Anda di halaman 1dari 29

Referat

Endoftalmitis

Nama : Willani Kocintia, S.Ked

NIM : 130611050

Presptor :
dr. Halimatussakdiah T, Sp.M

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA
1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2019
2

PENDAHULUAN
Endoftalmitis adalah peradangan
intraokular yang melibatkan rongga
vitreous dan ruang anterior mata
yang mengancam penglihatan.

Endoftalmitis diklasifikasikan menjadi


infeksi (eksogen dan endogen) dan non
infeksi (endoftalmitis fakoanafilaktik).

Diagnosis endoftalmitis sebagian


besar tergantung pada temuan
klinis pada pemeriksaan
oftalmologis.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian

Endoftalmitis adalah peradangan intraokular


yang jarang terjadi namun mengancam
penglihatan.
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan
peradangan intraokular yang melibatkan
rongga vitreous dan ruang anterior mata.
4

Epidemiologi

Endoftalmitits eksogen umumnya dari


pembedahan intraokular (70%), trauma tajam
okular dengan atau tanpa foreign body (20%),
trauma tumpul, bleb-associated, dan
komplikasi keratitis.

Endoftalmitis endogen umumnya lebih jarang


daripada endoftalmitis eksogen proporsi 2-
41%. Di Inggris insidensi 41%, di taiwan 26,4% ,
dan india 7,4%.
5

Etiologi
A. Infeksi
1. Eksogen
a. Endoftalmitis akut pasca operasi

Bakteri Bakteri
gram gram -
+ Staphylococcus
epidermidis Pseudomonas,
Staphylococcus Proteus
aureus Escherichia coli
Streptococcus Miscellaneous
sp (Serratia,
Miscellaneous Klebsiella)
(Bacillus)
6

b. Endoftalmitis kronis pasca operasi

Bakteri Jamur
• Propionibacterium • Candida dan
acnes Aspergilus
• Staphylococcus • Volutella, Fusarium
epidermidis dan dan Neurospora
spesies
Corynebacterium
7

c. Endoftalmitis pasca trauma

Bacillus cereus

Staphylococcus sp. dan


gram-negative organisms

Jamur :
Fusarium, Aspergilus
8
2. Endogen
Agen infeksius menyebar secara hematogen
ke mata dari fokus infeksi yang jauh.
KP penyebab terseringdi Asia Timur, dan
bakteri gram positif dan jamur agen tersering
terjadi di Amerika Utara dan Eropa.

Endok • Streptococcus Sp
arditis

• Staphylococcus aureus
Kulit

Obat • Bacillus
IV
9

B. Non Infeksi
Endoftalmitis fakoanafilaktik
Terjadi reaksi imunologi akibat rupturnya kapsul
lensa atau pasca operasi seperti ekstraksi
katarak ekstrasapsular jika masih menyisakan
korteks lensa.
10

Patofisiologi
A. Infeksi
1. Eksogen
a. Endoftalmitis pasca operasi

Adneksa serta
Fase
peralatan yang
inkubasi
terkontaminasi

Inflamasi Infeksi primer


pada ruang pada ruang
anterior posterior
11

b. Endoftalmitis pasca trauma

Flora normal Berpenetrasi


yang kedalam
Luka kotor berada di intraokular
kelopak saat terjadi
mata trauma
12

2. Endogen

Fokus infeksi lain ditubuh

Mikroorganisme dalam
aliran darah masuk ke mata

Melewati blood ocular


barrier

Menginfeksi jaringan
okular
13

B. Non Infeksi

Endoftalmitis fakoanafilaktik
merupakan suatu penyakit
autoimun terhadap jaringan
tubuh (lensa) sendiri, akibat
jaringan tubuh tidak mengenali
jaringan lensa yang tidak
terletak di dalam kapsul .

Terbentuk antibodi terhadap


lensa sehingga terjadi reaksi
antigen antibodi
14

Diagnosis

 Subjektif
1. Nyeri pada bola mata
2. Merah pada bola mata
3. Penurunan tajam penglihatan
4. Kelopak mata bengkak, merah, kadang sulit
untuk dibuka
5. Fotofobia
6. Nyeri kepala
7. Floater
15

Perlu ditanyakan riwayat bedah mata, trauma


mata dan penyakit sistemik lainnya.

Pada endoftalmitis fakoanafilaktik, dapat


ditanyakan tentang adanya riwayat katarak
yang diderita pasien sebelumnya.

Endoftalmitis berat, gejala sistemik seringkali


muncul seperti malaise, mual, kehilangan nafsu
makan atau penurunan berat badan,
abdominal discomfort, demam, dan mengigil.
16

 Objektif
1. Edema palpebra
2. Injeksi konjungtiva, injeksi siliar, kemosis
3. Edema kornea
4. Hipopion
5. Vitritis
6. Discharge purulen
7. Oftalmoskop dapat terjadi penurunan refleks
fundus dengan gambaran warna yang agak
pucat ataupun hilang sama sekali.
17

 Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
a. Kultur

Aspirasi
aqous
humour (40%)

Kultur
Aspirasi
vitreous
vitreous
dari
humour
vitrektomi
(75%)
(90%)
18

b. Pemeriksaan laboratorium lain


C-
CBC reactive Sputum
protein

ESR Kultur LCS Tinja

Kultur
RFT Urin
darah

c. PCR
19

2. Imaging

USG mata

Pemeriksaan
lain untuk
mencari CT Scan
etiologi
endoftalmitis
endogen

Echocardi Roentgen
ografi thoraks
20

Diagnosis
Banding
Panofta
lmitis

Uveitis

Ulkus
kornea
21

Tatalaksana

1. Infeksi
• Ceftazidime : intravitreal → 2,25 mg
/ 0,1 mL
Antibiotik • Vankomisin intravitreal → 1 mg / 0,1
mL

• Amphotericin : intravitreal → 5–10


μg / 0.1 mL
Antifungal • Voriconazole : intravitreal → 100 μg
/ 0.1 mL

• Deksametason : intravitreal → 400


µg/0.1 mL
Steroid • Tidak digunakan pada infeksi
jamur.
22

• Atropin
Mydriatric- • Mengurangi rasa nyeri, stabilisasi
cycloplegics aliran darah pada mata,
mencegah dan melepas sineksia

• Bermanfaat jika penglihatan


Vitrektomi berkurang menjadi persepsi
cahaya

• Indikasi painful blind eye


Eviserasi/
• Mencegah komplikasi lebih lanjut
enukleasi seperti sepsis.
23

2. Non Infeksi
Pada endoftalmitis fakoanafilaktik terapi akan
dilakukan dengan kortikosteroid topikal dan
sistemik, serta pembedahan untuk ekstraksi sisa-
sisa kristal.
24

Preventif

Penetrating intraocular foreign body (IOFP)


Profilaksis dengan remove IOFB, intravitreal
gentamicin 200 μg beserta vancomycin 1mg
dan/ atau clindamycin 1mg.

Jika jalur intravitreal tidak memungkinakan,


lakuakan subconjunctival gentamicin 40 mg
beserta clindamycin 20 mg/mL.

Jika cedera berat tambahakan antibiotik


intravenous selama 3 hari.
25

Apabila kemungkinan terjadi infeksi oleh


filamentous fungi profilaksis dengan
amphotericin intravitreal 5-10 μg /0.1mL,
topical 0.15%, dan voriconazole 200 mg po.
26

Prognosis

 Secara umum endoftalmitis memiliki prognosis


yang buruk, dan dapat mengakibatkan
hilangnya pengelihatan secara total.
 Semakin cepat dan tepat diagnosis dan
pengobatan endoftalmitis maka prognosisnya
menjadi semakin baik.
 Vitrectomy yang dilakukan dalam 2 minggu dari
gejala memberikan prognosis yang lebih baik.
27

Komplikasi

Kebuta
an

Retinal
detach
ment

Panoftalmitis
28

KESIMPULAN

Diagnosis endoftalmitis Dalam kasus akut,


sebagian besar endoftalmitis
tergantung pada merupakan
temuan klinis pada kegawat daruratan.
pemeriksaan Jika penglihatan
oftalmologis. Diagnosis sangat buruk perlu
ditegakkan dari dilakukan vitrectomy
anamnesa, dan injeksi
pemeriksaan fisik, dan intavitreous
pemeriksaan antibiotik
penunjang.
29

Anda mungkin juga menyukai