Anda di halaman 1dari 48

ENDOKRINOLOGI

Pendidikan Biologi A 2017


KELOMPOK 3A
01 Amalia Karim
(1702574)

02 Dimas Caesaria Novianto


(1701869)

03 Egina Astien Nurhidayah


(1703087)

04 Raihana Nurul Isnaeni


(1700576)

05 Sivtyana Nur Agiesta


(1701537)
Kelenjar Endokrin
01 02 03 04 05

Thyroid Thymus Pancreas Parathyroid Hypophysis


Thyroid Gland

Kelenjar ini berjumlah


sepasang dan terletak
pada bagian leher di
sebelah kiri dan kanan
trakea bagian atas
(pangkal tenggorok).
Thyroid
40x10

Parafollicular
(C) cell

Colloid Follicle
Deskripsi Gambar
Folikel tiroid merupakan komponen utama untuk
menjalankan fungsi tiroid. Inti dari folikel tiroid ini
merupakan protein prekursor hormon tiroid yang kita
sebut dengan thryglobulin.
Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi
koloid dimana hormon-hormon disintesa.
Sel folikular memiliki bentuk bermacam-macam
sesuai dengan keaktifannya, ada yang berbentuk
kuboid atau kolumnar dan jika distimulasi sel ini
akan menghasilkan hormon tiroksin.
Sel C merupakan sel yang menghasilkan kalsitonin
yang berperan dalam homeostatis kalsium.
Fungsi tiroid adalah mengatur berbagai metabolisme tubuh. Tiroid mengeluarkan
3 hormon penting yaitu tiroksin, triodontironin, dan kalsitonin.
Thymus
Korteks
40 x 10
1 lobus

Trabekula

Badan
Hassal

Medulla

Capsula
Deskripsi Gambar
a. Capsula :
berlanjut sebagai septum interlobare yang membagi thymus menjadi lobus thymi
b. Korteks :
• Hanya tersusun oleh limfosit T (timosit) ukuran kecil dan sangat banyak,tersusun padat sehingga tampak
lebih gelap
• Bisa dijumpai sel epitel retikuler tapi tersebar karena timosit sangat padat, sehingga sel epitelnya hanya
dikit dan tersebar
• Tempat pembentukan dan diferensiasi limfosit T dari sumsum tulang. limfosit T yang keluar ini belum
matur dan masuk ke organ lain untuk bisa matur dan aktivasi.
• Beberapa makrofag
• Terdapat sawar darah timus. Terbentuk dari kapiler non fenestrate (tidak bertingkap). Sawar darah timus
ini memisahkan darah dari kortek timus. Kenapa? Biar limfosit T yang belum matur tidak terpapar oleh
antigen yang ada di darah. Di luar dinding kapiler diselubungi oleh sel epitel retikuler.
• Tampak lebih gelap.
Lanjutan Deskripsi Gambar
c. Medulla :
• Limfosit T (timosit) ukuran sedang dan besar, tersusun lebih jarang sehingga tampak lebih pucat
• Sel epitel retikuler lebih banyak
• Terdapat badan Hassal (korpuskulum Hassal)
d. Trabekula :
Merupakan Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula
mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe.
e. Badan Hassal :
Sel epitel retikuler gepeng, tersusun konsentris, mengalami degenerasi, sitoplasma mengandung
granula keratohialin dan filamen sitokeratin.
Struktur Thymus
• Secara struktural, timus terdiri dari dua lobus jaringan
bergabung di bagian atas untuk membentuk bentuk seperti
piramida. Timus adalah kumpulan jaringan. Di tengah adalah
kelompok jaringan yang dikenal sebagai medula. Medula
dikelilingi oleh jaringan longgar dikemas dikenal sebagai
korteks, yang tertutup oleh kapsul luar.
• Timus ini terdiri dari dua lobus yang merupakan bayangan
cermin satu sama lain. Hal ini terletak di dada di daerah di
depan jantung dan tepat di belakang tulang dada. Jika Anda
menggunakan jari Anda untuk merasakan bagian atas tulang
dada di tengah dada, timus akan diposisikan sekitar dua
sentimeter di belakang lokasi jari Anda.
Fungsi Thymus
Timus mempunyai fungsi:
• Mengatur sistem kekebalan tubuh melalui pengembangan sel kekebalan yang berperan untuk imunitas sel.

• Menghasilkan hormon yang mendorong pertumbuhan.


• Mempengaruhi struktur dari sistem endokrin, termasuk kelenjar hipofisis dan kelenjar adrenal, untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan seksual.
• Mempengaruhi organ lain dan sistem organ termasuk ginjal, limpa, sistem reproduksi, dan sistem saraf pusat.

Fungsi timus terutama untuk mengembangkan T-limfosit. Setelah matang, sel-sel ini meninggalkan timus dan
diangkut melalui pembuluh darah ke kelenjar getah bening dan limpa.
T-limfosit berperan untuk imunitas sel, yang merupakan respon imun yang melibatkan aktivasi sel kekebalan
tertentu untuk melawan infeksi.
T-sel mengandung protein yang disebut reseptor sel T yang mengisi membran sel T dan mampu mengenali
berbagai jenis antigen (zat yang menimbulkan reaksi kebal)
Pancreas
40x10

Accini cell

Islets of Langerhans
Intercalated duct
Deskripsi Gambar
 Accini cell untuk mengeluarkan cairan
pencernaan ke duodenum
 Islets of Langerhans mensekresi
insulin dan glucagon langsung ke dalam
darah
 Intercalated duct menerima sekresi
dari Accini cell
Fungsi Pancreas
Pancreas memiliku fungsi:
1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen,
yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat
tingkat pelepasan dari hati.
2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan
insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel
pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk
mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.
Struktur Pancreas
Parathyroid
40x10

Parathyroid
gland

Thyroid Gland
Deskripsi Gambar
Kelenjar paratiroid berukuran kecil, strukturnya berbentuk bulat biasanya ditemukan di
permukaan posterior kelenjar tiroid. Jaringan ikat yang tebal memisahkan kelenjar dari jaringan
tiroid. Kebanyakan orang memiliki empat kelenjar paratiroid, tetapi kadang-kadang ada lebih banyak
di jaringan leher atau dada. Fungsi satu jenis sel paratiroid yaitu sel-sel oxyphil memiliki fungsi yang
belum jelas. Sel fungsional utama pada kelenjar paratiroid adalah Chief Cell. Sel-sel epitel ini
menghasilkan dan mengeluarkan hormon paratiroid (PTH), hormon utama yang terlibat dalam
pengaturan kadar kalsium darah.
Fungsi Parathyroid
Hormon paratiroid mengontrol jumlah kalsium di darah dan di dalam tulang. Hormon Paratiroid bisa
menurun sangat rendah pada pasien post operasi pengangkatan kelenjar tiroid karena ikut terangkatnya kelenjar
paratiroid yang akibatnya adalah penurunan kadar kalsium dalam darah hipokalsemia(Hipokalsemia adalah
gejala rendahnya kadar kalsium di dalam plasma darah. Gejala klinis antara lain berupa kram otot.). Hormon
Paratiroid mengakibatkan : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang, peningkatan reabsorbsi kalsium di ginjal,
peningkatan absorbsi kalsium di Saluran cerna oleh Vitamin D. Namun, Peningkatan kadar hormon paratiroid
juga mengakibatkan penurunan kadar fosfat dalam darah, karena hormon ini meningkatkan sekresi fosfat dalam
darah.
Struktur Parathyroid
Hypophysis
40x10

Posterior Pituitary Gland


Kelenjar Pituitary atau Hipofisis memiliki ukuran yang cukup
kecil. Dapat ditemukan didasar otak, dibelakang jembatan
hidung, dan sangat dekat dengan bagian otak hipotalamus.
Aktivitas kelenjar ini juga dikendalikan oleh hipotalamus.

Kelenjar pituitary terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :


1. Lobus Anterior/ Adenohypophysis
2. Lobus Intermedia
3. Lobus Posterior/ Neurohipophysis
Lobus Anterior/ Adenohypophysis
Memiliki peranan utama yang terlibat dalam pengembangan tubuh,
pematangan seksual, dan reproduksi. Hormon yang diproduksi oleh
lobus anterior ini adalah untuk mengatur pertumbuhan, merangsang
kelenjar adrenal dan tiroid, serta ovarium dan testis. Seperti berikut :
STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin
 LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone
TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) /ADRENOTROPIN/Corticotropin
GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN
Lobus Intermedia
Memiliki peranan untuk melepaskan hormon yang merangsang
melanosit, sel yang mengendalikan pigmentasi, seperti warna kulit,
melalui produksi melanin. Seperti berikut :
MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN.
Hormon ini berfungsi :
- Memacu pembentukan pigmen melanin kulit.
- Mengatur penyebaran pigmen melanin.
Lobus Posterior / Neurohipophysis
Memiliki peranan untuk menghasilkan hormon antidiuretik, yakni
hormon yang mengambil kembali air dari ginjal dan menyimpannya di
aliran darah untuk mencegah dehidrasi. Seperti berikut :
OKSITOSIN/OXYTOCIN
VASOPRESIN
ADH
Ovary Gland
Ovarium atau indung telur adalah kelenjar
kelamin yang dibawa oleh hewan betina.
Vertebrata, termasuk manusia, memiliki
dua ovarium yang berfungsi memproduksi
sel telur dan mengeluarkan hormon.
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak
di rongga perut, yaitu di daerah pinggang
kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh
kapsul pelindung dan mengandung
beberapa folikel. Folikel adalah struktur
seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi
oosit dan berfungsi menyediakan makanan
dan melindungi perkembangan sel telur.

Gambar 1. Ovary Gland


Nugraha, 2011
Ovary Gland

Theca follicle
Mature
Corona radiata follicle
Oocyte

Gambar 2. Ovary Gland


Dok. Kelompok 3A, 2019
Struktur Ovary Gland

Gambar 3. Ovary Gland


Cummings, 2001
Struktur Ovary Gland

Gambar 4. Ovary Gland


Gcaplan, 2002

Ovarium memiliki 3 lapisan utama, yaitu:


• Bagian permukaan, merupakan bagian terluar dari ovarium yang disusun oleh epitel
kuboid selapis atau yang biasa disebut epitel germinal.
• Korteks, korteks merupakan bagian yang terletak setelah bagian permukaan. Sebagian
besar disusun oleh jaringan ikat. Korteks merupakan tempat ditemukannya sel folikel dan
oosit.
• Medulla, medulla merupakan bagian terdalam dari ovarium yang disusun oleh jaringan
neurovaskular.
Fungsi Ovary Gland
Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid
dan peptida seperti estrogen dan progesteron.
Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas
wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan
progesteron berperan dalam persiapan dinding
rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi.
Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal
kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur
siklus menstruasi.
TESTIS
10X10

Spermatocytes

Leydig cells

Spermatozoa

Spermatogonia

Basement membrane
Histology of Testis
Kelenjar Endokrin pada Testis

• Pada pria, kelenjar endokrin sistem reproduksi utama ada pada testis.
Hormon yang diproduksi oleh testis adalah testosterone yang bersama
sama dengan LH dan FSH berfungsi untuk mengatur sintesis sel
sperma dan perkembangan organ reproduksi seta ciri kelamin
sekunder pada pria.

• Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Dua
testis (sepasang) dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia, testis
terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan
terletak di dalam skrotum.
Pengertian dan Fungsi Hormon Testosteron

• Testosteron merupakan hormon seks pria yang diproduksi oleh testes yang bekerja
membentuk karakteristik seksual dari pria. Hormon ini menstimulasi aktivitas dari seks
sekunder pria.
• Testis sendiri distimulasi pengeluaran testosteron oleh hormon yang berasal dari kelenjar
pituitary yaitu LH dan FSH, terutama pada saat tidur.
• Testosteron merupakan androgen yang paling poten. Androgen sendiri berfugsi untuk
menghasilkan karakteristik seks sekunder dari pria seperti suara berat, janggut, dan juga
memperkuat otot dan massa tulang.
• Kadar testosteron yang tinggi akan menurunkan hipertensi dan serangan jantung.
Akantetapi, kadar yang tinggi juga berelasi dengan meningkatnya agresifitas dan merokok
yang tentunya tidak sebanding dengna manfaatnya.
Tubulus Seminiferus

Membran bassal TESTIS


Spermatozoa 40X10
Spermatocytes

Spermatogonia

Leydig cells
Keteranga Gambar
Bagian dalam tubulus dilapisi dengan epitel seminiferus , yang terdiri dari dua jenis sel umum: sel
spermatogenik dan sel Sertoli .
• Sel spermatogenik :
Spermatogonia
• adalah sel spermatogenesis pertama. Mereka berasal pada minggu ke-4 perkembangan janin di dinding
endodermal kantung kuning telur dan bermigrasi ke primordium testis, di mana mereka berdiferensiasi
menjadi spermatogonia. Spermatogonia tetap tidak aktif sampai pubertas. Mereka selalu berhubungan
dengan lamina basal tubulus.
• Dua jenis spermatogonia dapat dibedakan dalam epitel seminiferus manusia:
Spermatogonia tipe A memiliki nukleus bulat dengan butiran kromatin yang sangat halus dan satu atau
dua nukleolus. Mereka adalah sel-sel induk yang membelah untuk membentuk generasi baru baik dari
spermatogonia tipe A dan tipe B.
Spermatogonia tipe B memiliki nuklei bulat dengan butiran kromatin ukuran variabel, yang sering
menempel pada membran nuklir, dan satu nukleolus. Meskipun spermatogonia tipe B dapat membelah
diri berulang kali, mereka tidak berfungsi sebagai sel induk dan mitosis akhirnya selalu menghasilkan
pembentukan
• Spermatosit primer
• yang terletak di lapisan sel luminal ke spermatogonia. Mereka tampak lebih besar dari
spermatogonia. Mereka segera memasuki profase dari divisi meiosis pertama, yang
sangat lama (sekitar 22 hari!) . Sejumlah besar spermatosit primer selalu terlihat pada
potongan melintang melalui tubulus seminiferus.

• Spermatosit sekunder
• yang lebih kecil dari spermatosit primer. Mereka dengan cepat memasuki dan
menyelesaikan divisi meiosis kedua dan karena itu jarang terlihat dalam persiapan
histologis.

• Spermatid
• yang terletak di bagian luminal epitel seminiferus. Mereka kecil (berdiameter sekitar
10 μm) dengan nukleus yang awalnya sangat ringan (seringkali eksentrik).
• Sel sertoli
• Jauh lebih sedikit daripada sel spermatogenik dan didistribusikan secara
merata di antara mereka. Bentuknya sangat tidak beraturan - kolumnar adalah
perkiraan terbaik. Sel-sel Sertoli membentang dari membran dasar ke
permukaan luminal epitel seminiferus.
• Proses sel-sel Sertoli meluas di antara sel-sel spermatogenik (karena itu batas
sel tidak terlihat jelas di LM) . Inti sel Sertoli adalah berbentuk bulat telur atau
sudut, besar dan sedikit ternoda dan sering mengandung nukleolus
besar. Sumbu panjang inti berorientasi tegak lurus terhadap dinding tubulus.

• Jaringan interstitial
Sel Leydig, terletak di jaringan interstitial antara tubulus seminiferus berbelit-belit,
merupakan komponen endokrin testis . Mereka mensintesis dan mengeluarkan
testosterone.
Kelenjar Adrenal
• Kelenjar adrenal
merupakan kelenjar
endokrin dengan panjang
3-5 cm yang terletak pada
permukaan medial atas
kedua ginjal.
• Memiliki berat kira-kira 4
gram.
• Tiap kelenjar terbungkus
oleh fascia renalis
bersama dengan ginjal.
Adrenal Gland
10x10
Capsule

Glomerulosa

Glomerulosa

Fasciculata

Reticularis
Struktur Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal terdiri atas dua lapisan,


yaitu:
• Korteks adrenal (bagian luar adrenal)
• Medula adrenal (bagian dalam adrenal)
Struktur Kelenjar Adrenal
1. Korteks Adrenal
Adapaun korteks adrenal ini merupakan bagian luar dari kelenjar
adrenal itu sendiri. Bagian korteks ini merupakan penyusun
terbesar kelenjar adrenal, 90% massa kelenjar disusun oleh
bagian korteks ini. Korteks adrenal ini sendiri dapat dibagi
menjadi tiga zona, yaitu :
• Zona glomerulosa
Zona terluar yang menghasilkan mineralokortikoid. Fungsi utama
dari mineralokortikoid adalah untuk mengatur kadar natrium dan
keseimbangan cairan dalam tubuh.
• Zona fasikulata
Zona tengah yang memproduksi glukokortikoid. Fungsi utama
dari glukokortikoid adalah untuk meningkatkan glukosa di dalam
darah serta mengurangi respon inflamasi tubuh.
• Zona retikulasi
Zona terdalam yang berfungsi untuk memproduksi
Gonadokortikoid. Gonadokortikoid merupakan hormon seks.
Hormon gonadokortikoid utama adalah androgen, diproduksi
dalam jumlah kecil oleh kelenjar adrenal.
Lanjutan Struktur Kelenjar Adrenal

2. Medula Adrenal
Medula adrenal merupakan bagian dalam dari kelenjar adrenal
yang bentuknya tidak beraturan, berhubungan erat dengan
pembuluh darah dan pembuluh saraf. Ada dua jenis sel sekretori
utama pada bagian medula adrenal, yaitu sel yang
menyekresikan hormon epinefrin (adrenalin) dan sel yang
menyekresikan norepinefrin (noradrenalin).
Fungsi Kelenjar Adrenal
• Sebagai kelenjar yang mengatur metabolisme tubuh sebagai
penghasil hormon penyebab stress.
• Memproduksi dan mengatur hormon seks seperti
halnya hormon testosteron yang ada pada pria.
• Penghasil hormon estrogen.
• Menyekresikan hormon yang sangat penting untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
• Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh
melalui hormon mineralokortikoid.
• Meningkatkan glukosa dalam darah serta mengurangi
inflamasi.
• Mempersiapkan tubuh dalam menghadapi keadaan yang
darurat, sehingga jaringan atau kelenjar yang ada dalam tubuh
bisa saling memberikan informasi berupa rangsangan kepada
setiap komponen tubuh yang lainnya.
• Antara sel-sel saraf ke sistem saraf pada manusia
khususnya saraf otak.
Kelainan Pada Kelenjar Adrenal

Ada beberapa kelainan yang ada dalam kelenjar adrenal, yakni


sebagai berikut :
• Adanya sindrom chusing.
• Adanya penyakit addison.
Fundus

Serosa

Muscularis

Submucosa
Mucosa
Deskripsi gambar
Mucosa (Selaput lender), Lapisan terdalam lambung yang bersentuhan
langsung dengan makanan dalam lambung. Saat lambung kosong, mucosa
berbentuk seperti gerigi yang terdiri dari rugae (dinding yang berkerut). Dan
menghasilkan dua zat pencernaan, yaitu asam klorida dan pepsin.
Submucosa, Lapisan lambung yang terdiri dari jaringan ikat (mengandung
pembuluh darah, pembuluh getah bening, sel – sel saraf, dan serat tubuh)
Muscularis, lapisan yang menutupi submucosa yang merupakan otot utama
dari lambung dan terdiri dari tiga lapisan otot ( melingkar, memanjang, dan
menyerong)
Serosa, Lapisan terluar yang berfungsi melindung lambung dari gesekan
dengan organ lain dan sering disebut Peritoneum visceral.
Struktur fundus

 Fundus adalah area yang


berbentuk legkungan di
bagian atas lambung dan
terletak diawah
diaphragm.
 Fundus berfungsi sebagai
tempat makanan mulai
mengalami proses
pencernaan dan
menyimpan makanan
selama kurang lebih 1 jam.

Anda mungkin juga menyukai