik (lipohialinosis) pada arteri kecil profunda
menyebabkan sindrom yang karakteristik.
o Hemianopia homonim.
o Disfasia,
o Kebutaan monokular (amaurosis fugax) yang disebabkan
oleh iskemia retina.
- Vertebrobasilar:
o Paresis atau hilangnya sensasi bilateral atau alternatif,
4) Perdarahan Intraserebral
Spontan Pasien datang dengan tanda-tanda neurologis fokal yang
tergantung dari lokasi perdarahan, kejang, dan gambaran
peningkatan tekanan intrakranial. Diagnosis biasanya jelas dari
CT scan
LBP adalah suatu sindroma klinis dengan manifestasi
berupa nyeri dan rasa tidak nyaman di daerah belakang
tubuh dengan batas tulang costae12 hingga lipatan
glutea dengan atau tanpa disertai penjalaran ke
tungkai.
(11) lainnya
Faktor risiko sendiri dapat diklasifikasikan ke dalam
faktor pekerjaan yang berhubungan, seperti; sifat
fisik pekerjaan dan iklim kerja psikososial,bersama
dengan faktor-faktor sifat fisik dan psikologis
personal.
Faktor psikososial yang berpotensi memberikan
kontribusi tekanan emosional pada pasien dengan
kronik LBP adalah ketidakpuasan kerja, dukungan
sosial yang buruk dan pengaruh perilaku nyeri yang
terkait pada pekerjaan dan dinamika keluarga. Pada
populasi umum faktor risiko psikososial yang
terbukti adalah sikap (attitude), kognisi, fear-
avoidance belief, depresi, ansietas, distres dan
riwayat kekerasan fisik.
3. Alzheimer
Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada
tahun 1907 oleh seorang ahli Psikiatri dan
neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia
mengobservasi seorang wanita berumur 51 tahun,
yang mengalami gangguan intelektual dan memori
serta tidak mengetahui kembali ketempat tinggalnya,
sedangkan wanita itu tidak mengalami gangguan
anggota gerak,koordinasi dan reflek. Pada autopsi
tampak bagian otak mengalami atropi yang difus dan
simetri, dan secara nikroskopik tampak bagian kortikal
otak mengalami neuritis plaque dan degenerasi
neurofibrillary.
Penyebab yang pasti belum diketahui. Beberapa
alternatif penyebab yang telah dihipotesa adalah
intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas,
infeksi virus, polusi udara/industri, trauma,
neurotransmiter, defisit formasi sel-sel filament,
presdiposisi heriditer.
Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika, tetapi
beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
peran faktor genetika, tetapi beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa peran faktor non-
genetika (lingkungan) juga ikut terlibat, dimana
faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor
genetika.
Epidemiologi pada
alzheimer
Pada dasarnya penyebab dari timbulnya
pembengkokan kurve vertebra ke lateral dapat
dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
(1) Adanya ketidakseimbangan (2) Adanya bentuk yang tidak simetris
kekuatan atau kerja otot atau dari corpus vertebra antara sampinf
kiri dan kanan yang dapat disebabkan
ligamen, anatar samping satu oleh:
dengan yang lain, sedangkan hal (a) pertumbuhan epiphisis yang
– hal yang dapat menyebabakan tidak seimbang antara samping satu
adanya bermacam – macam, dengan samping yang lainnya
misalnya: karena tekanan otot yang berbeda,
(a) adanya spasme otot karena (b) adanya suatu penyakit tulang
Patofisiologi pada
Alzheimer
2. Faktor infeksi
Ada hipotesa menunjukkan penyebab infeksi virus pada
keluarga penderita alzheimer yang dilakukan secara
immuno blot analisis, ternyata diketemukan adanya antibodi
reaktif. Infeksi virus tersebut menyebabkan infeksi pada
susunan saraf pusat yang bersipat lambat, kronik dan remisi.
Beberapa penyakit infeksi seperti Creutzfeldt-Jacob disease
dan kuru, diduga berhubungan dengan penyakit alzheimer.
Hipotesa tersebut mempunyai beberapa persamaan antara
lain:
a. manifestasi klinik yang sama
b. Tidak adanya respon imun yang spesifik
c. Adanya plak amyloid pada susunan saraf pusat
d. Timbulnya gejala mioklonus e. Adanya gambaran
spongioform
3. Faktor imunologis
Behan dan Felman (1970) melaporkan 60% pasien
yang menderita alzheimer didapatkan kelainan
serum protein seperti penurunan albumin dan
peningkatan alpha protein, anti trypsin
alphamarcoglobuli dan haptoglobuli. Heyman
(1984), melaporkan terdapat hubungan bermakna
dan meningkat dari penderita alzheimer dengan
penderita tiroid. Tiroid Hashimoto merupakan
penyakit inflamasi kronik yang sering didapatkan
pada wanita muda karena peranan faktor immunitas
4. Faktor trauma
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan
penyakit alzheimer dengan trauma kepala. Hal ini
dihubungkan dengan petinju yang menderita
demensia pugilistik, dimana pada otopsinya
ditemukan banyak neurofibrillary tangles.
Klinis pada Alzheimer
Awitan dari perubahan mental penderita alzheimer
sangat perlahanlahan, sehingga pasien dan
keluarganya tidak mengetahui secara pasti kapan
penyakit ini mulai muncul. Terdapat beberapa
stadium perkembangan penyakit alzheimer yaitu:
o Stadium I (lama penyakit 1-3 tahun)
o Memory : new learning defective, remote recall
mildly impaired
o Visuospatial skills : topographic disorientation,
poor complex contructions
o Language : poor woordlist generation, anomia
o Personality : indifference,occasional irritability
o Psychiatry feature : sadness, or delution in some
o Motor system : normal
o EEG : normal
o CT/MRI : normal
o PET/SPECT : bilateral posterior
hypometabolism/hyperfusion
o Stadium II (lama penyakit 3- o Stadium III (lama
10 tahun) penyakit 8-12 tahun)
o Memory : recent and remote o Intelectual function :
recall more severely impaired severely deteriorated
o Visuospatial skills : spatial
disorientation, poor o Motor system : limb
contructions rigidity and flexion poeture
o Language : fluent aphasia
o Calculation : acalculation o Sphincter control : urinary
o Personality : indifference, and fecal
irritability o EEG : diffusely slow
o Psychiatry feature : delution
in some o CT/MRI : ventricular and
o Motor system : restlessness, sulcal enlargeent
pacing
o EEG : slow background o PET/SPECT : bilateral
rhythm parietal and frontal
o CT/MRI : normal or hypometabolism/hyperfusi
ventricular and sulcal on
enlargeent
o PET/SPECT : bilateral parietal
and frontal
hypometabolism/hyperfusion
4. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)