Anda di halaman 1dari 33

Kurang Gizi = Gizi Tidak Seimbang

(Asupan zat gizi < Kebutuhan zat gizi)

Garis
normal

Asupan

Kebutuhan
1992 1993 1995 1998
• Kongres • Indonesia • Indonesia • Keluarga
Gizi • Pedoman • 13 Pesan Sadar
Internasio Umum Dasar Gizi Gizi
nal Gizi Seimbang • 5 Norma
• Gizi Seimbang
Seimbang
1. Makanlah Aneka Ragam Makanan
2. Makanlah Makanan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi
3. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat, setengah dari
kecukupan energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat
dari kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan
8. Biasakanlah makan pagi
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
10. Lakukanlah kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
keluarga yang mampu mengenali
dan mengatasi masalah gizi serta
menerapkan perilaku gizi yang
baik untuk seluruh anggota
keluarganya.
Menimbang berat badan secara teratur.

Makan aneka ragam makanan setiap hari.

Menggunakan garam beryodium.

Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak


lahir hingga usia 6 bulan.

Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.


Anggota keluarga perlu menimbang berat
badan secara teratur karena berat badan
merupakan petunjuk yang baik akan
keadaan gizi dan kesehatan. Perubahan
berat badan menunjukkan perubahan
konsumsi makanan dan/atau gangguan
kesehatan. Menimbang berat badan
tidaklah sulit, dan bisa dilakukan di mana
saja, di pusat pelayanan kesehatan atau di
rumah sendiri.
Untuk bisa menimbang berat badan
secara teratur , partisipasi masyarakat
dalam kegiatan penimbangan menjadi
sangat penting.
Semakin tinggi partisipasi masyarakat
berarti semakin teratur pula seorang
anak dan ibu menimbang berat
badannya.
100

20
30
70
80

10
40
50
60
90

0
Sumba Barat Daya 49,4

Sumba Tengah 57,2

Sabu Raijua 60,3

Kota Kupang 60,4


TAHUN 2011

Sumba Timur 67,1

Rotendao 68,5

Ngada 71,0

Alor 72,5

Sumber : Laporan Indikator Bina Gizi, Tahun 2011


Lembata 74,3

Manggarai 75,2

Nagekeo 75,3

PROVINSI 75,6

Sumba Barat 77,1


Target tahun 2011 : 78%

Ende 77,7

TTU 78,9

Sikka 78,9

Manggarai Timur 80,6


GRAFIK CAKUPAN BALITA DITIMBANG (D/S)

Flotim 81,9
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NTT

TTS 83,0

Manggarai Barat 84,8

Kab. Kupang 85,0

Belu 85,2
Menimbang berat badan secara teratur.

Makan aneka ragam makanan setiap hari.

Menggunakan garam beryodium.

Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak


lahir hingga usia 6 bulan.

Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.


Makanan beragam sangatlah penting, karena tidak
ada satu jenis bahan makanan pun yang bisa
memenuhi semua kebutuhan zat gizi. Sehingga
keanekaragaman bahan makanan menyediakan zat
gizi yang beraneka guna memenuhi kebutuhan zat
gizi bagi tubuh. Untuk bisa menemuhi semua
kebutuhan zat gizi, makanan sehari-hari terdiri dari
makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk-pauk
(sumber protein), sayuran dan buah (sumber
vitamin, mineral, serat), serta cukup mengonsumsi
cairan/air.
DI PROVINSI NTT KONSUMSI
ANEKA RAGAM MAKANAN
MASIH SANGAT KURANG.
KONSUMSI BUAH DAN SAYUR,
DARI HASIL RISKESDAS MASIH
SANGAT KURANG
Menimbang berat badan secara teratur.

Makan aneka ragam makanan setiap hari.

Menggunakan garam beryodium.

Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak


lahir hingga usia 6 bulan.

Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.


Zat yodium diperlukan tubuh setiap
harinya, sedangkan bahan makanan
mentah sehari-harinya secara umum
miskin akan zat yodium. Kekurangan
zat yodium bisa menimbulkan
penurunan kecerdasan dan tumbuh
kembang yang dikenal sebagai
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY)
Menimbang berat badan secara teratur.

Makan aneka ragam makanan setiap hari.

Menggunakan garam beryodium.

Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak


lahir hingga usia 6 bulan.

Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.


Bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan hanya
diberikan ASI saja, karena ASI merupakan
makanan bayi yang paling sempurna, bersih
dan sehat. ASI saja cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan untuk
tumbuh kembang normal. ASI juga praktis
dan murah serta dapat meningkatkan
kekebalan tubuh bayi, pun bisa menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
Menimbang berat badan secara teratur.

Makan aneka ragam makanan setiap hari.

Menggunakan garam beryodium.

Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak


lahir hingga usia 6 bulan.

Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.


Karena kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita,
ibu hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali
tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, maka
perlu mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.
Suplemen zat gizi diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi
 Kapsul vitamin A untuk bayi dan balita 2 kali setahun
(setiap 6 bulan);
 Kapsul vitamin A untuk ibu nifas 1 kali selama masa
nifas;
 Tablet Fe (zat besi) untuk ibu hamil – 1 tablet setiap
hari selama 90 hari.
PENYEBAB ANEMIA GIZI

ASUPAN BESI
BIOAVAILABILIT
DALAM
AS BESI
MAKANAN
RENDAH
MENURUN

KEBUTUHAN PERDARAHAN
BESI (INFEKSI
MENINGKAT PARASIT)
PROGRAM PENANGGULANGAN

Komunikasi
Pemberian
Informasi
Tablet Fe
Edukasi
DAMPAK ANEMIA GIZI
Ibu Hamil
• Perdarahan / partus lama
• Kelahiran prematur
• Bayi berat lahir rendah / IUGR
• Perkembangan janin menurun

Bayi dan Balita


• Perkembangan mental/intelektual
terganggu
• Pertumbuhan fisik menurun
• Prestasi belajar anak menurun
• Aktivitas/kesegaran jasmani menurun
• Produktivitas menurun
GERNAS
DARZI
RISKESDAS 2010
 Balita gizi kurang 17,9% PRIORITAS
 Balita pendek 35,6% MANUSIA
 Balita kurus 13,3% SASARAN
 Usia >18 tahun 
GIZI  REMAJA PRA INDONESIA
Kegemukan
 Pengetahuan dan sikap,
BAIK KEHAMILAN PRIMA
perilaku gizi seimbang  IBU HAMIL  Sehat
rendah  BAYI  Cerdas
 Meningkatnya penyakit  ANAK s.d USIA 2
degeneratif (jantung, DM,
 Produktif
TAHUN
stroke)

PBB :
SUN
(1000
hari)
MANUSIA PRIMA

• Penerapan Gizi Seimbang

PENGERTIAN • Terencana dan Terpadu :


GERNAS Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
DARZI

• Partisipasi dan Kepedulian


Pemangku Kepentingan
GERNAS PROVINSI N TT

• Partisipatif
• Rasional
• Operasional
Meningkatkan Permintaan
GERAKAN Masyarakat

PRO GIZI Pelayanan Gizi (Penanganan


Gizi Buruk, Konseling ASI,
Konseling Pertumbuhan,
Konseling MP-ASI)
TUJUAN
Meningkatkan kesadaran gizi
masyarakat melalui pengembangan
UMUM dan pengaktifan norma-norma sosial
yang mendukung perilaku gizi yang
baik

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan


perilaku masyarakat tentang pola dan
kebiasaan makan dengan prinsip gizi
seimbang
KHUSUS 2. Meningkatkan kerjasama dan kontribusi
para pemangku kepentingan
(Pemerintah, Swasta, Masyarakat) dalam
pengembangan dan pengaktifan norma
sosial untuk berperilaku sadar gizi
STRATEGI NASIONAL

1. Kampanye Nasional

2. Advokasi Lintas Sektor, Lintas Lembaga


5 PILAR
3. Pengembangan Kapasitas Komunikasi
GERNAS
DARZI 4. Pengembangan Partisipasi Masyarakat
Akar Rumput

5. Peningkatan Pengetahuan Gizi Sedini


Mungkin
LIMA PELAKU DAN SASARAN

KELUARGA

KADER MASYARAKAT

LEMBAGA LAYANAN PUBLIK

PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

LSM, SWASTA, MEDIA, DAN LEMBAGA INTERNASIONAL


Mengapa Tumbuh Kembang Janin
dan Bayi Penting? Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak prestasi
belajar

Gizi pada
1000 hari pertama Pertumbuhan
kehidupan massa tubuh Kekebalan
(janin dan Kapasitas kerja
bayi 2 tahun)
dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) 31
Andre seorang anak laki-laki berusia 12 bulan terpaksa
dibawa kepuskesmas, karena menderita gizi buruk
dengan komplikasi penyakit diare. Dalam kesehariannya
Andre diasuh oleh neneknya, karena kesibukan kedua
orang tuanya. Mulai usia 3 bulan, Andre sudah tidak diberi
ASI lagi dan hanya diberi susu botol. Andre tidak pernah
dibawa ke posyandu yang ada didaerahnya, sehingga
pertumbuhannya tidak terpantau. Tanpa disadari hari
demi hari berat badannya mengalami penurunan dan
kurus sekali. Kondisi Andre menjadi sangat lemah
dansakit-sakitan. Apakah kejadian yang menimpa Andre
harus dialami oleh anak-anak lain?
( Suara Kita, 13 Agustus 2004)

Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau Keluarganya


Sadar Gizi Tetapi… siapa yang bertanggung jawab
menyadarkan keluarga Andre

Anda mungkin juga menyukai