Dari sini kita dapat membandingkan peranan suatu pemimpin atau penggerak ekonomi bangsa, juga untuk mengetahui
kelemahan atau kesalahan yang pernah terjadi dari segi ekonomi untuk dikoreksi di masa selanjutnya.
Pendapatan nasional menjadi tolak ukur kesuksesan dan kemakmuran suatu bangsa. Yang menjadi penghargaan ketika
Di samping mencari celah untuk meningkatkan perekonomian negara sendiri, membandingkan perekonomian dengan negara
lain juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri ketika perekonomian di negara sendiri mempunyai peringkat yang lebih
tinggi.
4. Menerangkan struktur perekonomian negara
Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui dimana kelemahan perekonomian yang perlu di
evaluasi. Hal ini juga dapat menyatakan persentase pendapatan nasional berdasarkan jenis pendapatan (income) maupun produksi
(product)
Pentingnya melakukan evaluasi terhadap perekonomian negara agar perekonomian mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pentingnya elemen-elemen yang melakukan pergerakan dari bawah, untuk menyadarkan pemerintah seberapa pentingnya
perekonomian suatu negara. Masyarakat dapat beropini, memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas perekonomian.
Perhitungan Pendapatan Nasional dapat dilakukan dengan 3 pendekatan.
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan yang menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang dihasilkan dalam suatu sektor tertentu.
Penggunaan metode ini punya tujuan penting yakni untuk mengetahui besarnya sumbangan semua sektor ekonomi
dalam perkembangan pendapatan nasional dan sebagai salah satu cara untuk menghindari double count atau
perhitungan dua kali dengan cara hanya menghitung nilai produksi netto pada berbagai tahap proses produksi.
Pendekatan Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + …. (Pn x Qn)
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Q1 = Jenis barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Qn = Jenis barang k-n
2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan yang menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi akibat dari
penyerahan faktor produksi kepada produsen.
Faktor-faktor produksi yang termasuk dalam proses penghitungan adalah: gaji dan upah para pekerja,
pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, bunga netto, dan keuntungan perusahaan.
Pendekatan Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y=r+w+i+p
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lain-lain
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan yang menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga seperti konsumsi
masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor-impor atau sektor rumah tangga
luar negeri.
Pengeluaran di dalam masyarakat pun dapat dibedakan jadi beberapa jenis seperti: pengeluaran konsumsi oleh
perorangan/perusahaan, pengeluaran konsumsi pemerintah pusat/daerah, investasi domestik bruto, dan pembelian
barang/jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri.
Pendekatan Pengeluaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X – M)
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Konsep Pendapatan Nasional
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu
tahun.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara atau
domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari Jepang yang mempunyai cabang di Indonesia,
hasil berupa barang dan jasa tersebut termasuk ke dalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal
yang belum diperhitungkan, maka bersifat bruto atau/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun,
termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan dil uar negeri.
Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaysia, hasil
berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
e. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara
berantai.
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi,
melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana
pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak
pendapatan.
Soal
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
- GDP Rp. 200 Triliun
- Penyusutan Rp. 10 Triliun
- Pajak tidak langsung Rp. 20 Triliun
- Pendapatan Perseorangan (PI) Rp. 93 Triliun
- pajak langsung Rp. 18 Triliun
DI = PI – Pajak Langsung
= Rp. 93 Triliun - Rp. 18 Triliun
= 75 Triliun
Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat Rp. 90.000.000
Pendapatan laba usaha Rp. 20.000.000
Pengeluaran Negara Rp.130.000.000
Pendapatan sewa Rp. 40.000.000
Pengeluaran investasi Rp. 50.000.000
Ekspor Rp. 20.000.000
Impor Rp. 15.000.000
Jawab :
Rumur Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 90.000.000 + 50.000.000 + 130.000.000 + (20.000.000 - 15.000.000)
Y = 270.000.000 - 5.000.000.
Y = 265.000.000
Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai
berikut:
Upah dan gaji Rp 15.000.000,-
Sewa tanah Rp 9.250.000,-
Konsumsi Rp 18.000.000,-
Pengeluaran pemerintah Rp 14.000.000,-
Bunga Modal Rp 3.500.000,-
Keuntungan Rp 12.000.000,-
Investasi Rp 4.500.000,-
Ekspor Rp 12.500.000,-
Impor Rp 7.250.000,-
Tentukan pendapatan nasional pendekatan pendapatan!
Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan :
Y= R + W + I + P
Y = 9.250.000 + 15.000.000 + 3.500.000 + 12.000.000
Y = 39.750.000
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba/Untung
Diketahui data harga barang dan jumlah yang diproduksi pada
negara Indonesia pada tahun 2017 sebagai berikut
Nama Barang Harga Barang Jumlah barang
(Dalam rupiah)
Kain Batik 350.000 30.000
Sepatu 450.000 15.000
Beras 200.000 200.000
Berapa besar pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi?
Diketahui:
P1 = 350.000
P2 = 450.000
P3 = 200.000
Q1 = 30.000
Q2 = 15.000
Q3 = 200.000
Jawab :
Y = (P1xQ1) + (P2xQ2) + (P3xQ3)
Y = (350.000x30.000) + (450.000x15.000) + (200.000x200.000)
Y =10.500.000.000 + 6.750.000.000 + 40.000.000.000
Y = 57.250.000.000