Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA


GANGREN PULPA DI PUSKESMAS RAWAT INAP
KEMILING TAHUN 2017-2018

OLEH :

RASMITA BR GINTING
RPL.1812402136
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bandar Lampung tahun 2018 gangren
pulpa merupakan urutan ke-2 terbanyak dalam 10 besar penyakit gigi dan
mulut setelah gangguan perkembangan dan erupsi. Sedangkan data
Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017 dan 2018 gangren pulpa
urutan kesatu terbanyak dalam 10 besar penyakit gigi dan mulut.
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi


tingginya gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap
Kemiling tahun 2017-2018.

 Diketahuinya distribusi frekuensi gangren pulpa di Puskesmas Rawat


Inap Kemiling tahun 2017-2018.
 Diketahuinya frekuensi menyikat gigi pada pasien pasien dengan
gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017-2018.
 Diketahuinya waktu menyikat gigi pada pasien pasien dengan gangren
pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017-2018.
 Diketahuinya kebiasaan makan makanan kariogenik pada pasien
dengan gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017-
2018.
 Diketahuinya pengaruh frekuensi menyikat gigi dengan gangren pulpa
di Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017-2018.
 Diketahuinya pengaruh waktu menyikat gigi dengan gangren pulpa di
Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017-2018.
 Diketahuinya pengaruh kebiasaan makan makanan kariogenik dengan
gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling tahun 2017-2018.
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Pulpa

Gangren Pulpa

Patofisiologi Gangren Pulpa

Perawatan Gangren Pulpa

Penatalaksanaan Gangren Pulpa

Faktor yang mempengaruhi Gangren Pulpa


Kerangka Teori

Faktor yang Mempengaruhi


Tingginya Kasus Gangren
Pulpa

1. Hospes

2. Mikroorganisme

3. Substrat

4. Waktu

5. Frekuensi menyikat gigi

6. Waktu menyikat gigi GANGREN


7. Kebiasaan makan PULPA
makanan kariogenik

8. Pendidikan orangtua

9. Pengetahuan orangtua

10. Tingkat ekonomi


Kerangka Konsep

- Frekuensi menyikat gigi


- Waktu menyikat gigi Gangren
- Kebiasaan makan makanan Pulpa
kariogenik
Definisi Operasional
Sekala
Variabel Definisi oprasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur
ukur
Frekuensi menyikat gigi Seberapa banyak Dengan cara Kuesioner Baik, 76-100 % Ordinal
menggosok gigi memberikan jawaban benar
dalam waktu satu kuesioner Cukup, 57-75%
hari satu malam kepada jawaban benar
responden Kurang, <56% jawaban
yang benar

Waktu Menyikat Gigi Waktu saat Dengan cara Kuesioner Baik, 76-100 % Ordinal
melakukan sikat memberikan jawaban benar
gigi kuesioner Cukup, 57-75%
kepada jawaban benar
responden Kurang, <56% jawaban
yang benar

Konsumsi makanan Frekuensi konsumsi Wawancara Kuesioner 1. Tidak pernah Ordinal


kariogenik makanan yang 2. Jarang (1-
dapat menyebabkan 3x/minggu)
karies gigi.
3. Sering
Makanan
kariogenik (>3x/minggu)
merupakan
makanan yang
manis dan mudah
lengket seperti
permen, coklat, dan
lain-lain
 H1 : ada pengaruh frekuensi menyikat gigi terhadap tingginya kasus
gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar
Lampung
 H2 : ada pengaruh waktu menyikat gigi terhadap tingginya kasus
gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar
Lampung
 H3 : ada pengaruh kebiasaan makan makanan kariogenik terhadap
tingginya kasus gangren pulpa di Puskesmas Rawat Inap Kemiling
Bandar Lampung
 Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian analitik dengan
menggunakan studi korelasi (Correlation Study).

 Rancangan penelitianny adalah Cross Sectional.


Populasi 100 orang.

Sampel 30 responden .
1. Setelah peneliti mendapatkan izin dari kampus, maka peneliti
mulai melaksanakan penelitian di Puskesmas Rawat Inap Kemiling
Bandar Lampung.
2. Saat ada pasien datang ke Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar
Lampung dengan kasus gangren pulpa, peneliti memberikan
penjelasan tentang maksud penelitian, jika pasien bersedia
menjadi responden, peneliti memberikan lembar persetujuan
menjadi responden.
3. Setelah selesai menandatangani surat persetujuan menjadi
responden, peneliti memberikan lembar kuesioner kepada pasien
dan memberi arahan kepada pasien untuk mengisi pertanyaan
yang tercantum didalam kuesioner yang telah disediakan.
4. Setelah selesai, kuesioner diambil kembali oleh peneliti.
5. Proses penelitian ini dilaksanakan sampai jumlah responden telah
mencukupi sesuai dengan yang dibutuhkan.
6. Lalu peneliti mengumpulkan hasil kuesioner yang telah lengkap
dan melanjutkan ke proses pengolahan data.
TAHAP PENGOLAHAN
DATA

 Editing
 Coding
 Processing
1. Analisis Univariat
Menyajikan distribusi frekuensi kasus
gangrene pulpa di Puskesmas Rawat Inap
Kemiling Bandar Lampung.
2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui interaksi (hubungan)
dua variabel, baik berupa komparatif,
asosiatif maupun korelatif.

Anda mungkin juga menyukai